Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djajanto Supra
"Sebuah karja sastra dengan latar pengarang dan masanja hendak diperlihatkan oleh tulisan ini. Karja sastra adalah wakil pribadi pengarang suatu gaja hidup jan tidak dapat dinjatakan dengan tjara lain. Karja sastra adalah unik. Namun apakah dengan demikian, dia dapat dilepaskan dari pengarangnja serta masanja? Seorang pengarang bias mengatakan bahwa dia tidak bertanggungjawab lagi atas karja jang dihasilkannja. Dia sekedar mentjipta. Titik. Tapi kenjataannja., tidak djarang pengarang tergoda untuk menanggapi kritik atas karjanja. Sesungguhnja masalah pengarang tidak hanja mentjpta, sekedar mentjpta. Tapi ada sesuatu jang esensiil jang hendak dipertaruhkan dalam prose situ, jakni kebebasan. Imadjinasi adalah suatu wujud kebebasan, berkenalan mendjeladjahi sudut-sudut kemungkinan, salah satu daja dalam diri pengarang jang pada saat-saat tertentu menuntut suatu bentu. Tehnik sebagai suatu tjara pemberian bentuk, tidak dalam arti mekanis jang mengingatkan orang kepada mesin, dimana bagian-bagiannja merupakan bentuk jang telah selesai. Artinja, dia dapat diterapkan pada kerangka lainnja. Disinilah terdapat perbedaan prinsipiil dengan karya sastra, dimana bagian-bagiannja setjara fungsionil merupakan kesatuan organis jang tidak dapat direnggutkan untuk diterapkan pada karja sastra jang lain. Tehnik dalam karja sastra mempunjai pengertian estetis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S10720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Setyorini
"Permasalahan yang akan diangkat dalam skripsi ini adalah nasionalisme yang ada pada Bazarov dalam Ott), i Deli karya Ivan Sergeevii; Turgenev dengan tokoh Hanafi Salah Asuhan karya Abdoel Moeis sebagai wakil generasi muda. Teori yang digunakan salah satunya adalah H.R. Jauss yaitu kesamaan sejarah dan sosial dapat menyebabkan kesamaan dalam karya sastra. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Dari penelitian didapatkan kesimpulan bahwa dalam novel Otcy i Deti, nasionalisme Bazarov patut dipertanyakan karena sikapnya, tetapi hal ini dilakukan karena ia ingin mengkritik pandangan-pandangan orang Rusia yang sudah tidal( layak lagi. Dalam novel Salah Asuhan nasionalisme Hanafi mengalami dinamika. Pada awalnya Hanafi memiliki nasionalisme yang tinggi, tapi kemudian nasionalismenya memudar. Dan pada akhirnya kembali lagi mencintai bangsanya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15088
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Widiarto
"ABSTRAK
Strategi Perjuangan Politik Abdoel Moe is dalam Sarekat Islam, 1915-1923. Di bawah bimbingan Dr. Anhar Gonggong. Fakultas Sastra Univereitas Indonesia.
Studi ini adalah kajian Sejarah Pergerakan Nasional dengan mengambil peran central pada sikap politik Abdoel Moeis terhadap kebijaksanaan pemerintah Kolonial belanda dalam kurun waktu antara tahun 1915-1923. Dalam kurun wahtu tersebut, persoalan Indie Weerbaar dan Vo1ksraad menjadi diskursus politik yang hangat, tidak lain karena munculnya pendapat yang berbeda.
Dalam hal ini terlihat cara pandang atau sikap kaum pergerakan dalam memandang persoalan-persoalan di atas. Pro dan kontra muncul dalam mensikapi politik kolonial tersebut.
Cara pandang yang berbeda terhadap persoalan itu dapat dipandang sebagai suatu strategi dalam mensikapi kebijaksanaan pemerintah kolonial.
Politik Abdoel Moeis yang bekerjasama dengan pemerintah yang menyetujui diadakannya Indie Weerbaar dan Volksraad bukan berarti menyetujui politik yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda. Hal itu dapat dipandang sebagai strategi perjuangan politiknya dan dapat dipandang sebagai suatu sasaran antara. Artinya, dengan penerimaan itu ada target-target tertentu yang hendak dicapai oleh Abdoel Moeis lewat institusi atau persoalan-persoalan politik yang menyangkut Bumiputera.
Dengan adanya pergerakan Indie Weerbaar misalnya, Moeis memandang bahwa dengan ikut sertanya rakyat dalam pergerakan itu, bukan berarti hendak mengumpankan menjadi peluru meriam, namun rakyat diajak ikut serta berpartisipasi memikirkan nasib bangsanya lewat persoalan-persoalan itu. Rakyat diharapkan dapat secara sadar bahwa persoalan itu adalah juga kelak akan ada buahnya untuk bangsa ini.
Begitu juga halnya dengan persoalan partisipasi partai dalam Volksraad. Moeis melihatnya juga dalam kerangka strategi. Artinya, dengan masuk ke dalam sistem pemrintahan kolonial itu, selain dapat mengemukakan persoalan-persoalan yang dihadapi rakyat, juga melalui institusi itu dipandang sebagai sarana proses pembelajaran politik bagi bangsa ini jika kelak nanti siap untuk berpemerintahan sendiri, sebagaimana yang sering ia dengungkan dalam setiap tulisan--tulisannya, yaitu Zelfbestuur. Terlepas dari sasaran akhir yang hendak dicapainya itu, adalah melalui proses. Yang jelas, dalam batas-batas tertentu ia telah mencapai apa yang diinginkannya demi memajukan Bumiputera (rakyat)."
1995
S12139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdoel Moeis
Jakarta: Balai pustaka, 1982; 1990
899.221 ABD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdoel Moeis
Jakarta: Balai Pustaka, 2018
899.221 ABD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1985
899.221 PEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djakarta: Balai Poestaka, [date of publication not identified]
899.211 SJA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri H. Wijayanti
"Penelitian sastra bandingan antarnegara serumpun Indonesia - Malaysia, masih jarang dilakukan orang. Novel Indonesia Salah Asuhan (1986) karya Abdoel Moeis memperlihatkan kesamaan subtema dengan novel Malaysia Mencari Isteri (1975) buah tangan M. Yusuf Ahmad. Keduanya sama-sama menyinggung masalah kawin paksa. Tujuan skripsi ini ialah membandingkan kawin paksa dalam kedua novel dan melihat sikap pengarangnya terhadap masalah kawin paksa.
Penelitian yang menggunakan pendekatan ekstrinsik dan dan intrinsik ini akhirnya berkesimpulan bahwa kawin paksa dalam kedua novel terjadi pada pihak laki-laki yang berusia dua puluhan, berpendidikan tinggi, serta berasal dari kelas menengah ke atas. Pasangan yang dijodohkan berusia belasan tahun, berpendidikan rendah atau tidak berpendidikan. Kawin paksa terjadi oleh karena masyarakat luar, terutama kaum tua, belum dapat menerima kawin campuran; mereka terbiasa oleh perkawinan antarkeluarga terdekat atas pertimbangan ekonomi atau sosial atau kedua-duanya. Akibatnya, hidup perkawinan mereka tidak bahagia.
Baik Abdoel Moeis maupun Yusuf Ahmad tidak sepenuhnya bersikap negatif terhadap masalah kawin paksa. Kedua pengarang seolah-olah memandang kawin paksa akan membawa kebahagiaan apabila kedua pasangan saling bertenggang rasa dan berupaya membina rumah tangga bersama. Yusuf Ahmad memandang kawin paksa lebih baik daripada kawin-cerai atau berpoligami, sedang Abdoel Moeis cenderung memihak perkawinan atas dasar pemikiran atau pertimbangan baik-buruknya daripada perasaan semata-mata."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdoel Djalal Ardjoboesono
Canberra: Australian National University, 1978
301.329 598 ABD d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Pamusuk
"Alasan pemilihan pokok-skripsi. Hemingway banyak diku_tip orang sebagai pengarang yang sering kecewa apabila novel-_novelnya diangkat ke filem. Malahan pengarang Amerika ini ber_sedia membayar biaya yang dikeluarkan produser, asalkan salah satu filem.yang didasarkan atas novelnya tidak diedarkan. Motinggo Boesje adalah orang yang tordorong untuk terjun ke dunia filem, karena merasa kecewa dengaa skenario (naskah filem) yang didasarkan atas lakonnya, Malam Djahanam. Armijn Pane pun pernah mengalami kekecewaan serupa. La_konnya yang berjudul Antara Bumi dan Langit diangkat ke layar putih aleh sutradara Huyung (1951). Karena pertimbangan komersil, _tidak saja nilai sastra yang terkandung dalam karya Ar_mijn itu tidak terungkap lagi, bahkan jadi rusak sama sekali. Maka itu, Armijn Pane tidak bersedia namanya dicantumkan sebagai penulis cerita asli. Filem itu sendiri di kemudian hari berubah nama menjadi Frieda. Achdiat K. Mihardja pernah pula menyatakan kesan-kesannya setelah menyaksikan filem Atheis yang didasarkan atas novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S11034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>