Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31410 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siagian, Sondang P.
Malaysia: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1982
658.403 SIA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Supranto
Jakarta: Rineka Cipta, 1991
658.403 JOH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyono
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996
658.403 MUL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Adler Haymans, 1961-
Jakarta: Rineka Cipta, 1991
658.403 MAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Syamsi
Jakarta: Bina Aksara, 1989
658.4 IBN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahma Paramita
"Proses pengambilan keputusan merupakan tindakan yang biasa dilakukan dalam kehidupan seharl-hari. Pengambllan keputusan adalah tingkah laku memlllh antara leblh darl satu alternatif untuk mendapatkan solusi masalah tertentu (Cornel dalam Trisayektl, 1993). Variabel yang mempengaruhl pengambllan keputusan adalah utility dan subjective probability. Dalam hidup ini terdapat pengambllan keputusan yang leblh penting darl yang lain karena dampaknya yang langsung nyata ataupun pengaruhnya yang slgnlfikan dimasa yang akan datang (Harris, 1996). Salah satunya adalah keputusan untuk menggunakan narkoba (Rice, 1996).
Jumlah Individu pengguna narkoba di Indonesia semakin meningkat. Bahkan penlngkatannya mencapal sepuluh kail llpat dalam tiga tahun (Trevalga S., 2000). Penyalahgunaan narkoba dapat mengaklbatkan ketergantungan secara fislk dan psikologis (Davison & Neale, 1999; Rice, 1996). Menurut Sarafino (1994) leblh banyak individu yang menggunakan alkohol dan zat adiktif pertama kali pada usia remaja dibandlngkan pada tahap lain darl kehidupan. Darl penelitlan Sari, dkk (2000), diketahul bahwa sebaglan besar pengguna narkoba di Jakarta menggunakan narkoba pada tahap remaja akhIr (15-24 tahun). Sedangkan dibandlngkan remaja awal, remaja akhir leblh kompeten dalam pengambllan keputusan (Rice, 1996). JadI seharusnya remaja akhIr sudah leblh mampu membuat keputusan dengan leblh balk. Penelitlan Ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran awal tentang faktor-faktor yang berpengaruh bagi remaja akhIr dalam proses pengambllan keputusan untuk menggunakan narkoba dan memberikan gambaran mengenal proses pengambllan keputusan tersebut.
Jenis penelitlan yang dilakukan adalah penelitlan deskriptif dengan tujuan untuk memahami dan menjelaskan proses individu mengolah InformasI yang ada sehingga mencapal keputusan tertentu (Hart & Koele, 1997). Pendekatan yang dipillh dalam penelitlan Ini adalah pendekatan kualitatif, agar gambaran mengenal proses pengambllan keputusan individu yang bersifat unik dan dinamis dapat dipahami leblh tepat, sesual dengan makna yang diberlkan Individu. Subyek dalam penelitlan ini berjumlah empat orang, yang dipllih berdasarkan karakterlstik berikut: remaja yang berusia 15 sampal 24 tahun, pertama kali menggunakan narkoba pada rentang usia 15 sampal 24 tahun dan sedang atau sudah menjalani program rehabllltasl.
Penelitian ini dilakukan pada remaja akhir yang sedang mengikuti program rehabilitasi di RSKO Jakarta. Untuk pengumpulan data dipilih metode wawancara mendalam yang bersifat informal atau s&mi structurod dengan menggunakan pedoman wawancara umum. Selain itu, digunakan pula observasi sebagai metode penunjang. Analisa dilakukan dalam dua tahap. Pertama analisa terhadap masingmasing kasus untuk mengetahui pengalaman, permasalahan dan dinamlka yang terjadi pada tiap subyek. Kemudlan dilakukan analisa antar kasus, dimana peneliti membandingkan, menangkap persamaan dan perbedaan, menyimpulkan ha-hal umum dan memberi perhatian pada hal-hal khusus yang ditemukan diantara subyek penelitian. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh suatu pola dalam proses pengambilan keputusan untuk menggunakan narkoba.
Pada penelitian ini ditemukan bahwa masalah-masalah yang dialami oleh remaja akhir adalah kebutuhan untuk diterima, dikenal dan mendapatkan status dalam lingkungan sosialnya. Dalam proses pengambilan keputusan, remaja akhir selalu dipengaruhi oleh utility emosional sehingga mereka memberikan atribut positif terhadap narkoba. Remaja akhir juga sangat yakin akan kemungkinan keberhasilan mereka mencapai tujuan (subjective probability) jika menggunakan narkoba. Kedua variabel tersebut mempengaruhi pengambilan keputusan remaja akhir untuk menggunakan narkoba.
Temuan lain dalam penelitian ini adalah beberapa faktor pepyebab remaja memilih untuk memakai narkoba, beberapa faktor penyebab perubahan evaluasi terhadap narkoba, hubungan antara penggunaan obat dan perilaku tawuran, penyebab timbulnya kesadaran untuk berhenti menggunakan narkoba dan pengaruh lingkungan pada penggunaan narkoba. Beberapa saran praktis yang didapat dari penelitian adalah pemberian informasi mengenai narkoba dengan lengkap dan nyata sehingga remaja memiliki informasi yang cukup tentang narkoba, diadakan pelatihan pengambilan keputusan untuk remaja melalui sekolah atau perkumpulan remaja agar remaja dapat mengambil keputusan dengan lebih kompeten dan memperbesar kontrol guru agar penggunaan narkoba di sekolah dapat berkurang atau bahkan hilang."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S2990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Dwi Suprapti
"ABSTRAK
Dalam hidup, manusia dihadapkan pada berbagai masalah dan tuntutan
yang sifatnya sederhana sampai dengan yang kompleks. Untuk memecahkan
masalah dan tuntutan hidup tersebut, seseorang memiliki berbagai pilihan.
Pilihan-pilihan dalam hidup yang diambil oleh seseorang berbeda-beda. Hal itu
erat kaitannya dengan keunikan individu, seperti: kepribadian, persepsi, proses
pengolahan informasi atau aspek kognitif.
Penelitian ini membahas tentang salah satu proses pengambilan
keputusan dalam hal pribadi yang penting, yaitu pengambilan keputusan dalam
memilih karir. Secara umum, wanita dipandang sebagai pekerja, baik di dalam
maupun di luar rumahnya. Pekerjaan atau karir memungkinkan wanita untuk
melakukan aktivitasnya di luar rumah, memberinya ketersediaan peran yang
jelas, dan imbalan atas jasanya dalam berinteraksi dengan orang lain.
Keunikan proses pengambilan keputusan merupakan salah satu bahasan
yang ingin diketahui lebih lanjut dalam penelitian ini, khususnya tentang
pengambilan keputusan karir pada wanita dewasa muda yang ingin menjadi
jurnalis di media cetak. Menurut Janis & Mann (1977), terdapat lima tahap dalam
proses pengambilan keputusan yaitu: menilai masalah, melihat alternatifalternatif
(mencari informasi), mempertimbangkan alternatif, menetapkan pilihan,
dan menilai ulang keputusan.
Dalam penelitian ini digunakan dua pendekatan, yaitu kualitatif dan
kuantitatif, untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai proses,
faktor-faktor yang mempengaruhi, dan gaya yang dilakukan seseorang dalam
pengambilan keputusan karir. Pendekatan kualitatif dipilih sebagai pendekatan
yang dominan dalam penelitian ini karena sesuai dengan permasalahan umum
penelitian, yang ingin melihat gambaran proses, faktor-faktor yang
mempengaruhi, dan gaya seseorang dalam pengambilan keputusan karir untuk
menjadi jurnalis melalui wawancara terstruktur. Sedangkan, pendekatan
kuantitatif dipakai untuk melengkapi hasil yang diperoleh dari pendekatan
kualitatif pada jumlah sampel yang lebih besar atau umum. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa tidak semua
subyek dalam penelitian ini mengalami tahap-tahap pengambilan keputusan
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Janis & Mann (1997) dan Crozier
(2001) dalam memilih untuk berkarir sebagai jurnalis (reporter) di media cetak.
Faktor-faktor yang memberikan pengaruh bagi subyek dalam memutuskan untuk
berkarir sebagai jurnalis tidak terlepas dari faktor yang berasal dari dalam diri
individu (internal), seperti preferensi, emosi, dan keyakinan yang dimiliki. Faktor
yang berasal dari luar diri subyek juga memberikan pengaruh, namun tidak
dominan. Subyek pada umumnya memiliki lebih dari satu macam gaya dalam
melakukan pengambilan keputusan karir sebagai jurnalis, dimana hal tersebut
sangat berkaitan dengan perbedaan individual, situasi, dan masalah yang
dialami."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isyti`aroh
"Bayi 0-6 bulan memerlukan ASI eksklusif untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Akan tetapi berbagai kendala dirasakan ibu untuk menyusui eksklusif terutama pada ibu paska bedah sesar. Penelitian ini bertujuan mengetahui prediktor pengambilan keputusan untuk menyusui eksklusif pada ibu paska bedah sesar. Desain yang digunakan adalah potong lintang, dengan 97 responden, dan analisis data dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan 53.6% responden memutuskan untuk menyusui eksklusif. Prediktor pengambilan keputusan untuk menyusui eksklusif adalah paparan informasi, pengetahuan, sikap tentang menyusui eksklusif, dukungan keluarga, dan dukungan petugas kesehatan, sedangkan yang tidak berhubungan adalah umur, pendidikan, paritas, dan nyeri. Prediktor paling dominan yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk menyusui eksklusif adalah sikap yang baik tentang menyusui eksklusif. Penelitian ini merekomendasikan agar mempertimbangkan sikap tentang menyusui eksklusif, pengetahuan tentang menyusui eksklusif, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan dan penyebaran informasi tentang menyusui untuk mensukseskan program menyusui eksklusif.
Predictors of Decision Making to Exclusive Breastfeeding of Post Cesarean Section Mother. The baby aged 0-6 month needs exclusive breastfeeding for growth and development. However, the constraints were found by the mother to exclusive breastfeeding, especially for mother after cesarean section. This study aimed to identify the predicting factors related to the exclusive breastfeeding decision-making of mothers post caesarean section. This study applied cross sectional design with 97 respondents. The data are analyzed using multiple logistic regressions. The result showed that 53.6% of respondents decided to provide exclusive breastfeeding. Factors related to exclusive breastfeeding decision-making were attitudes about exclusive breastfeeding, knowledge, family support, and health professionals? support, while unrelated factors were age, pain history, parity, and education. The most dominant factor associated with exclusive breastfeeding decision-making was attitude about exclusive breastfeeding. It is recommended to consider the attitudes, knowledge, family support, health professionals? support, and providing information about breastfeeding to succeess the exclusive breastfeeding programs."
STIKES Muhammadiyah Pekalongan ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>