Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Halimah W. Kadarsan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995
657.863 HAL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutawi
Malang: CV. Zahra Publisher Group, 2020
e20518129
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"ABSTRAK
The aims of the research is to provide empirical evidence about financial
statement disclosures of multifinance companies and the factors that determines the disclosure level. The multifinance companies are unique industries because there have various product of financing like leasing, installment sales and borrowing.
·The research examines disclosure level of multifinance C(lmpany that listed
in the database Directorate General Financial Institutions, Ministry of Finance.
We use financial statement in 2003 and 2004. The research use the regulation of
Directorate General Financial institution number 150012005, financial accounting
standard for leasing and factoring as a disclosure guideline, because there is no
spec[fic standard or Bapepam disclosure guideline for multifinance industry.
The results indicate that disclosure level of multifinance company is 78,35%
in 2004. There is increasing about I. 21% compare ta the disclosure level in 2003.
There is significant differentiation of disclosure level between status of company and
size affirm but no sign{ficant d(fferentiation benveen size of auditc1: The result using
linear regression show that disclosure level is influenced by profitability, company
status, size of the .firm and size of auditor."
[Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi UI], 2006
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Tanuwidjoyo
"Dalam Kongres IAI tahun 1986 telah ditetapkan suatu agenda prinsip akuntansi yang harus ditangani oleh Komite Prinsip Akuntansi Indonesia, dan salah satu prinsip akuntansi yang harus disiapkan adalah prinsip akuntansi untuk perusahaan perkebunan/pertanian/peternakan. Sampai sekarang ini prinsip akuntansi untuk penrsahaan perkebunan tersebut belum dikeluarkan, walaupun Kornite PAI telah merancang prinsip tersebut. Tujuan penulisan skripsi ada1ah untuk memberikan masukan bagi Komite PAI dalam merancang prinsip akuntansi tersebut. Fokus pembahasan skripsi ini adalah pada masalah-masalah akuntansi yang utama ada pada perusahaan perkebunan tanaman keras; yaitu akumulasi dan alokasi biaya, penilaian biaya dan aktiva tanaman, serta pengakuan pendapatan. Masalah-masalah akuntansi tersebut muncul karena adanya sifat tanaman keras yang spesifik dan lain dari produk atau aktiva perusahaan manufakturing. Pembahasan skripsi dilakukan dengan menjabarkan prinsip akuntansi bagi perusahaan pertanian yang telah ditetapkan oleh AICPA; kemudian penulis menjabarkan perlakuan akuntansi dan pengungkapan laporan keuangan yang sebaiknya digunakan dalam perusahaan perkebunan tanaman keras dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu PAI. Perlakuan akuntansi dan pelaporan atas biaya-biaya yang berhubungan dengan tanaman keras dibedakan berdasarkan periode penanamannya : Pembibitan, Tanaman Belum Menghasilkan, dan Tanaman Menghasilkan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan pembibitan dialokasikan ke dalam perkiraan Biaya yang Ditang,guhkan, biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman tanaman keras sampai dengan siap dipanen dialokasikan ke dalam perkiraan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM); pada masa siap dipanen atau masa komersial, perkiraan TBM tersebut dipindahkan ke dalam perkiraan Tanaman Menghasilkan dan didepresiasikan sepanjang umur komersialnya. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaitun
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan pengaruh variabel makroekonomi terhadap kinerja perusahaan pembiayaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 8 perusahaan pembiayaan yang memenuhi syarat dan listing di Bursa Efek Jakarta. Data- data laporan keuangan diperoleh dari Bursa Efek Jakarta. Tingkat inflasi diperoleh dari website Biro Pusat Statistik (BPS), sedangkan tingkat suku bunga, perubahan nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar dan perubahan jumlah uang beredar diperoleh dari website Bank Indonesia.
Untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependen digunakan uji korelasi dan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji regresi linier berganda. Perusahaan Pembiayaan adalah suatu lembaga yang kegiatan utamanya bergerak dalam jasa keuangan seperti sewa guna usaha, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Jenis-jenis kegiatan ini hampir mirip dengan yang dilakukan oleh bank hanya saja melihat umurnya yang relatif sangat muda maka kontribusi dari institusi masih merupakan porsi yang kecil bila dibandingkan dengan total kredit yang disalurkan oleh bank. Tingkat suku bunga, inflasi, jumlah uang beredar dan nilai tukar Rupiah adalah variabel-variabel yang mempengaruhi unsur-unsur di dalam permintaan agregat. Variabel-variabel tersebut sangat berperan pada stabilitas moneter yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan pembiayaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku bunga, perubahan nilai tukar Rupiah dan perubahan jumlah uang beredar terhadap kinerja perusahaan pembiayaan berdasarkan data historis periode September 2005 sampai dengan September 2007. Kinerja perusahaan pembiayaan yang digunakan adalah Curent Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio & Total Asset Turnover.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap rasio TATO perusahaan pembiayaan; tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pembiayaan; perubahan nilai tukar rupiah terhadap US dolar berpengaruh signifikan terhadap beberapa rasio yaitu ROA, ROE dan TATO; sedangkan perubahan jumlah uang beredar tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio kinerja perusahaan pembiayaan.

This research is made to see the relation and effect of Financial Institution Performance. These samples? research are 8 financial institution that meet the requirement and had been listed at Jakarta Stock Exchange. Quarterly Financial Statements are taking from Jakarta Stock Exchange. Inflation rate are taking from BPS website. Interest rate, exchange rate and money supply are taking from Bank Indonesia website. Correlation test is used to test the relationship between independent and dependent variables and multiple linear regression test is used to test the effect of independent variables to dependent variables.
The research results shows that inflation rate have significant influence to Total Asset Turnover of Financial Institution; interest rate doesn?t have any significant influence to financial institution performance; exchange rate have significant influence to such ratios like Return on Asset, Return on Equity and Total Asset Turnover; and money supply doesn?t have any significant influence to financial institution performance ratios."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25275
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1995
338.1 IND p I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Rianto Budi Hartono
"Pada saat krisis sektor agribisnis justru masih tetap eksist, yang terus berkembang dan masih mampu menyumbang devisa dengan nilai eksport sebesar US $ 13 milliar Nilai eksport anggrek secara keseluruhan selama lima tahun terakhir dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 mengalami pasang surut, yaitu kalau pada tahun 1997 sebesar US $ 38,3 ribu meningkat menjadi US $ 2,95 juta pada tahun 1999. Namun pada tahun 2000 justru mengalami penurunan hingga hanya sebesar US $ 1,1 juta, tetapi hal itu hanya berlangsung sesaat dan kembali mengalami kenaikan sebesar US $1,4 juta pada tahun 2001 (Departemen Pertanian, 2002).
Agribisnis bunga khususnya anggrek merupakan salah satu komoditi yang sangat potensial untuk ditumbuhkembangkan khususnya di kota-kota besar di Indonesia karena selain memiliki spesies terlengkap, unggul juga terbesar di dunia, dari seluruh jenis anggrek bulan yang ada 65 % di antaranya berasal dan asli dari Indonesia (Haryani & Bambang Sayaka, 1991), 40 % anggrek jenis Cattleya dan 80 % anggrek jenis Dendrobium terdapat di Indonesia (Supramana & Gede Suatika, 1995). Di samping itu pengusahaan agribisnis anggrek masih dapat dilakukan pada lahan-lahan yang terbatas luasnya. Oleh karena itu komoditas anggrek merupakan salah satu produk unggulan yang menjadi prioritas utama untuk dapat ditumbuhkembangkan di Propinsi DKI Jakarta.
Pengembangan agribisnis anggrek, jika dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan akan dapat menjadi komoditas andalan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta meningkatkan penerimaan pendapatan daerah. Untuk itu diperlukan adanya upaya untuk mengidentifikasikan suatu subsistem agribisnis anggrek yang terbaik untuk dikembangkan di kota-kota besar khususnya di DKI Jakarta sehingga akan mampu tumbuh dan berkembang seiring dengan pertumbuhan sektor industri. Salah satu langkah awal yang nyata dapat dilakukan dengan Cara mengidentifikasikan karakteristik dari agribisnis anggrek. Sehingga nantinya akan dapat diperoleh suatu karakter berdasarkan atas besar kecilnya usaha dalam setiap sub sistem agribisnis anggrek yang paling besar potensinya untuk dapat dikembangkan di Propinsi DKI Jakarta.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi karakteristik secara umum agribisnis anggrek di Propinsi DKI Jakarta, kemudian dilakukan pengidentifikasian kondisi agribisnis anggrek berdasarkan aspek-aspek keuangannya. Selain itu dilakukan pula pengidentiftasian kebutuhan layanan yang diperlukan para pengusaha agribisnis anggrek serta menelaah peranan Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKI Jakarta dalam rangka mengembangkan usahanya.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif, dengan menggunakan analisis kluster untuk mengidentifikasikan dari setiap karakter agribisnis yang ada di Propinsi DKI Jakarta. Dari hasil pengidentifikasien tersebut, maka untuk mengetahui penyebab perbedaan antara masing-masing karakter tersebut dilanjutkan dengan analisis diskriminan (Multiple Discriminant Analysis Method) Sistem pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling dengan sistem proporsional. Dimana penelitian dilakukan di tiga wilayah, yaitu wilayah barat, selatan dan timur, dari masing masing wilayah diambil sampel secara proporsional sebesar 25 % dari total populasi yang ada di tiap wilayah. Sehingga masing-masing sampel yang diambil di Wilayah Jakarta Barat sebanyak 40 sampel, Jakarta Selatan 46 sampel dan Jakarta Timur sebanyak 44 sampel.
Dari serangkaian penelitian diperoleh temuan bahwa pertama ; Agribisnis anggrek di wilayah Propinsi DKI Jakarta terbagi dalam empat subsistem, yakni subsistem penyedaan bibit tanaman, subsistem tanaman pot, subsistem bunga potong serta subsistem jasa pemasaran. Dan keempat subsistem ini masing-masing diperoleh tiga kelompok besar, yaitu kelompok agribisnis yang belum mampu berkembang, kelompok agribisnis yang bare berkembang dan kelompok agribisnis maju.;1) Wilayah Jakarta Barat : a) Agribisnis yang belum mampu berkembang sebanyak 67,5 %, b) Agribisnis yang baru berkembang sebanyak 10 %, c) Agribisnis yang telah maju sebanyak 22,5 %, 2) Wilayah Jakarta Selatan : a) Agribisnis yang belum mampu berkembang sebanyak 58,7 %, b) Agribisnis yang baru berkembang sebanyak 21,7 %, c) Agribisnis yang telah maju sebanyak 19,6 %, 3) Wilayah Jakarta Timur ; a) Agribisnis yang belum mampu berkembang sebanyak 75 %, b) Agribisnis yang baru berkembang sebanyak 15,9 %, c) Agribisnis yang telah maju sebanyak 9,1 %. Kedua ; dengan menggunakan analisis diskriminan temyata dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap tiap-tiap kelompok adalah, a) Aspek tenaga kerja ; jumlah tenaga kerja, b) Aspek produksi ; luas lahan usaha, c) Aspek Keuangan ; biaya total, total penerimaan, biaya variabel, tingkat keuntungan, RIC ratio, reinvestasi labs, d) Aspek pemasaran ; kemampuan meningkatkan daya saing produk, e) Aspek pengembangan usaha; kondisi modal kerja. Ketiga ; berdasarkan atas temuan di lapangan dan karaktenstik dari setiap tahapan pengembangan agribisnis maka pengembangan agribisnis anggrek di Propinsi DKI Jakarta sebaiknya lebih diprioritaskan pada subsistem penyedaan bibit, tanaman pot dan jasa perdagangan mengingat berbagai permasalahan yang ada di tiap-tiap subsistem. Untuk itu diperlukan adanya sentra-sentra pemasaran baik berupa pasar bunga maupun tempat pelelangan khusus bunga. Selanjutnya untuk mengatasi permasalahan aspek keuangan khususnya dalam hal kesulitan akses ke lembaga keuangan formal (Bank) maka diperlukan adanya lembaga keuangan mikro (micro-financing) mengingat karakter dari usaha agribisnis ini sangat,berbeda dengan usaha lain, baik dalam hal kepastian usaha maupun tingkat resiko yang dihadapi.
Dalam hal struktur organisasi maka peranan Dinas Pertanian dan Kehutanan sudah cukup baik, tetapi di sisi lain jika dilihat dari segi program kerja dan alokasi anggaran maka peranan dinas belum mampu menyentuh langsung pada masyarakat bisnis, sehingga keberadaannya kurang dapat dirasakan oleh masyarakat agribisnis anggrek.
Peranan Dinas Pertanian dan Kehutanan perlu ditingkatkan lagi baik dari segi program kerja maupun pengalokasian anggaran yang ada, sehingga mampu mendorong perkembangan agribisnis anggrek di wilayah Propinsi DKI Jakarta. Dengan demikian secara tidak langsung juga akan memperbaiki struktur ekonomi mikro dan akan meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Agung Wijoyo
Jakarta: UI Press, 2016
332.106 NUG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>