Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 326 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yurnaldi
Padang: Angkasa Raya, 20cm
070 YUR j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Wonohito
Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1976
070 WON s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: SPS, 1971
070 GAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lasino
"Mortar sebagai bahan pengikat dalam pekerjaan pasangan dan plesteran telah lama dikenal mulai dari teknologi yang sangat sederhana sampai yang lebih maju. Saat ini teknologi mortar telah berkembang begitu pesat seiring dengan kemajuan teknologi konstruksi. Berkembangnya teknologi dalam industri konstruksi telah menghasilkan inovasi produk dan sistem yang lebih baik sehingga lebih kompetitif dan aplikatif. Tuntutan kebutuhan yang semakin kompleks juga perlu direspon secara bijaksana dan menjadikannya sebagai harapan dan peluang dalam pengembangan usaha. Mortar siap pakai merupakan salah satu produk yang semakin dibutuhkan dalam industri konstruksi karena beberapa alasan seperti sumber bahan, lokasi proyek, ketepatan mutu, efisiensi bahan, manajemen dan faktor harga. Makin besar skala kota dan makin sulit mendapatkan kualitas bahan dengan harga yang murah serta penanganan yang makin kompleks cukup menjadikan alasan dalam pengembangan suatu produk yang lebih praktis dengan jaminan mutu yang lebih baik. Tulisan ini menyajikan hasil kajian dari berbagai jenis produk mortar siap pakai yang telah banyak beredar di pasaran serta hasil penelitian laboratorium yang telah dilakukan dengan berbagai bahan baku dan proporsi campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kondisi dan rekayasa lalu lintas, penggunaan Mortar Siap Pakai (MSP) sangat sesuai untuk kota besar dan metropolitan terutama yang tidak memiliki lokasi penyimpanan bahan yang cukup luas. Mortar siap pakai sangat cocok untuk semua jenis pekerjaan seperti pasangan bata normal, bata ringan, plesteran, keramik dan lapisan lantai. Sedangkan dari sifat mekanik, kekuatan tekan mortar dapat memenuhi syarat spesifikasi standar sesuai tujuan penggunaannya."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2020
690 MBA 55:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amzy Sachran
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Ikhwan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiah
"Pada saat ini beton siap pakai sedang marak digunakan pada konstruksi bangunan. Seiring dengan perkembangan teknologi, beton siap pakai juga berkembang menggunakan material fly ash yang dapat digunakan sebagai bahan pereduksi semen. Fly ash merupakan limbah hasil pembakaran batubara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selain ekonomis, penggunaan fly ash pada beton siap pakai juga dapat meningkatkan kekuatan beton pada usia lanjut dan menurunkan susut yang terjadi bahkan dapat mengurangi emisi gas CO2 yang dihasilkan dari produksi semen. Namun, berdasarkan pengalaman dilapangan menunjukkan bahwa penggunaan abu terbang banyak menimbulkan keretakan pada beton struktural yang mengindikasikan terjadinya susut beton yang lebih besar dari beton normal. Hal ini berkebalikan dengan pernyataan sebelumya. Beton yang diteliti merupakan beton siap pakai yang menggunakan fly ash. Kekuatan beton yang akan dipakai adalah fc - 10 - 50 MPa dengan persentase fly ash yang digunakan 9% - 20%. Kemudian dilakukan pengujian susut selama lebih kurang 28 hari.
Berdasarkan, pengujian, diketahui bahwa besarnya persentase fly ash terhadap jumlah semen, perbandingan air semen, nilai slump, banyaknya air dari tiap-tiap sampel, dan kondisi luar seperti suhu dan kelembaban sangat mempengaruhi persentase susut beton. Dari penelitian ini diperoleh bahwa beton siap pakai yang menggunakan fly ash dengan persentase terhadap jumlah semen antara 9% - 20% memiliki persentase susut atau strain dari beton yang lebih kecil daripada beton normal pada usia 28 hari yang persentasenya bisa mencapai 0.035% - 0.041%.

Now ready mix concrete is very well known on construction of building. Along with technological development, ready mix concrete was also developed using fly ash material that can be used as ingredients in cement kilns. Fly ash is a coal combustion waste on the Steam Power Plant (Power Plant). Besides economic value, use of fly ash in ready mix concrete can also increase strength in the elderly and reduce shrinkage that occurs, even can reduce CO2 emissions resulting from cement production. However, based on field experience shows that the use of fly ash causes a lot of cracks in structural concrete that indicate the occurrence of concrete shrinkage greater than normal concrete. This contrasts with the previous statement. Concrete under study is a ready mix concrete using fly ash. Concrete strength will be used is fc' 10 MPa - 50 MPa with the percentage of fly ash used in 9% - 20%. Then do the test more or less shrinkage during 28 days.
Based testing, found that the percentages of fly ash on the amount of cement, water cement ratio, slump, amount of water from each sample, and external conditions such as temperature and humidity affect the percentage shrinkage of concrete. From this study found that the ready mix concrete using fly ash with a percentage of total cement between 9% - 20% have a percentage of shrinkage or strain of concrete is smaller than normal concrete at the age of 28 days that the rates can reach 0035% - 0041%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50583
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S9098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Narulita Putri
"Omeprazol merupakan obat golongan PPI untuk penyakit refluks gastroesofageal yang diresepkan untuk segala jenis pasien, khususnya anak-anak dan pasien yang dipasang NGT. Omeprazol hanya tersedia dalam bentuk kapsul dan serbuk injeksi steril. Saat ini pembuatan obat racikan omeprazol disuspensikan dalam larutan natrium bikarbonat 8,4% yang rasanya pahit. Oleh karena itu, perlu dibuat formula pembawa suspensi untuk pembuatan omeprazol racikan. Uji stabilitas dilakukan terhadap empat formula pada suhu kamar 28C selama 14 hari dan pada suhu rendah 4C selama 30 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suspensi omeprazol racikan mengalami perubahan warna menjadi putih kekuningan dan nilai pH yang dihasilkan relatif stabil selama masa penyimpanan pada suhu rendah. Pada kondisi penyimpanan suhu kamar, suspensi omeprazol racikan mengalami perubahan warna menjadi kuning kecokelatan. Uji stabilitas kimia dilakukan dengan menetapkan kadar omeprazol dalam suspensi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Kadar suspensi omeprazol racikan mengalami penurunan selama masa penyimpanan, baik pada suhu kamar maupun suhu rendah. Hasil penetapan kadarnya menunjukkan bahwa omeprazol dalam pembawa suspensi formula A memiliki stabilitas kadar yang relatif sama dengan omeprazol dalam larutan natrium bikarbonat, yaitu >90% selama 7 hari pada penyimpanan pada suhu kamar 28C dan selama 14 hari pada penyimpanan suhu rendah 4C.

Omeprazole is a PPI and used in the treatment of gastroesophageal reflux disease commonly prescribed in all patients, especially pediatric and patient with NGT. Omeprazole is only available in capsule form and sterile powder for injection. This has been accomplished by using 8.4% sodium bicarbonate solution as the vehicle which is bitter. For that reason, a suspending vehicle containing sweetening agent for omeprazole should be formulated. Stability test of four extemporaneous suspending formulation was carried out at room temperature (28C) for 14 days and at cold temperature (4C) for 30 days.
The results showed that the extemporaneous suspension of omeprazole is changed to yellowish-white color and the resulting pH is relative stable during storage at cold temperature. At room temperature, the color is changed to brownish-yellow color. Chemical stability test was carried out using UV-Vis spectrophotometer. Concentration of omeprazole in the extemporaneous suspension decreased during storage. Based on stability data, it can be showed that omeprazole in the suspending vehicle of formula A has the same stability level with omeprazole in the sodium bicarbonate solution. The extemporaneous omeprazole suspension remained >90% during 7 days at room temperature and during 14 days at cold temperature."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>