Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113740 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yolanda
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pemertahanan bahasa daerah Batak Toba telah dilakukan di Depok. Tujuannnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemertahanan bahasa Batak Toba di luar wilayah pemakaian bahasa Batak Toba (Depok). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara berstruktur dengan menggunakan daftar tanyaan sebagai pedoman wawancara. Wawancara dikenakan kepada 25 keluarga (50 responden) yang tergabung dalam ikatan kelurga Hutabarat di Depok. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dianalisis secara kuantitatif. Analisis meliputi frekuensi pemakaian bahasa dan juga melihat hubungan antara pemakaian bahasa dengan faktor-_faktor di luar bahasa.
Kesimpulan akhir dari penelitian menunjukkan bahwa pemertahanan bahasa daerah Batak Toba di Depok rata-rata sebesar 49,5%. Pemertahanan tersebut dipengaruhi oleh faktor identitas kesukubangsaan, dan hubungan kekeluargaan. Selain itu, juga dipengaruhi faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, dan tempat lahir responden.

"
2001
S11291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Bertha P.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1981
499.2 PAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Vita Anggraini
"Pembahasan tesis ini difokuskan pada hibridisasi gondang dalam masyarakat Batak Toba yang sangat kuat dipengaruhi oleh adat dan agama. Aktor-aktor hibridisasi yang diangkat terdiri dari tokoh adat, agama, seniman, dan masyarakat umum. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, wawancara berkelompok, dan observasi partisipatif.  Didapati bahwa hibridisasi merupakan strategi perseorangan untuk bernegosiasi di antara wacana-wacana kultural yang berlindan menyangkut adat dan agama, baik di daerah urban maupun rural. Hibridisasi menghasilkan ekspresi-ekspresi kultural yang unik dari masing-masing orang yang kemudian menciptakan keragaman dalam masyarakat.

The discussion of this thesis focuses on the hybridization of gondang in the Toba Batak community which is strongly influenced by customs and religion. The hybridization actors appointed consisted of traditional, religious, artists, and general public figures. Research data obtained through interviews, group interviews, and participatory observation. It was found that hybridization is an individual strategy to negotiate among intertwined cultural discourses concerning customs and religion, both in urban and rural areas. Hybridization produces unique cultural expressions from each person which then creates diversity in society. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Anggur P.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977
R 499.224 62 TAM k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Robert
Jakarta: Pusat Bahasa, 2004
499.224 62 ROB s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tuuk, Herman Neubronner van der, 1824-1894
The Hague: Martinus Nijhoff, 1971
499.25 TUU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1986
499.25 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Warneck, Joh. [Johannes], 1867-1944
Den Haag: Martinus Nijhoff, 1977
R JER 499.23 WAR t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Warneck, Joh. [Johannes], 1867-1944
Den Haag: Martinus Nijhoff, 1977
439.319 21 WAR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Geovani Febian
"Tulisan ini berfokus pada tarombo dan martarombo yang bertindak sebagai strategi adaptasi budaya bagi orang Batak Toba di Jakarta untuk mempertahankan nilai budaya dan sistem kekerabatan mereka, meskipun berada jauh dari bona ni pasogit. Tarombo dimaknai sebagai simbol pembawa makna yang berguna sebagai aturan main dalam menemukan posisi diri pada silsilah keturunan Batak Toba. Gagasan nilai tarombo kemudian diejawentahkan oleh para perantau Batak Toba di Jakarta melalui interaksi dalam praktik keseharian yang disebut dengan martarombo. Dalam praktiknya, terdapat pemaknaan yang berbeda-beda terhadap tarombo sehingga negosiasi makna antar beberapa generasi tidak dapat dihindari. Oleh karenanya, makna yang mereka pegang menjadi penting untuk mengetahui strategi adaptasi dari kompleksitas budaya Batak Toba yang mereka pertahankan ketika berada di Jakarta. Tulisan ini memanfaatkan pendekatan etnografi untuk menemukan makna mengenai tarombo dan martarombo secara lebih detail dan mendalam.

This paper focusing on tarombo and martarombo which act as cultural adaptation strategies for the Toba Batak people in Jakarta to maintain their cultural values and kinship system, even though they are far from bona ni pasogit. Tarombo is interpreted as a symbol of the bearer of meaning which is useful as a rule in finding their position in the genealogical system of the Toba Batak kinship. The idea of the value of tarombo is then manifested by Toba Batak migrant through the interaction in daily practices called martarombo. In practice, there are different meanings of tarombo so negotiation of meaning between several generations is inevitable. Therefore, their interpretation of meaning becomes important on purpose to know the cultural adaptation strategies of the complexities of the Toba Batak culture that they maintain as a migrant in Jakarta. This paper utilizes an ethnographic approach to find meaning about tarombo and martarombo in more detail and depth.

Keywords: Cultural Adaptation Strategies, Martarombo, Meaning, Migrant, Practice, Tarombo, and Toba Batak.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>