Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113881 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Syafi`i Maarif
Cirebon: Dinamika, 1999
297.272 AHM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Syafi`i Maarif
Jakarta: Gema Insani Press, 1996
297.272 AHM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Putra
"Islam memiliki posisi yang begitu penting dalam sejarah Indonesia. Sebagai agama mayoritas, banyak Muslim memiliki otoritas sebagai intelektual yang memberikan penafsiran terhadap pemahaman Islam dalam perkembangan masyarakat Indonesia. Salah satu dari mereka adalah Ahmad Syafii Maarif. Ia adalah satu dari tokoh-tokoh Islam yang menghidupkan optimisme Muslim Indonesia mengenai isu demokratik. Melalui analisa sosiologi politik dan kerangka berpikir sosiologi pengetahuan, penelitian ini melihat bagaimana proses terbentuknya pemikiran Ahmad Syafii Maarif sebagai hasil dari respon terhadap berbagai konteks historis. Minangkabau dan Muhammadiyah adalah titik awal yang menjadi sebuah pintu masuk kedalam dinamika pemikiran Ahmad Syafii Maarif dan perkembangannya. Dari Muslim yang tertutup, Maarif menjadi Muslim yang pluralis. Selanjutnya, pemikiran Ahmad Syafii Maarif banyak membahas mengenai titik temu Islam dan Demokrasi di Indonesia. Hal tersebut sebagai sebuah manifestasi dari gagasan neomodernisme yang diwariskan melalui gurunya, Fazlur Rahman. Pemikirannya mengenai Al-Quran adalah sebuah dasar gerakan menuju masyarakat toleran dan demokratis.

Islam has an important position in Indonesia's history. As a majority religion, many Islamic actors have the authority, as intellectual, in giving the interpretation to the Islamic understanding in the growth of Indonesian society. One of them is Ahmad Syafii Maarif. He is one of Islamic figures that turn out the Indonesian Muslim optimism about democratic issue. Through political sociology analysis and sociology of knowledge framework, this research views how the formation process of Ahmad Syafii Maarif's Islamic thought as the result of respond to various historical contexts. Minangkabau and Muhammadiyah are the starting point to entrance to the dynamics of Ahmad Syafii Maarif's thought and its growth. From conservative Muslim, Maarif becomes pluralist?s Muslim. The thought of Ahmad Syafii Maarif examines the convergence point between Islam and democracy in Indonesia. It is a manifestation of neomodernism idea inherited from his teacher, Fazlur Rahman. His thought about Koran is the foundation of movement to democratic and tolerant society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusli Karim
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1999
297.272 MUH n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bruinessen, Martin Van
Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1999
297.272 BRU r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hussin Mutalib
Jakarta: LP3ES, 1995
297.6 HUS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Din Syamsuddin
Jakarta: Logos, 2001
297.6 DIN i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
";"
Jakarta: LP3ES , 1995
297.6 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indah Putri Indriany
"Abdurrahman Wahid adalah figur yang menarik dan pemikirannya tentang hubungan Islam dan negara yang disertai argumen-argumen dan praksis yang sering kontroversial, telah menjadi salah satu arus besar dalam khasanah intelektual dan perpolitikan kontemporer di Indonesia. Dalam hal ini, selain mempunyai implikasi secara normatif-substansial, Abdurrahman Wahid secara empirik-prosedural memainkan peran yang lebih besar dan berimplikasi luas dalam realitas politik. Hal ini dikarenakan Abdurrahman Wahid dalam aktivitasnya lebih kuat warna politiknya daripada warna akademisnya. Hal ini kemudian yang menyulitkannya untuk mewujudkan cita-citanya untuk menjadi seorang guru bangsa, yang dapat berdiri di atas semua golongan dan kelompok kepentingan.
Penelitian yang dititikberatkan pada library research ini dimaksudkan untuk memetakan, menggambarkan dan menganalisis penolakan Abdurrahman Wahid terhadap negara Islam di Indonesia. Dari pemetaan ditemukan bahwa penolakan Abdurrahman Wahid tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam satu pemahaman, 'secara normatif-substansial atau secara empirik-prosedural; karena pemikiran Abdurrahman Wahid secara normatif dan empirik, ditemukan butir-butir pemikirannya yang berkelindan satu sama lain.
Penerimaan Abdurrahman Wahid terhadap Pancasila sebagai ideologi kebangsaan, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk finalitas negara bangsa di Indonesia, dan masyarakat Indonesia demokratis yang dicita-citakannya; adalah wujud dari penolakannya terhadap gagasan masyarakat atau negara Islam di Indonesia dari kalangan Islam modernis.
Walaupun secara umum, praktek politik Abdurrahman Wahid liberal dan sekuler, tetapi gagasannya tentang negara berakar dan dielaborasi dari keyakinan Abdurrahman Wahid terhadap Islam, baik Islam sebagai nilai-nilai ajaran maupun Islam sejarah. Sikap Abdurrahman Wahid yang moderat, inklusif, dan eklektis pada dasarnya adalah pengaruh ke-NU-annya yang sangat diwarnai oleh tradisi Sunni."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>