Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sales, Rosemary
London : Routledge, 1997
305.12 Sal w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Ridho
"Jurnal ini membahas bagaimana industri periklanan di Indonesia menggunakan perempuan dan unsur sensualitasnya sebagai elemen dalam iklan. Penulis berusaha menggali bagaimana para pengiklan menampilkan perempuan dan unsur erotismenya dalam beberapa iklan yang terdiri dari kategori produk yang berbeda. Penulis juga berusaha menggali maksud ataupun pesan yang berusaha disampaikan lewat penggunaan perempuan dalam iklan-iklan tersebut. Dalam jurnal ini, penulis meneliti beberapa iklan menggunakan metode analisis konten, dimana penulis melihat isi atau konten dalam beberapa iklan dari beberapa kategori produk yang berbeda, dan menganalisis nya sesuai konteks atau jenis dari produk yang di promosikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa penggunaan simbol-simbol perempuan dan erotisme kerap ditemukan dalam iklan, baik dari kategori produk yang berhubungan dengan gender, maupun untuk produk-produk yang tidak berhubungan dengan gender. Menurut analisis penulis, hal ini dikarenakan penampakan perempuan diperkirakan dapat menambah tingkat kemenarikan dari produk tersebut, dan berujung pada meningkatnya penjualan. Meskipun praktik seperti ini sudah dilarang dalam etika pariwara indonesia, namun tampaknya hal tersebut tidak mencegah para pengiklan untuk melakukan hal yang sama.

This journal is talking about how advertising industry in Indonesia use women and it’s sensuality as an element in advertisement. In this journal, we will find out how advertisers shows woman and it’s erotic side in some advertisement from different product category. This study use content analysis as a research method. In this study, we analyze the meaning or message that delivered in such advertisement. we take an example of several ad from different product, analyze the ad, and find the relation between the product, the woman or eroticism that they used, and the context that stick to the ad. The research show that there is still many advertisement that use women, it’s simbol, and it’s sensual side, in many ways. It come from both of product that not related to gender issue, and the product that relate. This fenomena happened because the presence of women is expected to make the ad more interesting and, in the end, boost the sales of the product. altough such practice are prohibited under Indonesian advertising ethics, but that can not stop any advertisers to do such a thing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Darlyss Yabes Chrismanuel
"Iklan TV komersial merupakan salah satu media yang efektif dalam menyampaikan pesan pemasaran karena jangkauannya yang luas. Pesan pemasaran disampaikan dengan pendekatan persuasif untuk menimbulkan recall yang tinggi dan menciptakan keinginan untuk membeli. Peran wanita dalam iklan sering kali digunakan dan dinilai efektif dalam mempersuasi khalayak konsumen. Kali ini, kita akan melihat penggambaran citra perempuan yang sering dan efektif digunakan dalam iklan televisi untuk mempersuasi khalayak konsumen khususnya produk kategori produk laki-laki dan bagaimana penggambaran tersebut berpengaruh terhadap tindakan pembelian atau efektif menyentuh emosi dari khalayak konsumen untuk tindakan membeli. Permasalahan akan dibahas dengan melihat citra perempuan menurut dalam contoh iklan TV komersial kategori produk laki-laki di Indonesia. Setiap citra perempuan yang digambarkan akan memperlihatkan bagaimana peran perempuan yang dikondisikan oleh pengiklan dalam mempengaruhi khalayak kepada tindakan pembelian. Pembahasan menggunakan 5 contoh iklan dari kategori produk laki-laki, yaitu Iklan L-Men, KukuBima Energy Drink, Axe for Men, KIT Motor Shampoo, dan Gellette Mach 3 untuk melihat citra perempuan yang terkandung di dalamnya. Dari ke 5 contoh iklan tersebut, semuanya menggambarkan perempuan sebagai sosok pemikat dimana memiliki keindahan tubuh sering digunakan untuk memperkuat pesan pemasaran di benak khalayak. Penggunaan visualisasi perempuan dalam iklan tentunya dapat menambah daya pikat iklan tersebut dalam mengambil perhatian khalayak, namun tentunya penggambaran tersebut harus sesuai dengan kebudayaan dan norma yang berlaku.

Commercial TV advertising is one of the effective medium in conveying a marketing message because of extensive coverage . Marketing message is delivered with a persuasive approach to induce high recall and create a desire to buy . The role of women in advertising is often used and considered effective in persuading the consumer audience . This time , we will see the depiction of the image of women that is frequently and effectively used in television advertising to persuade audiences consumer product category of the product , especially men and how these depictions affect the purchase or effective action to touch the emotions of the consumer audience to purchase action. The problem will be addressed by looking at the image of women in the sample according to the product categories of commercial TV advertising men in Indonesia . Every image that illustrated women will show how the role of women who are conditioned by advertisers to influence audiences to purchase action . The discussion uses 5 examples of advertising product categories men , namely Ad L -Men , KukuBima Energy Drink , Axe for Men , KIT Motor Shampoo , and Gellette Mach 3 to look at the image women contained therein . 5 examples of all the ads , all described as being a decoy woman has a beautiful body which is often used to reinforce the marketing message in the minds of audiences . The use of visualization women in advertising can certainly add to the allure of these ads in taking the audience 's attention , but of course, the depiction must conform to the culture and norms ."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Winarni
"Makalah ini membahas jenis-jenis strategi berterima kasih dan pilihan kata yang digunakan oleh karakter pria dan wanita dalam novel karya Kiera Cass yang berjudul The Selection. Difokuskan pada analisis jenis-jenis ekspresi berterima kasih dan pilihan kata yang digunakan oleh karakter pria dan wanita dalam novel ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar karakter pria dalam novel ini mengungkapkan rasa terima kasih mereka dengan memberikan apresiasi terhadap tindakan yang dilakukan. Bagi karakter pria, sudah cukup untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan kredit kepada tindakan dermawan. Sebaliknya, sebagian besar karakter wanita mengungkapkan rasa terima kasih mereka dengan memberikan penghargaan kepada subjek yang melakukan tindakan tersebut. Strategi ini disebut dengan berterima kasih secara tidak langsung, akan tetapi lebih mengacu pada aturan untuk berterima kasih. Hal ini menunjukkan bahwa dalam percakapan, karakter wanita lebih menunjukkan afeksi daripada pria. Selain itu, karakter pria dan wanita memilih kata-kata yang berbeda dalam mengekspresikan rasa terima kasih mereka. Wanita lebih sering menggunakan empty adjective atau kata sifat tidak bermakna, sedangkan pria lebih memilih untuk menggunakan kata sifat netral.

This paper examines the types of thanking strategies and word choices used by men and women characters in The Selection, a novel by Kiera Cass. It is focused on analyzing types of gratitude expressions and word choices used by men and women characters in this novel. This study applies descriptive qualitative method in finding gratitude expressions and gratitude response strategies that are used by the characters. The results of the study show that men characters’ mostly express their gratitude by giving appreciation towards the act. These expressions are used to give credit to the benefactor directly. For men characters, it is enough to say thank you and give credit to the act of the benefactor. In contrast, women characters mostly express their gratitude by giving appreciation to the person who did the act. This strategy does not express gratitude directly; however, it refers to the felicity conditions or rules for thanking. The person who has received a favor feels grateful and expresses her appreciation towards the benefactor. It indicates that women show more affection in conversation than men do. Moreover, women and men choose different words in expressing their gratitude. Women use ‘empty’ adjectives more often while men prefer to use neutral adjectives."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Adlina
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan simultan antara tatanan gender Alawiyyin dengan pengekspresian seksualitas janda dimulai dari konsepsi perempuan ideal sebagai ‘syarifa’ lengkap dengan formulasi kolektif akan identitas tersebut hingga upaya yang dilakukan perempuan untuk menegosiasikan tatanan gender komunitas dengan memainkan subjektivitas dan agensi yang semakin luas ketika lepas dari perkawinan. Saya menggunakan pendekatan etnografi berupa wawancara mendalam dan observasi partisipasi terhadap lima janda Alawiyyin di Yayasan DR. Triangulasi data juga dilakukan terhadap pengurus Yayasan DR, anak-anak perempuan, relawan pengajar, hingga janda-janda lainnya untuk memperdalam analisa tulisan ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan fleksibilitas agensi yang terwujud pada reaktualisasi tindakan janda ketika menegosiasikan tatanan kolektif baik dalam menolak wacana dominan, mengadopsi posisi ‘subjek’ baru serta sebagai individu yang diberdayakan. Keberadaan Yayasan DR memicu subjektivitas kolektif untuk mengubah persepsi akan status janda sekaligus ikut mengintervensi seksualitas mereka dan mentranskripsikan struktur kolektif meski tidak menyentuh ranah pribadi. Dengan begitu, sensibilitas diri ataupun kolektif memperluas agensi janda namun bukan berarti membuat mereka berkehendak bebas di luar budaya

This bachelor thesis discussed simultaneously relationship between the Alawiyyin gender order and the expression of widow sexuality starting from the conception of an ideal woman as a 'syarifa' complete with a collective formulation of that identity to the efforts of women to negotiate a community gender order by playing wider subjectivity and agency when released from marriage. I use an ethnographic approach in the form of in-depth interviews and participatory observation of five Janda Alawiyyin at Yayasan DR. Data triangulation was also carried out on the administrators of the Yayasan DR, daughters, teaching volunteers, and other widows to deepen the analysis of this paper. The results of this study indicate agency flexibility manifested in the actualization of widows' actions when negotiating a collective order both in rejecting dominant discourse, adopting new 'subject' positions as well as empowered individuals. The existence of Yayasan DR triggers collective subjectivity to change perceptions of the status of widows while at the same time intervening in their sexuality and transcribing the collective structure even though it does not touch the personal sphere. In this way, self or collective sensibility expands widows' agencies, but that does not mean that they will be free outside of culture"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carissa Audreyna Irnanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan representasi perempuan dalam drama Followers (2020) yang diproduksi oleh saluran streaming content Netflix dengan bagaimana perempuan umumnya direpresentasikan dalam drama yang diproduksi oleh televisi luring. Penulis menggunakan teori representasi Stuart Hall (1997) sebagai konsep dasar dan teori gender Oakley (1972) serta konsep stereotip gender mengenai maskulinitas dan femininitas Mary E. Kite dalam Worell (2001) dengan metode analisis teks. Dari hasil analisis, ditemukan tokoh perempuan yang berusaha untuk mendobrak batasan gender dan representasi perempuan yang belum pernah muncul sebelumnya dalam drama Jepang yaitu perempuan yang ingin memiliki anak tanpa pernikahan. Hal ini dipengaruhi oleh Netflix sebagai ruang yang memungkinkan untuk menggambarkan representasi perempuan yang lebih beragam dan tidak terikat dengan norma patriarki. Drama Followers dapat dilihat sebagai refleksi terhadap masyarakat Jepang dewasa ini dengan meningkatnya perempuan yang keluar dari stereotip perempuan Jepang dan mendobrak norma patriarki yang tertanam dalam masyarakat Jepang.

This study aims to find differences from how women are represented in the drama Followers (2020) which was produced by Netflix, compared to the general idea of women represented in Japanese dramas produced by mainstream television. The writer uses the representation theory from Stuart Hall (1997) as the basic concept and gender theory from Oakley (1972) as well as the stereotypical concept of the nature and role of gender by Mary E. Kite in Worell (2001) with text analysis methods. The results showed that Followers featured strong female characters who tried to break the restriction on gender and also portrays a variety of women who have never been featured in Japanese dramas such as women who want to have a child without getting married. This is possible because Netflix creates a room that enables a diversity of women representation and gives them means to break from the patriarchal norms. The drama Followers can be seen as a reflection of current Japanese society with an increasing number of women who are trying to break the stereotype and the patriarchal system of Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Beata Kurnia
"Di Indonesia, Perempuan Pembela Hak Asasi Manusia (PPHAM) memainkan peran penting dalam mendukung hak asasi dan keadilan gender. Namun, mereka sering dihadapkan pada berbagai jenis kekerasan berbasis gender, yang membahayakan keselamatan dan kesejahteraan mereka. Keadaan ini diperparah oleh kurangnya perlindungan resmi negara; akibatnya, PPHAM harus bergantung pada mekanisme perlindungan informal dari keluarga, teman, dan komunitas. Studi ini menyelidiki pengalaman PPHAM dalam menghadapi kekerasan berbasis gender, serta upaya mereka untuk memperoleh perlindungan informal melalui aksi kolektif dan solidaritas feminis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Analisis didasarkan pada teori burnout dan self-care oleh Gorski (2015) dan dinamika perlindungan informal dipahami melalui teori aksi kolektif dan solidaritas feminis Sweetman (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PPHAM menghadapi kekerasan fisik, psikis, finansial, dan digital yang mengancam keselamatan mereka selain kekerasan fisik dan psikologis. Penelitian ini menyoroti pentingnya perlindungan yang komprehensif dan inklusif bagi PPHAM serta pentingnya memperkuat mekanisme perlindungan informal berbasis solidaritas komunitas. Perlindungan informal yang diberikan oleh keluarga, teman, dan komunitas terbukti sangat penting dalam mendukung pemulihan PPHAM.

In Indonesia, Women Human Rights Defenders (WHRDs) play an important role in supporting human rights and gender justice. However, they are often exposed to various types of gender-based violence, which endangers their safety and well-being. This situation is exacerbated by the lack of official state protection; As a result, WHRDs must rely on informal protection mechanisms from family, friends and communities. This study investigates WHRDs’ experiences in facing gender-based violence, as well as their efforts to obtain informal protection through collective action and feminist solidarity. This research is qualitative research that uses participant observation and in-depth interviews. The analysis is based on burnout and self-care theory by Gorski (2015) and the dynamics of informal protection are understood through Sweetman's theory of collective action and feminist solidarity (2015). The research results show that PPHAM faces physical, psychological, financial and digital violence that threatens their safety in addition to physical and psychological violence. This research highlights the importance of comprehensive and inclusive protection for WHRDs as well as the importance of strengthening informal protection mechanisms based on community solidarity. Informal protection provided by family, friends and community has proven to be crucial in supporting WHRDs’ recovery."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sawyer, Deborah F
London: Routledge, 1996
200.82 SAW w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chubb, Basil
London: Oxford University Press, 1974
320 CHU g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>