Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165587 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukma Nugraha
"Penelitian ini adalah penelitian mengenai pola intonasi bahasa Indonesia pada iklan produk panganan yang diucapkan oleh anak. Tujuannya adalah mendeskripsikan pola intonasi berdasarkan kategori dan pola kalimat bahasa Indonesia secara fonetik akustik, menginventarisasikan, dan mengetahui pola intonasinya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara merekam ujaran-ujaran iklan produk panganan yang diucapkan oleh anak di beberapa stasiun televisi, seperti RCTI, SCTV, ANteve, dan TPI. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih akurat dan alami. Cara perekaman dan pengolahan data dijelaskan pada bab 3 metodologi penentuan data penelitian. Analisis terhadap data iklan produk panganan yang diucapkan anak dijelaskan pada bab 4. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa dari lima puluh kalimat terbagi atas kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap. Kalimat lengkap terdiri atas kalimat tunggal (yang dibagi kembali berdasarkan pola kalimat), kalimat bersusun, kalimat inversi, dan kalimat kompleks. Kalimat tidak lengkap terdiri atas kalimat elips, kalimat sampingan, dan kalimat minor. Kategori yang terdapat dalam data adalah kategori nominal, verbal, dan adjektival. Pola kalimat yang terdapat dalam data adalah Subjek-Predikat (SP), Subjek-Predikat-Pelengkap (SPPel), Subjek-Predikat-Objek (SPO), Subjek-Predikat-Keterangan (SPK), Predikat-Subjek (PS), Predikat-Pelengkap (Ppel). Keterangan-Predikat-Pelengkap (KPPel), Predikat-Objek-Keterangan (POK), Keterangan, Predikat-Predikat (KPP), Predikat-Pelengkap-Keterangan (PPelK), Keterangan-Predikat (KP), dan Predikat-Keterangan (PK). Diperoleh tujuh pola intonasi yang terdapat dalam data penelitian ini. Ketujuh pola intonasi itu adalah pola intonasi kalimat nominal tunggal SP, dengan pola #432/234#; kalimat verbal tunggal SP, dengan pola #34/43#; kalimat bersusun dengan pola #43/43/43#; kalimat verbal tunggal SPPel, dengan pola #43/34/4#; kalimat adjektival tunggal SP, dengan pola #234/432#; kalimat elips PPel, dengan pola#443/4343#; kalimat elips PK, dengan pola #432/32#. Dari data yang diteliti, hanya ditemukan sebagian kecil kalimat yang mempunyai pola intonasi yang sama, meski pola kalimatnya serupa. Perbedaan tersebut terjadi karena unsur membentuk kalimat, kemungkinan karena pengaruh adanya kategori fatis, dan terbatasnya kata."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S10919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handewi Sri Pramesti
"
ABSTRAK
Penulisan skripsi di bidang fonetik Bahasa Prancis terakhir dilakukan oleh Dr.Myrna Laksman (pada waktu itu masih berstatus mahasiswa Sastra Prancis UI) sebelas tahun yang lalu. Anggapan orang bahwa ilmu fonetik kurang menarik merupakan salah satu alasan penulis untuk mengetengahkan ilmu tersebut sebagai topik skripsinya dengan spesifikasi fonetik akustik. Sebagai sumber data penelitian diangkat masalah mengenai perbedaan antara ujaran kalimat deklaratif tunggal bahasa Prancis yang diproduksi oleh beberapa orang Prancis dan Quebec.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori Pierre Leon dan Pierre Delattre untuk bidang fonetik akustik. Beberapa teori tambahan dari Philippe Martin dan Bertil Malmberg untuk bidang fonetik akustik serta Andre Martinet untuk bidang sintaksis merupakan teori yang mendukung penelitian ini.
"
1997
S14373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Dewi
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pola intonasi bahasa Indonesia penyiar RRI dan SK telah dilakukan sejak bulan Agustus 1995 - Mei 1996. Tujuannya ialah untuk mendeskripsikan pola intonasi berdasarkan pola kalimat bahasa Indonesia penyiar RRI dan SK secara fonetik akustik, menginventarisasi, dan mengetahui kecenderungannya. Dari kedua stasiun radio tersebut, dipilih masing-masing satu program siaran yang kurang lebih sama jenisnya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara merekam kedua program siaran tersebut pada saat diudarakan di radio. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih akurat dan alami. Cara perekaman dan pengolahan data dijelaskan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola intonasi yang terdapat dalam bahasa Indonesia penyiar RRI adalah 211, 221, 222, 241, 321, 322, 431, dan 432, sedangkan pola intonasi yang terdapat dalam bahasa Indonesia penyiar SK adalah 121, 123, 124, 131, 141, 224, 231, 234, 341, 414, 431, dan 432. Bahasa Indonesia penyiar..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S10860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sustiyanti
"Penelitian ini mengkaji pola intonasi dan pemarkah pola intonasi kalimat deklaratif dan interogatif bahasa Indonesia oleh penutur Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian fonetik eksperimental dengan metode analisis data kuantitatif dan kualitatif. Kajian data menunjukkan bahwa dalam pola intonasi kalimat deklaratif berstruktur S-PO-K terdapat kecenderungan nada mendatar pada subjek, predikat, objek, menurun pada keterangan, garis dasar nada cenderung menurun, dan rentang nada relatif kecil. Pola intonasi kalimat interogatif konfiratoris cenderung naik pada subjek, predikat, objek, menurun tajam pada keterangan, dan rentang nada relatif besar. Pemarkah pola intonasi kalimat deklaratif berstruktur S-P-O-K adalah alir nada naik pada subjek, datar pada predikat, turun pada objek, naik-turun pada keterangan, garis dasar nada turun pada keterangan, nada akhir turun, dan garis dasar nada turun pada seluruh kontur. Pemarkah pola intonasi kalimat interogatif konfirmatoris adalah alir nada naik pada subjek, datar pada predikat sampai dengan awal keterangan, alir nada turun-naik-turun pada akhir keterangan, dan nada akhir turun.

This study examines intonation pattern and marker of intonation pattern of Indonesian declarative and confirmatory interrogative sentence spoken by Lampung speakers. The study is an experimental phonetics research using quantitative and qualitative data analysis method. The study reveals that the intonation pattern of the declarative sentence, which have subject-predicate-object-adjunct structure, tends to flat at subject, predicate, object, decline at adjunct, the baseline of contour is decline, and the pitch range is narrow relatively. The intonation pattern of the interrogative sentence tends to rise at subject, predicate, object, fall incisively at adjunct, and the pitch range is wide relatively. The markers of intonation pattern of declarative sentence, which have subject-predicate-object-adjunct structure is the rise pitch movement at subject, flat at predicate, fall at object, the rise-fall pitch movement at adjunct, the declination of baseline at adjunct, the fall final pitch, and the declination of baseline at the contour. The markers of intonation pattern of confirmatory interrogative sentence is the rise pitch movement at subject, flat at predicate to the beginning of adjunct, the fall-rise-fall pitch movement at the end of adjunct, and the fall final pitch."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26223
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Keraf, Gregor
"Dalam rangka udjian Sardjana Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia Djurusan Bahasa Indonesia, kami mendapat kepertjajaan untuk menindjau kembali persoalan Intonasi. Persoalan Intonasi tidak bisa terlepas dari persoal_an Bahasa sebagai suatu kesatuan jang kompleks. Masalah Bahasa, termasuk djuga masalah praktis dalam melajani keperluan manusia sehari-hari, dapat dikatakan ham_pir sama tuanja dangan tertjiptanja manusia2 pertama. Dalam mempertahankan eksistensinja terhadap tantangan2 sekitar, serta dalam usaha menerobos semua halangan2, mengikuti se_mua situasi jang bergerak madju dan jang berlain-lainan tjorak-ragamnja dari djaman kedjaman manusia selalu berusa_ha dengan berbagai tjara, beraksi dengan segala matjam po_tensi jang dapat dikembangkan. Bahasa, kode-kode berupa bunji2 udjaran jang tersusun rapih dalam suatu sistim jang dynamis kompleks, lahir dalam pergulatan mempertahankan ek_sistensinja itu. Bahasa itu lahir, dan bertumbuh. Bahasa itu hidup dan berkembang. la berkembang terus dari waktu kewaktu sesuai dengan persoalan2 jang dihadapi pemakai2nja. Pada mulanja manusia hanja memupuk dan mengembangkan bahasa; persoalan jang mereka hadapi hanja berkisar pada soal praktis: dapat mempergunakan bahasa itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1964
S10878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rustanto Sudin
"Skripsi ini merupakan salah satu dari sekian banyak penelitian atas iklan yang pernah dilakukan di Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan sintaksis sebagai dasar untuk menganalisis iklan yang menjadi fokus penelitian karena iklan tidak lepas dari kalimat. Suatu hal yang menarik dari penelitian ini adalah kebanyakan iklan menggunakan ragam tidak baku.
Berangkat dari kenyataan ini, timbul keinginan -penulis untuk mendeskripsikan iklan atas unsur-unsur pembentuknya. Data yang penulis gunakan sebagai bahan analisis adalah iklan televisi yanng penulis dapatkan dari hasil merekam secara berkala. Hasil dari penelitian sederhana ini, penulis banyak menemukan penggunaan kalimat tunggal dalam iklan. Penulis juga banyak menemukan pelepasan subyek pada iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S11063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Winarti
"Preposisi oleh dapat dimasukkan ke dalam golongan partikel, karana preposisi oleh tidak mengalami proses morfo_logis dan tidak mempunyai makna leksikal melainkan makna gramatikal. Sebagai partikel, preposisi oleh tidak dapat berdiri sendiri sebagai subyek, predikat atau obyek, melain_kan se1alu digunakan bersama-sama unsure lain dalam hal ini unsur yang mengikutinya. Unsur-unsur yang mengikuti preposisi oleh adalah nomina dan frasa nominal. Frasa nominal dapat dikelompokkan atas dua, yaitu frasa nominal yang unsur pusatnya nomina dan fra_sa nominal yang unsur pusatnya frasa nominal. Ditinjau dari pemakaiannya, pemakaian preposisi oleh da_pat dikelompokkan atas dua, yaitu pemakaian oleh yang wajib dan pemakaian oleh yang fakultatif. Dilihat dari maknanya, makna preposisi o1eh dapat dike-lompokkan atas tiga, yaitu penanda makna pelaku, penanda makna sebab dan penanda makna alat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Augustina Isakh
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yasa Pramadani
"Fenomena penggunaan selebriti sebagai endorser dalam komunikasi produk menjadi sebuah tren dan acuan bagi pemasar dalam berkomunikasi dengan konsumen melalui media iklan. Namun membuat konsumen menyukai merek yang diiklankan dan bahkan membuat efek perilaku konsumen melalui atensi untuk membeli bukanlah perkara yang mudah. Sehingga faktor pemilihan selebriti dalam komunikasi produk menjadi hal yang sangat vital karena hal ini menyangkut budget yang akan dikeluarkan oleh perusahaan yang tentunya dalam jumlah nominal yang tidak sedikit.
Strategi dengan menggunakan selebriti dalam banyak penelitian terdahulu memang terbukti secara empiris dapat memberikan efek positif terhadap attitude konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana scorang selebriti dapat meningkatkan efek positif melalui Attitude Toward the Ad (AAD), Attitude Toward the Brand (AAB). dan Purchase Intention (PI) konsumen. Selanjutnya penelitian ini juga mencoba untuk membuktikan dan mengkaji model penelitian sebelumnya mengenai model sekuen Perceived Celebrity Endorser, AAD dan AAB melalui uji statistik efek mediasi AAD. Dalam penelitian ini juga dibahas mengenai perilaku konsumen pada kategori produk yang berbeda (product involvement)
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat kausal. Subjek penelitian menggunakan 92 orang mahasiswa MM Universitas Indonesia kelas reguler sebagai responder. Objek penelitian terdiri dari empat buah iklan cetak yang menggunakan stimulus selebriti dalam hal ini selebriti yang digunakan adalah Tora Sudiro yang cukup dikenal luas oleh masyarakat khususnya di kalangan anak muda dengan kategori produk yang berbeda dengan merek Frestea (teh dalam kemasan) mewakili low involvement dan Suzuki APV (mobil) mewakili produk high involvement.
Berdasarkan pengujian Independent Samples-Z Test diketahui bahwa penggunaan celebrity endorser terbukti secara signiftkan mempunyai perbedaan kearah positif AAD, AAB dan PI dibandingkan tanpa menggunakan celebrity endorser. Terkait dengan kategori produk, dengan metode pengujian yang sama diketahui bahwa AAD dan AAB pada kedua kategori produk tidak terbukti secara signifikan berbeda, perbedaan secara signifikan hanya terjadi pada nilai PI. Hal ini membuktikan kebenaran model Hierarchy Involvement Process dan teori Elaboration Likelihood Model (ELM) bahwa perbedaan utama kategori produk low involvement dan high envolvement terletak pada sifut evaluatif konsumen (affective), di mana pada kategori produk low involvement peran behavior melalui intensi untuk mencoba/trial purchasing (conative) terbentuk terlebih dahulu setelah unsur cognitive. Berbeda dengan kategori high involvement, berlaku model standard learning hierarchy melalui sebuah sekuen yaitu cognitive, affective baru kemudian conative. Konsumen akan berupaya mencari informasi mengenai fitur dari produk serta membandingkan dengan produk lainnya, hingga konsumen merasa yakin akan produk tersebut kemudian membeli sebagai awal dari behaviour.
Berdasarkan uji One Way Anova dan Scheffe Test ditemukan bahwa nilai AAD, AAB, dan PI pada keempat stimuli terbukti berbeda secara signifikan. Hasil Scheffe Test diketahui bahwa pada kategori low involvement akan memiliki perbedaan yang signifikan atas nilai AAD, AAH dan PI kearah positif, sehingga peran celebrity endorser disini sangat panting untuk menimbulkan efek trial dari konsumen. Namun pada high involvement perbedaan hanya terjadi pada nilai AAD, AAB, tidak terbukti pada PI. Dengan demikian peran celebrity endorser hanya sebagai penarik konsumen agar aware dengan iklan dan merek namun tidak dapat menarik atensi konsumen untuk membeli.
Berdasarkan hasil analisis Simple Regression dan Multiple Regression, diperoleh bahwa penggunaan celebrity endorser terbukti secara signifikan dapat mempengaruhi secara langsung AAD dan AAB namun dalam pembentukan AAB efek penggunaan celebrity endorser merupakan sebuah efek mediasi AAD sehingga disimpulkan bahwa penggunaan selebriti dalam komunikasi produk hanya akan dapat terakomodasi pada sebuah media iklan sebagai penghubung pembentukan attitude konsumen terhadap merek.

The phenomenon of using celebrities as endorsers in product communication has become a trend and benchmark for marketer to communicate with consumers through advertising media. In making consumer interest in the advertised brand and even creating consumers behavior through attention to buy are not an easy deal, As a result, the factors to choose celebrities in product communication become a vital one because it concerns the high budget that will be spent by the company.
From the previous research, strategy to use celebrity empirically proven could give a positive effect toward consumers? attitude. This research is conducted to find how far a celebrity could increase positive effect through consumers Attitude Toward the Ad (AAD), Attitude Toward the Brand (AAB) and Purchase Intention (PI). Another purpose is to prove and to review the previous research model about Perceived Celebrity Endorser sequence, AAD, AAB and PI through statistic test mediation effect of AAD. This research is also describing the consumers? behavior in different product categories.
The type of this research is causal research. The subjects are 92 MMUI regular class student as respondent. The object consist of four printed ads which using celebrities stimulus, these ads are using Tora Sudiro who is renown by a lot of people especially young people with different product categories ; Frestea (packaging tea/bottled tea) represent low involvement product and Suzuki APV (cars) represent high involvement product.
Based on Independent Samples-Z Test, the result shows that celebrity endorser stimulus has significantly positive effect toward AAD, AAB and PI compared with not using celebrity endorser. Related to product categories, with the same test shows that AAD and AAB on both product categories are not significantly different, significant difference only happens on PI result. The result prove model theory of Hierarchy Involvement Process and Elaboration Likelihood Model (ELM) that the main difference of low involvement and high involvement product category is on evaluation behavior of consumers (affective), where in low involvement product behavior through intention to buy/trial purchasing (conative) is happens first after cognitive. Different with high involvement product, standard learning hierarchy model works through a sequence cognitive, affective and conative, Consumers try to look and searching the information about feature on product also compared it with other products, until consumers sure/ believes with the product and buying for the first stage of behavior.
Based on One Way Anova and Selene Test, the result show that AAD, and AAB on four stimuli is significantly different. Based on Scheffe Test show that on low involvement categories will be different significantly in AAD, AAB and PI, but is not proved on PI value high involvement categories. With this result celebrity endorse in high involvement product categories just for increasing awareness with the ad and brand but can't improve attention buying of consumers.
Based on Simple Regression and Multiple Regression, the result show that using of celebrity endorser prove significantly influences directly to AAD and AAB but in to build AAB celebrity endorser effect is mediating of AAD effect. With this result conclude that using celebrity endorser on product communication just accommodated in ads media.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husain Junus
Surabaya : Usaha Nasional, 1996
499.28 HUS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>