Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10872 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1996
364.36 DEL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1996
364.36 DEL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Dwifandra Putri
"Delinkuensi merupakan beragam bentuk perilaku antisosial yang dilakukan oleh remaja dan telah masalah serius di kalangan remaja di dunia, termasuk di Indonesia. Remaja dipanti asuhan merupakan salah satu populasi yang rentan terhadap delinkuensi karena beragam masalah yang dihadapi di panti asuhan. Namun, Perspektif Psikologi Positif menjelaskan bahwa setiap remaja memiliki inner strength untuk mencegah dirinya terhadap perilaku delinkuen, seperti religiusitas dan resiliensi. Penelitian ini ingin membuktikkan kontribusi religiusitas dan resiliensi terhadap perilaku delinkuen remajadi panti asuhan di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Partisipan penelitian adalah remaja berusia 11-19 tahun M =14,88; SD = 1,93. Penelitian ini dilakukan di 19 panti asuhan di Jakarta, dengan total partisipan sebanyak 403 remaja laki-laki = 179 remaja; perempuan = 224 remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kontribusi religiusitas dan resiliensi secara bersama-sama terhadap perilaku delinkuen remaja di panti asuhan di Jakarta. Besar kontribusi yang diberikan adalah 5,3. Secara parsial, religiusitas memiliki kontribusi terhadap perilaku delinkuen remaja di panti asuhan di Jakarta.

Delinquency is a variety of forms of antisocial behavior performed by adolescents andbecome a serious problem among adolescents in the world, including in Indonesia.Adolescents in orphanages are one of vulnerable population to delinquency because ofthe various problem which faced in orphanages. However, the Positive PsychologyPerspective explains that every adolescent has inner strength to prevent himself againstdelinquent behavior, such as religiosity and resilience. This research wants to indicatethe contribution of religiosity and resilience to delinquency among adolescents atorphanages in Jakarta. This research is a quantitative research with correlational designstudy. Participants are adolescents whose aged 11 19 years M 14,88 SD 1,93. Thestudy was conducted in 19 orphanages in Jakarta, with total participants are 403adolescents male 179 adolescents, female 224 adolescents . The results of thisstudy indicate there is a contribution of religiosity and resilience to delinquency amongadolescents at orphanages in Jakarta. Bigger contribution given is 5.3 . Partially,religiosity has contributed to the behavior of delinkuen adolescents in orphanages inJakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T49248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aswad Dipo
1971
S2157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Zakiya Ulfah
"ABSTRAK
Kota merupakan tempat tinggal masyarakat yang memiliki karakteristik multikultural dan bersifat dinamis. Kota memiliki kepadatan penduduk yang tinggi sehingga dihadapkan pada permasalahan yang kompleks. Salah satu bentuk kenakalan remaja yaitu ketidakefektifan performa peran meliputi membolos dan pergi dari rumah tanpa izin dikenal pula dengan istilah juvenile deliquency. Tujuan dari penulisan karya ilmiah akhir ners ini adalah memberi gambaran asuhan keperawatan pada keluarga dengan masalah ketidakmampuan koping keluarga. Intervensi keperawatan dilakukan selama 2 minggu. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan adalah pemberian reinforcement positif pada remaja. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan efektif dalam mengubah perilaku remaja menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. Intervensi ini disarankan diberikan oleh perawat untuk membantu remaja melaksanakan tugas perkembangannya menjadi individu mandiri dan bertanggung jawab.

ABSTRACT
City is a place where people has multicultural characteristic and dynamic society. City has high population density and faced with complex problems. One form of juvenile delinquency is the ineffectiveness of performance roles such as truant and going from home without permission. The purpose of this paper was give an overview of nursing care to family with disable family coping. Family nursing care was given within 2 weeks. The main nursing intervention is giving positive reinforcement to adolescent. The results of the intervention showed that the main intervention was effective to changed the behavior of adolescents became more disciplined and responsible. This intervention is recommended for use by nurses in assisting adolescents to carry out their developmental tasks to become independent and responsible individuals."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rubin, Sol
New York: Oceanea Publication, 1970
364.36 RUB c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Carr, Lowell Juilliard
New York: Harper & Brother , 1941
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arnold, William R.
Boston: Houghton Mifflin, 1983
364.36 Arn j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Burfeind, James W.
Sudbury, Mass: Jones and Bartlett Publishers, 2011
364.36 BUR j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Salis Yuniardi
"Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang rentan masalah. Salah satu wujud dari masalah-masalah tersebut adalah apa yang kemudian dikenal sebagai perilaku antisosial. Ada banyak faktor yang diduga berperan pada timbulnya perilaku antisosial pada remaja, di antara faktor-faktor tersebut adalah faktor psikososial. Salah satu faktor yang tercakup dalam psikosial adalah faktor keluarga. Namun berbicara mengenai keluarga dan kaitannya dengan anak, seringkali fokus kita akan langsung menengok pada peran ibu.
Namun pola di dalam keluarga berubah seiring dengan perubahan masyarakat dunia pasca revolusi industri pada tahun 1950-an. Seiring perubahan tersebut, peran ayah dalam keluarga-pun mendapat perhatian dalam kajian-kajian ilmiah terbaru. Beberapa penelitian diantaranya dilakukan oleh Lamb (1971), Heteringthon (1976), Baruch & Barnett (1981), serta US Departement of Justice yang pada tahun 1988 menyatakan bahwa ketidakadanya peranan ayah dalam pendidikan anak menjadi prediktor yang paling signifikan bagi tindak kriminal dan kekerasan anak-anaknya (Fathering Interprises: 1995-1996, dalam http:11artikel_uslslameto2.htm1) Selanjutnya sangatlah menarik untuk mengkaji hal yang sebaliknya, yaitu bagaimana persepsi, penerimaan, dan identifikasi remaja sendiri, secara kuusus remaja laki-laki dengan perilaku antisosial, terhadap peran ayah dalam keluarga.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bentuk strategi yang dipilih adalah studi kasus. Penelitian ini mengambil subyek penelitian yaitu remaja laki-laki yang berusia antara 16-19 tahun yang berperilaku anti sosial sehingga mendapat atau pernah mendapat hukuman pidana yang saat ini sedang mendapat rehabilitasi atau mengikuti kursus di PSMP Handayani. Subyek yang diambil sebanyak lima orang.
Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan beberapa poin, yaitu : 1) Para subyek memiliki persepsi jika peran ayah dalam sebuah keluarga sangat penting. la adalah kepala, pemimpin, dan tiangnya keluarga. Dalam perannya ini, tugas paling utamanya adalah sebagai pencari nafkah bagi keluarga dan juga diharapkan dapat memberi perhatian, kasih sayang, dan bimbingan bagi anakanaknya. 2) Kesemua subyek melihat ayah mereka belum menjalankan seluruh peran sebagai ayah yang baik. Ada beberapa ayah yang sudah menjalankan fungsinya sebagai economic providers, namun hampir semua ayah subyek kurang mampu dengan baik menjalankan fungsi : caregivers, friend and playmate, teacher and role model, monitor and disciplinarian, protector. Hampir semua ayah dari subyek masih menjalankan fungsi advocate, namun hanya beberapa dari ayah subyek yang juga menjalankan fungsi resource. Kurangnya kelengkapan dalam menjalankan peran tersebut menimbulkan berbagai perasaan negatif pada para subyek, seperti merasa tidak diperhatikan, tidak dekat, kurang merasa diawasi, bahkan perasaan kesal dan dendam. Pada akhirnya perasaan-perasaan negatif tersebut berujung pada munculnya perilaku anti sosial. 3) Para subyek ingin meniru apa yang positif dari ayahnya, seperti sikap kerja kerasnya. Sebaliknya, mereka ingin memperbaiki apa yang mereka rasa salah dari perilaku - perilaku ayahnya di dalam menjalankan perannya sebagai ayah, seperti masalah pembagian waktu antara kerja dengan keluarga."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T16813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>