Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13937 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992
306 ILM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Panuju, Redi
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994
306.4 RED i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Surjadi
Bandung: Alumni, 1985
306.49 SUR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"In perspective of consumer culture or we call consumtive culture are some individual life pattern, family, and group of society who are not too positive or useless. This life behaviour tend to benefit as well the production and could push them to violate the value, norms, attitude, behaviour, rule, law and religion. Some of our society tend to develop pattern of their life which is useless, even consider that is properly and natural. In some our society even consider as a life style, so need to be prevented in their life. The development of their life pattern generally with expanding of cultural load and producers successful to influence the consumer network for the social-economic advantage. "
WADWMPD
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Veeger, K.J.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995
306.4 VEE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
302.36 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chalify Ardiawan
"Tesis ini membahas mengenai modal sosial Ikatan Abang None Jakarta IANTA sebagai bentuk peran serta dalam pembangunan Ketahanan Budaya. Abang None Jakarta merupakan ajang yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi DKI dimana disana terkumpul sumber daya yang ungul di bidangnya seharusnya dapat menjadi salah satu unsur pemuda dalam mempelopori pelestarian budaya Betawi. Penelitian ini akan menjadikan IANTA sebagai objek penelitian dengan mengunakan terori modal sosial yang di kemukakan oleh Putnam sebagai alat analisis. Dalam teori tersebut modal sosial memiliki tiga unsur yaitu norms, network, dan trust menurut Putnam.Hasil penelitian menunjukan IANTA sebagai organisasi sudah memiliki modal sosial yang relatif baik. Namun masih ada beberapa unsur modal sosial yang masil lemah yaitu pada unsur norm. Dengan modal sosial yang ada, IANTA sudah mempelopori kegiatan-kegiatan guna melestarikan budaya dengan cara yang menarik di kalangan anak muda. IANTA bisa menjadi tools pemerintah untuk membangun ketahanan nasional dengan pendekatan budaya.Hal ini menunjukkan untuk dapat membentuk ketahanan budaya dalam hal meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya dikalangan pemuda sangat dibutuhkan. Dengan tenaga dan kreativitas yang dimiliki pemuda, pelestarian budaya akan berkembang dan melahirkan generasi baru untuk melanjutkan tongkat estafet kekayaan budaya yang dimiliki bangsa ini.

This thesis discusses the social capital of the Association of Abang None Jakarta IANTA as a form of participation in the construction of Cultural Resilience. Abang None Jakarta is an event held by the city administration, where there accumulated resources that excel in the field should be able to be one of the elements of pioneering youth Betawi culture preservation.This study will make IANTA as research objects by using the theory of social capital being addressed by Putnam as an analytical tool. In the theory of social capital has three elements, namely norms, networks, and trust according to Putnam.The results showed IANTA as the organization already has a relatively good social capital. However, there are still some elements of social capital that is weaker still relies on the element norm. With the existing social capital, IANTA has pioneered activities in order to preserve the culture in an interesting way among young people. IANTA could have become the tools of government to build national resilience with a cultural approach.It showed to be able to form a cultural resistance in terms of increasing community participation especially among youth is needed. With the power and creativity of youth, preservation of culture will develop and make a new generation to continue preserve of the cultural wealth of this nation.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annalia Desiawati Budi
"PT. MMM sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang produk makanan, khususnya bergerak di bidang penyedia daging olahan dan penyedia makanan cepat saji (gerai makanan) merupakan perusahaan dengan industri pelayanan. Suatu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa san gat bergantung pada pelanggan. Sementara itu kepuasan pelanggan dinilai sebagai bagian atau hasil dari suatu budaya korporat yang baik.
Pada era persaingan yang sangat ketat saat ini di mana semakin banyak bermunculan kompelitior pada industri sejenis maka manajemen PT. MMM berusaha memberikan pelayanan yang Iebih maksimal dengan cara berupaya memiliki tenaga-tenaga yang Iebih profesional dan berkualitas Serta berorientasi sesuai dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan makanan olahan terpadu utama di Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk memusatkan perhatian pada fundamental pemsahaan. Pada tahun lalu perusahaan menurunkan strategi perusahaan baru yaitu growing from within. Berdasarkan pemikiran ilu, tiga area yang akan dikembangkan perusahaan adalah sumber daya manusia, pemasaran dan distribusi.
Pada tahun 2002 PT. MMM melakukan penelitian survei yang berkaitan dengan budaya korporat Serta pengamhnya pada perfomla kerja Hasil dari penelitian tersebut adalah nilai-nilai yang tertanam secara tradisional dalarn perusahaan dan diyakini sebagai budaya korporat saat ini ternyata masih belum kompelitif apabila dibandingkan dengan kompetitor utama. Masih banyak terdapat kclemahan-kelemahan dan benturan dengan strategi perusahaan sehingga nilai-nilai tersebut belum mampu membawa karyawan pada suasana kerja yang kondusif dan menguntlmgkan bagi perusahaan. Budaya tersebut juga tidak dikodiiikasikan menjadi suatu acuan yang mengikat karyawan. Apabila diperbandingkan dengan kornpetitor utama, maka budaya yang ada pada perusahaan kelihatannya belum membawa dampak yang berarti bagi perusahaan.
Berdasarkan masalah yang sudah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa PT. MMM menginginkan adanya perubahan budaya kerja yang dirasakan sudah ketinggalan jaman dan tidak Iagi mampu bersaing dengan para kompelitor. Budaya kerja yang nantinya terbentuk harus dapat memolivasi karyawan sekaligus meningkatkan performa kerja dan pada akhimya berdampak pula pada perfoma perusahaan. Atas dasar itu maka terdapat pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh PT. MMM.
Hal yang harus dilakukan adalah merumuskan budaya korporat yang baru dan efektif bagi performa perusahaan. Alternatif pertama yang dapat ditempuh untuk pembentukan budaya korporat adalah dengan cara merumuskan nilai-nilai yang diinginkan oleh para pendiri dan pimpinan perusahaan. Altematif ini apabila dilakukan' tidak membutuhkan waktu yang Iama dan tidak terlalu rumit namun diharapkan tetap dapat berisi nilai-nilai yang berwawasan bisnis karena dibuat oleh para manajemen puncak yang lebih mengetahui arah perusahaan.
Alternatif Iain yang dapat dijalankan adalah dengan merumuskan budaya korporat yang nilai-nilainya merupakan hasil pemiklran para pendiri dan pimpinan Serta juga dari para karyawan. Alternatif perumusan ini disebut dua arah. Dengan alternatif kedua ini diharapkan pemmusan budaya korporat yang bersumber dari dua sisi (atas dan bawah) akan memberikan masukan yang berharga bagi perusahaan, sebab karyawanlah yang akan menjalani budaya ini sehingga ia harus merasakan juga bahwa budaya korporatnya merupakan nilai-nilai yang memang mereka inginkan dan mereka rasa dapat membawa kebaikan bagi parusahaan dan bagi karyawan im sendiri. Selain itu suatu budaya korporat yang dibentuk untuk meningkatkan performa kerja perusahaan harus berlandaskan nilai-nilai kuat yang tidak saja diyakini oleh pendiri tetapi juga oleh seluruh anggota perusahaan (karyawan).
Didasari oleh pemikiran penulis yang menganggap bahwa clalam persaingan perusahaan yang sangat kompetitif saat ini di mana perusahaan bisa dengan ccpat kehiiangan suatu kesempatan akibat tidak menyadari adanya suatu peluang yang bisa didapat maka setiap sumber yang ada dalam perusahaan harus dlmaksimalkan yaitu dengan cara memberdayakan ide-ide yang tidak saja datang dari atas namun juga dari bawah maka altcmatif yang disarankan adalah altemative keclua. Pada tulisan ini penulis juga memberikan masukan bagaimana implementasi dan sosialisasi yang harus dilakukan agar nantinya budaya korporat ini dapat tertanam dalam diri setiap karyawan dengan baik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung Pinang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
303.4 DAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Widagdho
Jakarta: Bumi Aksara,
306 DJO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>