Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5530 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
410 P 38 k (3)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Tadjuddin
Bandung: Alumni, 2005
410 MOH a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Parera, Jos Daniel
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
410 P 38 K
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Muta`ali
Arabic Teachers Assosiation of Indonesia, 2011
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Im, Young Ho
"ABSTRAK
Teka-teki sebagai salah satu jenis foklor hadir dalam khasanah tradisi lisan. Karena disampaikan secara lisan, belum banyak ahli bahasa maupun sastra yang tergerak untuk mengkajinya. Mencermati kenyataan tentang teka-teki yang ada dalam tiap masyarakat bahasa, beberapa peneliti terdahulu berupaya mengenali sifat keuniversalan teka-teki. Berbagai pendekatan dipakai dalam meneliti teka-teki itu untuk memahami dan mengklasifikasikan teka-teki. Dan para peneliti itu, muncul sejumlah definisi teka-teki yang berbeda-beda Namun, umumnya mereka sepakat bahwa teka-teki terdiri dari pertanyaan dan jawaban.
Penelitian terhadap teka-teki bahasa Indonesia tergolong langka Sampai saat ini pembicaraan mengenai teka-teki masih dalam kerangka tradisi lisan, khususnya folklor. Belum ada ahli bahasa yang memperhatikan secara khusus mengenai teka-teki bahasa Indonesia. Hal ini membuka peluang untuk dilakukannya penelitian teka-teki dari segi kebahasaan, karena bagaimanapun teka-teki merupakan bentuk komunikasi verbal yang menggunakan bahasa.
Sejumlah masalah yang dapat dilihat dalam teka-teki dari segi kebahasaan adalah secara garis besar, masalah pokok dalam penelitian ini adalah menganalisis struktur teka-teki dan ciri keambiguan yang tersirat dalam teka-teki berbahasa Indonesia.
Hal lain yang menjadi masalah adalah berkenaan dengan istilah teka-teki dalam bahasa Indonesia. Selama ini istilah 'teka-teki' bersinonim dengan 'terkaan', 'tebakan'. Sementara di dalam bahasa Inggris setiap istilah yang mengacu pada 'riddles', yaitu 'pun', 'puzzle', dan 'riddle' jelas batasan dan ciri-cirinya, tetapi tidak demikian halnya di dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu dirumuskan istilah dan ciri-ciri setiap teka-teki yang ada di Indonesia
Secara khusus yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) mengklasifikasikan teka-teki berbahasa Indonesia berdasarkan struktur dan ciri keambiguannya; 2) merumuskan istilah dan pengertian teka-teki berbahasa Indonesia; 3) melihat kaitan antara wit dan humor dalam masing-masing jenis teka-teki. Dalam hal ini jenis teka-teki mana saja yang mengandung wit dan humor, mana yang hanya humor saja tetapi tidak mengandung wit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan tipe wacana teka-teki dalam bahasa Indonesia dengan menganalisis ciri keambiguan yang membentuk teka-teki dan strukturnya. Selain itu, penelitian ini bertujuan memberikan argumentasi tentang adanya ciri keambiguan dalam masing-masing tipe teka-teki yang timbul akibat terjadinya pelanggaran prinsip kerja sama serta menimbuikan kelantipan dan humor. Untuk mencapai tujuan itu, yang dibahas di dalam penelitian ini mencakup pokok-pokok berikut:
(1) analisis. struktur dan ciri keambiguan dalam teka-teki,
(2) klasifikasi teka-teki,
(3) teka-teki dan pelanggaran prinsip kerja sama,
(4) kelantipan dan humor dalam teka-teki.
Keistimewaan permainan bahasa, dalam teka-teki adalah suatu proposisi yang sering kali terasa aneh atau sulit dan menggelikan atau mengejutkan setelah dihubungkan dengan jawabannya. Salah satu unsur yang unikan dalam teka-teki adalah adanya keambiguan untuk menangkap pesan penutur, yaitu berupa unsur yang disengaja yang akan mengaburkan analog informasi. Keambiguan dalam informasi-informasi yang tidak sempurna itu ditunjukkan oleh hadirnya berbagai aspek kebahasaan selain aspek kontekstual.
Keambiguan merupakan unsur terpenting dalam teka-teki, karena tanpa adanya kedua unsur tersebut, proposisi itu bukan teka-teki, melainkan pertanyaan biases Dengan demikian, dapat disebutkan di sini bahwa keberadaan keambiguan yang disebabkan melalui permainan bahasa (manipulasi informasi) merupakan unsur penting yang hams ada dalam teka-teki.
Ciri keambiguan dalam teka-teki ditunjukkan melalui permainan bahasa, mulai dari segi fonologis sampai dengan segi wacana, maupun permainan kontekstual berdasarkan pengetahuan sosial budaya atau pengalaman sendiri (pertautan).
Perrnainan atau manipulasi kebahasaan yang ada di dalam teka-teki juga dapat dipandang sebagai kecerdasan penutur dalam berbahasa. Hal itu merupakan wujud kemampuan seseorang dalam mengeksplorasi bahasa secara kreatif. Dengan demikian, dari segi kebahasaan dapat dikatakan bahwa teka-teki tidak saja menyangkut masalah verbal tetapi juga berhubungan dengan kemampuan manipulasi kebahasaan oleh penutur, yaitu munculnya kelantipan (wit) sebagai akibat adanya permainan atau manipulasi kebahasaan.
Berdasarkan ciri keambiguitasan, diperoleh tipe teka- teki berbahasa Indonesia, yaitu 'teka-teki terkaan', 'teka-teki soalan', 'teka--teki permainan wacana', dan 'teka-teki plesetan'. Tipe-tipe ini sekaligus menunjukkan pula istilah teka-teki berbahasa Indonesia, sehingga tidaklah istilah 'teka-teki', 'terkaan', dan 'tebakan' sebagai bentuk sinonim"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
D511
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Dwi Madyani
"Skripsi ini merupakan kajian awal linguistik dan semiotik mengenai interjeksi di dalam komik berbahasa Prancis. Interjeksi merupakan salah satu alat untuk me-nyampaikan gagasan, keinginan, dan perasaan di dalam peristiwa komunikasi. Di dalam penggunaannya, satu interjeksi memiliki banyak makna sehingga cenderung tidak memiliki keterbatasan makna. Penentuan makna interjeksi didasarkan pada konteks dan situasinya. Konteks yang merupakan unsur bahasa dinyatakan dengan ujaran yang melingkupi interjeksi. Sementara itu, situasi dinyatakan dengan gambar (tanda ikonis) yang merupakan tiruan situasi komunikasi. Dengan menggunakan dasar-dasar teoretis mengenai interjeksi, komik, semantik, dan semiotik, diharapkan penelitian ini dapat menjawab masalah yang diajukan dalam skripsi ini, yaitu jenis interjeksi apa saja yang ditemukan di dalam sumber data berdasarkan tujuan penggunaannya dan apa maknanya berdasarkan konteks dan situasinya, dan dengan demikian, bagaimana penggolongan maknanya. Analisis data diklasifikasikan berdasarkan tujuan penggunaan interjeksi dan penggolongan maknanya yang di-dasarkan pada konteks dan situasinya.
Dari 343 interjeksi yang ditemukan di dalam tiga komik sari 1es Aventures de Tintin yang dijadikan sumber data, interjeksi yang bertujuan emotif memiliki jumlah terbanyak, yaitu 199 bush (58,02%). Jenis interjeksi lain yang juga ditemukan adalah perintah (53 buah/15,45%), intelektif (51 buah/14,87%), panggilan (33 buah/9,62%), sensitif (4 buah/1,17%), kesopanan (2 buah/0,58%), dan representatif atau imitatif (1 buah/0,29%). Berdasarkan penggolongan maknanya, interjeksi yang ditemukan dapat digolongkan menjadi 17 golongan makna, yaitu 'ungkapan emosi' (146 buah/42,57%), 'perintah' (52 buah/15,16%), 'permintaan' (43 buah/12,54%), 'heran' (34 buah/9,91%), 'lega' (33 buah/3,79%), 'berpikir' (9 buah/ 2,62%), 'ragu' (8 buah/2,3376), 'ingin tabu' (7 buah/ 2,04%), 'penegasan' dan 'mengetahui sesuatu' berjumlah 6 buah (1,75%), 'tidak ada harapan' dan 'mendapat ide' berjumlah 5 buah (1,46%), 'tidak peduli' dan 'tidak percaya' berjumlah 3 buah (0,88%), 'tiruan bunyi', 'berharap', dan 'menduga' berjumlah 1 buah (0,29%)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S15596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiman
"Penelitian ini mengenai perbandingan kosakata dua bahasa slavia yaitu bahasa Rusia dan bahasa Ukraina, tujuannya adalah Menentukan korespondensi bunyi dari kedua bahasa yang diteliti.,Melihat perubahan bunyi dan makna, serta Grafologi kedua bahasa. Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan. Penulis menggunakan 100 daftar kosakata Morrish Swadesh yang biasa digunakan dalam penelitian linguistik komparatif, yaitu mencliti 100 kosakata dasar dari bahasa yang diperbandingkan. Setelah melakukan penelitian pada 100 kosakata Morrish Swadesh pada bahasa Rusia dan bahasa Ukraina dapat disimpulkan hahwa kedua bahasa tersebut masih menunjukan kekerabatan yang dekat. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya kemiripan fonem antarbahasa tersebut. Sesuai dengan basil pengamatan yang berdasarkan pendekatan kuantitatif terhadap dari 100 kata adalah 82%. Sehagai simpulan akhir bahwa Bahasa Rusia dan Bahasa Ukraina adalah satu bahasa yang sama karena memiliki jumlah kata kerabat lcbih dari 80% yaitu tepatnya sebanyak 82%"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14860
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Parera, Jos Daniel
"Study of general linguistics, includes comparative history, and structural typology of Indonesian language."
Jakarta: Erlangga , 1991
410 PAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>