Ditemukan 210 dokumen yang sesuai dengan query
Suhaji Hadibroto
Semarang: Intra Pustaka Utama, 2004
791.5 SUH b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Suharji, 1961-
Semarang: Intra Pustaka Utama, 2004
792.802 809 2 SUH b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Suhaji Hadibroto
Semarang: Intra Pustaka Utama, 2004
793.31 SUH b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Kanti W. Walujo
Jakarta: Direktorat Publikasi Ditjen Pembinan Pers Dan Grafika Departemen Penerangan, 1994
791.538 Wal p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Barnas Sumantri
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999
791.5 Sum h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sunarto
Semarang: Dahara Prize, 1997
791.53 SUN s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Groenendael, Victoria M. Clara van
"Much of the storytelling in Java is profession of the puppeteers (dalang; also spelled dhalang) who perform and direct shadow theatre plays (wayang). They improvise their stories in the context which their performance requires. Unless commissioned to do so by a patron, it is very unusual for a dalang to sit down and actually write out a story (lakon). In the early decades of the twentieth century in the area of Yogyakarta, a kind of storytelling mini-industry arose at the instigation of some western scholarly patrons and laymen interested in Javanese popular culture. One such patron was Ir. J. L. Moens. He encouraged dalangs to write down folk tales and, as they were dalangs, they clothed these in the wayang idiom. After Moen's death in 1954, his unpublished collection of wayang stories was dispersed. In 1964 one part found its way into the Leiden University Library. The topic discussed are: how the Collectie Moens originated and what its purpose was; who its authors were; which tradition they acknowledged; and the relationship between the Collectie Moens and the court collections of Surakarta and Yogyakarta."
Depok : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
909 UI-WACANA 22:3 (2021)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi teks sindhenan dalam suatu gendhing, yaitu terdiri dari beberapa bagian, yaitu: Gamelan Minggah (h.1), Gamelan Suwuk, Lajeng Buka Gendhing Semang Paseban (h.2), Lagon Lasem (h.3), Ladrangan (h.4), dan Ketawang (h.5). Naskah ini disalin oleh staf Panti Boedaja dari sebuah babon yang dipinjam Pigeaud (?) dari Kraton Yogyakarta melalui perantara Mangkunegara VII pada tahun 1934, di Surakarta. Disalin rangkap empat yang keseluruhannya kini terdapat di Koleksi FSUI (A 32.01a-d). Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofilm"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SS.18-A 36.01a
Naskah Universitas Indonesia Library
Anggraito PSMS
"Tari Bhedaya merupakan bentuk tari Jawa yang, terdiri dart dari sembilan orang penari putri mengandung nilai-nilai dan mewakili gambaran sikap hidup orang Jawa pada umumnya. Namun, lebib dari sekedar tari dan pementasan, Bhedaya merupakan ritual atau upacara vang sakral bagi masyarakat Jawa. Sebagai ritual, ia memiliki tata urutan tertentu dan tindakan-tindakan dengan maksud tertentu sebagai pernyataan sesuatu yang diyakininva Banyak interpretasi dan cerita yang berkembang mengenai Tari Bedhaya. Mulai dari hal-hal menyangkut interpretasi tari ini sebagai tari percintaan, ritual keagamaan hingga hal-hal dalam kaitannnya dengan aroma mistis seperti sosok Kanjeng Raro Kidul, Namun, beragam interpretasi tersebut dihasilkan dari suatu pakem yang pasti, yaitu bahwa tari bedhaya ini tidak bisa tidak harus dilangsungkan di dalam pendhapa. Hal ini menarik untuk dibahas mengingat kaitan antara sebuah ritual dalam bentuk sent tari yang sedemikian sakralnya menjadi sangat dekat dengan arsitekturnya dan bagaimana keduanya saling mempengaruhi secara keruangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48588
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"This discuss is an effort to analyses Javanese leather puppet's philosophy of performance and symbolism as material object by focusing on the style of the Yogyakarta wayang traditions..."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library