Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9973 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bunyamin Ramto
Jakarta: Taskap, 1981
330.9 BUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Sondang P.
Jakarta : Gunung agung, 1984
338.959 8 SIA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
The, Liang Gie
Yogyakarta : Yayasan the Science and Technology Studies Flundation, 1992
500 THE mt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bunyamin Ramto
Jakarta: Departemen Pertahanan dan Keamanan, 1981
330.9 BUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Grant, James P.
Washington, D.C.: Overseas Development Council , 1978
658.406 GRA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alfira Farisya Rahmani
"Kesehatan adalah aspek paling penting dalam kehidupan setiap manusia. Mendapatkan lingkungan hidup yang sehat dan memperoleh pelayanan kesehatan adalah hak dasar yang harus dipenuhi bagi setiap warga negara. Salah satu bentuk upaya untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang menyeluruh, adil, dan merata adalah melakukan perbaikan dan peningkatan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas. Terletak di wilayah ibukota negara, Kota Jakarta Timur memiliki 10 puskesmas kecamatan yang melayani masing-masing wilayah kecamatan. Dengan jumlah puskesmas tersebut, Kota Jakarta Timur dianggap mampu menjangkau kebutuhan pelayanan kesehatan dengan menyediakan tenaga kesehatan yang dapat melayani seluruh penduduknya. Akan tetapi, tidak meratanya distribusi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan primer bisa menjadi hambatan bagi masyarakat untuk mendapatkan kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan. Karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pola spasial aksesibilitas puskesmas kecamatan dan karakteristik wilayah layanan puskesmas kecamatan di Kota Jakarta Timur. Untuk mendapatkan nilai aksesibilitas digunakan metode pendekatan enhanced two-step floating catchment area (E2SFCA). Dari hasil analisis metode E2SFCA, wilayah kelurahan dengan nilai indeks aksesibilitas tertinggi adalah Kelurahan Rawa Bunga dan Kelurahan Balimester. Hasil tersebut menunjukkan pola spasial indeks aksesibilitas puskesmas kecamatan bervariasi pada wilayah kelurahan dengan tingkat aksesibilitas sangat tinggi hingga tingkat aksesibilitas sangat rendah, variasi pola dipengaruhi oleh jarak dan ketersediaan jaringan jalan. Sementara itu, masing-masing wilayah layanan puskesmas kecamatan memiliki karakteristik yang sangat beragam. Pada aspek kepadatan penduduk semua wilayah layanan didominasi oleh kepadatan sedang, aspek kerapatan jalan didominasi kerapatan rendah, sementara frekuensi tenaga kesehata berada di kelas sedang hingga tinggi.

Health is the most important aspect of the life of every human being. Getting a healthy living environment and obtaining health services are fundamental rights that must be fulfilled for every citizen. One form of effort to organize comprehensive, fair, and equitable health development is to improve and increase the number of health service facilities such as health centers. Located in the national capital area, East Jakarta City has 10 sub-district health centers serving each sub-district area. With this number of public health centers, East Jakarta City is considered capable of meeting the needs of health services by providing health workers who can serve the entire population. However, the uneven distribution of health workers in primary care facilities can become an obstacle for the community to have easy access to health services. Therefore, the purpose of this study was to identify the spatial pattern of accessibility of sub-district health centers and the characteristics of the sub-district health center service areas in East Jakarta City. To get the accessibility value, the enhanced two-step floating catchment area (E2SFCA) approach is used. From the results of the analysis of the E2SFCA method, the urban village areas with the highest accessibility index values are Rawa Bunga and Balimester. These results show that the spatial pattern of the accessibility index of subdistrict health centers varies in kelurahan areas with a very high level of accessibility to a very low level of accessibility, the variation in pattern is influenced by the distance and availability of the road network. Meanwhile, each sub-district health center service area has very diverse characteristics. In the aspect of population density, all service areas are dominated by medium density, the aspect of road density is dominated by low density, while the frequency of health workers is in the medium to high class."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Levin, Jonathan V
Cambridge, UK: Harvard University Press, 1960
338.91 Lev e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, Gavin W.
New York: Irvington, 1975
371.207 JON p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joune James Esau Ganda
"BIMINDO adalah salah satu kawasan metropolitan di Indonesia yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional melalui Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017, dan menjadi prioritas pembangunan tata ruang aglomerasi kota Indonesia bagian timur. Kawasan Metropolitan BIMINDO, Sulawesi Utara direncanakan dengan Bitung dan Manado sebagai kota inti dan Minahasa sebagai kawasan kota pendukung, dengan kawasan ekonomi industri, pertanian dan pariwisata sebagai andalan penggerak pertumbuhan. Pembangunan dan perkembangan BIMINDO masih belum maksimal, terlihat dari berbagai isu seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta fasilitas jalan tol sebagai akses utama Manado-Bitung yang menderita kerugian besar. Kajian ini menganalisis faktor-faktor penyebab timbulnya isu tersebut, dan potensi Kabupaten Minahasa Utara terhadap pengembangan dan pembangunan kawasan metropolitan BIMINDO. Kajian ini menggunakan metode analisis mixed method analisis ekonometrika spasial GeoDa, navigasi Global Navigation Satellite System (GNSS), serta analisis kualitatif wawancara mendalam dan observasi lapangan. Kajian ini menekankan bahwa determinan populasi penduduk, penanaman modal asing, dan arus mobilitas kendaraan berdampak signifikan pada pengembangan dan pembangunan BIMINDO. Kebijakan terintegritas antar kawasan sangat diperlukan untuk mendukung arus lalu lintas yang baik pada akses utama antar kota inti, KEK dan DPSP pada Kawasan Metropolitan BIMINDO. Kabupaten Minahasa Utara memiliki potensi yang besar pada pengembangan dan pembangunan Kawasan Metropolitan BIMINDO pada bidang investasi, pertanian, industri, properti, dan pariwisata. Potensi lokasi Kabupaten Minahasa Utara yang strategis sebagai kawasan penghubung dan pendukung aglomerasi dua kota inti Manado dan Bitung juga memainkan peran yang penting. Aspek sumber daya manusia dan politik merupakan faktor yang dinilai perlu diperhatikan pada proses pengembangan dan pembangunan Kawasan Metropolitan BIMINDO.

BIMINDO is one of Indonesia’s metropolitan areas planned as National Strategic Area as in Decree of Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017 and been targeted as prioritized eastern Indonesian cities development. BIMINDO Metropolitan Area, North Sulawesi is designed with two city centers: Manado Bitung and Minahasa as the buffer zone, with industrial economic, agriculture, and tourism as the main development factors. Development of BIMINDO Metropolitan Area is not as planned, with range of issues such as low productivity of special economic zone and inefficient facility of highway as the main access of Manado Bitung. This study analyses the influencing factors of the BIMINDO Metropolitan development issues and the potential of North Minahasa Regency in its strategic development. This study used mixed method analysis, including spatial econometric GeoDa, GNSS (Global Navigation Satellite System) navigation, and depth interview as well as field observation qualitative analysis. The result highlights that the population, foreign investment and vehicle mobility are the influencing determinant, while foreign investment is stressed as the significance determinant in BIMINDO Metropolitan development. Integrated policy among the area is needed to improve the vehicle mobility traffic in the main access of the two city centers, special economic zone and tourism centers in BIMINDO Metropolitan Area. North Minahasa regency shows a great potential in BIMINDO development especially in foreign investment, agriculture, industry, property, and tourism. The strategic location of North Minahasa Regency plays as significant role to accommodate the connectivity of the two city centers Manado Bitung agglomeration. Human development and politic are two important sectors to enhance in the strategic development of BIMINDO Metropolitan Area"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>