Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108590 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusumo Trinurwani
"Skripsi ini bertujuan meninjau hubungan judul dan isi_ cerita yang berjudul Hikayat Langlang Buana. Masalah utama yang dihadapi oleh penulis adalah mem_pertanyakan mengapa judul hikayat ini memakai nama tokoh yang tidak banyak kehadirannya dalam rangkaian peristiwa. Untuk keperluan itu penulis meneliti alur dan tokoh untuk melihat apakah sebabnya Langlang Buana namanya dipakai se_bagai judul hikayat yang merupakan obyek penulisan skripsi ini. Penelitian alur dan tokoh Hikayat Langlang Buana ini berdasarkan teori alur dari Saad (1967: 120) dan teori tokoh dari Friedman (1975: 80). Setelah meneliti alur dan tokoh hikayat ini, Langlang Buana ternyata bukan merupakan tokoh utama. Nama tokoh ini dipakai sebagai judul hikayat ini bukan karena ia berperan sebagai tokoh utama, tetapi nama itu diambil secara mengacak saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S11185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruhaizah Bt. Mohamed
"Penelitian terhadap naskah-naskah sastra lama untuk memperoleh gambaran mengenai perilaku masyarakat pada zaman lampau sampai sekarang belum memadai karena banyaknya naskah yang belum diteliti. Oleh karena itu, untuk mencegah agar peninggalan budaya bangsa yang sudah tua dan tidak ternilai harganya dalam bentuk naskah itu musnah, naskah-naskah tersebut harus diselamatkan, dirawat, dan diselidiki. Selain untuk kepentingan bacaan yang lebih luas. Penanganan yang lebih serius terhadap naskah_-naskah itu pun dimaksudkan agar generasi sekarang dan, yang akan datang mengetahui segala aspek budaya mereka pada masa lampau. Salah satu bentuk penyelamatan naskah itu ialah dengan mentransliterasikan naskah agar mudah diketahui isinya. Melihat kenyataan demikian, timbullah ninat penulis untuk turut membantu menyelamatkan naskah tersebut. Naskah yang dipilih sebagai bahan penelitian adalah Hikayat Syah Mandewa (HSM), yang merupakan naskah tunggal. Naskah HSM tersebut tersimpan di Perpustakaan Nasional, Jakarta dengan nomor MI. 243. Metode yang digunakan untuk mentransliterasi adalah metode edisi biasa. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Hikayat Syah Mandewa mengandung motif utama: Balas dendam dan motif penunjang : Penyamaran. Dari motif penyamaran mengakibatkan terjadi peristiwa penculikan yang membawa pada peristiwa berikut. Amanatnya terdiri dari amanat utama dan amanat penunjang. Amanat utama: Seseorang janganlah mempunyai perasaan dengki dan dendam kepada orang lain, karena akan merugikan diri sendiri. Sedangkan amanat penunjang, seseorang harus menepati perjanjian yang dibuat; dalam membuat sesuatu pekerjaan, seseorang harus memperhitung_kan buruk baiknya dan tidak terburu nafsu, serta anak harus mengikuti nasihat orang tuanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Permata Sari
"Hikayat Putri Balkis (HPB) adalah karya sastra klasik yang tergolong dalam cerita pengaruh Islam. Cerita ini bukan cerita asli Minangkabau, akan tetapi berisi muatan lokal yaitu budaya Minangkabau. Hikayat ini cukup popular. Kepopuleran Hikayat Putri Balkis terbukti dengan banyaknya saiinan naskahnya, yaitu sekitar 13 naskah. Di antara 13 naskah HPB, hanya dua naskah bertulisan tangan yang tersimpan di Indonesia yaitu di Perpustakaan Nasional, Jakarta, selebihnya tersimpan di Belanda. Dua naskah tersebut bernomor MI 705 atau W.103, dan MI.488. Naskah W.103 keadaan fisiknya sudah rusak; sedangkan naskah MI.488 keadaan kertasnya masih bagus, tetapi tulisannya sudah pudar dan hampir tidak terbaca. Naskah HPB terselamatkan dengan adanya terbitan yang dilakukan Garth Van Wijk dalam majalah Verhandelingen van het Batavia Genootschaph, th. 1881, Deel XLI, berkas I. Garth Van Wijk menerbitkan edisi teks berdasarkan dua naskah yaitu naskah dari Kota Gadang dan naskah peninggalan Hear van de Wall yang sekarang diberi nomor kode W.103. Terbitan edisi teks yang dilakukan Garth van Wijk ini ditulis dengan tulisan cetak batu/litografi, berhuruf Arab Melayu. Selain itu, ia juga membuat transkripsi naskah itu ke dalam bahasa Belanda, dan anotasi kebahasaan. Teks HPB edisi Gerth van Wijk yang berhuruf Arab Melayu dengan tulisan cetak batu ini akan ditransliterasikan sebagai bahan suntingan, dan telaah isi teks pada skripsi ini. Terpilihnya teks cetak batu tersebut sebagai bahan skripsi karena tulisannya jelas, mudah dibaca, isinya lengkap, dan mempunyai bahasa yang unik yaitu bahasa percampuran antara bahasa Melayu dengan bahasa Minangkabau. Bila dilihat dari isi cerita, teks HPB ini juga unik dan menarik untuk dianalisis karena mempunyai muatan lokal budaya Minangkabau, yaitu konsep Bundo Kanduang. Putri Balkis dalam teks HPB disimbolkan sebagai Bundo Kanduang. Tujuan penelitian adalah untuk menyajikan suntingan teks HPB edisi Garth van Wijk sehingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Selain itu, dalam skripsi ini juga akan dilakukan analisis isi teks, dengan cara menafsirkan/menginterpretasikan unsur-unsur kreativitas penyalin Teks HPB. Untuk menemukan unsur-unsur kreativitas penyalin tersebut, terlebih dahulu dilakukan perbandingan teks HPB dengan cerita Nabi Sulaiman dan Putri Balkis dalam Tafsir AI Quran Surat An-Naml, ayat 20-44, dan teks Raja Sulaiman dan Putri Balkis (RSPB) edisi van Ophuijsen. Hasil analisis isi teks HPB yaitu ditemukan konsep Bundo Kanduang. Kaum wanita yang kedudukannya ditonjolkan dan disimbolkan sebagai Bundo Kanduang adalah tokoh utama HPB yaitu Putri Balkis. Putri Balkis digambarkan sebagai pahlawan yang menyelamatkan rakyat Saba dari kezaliman raja mereka, Raja Syaraki. Putri Balkis yang disimbolkan sebagai Bundo Kanduang tersebut mempunyai tiga keutamaan dari lima keutamaan yang diberikan adat Minangkabau kepada wanita di Minangkabau. Tiga keutamaan itu adalah: Keturunan ditarik dari garis keturunan ibu, Rumah tempat kediaman untuk wanita, Wanita mempunyai hak suara dalam bermusyawarah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fahri
"Palembang sebagai salah satu skriptorium naskah-naskah Melayu mempunyai berbagai macam jenis naskah, mulai dari cerita penglipur lara, syair, naskah pustaka Islam, sastra sejarah, dan cerita wayang. Cerita wayang Palembang berkaitan erat dan mempunyai kesamaan dengan wayang purwa Jawa. Hal ini disebabkan meresap dan bercampurnya budaya Jawa dan budaya lokal Palembang. Salah satu cerita wayang Palembang yang berada di Jakarta adalah naskah MI. 508.
Naskah ini tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Setelah ditransliterasi, naskah ini berisi cerita tentang tokoh Raden Gandabardaya yang mencari ayah kandungnya, Arjuna. Cerita Raden Gandabardaya ini dapat dikategorikan sebagai cerita wayang yang tidak bersumber pada teks tertulis, tetapi pada lakon-lakon pertunjukan wayang. Penulis berasumsi bahwa cerita Raden Gandabardaya ditulis sesuai dengan pertunjukan cerita wayang Palembang yang dipentaskan.
Setelah dianalisis struktur cerita seperti tema, alur, amanat, dan kekhasan naskah. Hikayat Raden Gandabardaya (HRG) bertemakan pencarian seorang anak terhadap sosok ayah kandungnya. Alur yang membangun cerita HRG merupakan alur maju yang banyak terdapat lanturan cerita. Amanat yang terdapat dalam HRG adalah jangan menaruh dendam kepada orang lain, kasih sayang orang tua yang besar terhadap anak, dan kesetiaan seorang istri kepada suaminya. Kekhasan yang terdapat dalam HRG adalah adanya sejumlah kosa kata bahasa Melayu Palembang seperi ngerebut, ngiringkan, bahasa Jawa seperti gusti, kenes, lanang, dan gelar-gelar dari Palembang, seperti Kemas, Mas-agus, Tumenggung, Demang, dan Ngabehi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S10762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramita Nurhayati
"Terdapat banyak naskah yang dihasilkan pada zaman Melayu Klasik. Naskahnaskah tersebut ditulis dalam berbagai macam alas yang mudah lapuk, antara lain daun lontar, bambu, tulang binatang, kulit kayu, dan kertas. Melihat jenis-jenis alas naskah yang mudah lapuk dan hancur seiring pertambahan usia naskah tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan naskah dan segala pengetahuan yang terkandung di dalamnya, salah satunya dengan cara penelitian. Tulisan ini menyajikan transliterasi naskah Ambon, koleksi Bapak Wali Bangsa Amanullah, yang berjudul Hikayat Nabi Muhammad. Metode yang digunakan dalam penyajian transliterasi ini adalah metode edisi kritis yang berasal dari satu sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hikayat Nabi Muhammad merupakan bagian dari sastra Islam dan dapat digolongkan ke dalam cerita Nabi Muhammad jenis pertama (cerita yang mengisahkan riwayat Nabi Muhammad dari kelahiran hingga wafatnya). Selain itu, hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa alur masa kehidupan Nabi Muhammad yang termuat dalam tulisan Martin Lings, Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, lebih lengkap dibandingkan dengan alur masa kehidupan Nabi Muhammad yang terdapat dalam naskah Hikayat Nabi Muhammad. Dalam penelitian ini juga ditemukan adanya kekhasan penggunaan kosakata dengan dialek Ambon. Hal tersebut disebabkan naskah Hikayat Nabi Muhammad berasal dari daerah Ambon.

There were many manuscripts produced in the days of Classical Malay. The texts were written on kinds of materials which were easily weathered, such as palm leaf, bamboo, animal bones, bark, and paper. Regarding the basic characteristics of the manuscripts base which were easily weathered and destroyed by the time, there should be efforts to save the scripts including all precious knowledge written on them. One of the efforts is by doing research. This thesis presents a transliteration of Ambon manuscript which is a collection of Mr. Wali Bangsa Amanullah, entitled Hikayat Nabi Muhammad. The method that was used in presenting the transliteration is critical editions that come from one source. The results of this study indicate that the Hikayat Nabi Muhammad is parts of Islamic literature and can be classified into the story of the Prophet Muhammad, first type (which tells the story of the Prophet Muhammad from birth to death). In addition, the result also shows that the plot of the life of Prophet Muhammad that contained in the book of Martin Lings, Muhammad: Prophet's Life Stories Based on the Classical Sources, more complete than the Prophet Muhammad's life story which written in the Hikayat Nabi Muhammad. This research was also found the typical use of the vocabulary with Ambonese’s dialect. This is because obviously the manuscript comes from Ambon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S2
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewaki Kramadibrata
"Dari penelitian yang sudah dilakukan dalam bab-bab sebelumnya, dapatlah ditarik kesimpulan mengenai LJS se_bagai berikut: 1. Naskah LJS ini hanya ada satu di dunia, berasal dari Taman Bacaan Rakyat di Jakarta. Berdasarkan penelitian dari tanggal yang terdapat dalam naskah tersebut, LJS ditulis sekitar akhir abad ke-19. 2. Naskah LJS termasuk cerita wayang. 3. Naskah LJS merupakan cerita wayang yang hanya terdapat dalam sastra Malayu. 4. Di Jakarta ada tradisi penulisan cerita-cerita wayang yang bersifat carangan yang menjadi sumber mata pencarian bagi pengarangnya. 5. Melihat isi ceritanya, LJS adalah cerita wayang carang_an yang dikarang setelah Mahabharata mengalami proses pengindonesiaan. 6. LJS sebagai cerita wayang carangan dibangun oleh unsure-unsur yang popular yang digemari pembaca, seperti motif mimpi, anak mencari ayah, sayembara, perang, dan ..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S10716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saraswati Adi Wardani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dan kedudukan naskah Pralambang dalam' Sastra Melayu Lama. Langkah pertama dalam melaksanakan penelitian ini dimulai dengan mengunjungi Perpustakaan Nasional Jakarta untuk mencari naskah yang akan diteliti. Langkah kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah mentransliterasi, teks yang akan diteliti. Langkah ketiga, penulis melakukan analisis teks Pralambang dengan bantuan buku-buku sejarah dan Quran sebagai acuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks Pralambang yang dimasukkan dalam kelompok aneka ragam baik oleh Ph. S. van Ronkel maupun Amir Sutaarga dan kawan-kawan dapat dikelampokkan dalam sastra sejarah, dan fungsi teks tersebut adalah sebagai bahan pengajaran mengenai agama Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C. Hartati Budhiman
"ABSTRAK
Naskah Ml. 192 belum pernah digarap dan memiliki beberapa keunikan, sebab mengandung motif-motif yang sesuai dengan pelipur lara. Kecuali itu, memuat nama tokoh Harun ar-Rasyid dan Abu Nawas, serta beberapa _pantun_ Arab. Penelitian bertujuan untuk (a) menentukan apakah Ml. 192 merupakan naskah satu-satunya dari HHD, (b) mencari jawaban apakah hikayat ini termasuk pelipur lara atau tidak, dan (c) memcoba menetapkan kedudukan HHD dalam sastra Melayu. Metode yang digunakan adalah metode edisi biasa untuk alih aksara. Penulisan alih aksara disesuaikan dengan EYD. Beberapa perkecualian dilakukan untuk mendekati naskah asli. Tinjauan filologis menentukan, bahwa dari 26 katalogus naskah Melayu, 3 di antaranya menyebutkan adanya HHD di satu tempat, yaitu Museum Nasional. HHD memuat beberapa _pantun_ Arab dan kata-kata yang menunjukkan rona keislaman. Tinjauan histories membahas motif; pengaruh, dan rona keislaman yang terdapat dalam HHD. Pembahasan yang dikaitkan dengan teori tentang sastra hikayat dan pelipur lara dapat menentukan kedudukan HHD dalam khasanah sastra Melayu. Kesimpulan penelitian ini adalah, HHD merupakan codex unicus. Kecuali itu HHD tidak termasuk ke dalam pelipur lara, tetapi termasuk genre sastra hikayat yang berasal dari Arab/Parsi. _Pantun_ Arab yang terdapat di dalam hikayat ini menarik untuk dikaji oleh mereka yang berminay menyelidiki sastra Arab. Nama tokoh Harun ar-Rasyid dan Abu Nawas dapat didjadikan bahan penyelidikan hikayat lain yang memiliki latar yang sama, dikaitkan dengan ada tidaknya maksud tertentu dari penulisan hikayat ini. Daftar pustaka: 48 buku/artikel (1736_1984).

"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S11168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Priscila Fitriasih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan kedudukan Hikayat Raja Rahib dalam Khazanah Sastra Indonesia Lama Pengaruh Islam. Langkah pertama dalam melakukan penelitian ini adalah dengan mentransliterasikan teks Hikayat Raja Rahib dalam, aksara latin. Langkah selanjutnya. Penulis melakukan analisis struktur Hikayat Raja Rahib dan menempatkan kedudukan Hikayat Raja Rahib dalam khazanah sastra Indonesia lama pengaruh Islam, berdasarkan pendapat beberapa ahli sastra Melayu Klasik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur hikayat ini saling menunjang. Tokoh menunjang alur, tema, dan amanat. Alur menunjang terra dan amanat. Dengan demikian tema dan amanat adalah tulang punggung tempat melekatnya tokoh dan alur, cerita. Berdasarkan penggolongan beberapa ahli. kedudukan Hikayat Raja Rahib dalam khazanah sastra Indonesia lama Pengaruh Islam dapat digolongkan ke dalam cerita tentang pahlawan Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S11331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Pudjiastuti
"ABSTRAK
Dari pembahasan di atas, terlihat bahwa meskipun arsip-arsip Banten dan teks-teks SB berada dalam satu konteks, tetapi tidak scmua inforrnasi yang tennuat dalam arsip Banten dapat digunakan untuk menafsirkan teks-teks SB. Banyak hat, terutama yang berkenaan dengan unsur-unsur kehidupan dari zaman ketika teks SB ditulis tidak ditemukan penjelasannya dalam arsip-arsip Banten. Umpamanya, gambaran yang rnencrangkan tang peperangan yang terjadi antara Banten dan Belanda, sehingga menghasilkan damaian yang menguntungkan Banten atau gambaran yang menunjukkan kebesaran item di masa lalu seperti yang tercermin dalam teksnya. mernuat keterangan mengenai silsilah Sultan Banten juga berisi `cerita' yang menjelaskan berdirinya kesultanan Banten oleh Molana i lasanudin. Akan halnya arsip-arsip l3anten yang dapat digunakan untuk menunjukkan kesamaan peritiwa dengan teks-teks SB kelompok SBK cukup hanyak, di antaranya pada arsip Inv 19, 26, 85, 63, 64, 81h, 74, 80, dan CO 77/14. 3 dan 4. Peristiwa-peristiwa yang berisi penggambaran situasi keadaaan negara Banten di mansa pemerintahan Sultan Abu Nassr Abul Kahar (Sultan Haji) terdpat dalarn arsip inv. 19 dan 26, sedangkan peritiwa penting yang menggamharkan situasi peperangan antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Ahu Nassr Abul Kahar (Sultan I laji), perjanjian antara Ahu Nassr Abul Kahar (Sultan I laji) dan Belanda, dan huhungan antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Inggris yang hanya terdapat dalarn teks T dan Dd2 termuat dalarn arsip: 63, 64, 81 b, CO 77/14. . Adapun peristiwa yang menyehutkan pengangkatan Ratu Syarifah (Ratu Sarip) dan Sultan Ishak yang te4ipat dalarn teks T tercatat dalam arsip nomor Inv. 74 dan 80. Adapun cerita rakyat Banten yang menunjukkan unsur kesejarahan seperti yang tercermin dalam teks-teks SB terlihat pada cerita rakyat yang herjudul Tuhuv dan Bunten I6NO. Pada cerita Tubu, peristiwa sejarah yang digambarkan adalah peristiwa pengislaman Banten oleh Molana I lasanuddin, sedangkan peristiwa sejarah yang tergambar dalarn cerita Banteng Banten 1680 adalah peristiwa peperangan antara Sultan Ageng Iirtayasa dan putranya Sultan Abu Nassr Abul Kahar (Sultan Haji)."
2000
D1668
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>