Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148010 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhayati
"Penelitian ini bermaksud mengungkapkan bagaimana gagasan kemanusiaan dan kerelijiusan dalam tiga cerpen Mohammad Diponegoro ditampilkan. Pandangan yang mendasari penu_lisan ini ialah karya susastra pada dasarnya mengungkapkan suatu pesan moral tertentu. Ia terlibat untuk memberikan tanggapan terhadap kehidupan secara evaluatif.
Cerpen yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu 0-dah, Penatap Matahari, dan cerpen Kadis. Pemilihan tiga cerpen itu atas dasar bahwa mereka dapat dianggap mewakili gagasan sentral yang ada dalam kumpulan cerpen, ya_itu Odah dan Cerita Lainnva. Selain itu, meskipun mereka dianggap cukup mewakili gagasan sentral yang ada dalam kum_pulan cerpen ini, ketiga cerpen tersebut masing-masing mem_punyai ke lebihan.
Analisis karya susastra pada dasarnya berpusat pada karya susastra itu sendiri. Oleh sebab itu, pertama-tama pendekatan intrinsik digunakan dalam skripsi ini. Pende_katan ekstrinsik juga digunakan di sini untuk menjawab ma_salah-masalah dalam cerpen yang tidak bisa hanya dijawab melalui pendekatan instrinsik saja. Pada cerpen Odah, pendekatan ekstrinsik dilakukan dengan menggunakan sejarah lokal Indonesia (Sunda) sebagai acuan utama. Sedangkan pada cerpen Penatap Matahari dan Kadis, Al Qur'an se_bagai rujukan utama digunakan di sini. Penggunaan acuan atau bantuan disiplin tersebut dalam skripsi ini tentu sa_ja disesuaikan dengan kebutuhan analisis, atau disesuaikan dengan masalah-masalah yang timbul dalam ketiga cerpen itu.
Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa ketiga cerpen tersebut memang benar-benar menuangkan gagasan ke-manusiaan dan kerelijiusan. Gagasan itu ditampilkan penga_rang melalui tokoh utama yang hidup dan dibiarkan oleh pengarang berbicara sendiri tentang kemanusiaan dan kere_lijiusan kepada pembaca. Dari tokoh utama itulah pesan moral dapat dirunut. Jadi, dalam hal ini pengarang tidak berangkat dari gagasan atau tema itu sendiri, melainkan dari tokoh utama dalam cerita."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S11158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zeni Afifah
"Penelitian ini membahas gagasan dan simbol-simbol sufistik dalam enam cerpen M. Fudoli Zaini. Untuk menganalisis gagasan sufistik digunakan konsep maqam dan untuk menganalisis simbol sufistik digunakan konsep simbol dari penyair-penyair sufi Parsi dan Melayu. Sumber data yang digunakan yaitu enam cerpen berjudul "Rindu Hujan", "Burung Putih", "Batu-batu Setan", "Burung Kembali ke Sarang", "Kemarau", dan "Pintu Gerbang". Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpencerpen Fudoli Zaini mengandung ajaran-ajaran tasawuf yang terdiri dari delapan maqam, yaitu tobat taubat, melawan nafsu mujahadah, tawakal tawakkal, zuhud zuhd, sabar shabr, syukur syakara, cinta mahabbah, dan penyatuan ittihad. Selain itu, cerpen-cerpen Fudoli Zaini juga banyak memunculkan simbol berupa tokoh, peristiwa, dan benda-benda yang secara simbolis menyampaikan serta menguatkan gagasan tasawuf tersebut.

This research deals with ideas and sufism symbols in six short stories of M. Fudoli Zaini rsquo s. Theory and approach that be used on analyzing ideas sufism is mysticism theories which are maqam and sufism symbols used concept of a symbol of Persian Sufi poets and Malay. Data that be used are sourced from six short stories each of them titled ldquo Rindu Hujan rdquo, ldquo Burung Putih rdquo, ldquo Batu batu Setan rdquo, ldquo Burung Kembali ke Sarang rdquo, ldquo Kemarau rdquo, and ldquo Pintu Gerbang rdquo. The results shows that Fudoli Zaini rsquo s six short stories contained mysticism theories that consists of eight maqams, they are repentance taubat, against lust mujahadah, tawakal tawakkal, zuhud zuhd, patience shabr, gratitude syakara, love mahabbah, and fusion ittihad. Moreover, Fudoli Zaini rsquo s short stories are also providing symbols such as characters or figures, occurrence, objects that symbolically conveyed and strengthened those mysticism theories."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S66055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah
"Terdapat tiga cakupan dalam pendekatan sosiologi sastra, yaitu analisis hubungan sosial dan pengarang, analisis hubungan sosial dan pembaca, atau analisis hubungan sosial dan karya. Dalam makalah ini, penulis menerapkan pendekatan sosiologi karya dalam menganalisis tiga cerpen karangan Toha Mohtar yang berjudul "Meneer Charlie Boon", "Sersan Wolters", dan "Perginya Seorang Sahabat". Hal ini disebabkan adanya kesamaan yang cukup mencolok dari segi intrinsik tiga cerpen ini, terutama mengenai pemilihan tema, latar waktu, latar sosial, dan tokoh. Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi sosial masyarakat Indonesia yang tercermin dalam cerpen "Meneer Charlie Boon", "Sersan Wolters", dan "Perginya Seorang Sahabat". Lebih jauh lagi, untuk menerangkan nilai-nilai kemanusiaan yang terdapat dalam masyarakat Indonesia saat itu.

There are three approaches in the sociology of literature coverage, the analysis of social relations and the author, the analysis of social relations and the reader, or the analysis of social relationships and work. In this paper, the authors apply a sociological approach in analyzing the work of three short stories written by Toha Mohtar entitled "Meneer Charlie Boon", "Sergeant Wolters", and "It Goes A Friend". This is due to the similarities are quite striking in terms of the intrinsic three short stories, especially regarding the selection of the theme, setting time, social background, and character. This paper aims to describe the social condition of the people of Indonesia which is reflected in the short story "Meneer Charlie Boon", "Sergeant Wolters", and "It Goes A Friend". Furthermore, to explain human values contained within Indonesian society at that time.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Syafarina
"Penelitian ini membahas tema kemanusiaan yang terdapat dalam kelima cerpen pada Lelaki Kabut dan Boneka. Tema kemanusiaan didapat melalui analisis terhadap empat aspek intrinsik karya sastra, yakni tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang. Skripsi ini juga menjelaskan bagaimana isu-isu kemanusiaan dipersoalkan oleh Helvy Tiana Rosa dalam karyanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian formal dengan analisis struktural yang deskriptif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa persoalan kemanusiaan merupakan topik utama yang dibicarakan oleh penulis dalam kelima cerpennya.

This research is discuss about the theme of humanity which existed in five short stories of Lelaki Kabut dan Boneka. There are four intrinsic aspects in work of literature which can be used to find the theme of humanity. These four aspects are characters, plot, setting, and point of view. This research is also define how the author make and create the issues of humanity in her works. This tesis uses formal method with descriptive structural analysis. This result is explain that the issues of humanity is the main topic in five short stories of Lelaki Kabut dan Boneka."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S10915
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Asnan (et.al.)
Padang: Lembaga Telaah dan Implementasi gagasan alternatif (LTIGA), 2006
923.292 MOH
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Subjek penelitian ini adalah cerpen "Misteri Polaroid","Cerpen Perempuan Tanpa Ibu Jari" dan cerpen "Darah" karya Intan Paramaditha yang terdapat dalam antologi cerpen Sihir Perempuan. Dalam bingkai strukturalisme ..."
META 7:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indiana
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan melihat hubungan yang ada antara unsur-unsur intrinsik dari tiga cerpen Keretakan dan Ketegangan yaitu Kisah Martini, Dahlan dan Timi Berakhir Minggu, dan Kecewa, dan latar belakang penulisannya. Kumpulan cerpen ini dapat dikatakan sebagian besar menggambarkan keadaan masyarakat yang sedang mengalami masa peralihan, yaitu masa sesudah revolusi tahun 1945 sampai awal tahun lima puluhan. Pada masa tersebut dapat dikatakan perebutan pangkat dan kedudukan, korupsi, juga kemerosotan nilai kesusilaan sudah hampir menjadi pemandangan biasa. Untuk mengetahui seberapa jauh kumpulan cerpen ini, khusus_nya tiga cerpen yang dianalisis di sini mencerminkan keadaan masyarakat pada waktu itu maka dalam penulisan skripsi ini dilakukan analisis tokoh, latar, dan latar belakang penulis_annya. Demikianlah dari analisis tokoh, latar, dan latar belakang penulisan tiga cerpen dalam Keretakan dan Ketegang_an ini ternyata bahwa secara tersirat digambarkan keadaan pada masa--masa setelah Proklamasi sampai awal tahun lima puluhan. Melalui penampilan tokoh. serta latar dalam tiga cerpen ini pula. pengarang hendak menyampaikan sindiran_sindiran dan kritik-kritiknya terhadap keadaan di masa itu. Namun sejauh itu kritik-kritik dan sindiran-sindiran yang disampaikan pengarang melalui ceritanya ini tidak sampai mengganggu kelancaran jalan cerita.

"
1986
S11186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati Endah Peni Adji
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan - gambaran sikap dan posisi perempuan; fungsi penggambaran posisi-tinggi perempuan dalam bidang supranatural; serta sikap implied author terhadap sistem patriarki dan isu gender - dalam cerpen-cerpen Danarto.
Dengan menggunakan teori kritik sastra feminis yang beperspektif kritik ideologis, tulisan ini mendekonstruksi teks cerpen cerpen Danarto yang selama cenderung dinilai mengungkapkan permasalahan religiusitas. Dengan perspektif ini dihasilkan gambaran bahwa sikap perempuan sangatlah ambivalen, dan posisi mereka juga bervariasi. Perempuan golongan tua dari kelas atas cenderung mendukung sistem patriarki. Perempuan muda dari kelas atas cenderung bersikap protes dan menggugat terhadap sistem patriarki. Sementara perempuan dari kelas bawah tidak hanya ditindas oleh kelas atas, tetapi juga oleh sistem patriarki. Penindasan ini semakin terlihat ketika ia memasuki bidang publik. Bidang yang di dalamnya perempuan dapat memiliki posisi tinggi dan kekuasaan adalah bidang supranatural.
Dengan mengkombinasikan, kritik sastra feminis dan kategori gender yang dikemukakan Scott, tulisan ini menghasilkan deskripsi representasi perempuan simbolik, konsep normatif, institusi dan organisasi sosial, identitas subjektif, serta gender sebagai indikasi hubungan kekuasaan_ Perempuan simbolik yang direpresentasi dalam teks cerpen Danarto memiliki dua citra, baik positif maupun negatif. Citra positif sifat perempuan ini diwujudkan melalui representasi Maria dan Rabi'ah. Citra negatif sifat perempuan diwujudkan dalam representasi Ratu Pantai Selatan (dari pandangan orang awam dan santri). Pembentukan konsep normatif perempuan bersumber dari representasi perempuan simbolik. Pembentukan itu dilakukan oleh patriarki sehingga meletakkan perempuan dalam posisi yang inferior, tunduk, dan ditindas. Dalam pembentukan norma itu digunakan mitos yang berkesan menghargai perempuan, seperti "ratu rumah tangga" dan "surga terletak di telapak kaki ibu".
Dalam institusi dan organisasi sosial perempuan kelas bawah dipandang rendah dan tidak dihargai meskipun ia bersikap profesional. Perempuan tetap dipandang sebagai pendatang baru dari bidang domestik yang tenaganya tidak dihargai. Identitas subjektif dalam teks cerpen Danarto terlihat melalui tokoh perempuan mu.da dan kelas atas yang berintelektual. Indikasi hubungan kekuasaan antara perempuan dan laki-laki dalam teks cerpen Danarto adalah tradisional, sebagai warisan patriarki. Perempuan tetaplah inferior, dibatasi wilayahnya (oleh patriarki) dalam bidang domestik, sementara laki-laki tetaplah superior dan mempunyai wilayah di publik. Lebih jauh, dalam bidang domestik yang dianggap sebagai wilayah perempuan ini pun, perempuan harus tunduk dan terikat dengan aturan sistem patriarki yang mengungkung mereka. Karena dalam kehidupan faktual - .yang meliputi kehidupan dalam bidang domestik dan publik -- perempuan ditindas dan tidak mempunyai kekuasaan, maka perempuan mengkompensasikan diri. ke dalam bidang supranatural, suatu bidang yang di dalamnya perempuan dapat memiliki kekuasaan.
Berdasarkan gambaran sikap dan posisi perempuan tersebut tercermin adanya sikap implied author yang bertolak dari pandangan dasar mistik untuk mengungkapkan kondisi faktual perempuan. Tercermin adanya keambivalensian sikap implied author dalam memandang patriarki dan isu gender. Di satu sisi ia menyadari adanya ketimpangan sistem patriarki dalam menempatkan perempuan.. Sehirigga, ia juga menyetujui gerakan feminis yang berusaha menggugat ketimpangan patriarki itu - sebatas gerakan itu tidak menyebabkan perempuan memiliki citra negatif: menggugurkan kandungan. Namun, di sisi lain dia juga tidak menginginkan perubahan pada kemapanan dan kekokohan sistem patriarki itu sendiri. Sehingga, keberhasilan perjuangan feminisme baru dengan isu gendernya itu juga akan sulit terwujud.

"Gender and Patriarchy in Danarto's Short Stories". This research is objected to show - the pictures of women's attitudes and positions; the function of depiction of women's high-position in the field of supernatural; the implied author's attitudes towards the patriarchy and gender issues- in Danarto's short stories.
Applying the theory of Feminist Literary Criticism that has the ideology critique perspective, this writing deconstructs the texts of Danarto's short-stories which, even now, tend to be considered to reveal the religious issues. As a result of this perspective, it is found that woman?s attitudes and their positions are so various. The old women of the upper-class tend to support the patriarchy. While the young women of the upper-class tend to criticize and protest the patriarchy. Meanwhile, the lower-class women are not only oppressed by the upper-class but also oppressed by the patriarchy as well. This oppression is more visible in the public field. The field where the women can possess high-position and power is in the supernatural.
Combining the Feminist Literary Criticism and Gender Category, proposed by Scott, this writing offers the descriptions of symbolic women's representations, normative concepts, social institutions and organizations, subjective identities, and gender as a power relationship indication. Symbolic women that are represented in the texts of Danarto's short-stories have two images: both positive and negative. The positive images of the women's characters manifested through the symbolic representations of Maria and Rabi'ah. The negative images of the women's characters manifested by the symbolic representations of Ratu Pantai Selatan (from the layman and santri's point of view). The construction of women's normative concepts derives from the symbolic women's representation. The construction built by the patriarchy, so that the women situated in the inferior, submissive, and ?oppressed positions. In constructing that norms, myths are used, which have impression to highly respect women, such as "The queen of household" and "Heaven lays down on the mother's sole of foot".
In the social institutions and organizations, the lower-class women are looked down on and unrespected although they have professional attitudes. That women still considered as the new corners in the domestic field, where their capacities are never taken into consideration. Subjective identities in the texts of Danarto's short stories, axe visible through the young women character of high-class and intellectual. The indication of the power relationship between women and men in the texts of Danarto's short'stories is traditionally, as the patriarchy inheritance. Women are always be the inferior, their authorities are limited (by the patriarchy) in that domestic field. On the other hand, men are always be the superior and have public authorities. Farther, in that domestic field, which is to be the women's region, the women have to submit and cling to the patriarchy rules that bound them. Since in the factual life-which covers the domestic field and public lives- the women are oppressed and they don't have any power, so that they compensate themselves into the supernatural, a spacious where that women can gain the power.
Based on the pictures of the women's attitudes and positions, there is an implied author's attitudes which come from the basic view of magic in order to express the women's factual conditions. The implied author has the attitude of ambivalence in looking at the patriarchy and gender issues. On one side, he realizes that there is an unbalance of patriarchy in positioning the women so that, he, too, agrees with the feminist movement which tries to claim that patriarchy defects-as far as that movement does not bring about the women's becoming have negative images: abortion. Meanwhile, on the other side, he does not want the change on. the establishment and strict of the patriarchy itself. In that case, the product of the struggle in the new feminism and its gender issues are also hard to be achieved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Nur Aisyah
"Cerita pendek (Qisah Qasirah) adalah sebuah cerita prosa fiksi singkat atau dalam definisi lain ialah jenis sastra yang memiliki kisahan yang memberi kesan tunggal yang dominan tentang satu tokoh dalam satu latar dan satu situasi dramatik. Secara sederhana, cerita pendek memuat penceritaan yang memusat kepada peristiwa pokok. Inilah yang kemudian membedakannya dari prosa narasi lain seperti novel, epik, dan kisah lainnya. Cerita pendek yang kemudian disingkat cerpen dalam sejarah kesusastraan Arab sendiri tergolong jenis kesusatraan yang baru hadir. Tepatnya cerpen-cerpen Arab ini lahir pada masa kesusastraan Arab modern. Kemunculannya merupakan akibat dari pengaruh perkembangan interaksi antara dunia Arab dengan Eropa. Yakni ketika Napoleon Bonaparte melakukan ekspansi pertamanya ke Mesir pada tahun 1978. Usaha ekspansinya ini tidak hanya membawa guncangan politik tetapi juga secara luas berpengaruh pada bidang sosial budaya masyarakat Mesir dan masyarakat Arab pada umumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Rommy S.
"Abdurrahim Nashar adalah seorang sastrawan atau lebih tepatnya disebut sebagai cerpenis yang berasal dari Mesir. Ia dan karya-karyanya memang belum cukup terkenal dibidang kesusatraan Arab modern. Namun, kemampuannyadalam mengarang sebuah cerpen cukup memperkaya karya-karya sastra Arab, khususnya dibidang cerita pendek. Kehadiran cerpen-cerpennya juga turut sekaligus dapat menggambarkan situasi dan keadaan nyata yang tengah terjadi di negara-negara Arab. Dengan membaca cerpen-cerpen Arab, maka dapat terlihat kondisi lingkungan masyarakat serta karakter bangsa Arab pada umumnya. Pada tahun 1991, Abdurrahim Raja_ Nashar menerbitkan buku kumpulan cerpennya yang kedua yang berjudul !! ????? ???? ???? . Dalam bukunya tersebut terdapat beberapa cerpen yang mengisahkan tentang seorang tokoh laki-laki. Cerpen yang menjadi sumber data primer pada skripsi ini berjudul ????? ????? (Syeikh Ruswan), ???? ??? ???? (Penyebrang Jalan Naik Keledai), dan ???????? ???????? (Pengakuan Seorang Oposisi Laki-Laki). Ketiga cerpen tersebut bertemakan tentang perjuangan seorang tokoh laki-laki yang menjadi tokoh utamadalam cerita tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah metode struktural dan atau pendekatan analisis, yaitu pendekatan yang memusatkan perhatian kepada analisis dari segi intrinsik karya sastra. Untuk menganalisis sebuah karya sastra dengan menggunakan metode ini, maka yang harus dikaji dan diteliti adalah aspek yang membangun karya sastra itu sendiri. Pada skripsi ini, yang diteliti adalah unsur-unsur intrinsik yang berkaitan dengan citra laki-laki, seperti: tema, penokohan, latar, dan amanat cerpen. Pada ketiga cerpen tersebut sangat terlihat jelas bahwa tokoh laki-laki mempunyai pengaruh yang besar terhadap jalan ceritanya. Terdapat beberapa kesamaan dari beberapa karakter tokoh laki-lakinya, yaitu sombong, arogan dan kasar, pekerja keras dan pantang menyerah, religius, serta pintar dan tegas. Beberapa karakter tersebut sekligus menggambarkan beberapa karakter tokoh orang Arab, khususnya laki-laki.

Abstract
Abdurrahim Nashar is a writer or more accurately referred to as the short story writer who came from Egypt. He and his works are not so well known in the field of modern Arabic literatures. However, his ability to compose a short story is good enough that enriched Arabic literature, especially in the field of short stories. The presence of his short stories can also describe the real situation and condition which happened in the Arab countries. By reading the Arabic short stories, we can see the condition of society and the character of the Arabic nation generally. In 1991, Abdurrahim Raja_ 'Nashar published a second short stories collection titled ????? ???? ???? !!. In that book, there are several short stories which telling about a man and his male figure. Short stories became a source of primary data in thisundergraduate theses titled ????? ????? (Sheikh Ruswan), ???? ??? ???? (The Crosser Way Up Donkey), and ???????? ??? ????? (Recognition A Man of theOpposition). All of them have theme about the struggle of one man who became the main character in the story. Research method used in this research is structural method or analytic approach, approach which focused on the analysis of theintrinsic aspect of literature. To analyze a literary work using this method, thereare many aspects of the work that should be reviewed and investigated. In thisundergraduate thesis, the intrinsic elements associated with male images areresearched, such as: theme, characterization, setting, and the mandate of short stories. In all three short stories, it is so obviously that male characters have a bigimpact on the plot. There are many similarities of some male characters, such as: cocky, arrogant and rude, hard-working and never give up, religious, and intelligent and assertive. Some of these characters represent some characters ofArabic people, especially men"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13236
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>