Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124434 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustina
"Karya sastra berupa naskah atau manuskrip, sebagai peninggalan budaya lama Indonesia merupakan dokumen bangsa warisan budaya yang sangat diperlukan sebagai sumber penelitian dalam rangka penggalian, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan Indonesia. menurut Haryati Subadio dalam Lembar Sastra, hal. 1 bahwa dari peninggalan tertulis beberapa naskah itu dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai nilai-nilai tata hidup dan budaya dalam masyarakat bangsa yang bersangkutan. Naskah Jawa sebagai salah satu peninggalan tertulis yang banyak tersimpan diberbagai perpustakaan, baik di dalam maupun di luar negri, memiliki jumlah yang paling besar dibandingkan dengan naskah dari daerah lain. naskah-naskah tersebut kini telah mendapat penanganan khusus, baik dalam bentuk perawatan maupun pengungkapan isi yang dilakukan para ahli dalam dan luar negri. ada beberapa ahli yang telah berhasil menyusun catalog dan menggolong-golongkan jenis naskah jawa berdasarkan sudut pandang yang berlainan. salah satu diantaranya adalah pigeaud, yang menelompokkan menjadi : 1. religi dan Etika, didalamnya termasuk naskah-naskah yang mengambil unsure-unsur hindhuisme, Budhisme, Islam, Kristen, ramalan, magi, dan sastra wulang, 2. Sejarah dean Mitologi, 3. Belle-Letters, dan 4. Hukum, Foklor, Kesenian, dan Kemanusiaan (1967 : 2) Berdasarkan pembagian tersebut di atas, penulis mencoba mengungkapkan naskah jawa yang tergolong dalam kelompok pertama, berupa karya sastra wulang jenis suluk 1. Karya sastra ini dihasilkan setelah agama islam dating dan berkembang di pulau jawa. Kesusastraan suluk menurut Simuh, adalah jenis kesusastraan jawa yang mengumgkapkan perpaduan (Sinkretisme) antara ajaran mistik 2 islam dengan tradisi kejawen warisan jawa-hindhu. 3. Menurut Pigeaud kesusastraan suluk diperkirakan timbul pada abad ke-16. Mengenai pemunculannya, pesisiran yang tumbuh di sekitar lingkungan pesantren, yang terutama banyak menghasilkan sastra ini adalah kesultanan Cirebon. Dalam perkembangan selanjutnya kemudian di serap, digubah, dan dikembangkan menjadi sastra yang amat halus di pusat-pusat kesultanan cirebon. Disamping itu harun dalam konsepsi tenteng manusia dalam kebatinan jawa juga menjelaskan bahwa islam yang datang tersebut adalah agama islam yang terpengaruh tasawuf 5 Persia dan mistik India yang terbukti dengan ditemukannya dokumen-dokumen di Aceh yang berasal dari abad ke-16 (Hadiwijono, 1983 : 55). A. H. John (Dalam Koentjaraningrat)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Sih Baksono
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S11716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1991
899.24 AJA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks wulang yang menceritakan seorang pertapa bernama Kyai Besi. Kyai Besi ini suka minum minuman keras. Kebiasaan ini tidak disukai oleh Kyai Penghulu, pemilik tanah tempat bertapa Kyai Besi. Kyai Besi dan Kyai Penghulu saling berdebat masalah ngelmu, namun Kyai Penghulu selalu terdesak dan kalah. Adik Kyai Penghulu, Ketib Luhung membela kakaknya, namun juga tidak berhasil mengalahkan Kyai Besi dalam berdebat ngelmu. Keduanya segera berguru pada Kyai Besi, namun Kyai Besi telah lenyap. Kedua kakak beradik itu segera pergi mengenbara mencari di mana Kyai Besi berada, dan bertapa di suatu tempat. Atas wisik dari SunanBonang, Sunan Giri, Sunan Ampel dan Sunan Geseng, Ki Penghulu berhasil bertemu dengan Kyai Besi. Ki Penghulu mendapat berbagai ajaran dari Kyai Besi. Dalam koleksi Leiden terdapat beberapa contoh suluk ini, di antaranya adalah: Lor 1795, 1796, 6587, 6599, 7375, 7403 dan 7930. Dalam catatan Sugiarto LOr 7403, hanya diuraikan secara singkat saja mengenai teks suluk Kyai Besi, sedangkan daftar pupuhnya dapat dilihat pada Lor 7930. Tampaknya teks LOr 7930 tersebut merupakan versi yang berbeda dari teks suluk Kyai Besi ini. Vreede juga telah membicarakan teks suluk Kyai Besi, yang tersimpan dalam satu kelompok teks suluk (Vreede 1892: 315). Menurut daftar koleksi naskah Museum Sonobudoyo, teks suluk Kyai Besi tersimpan pada koleksi MSB/P. 19, 21, 49, 50, 149, 190 dan 210. Untuk naskah yang berisi teks suluk Kyai Besi ini, lihat juga YKM/W. 311, 317; SMP/KS. 386.3f, 480.3, 481.13 dan 492.6. Tidak ditemukan keterangan mengenai tempat dan saat penyalinan, namun melihat jenis kertas yang digunakan diduga bahwa naskah ini berasal dari awal abad ke-20. Pada bagian akhir teks juga disebutkan mengenai nama penyalinnya, yaitu Wignyabrecitra. Naskah ini dibeli Pigeaud pada tanggal 8 Juli 1930 di Surakarta, dan telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan Oktober 1931 (terlampir). Daftar pupuh sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) maskumambang; (4) dhandhanggula; (5) sinom; (6) maskumambang; (7) sinom; (8) mijil; (9) kinanthi."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.108-NR 126
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Rainy Sulistiani Kining
"ABSTRAK
Indonesia memiliki banyak sekali naskah yang dihasilkan pada zaman Melayu
klasik. Naskah-naskah ini tersebar bukan hanya di Indonesia tetapi juga di luar
negeri. Jumlah naskah Melayu klasik Indonesia di Luar Negeri sangat banyak,
salah satunya adalah Oendang-Oendang Adat Lembaga versi dari Undang-
Undang Minangkabau yang terdapat di Leiden. Media pada naskah ini merupakan
kertas yang usianya ratusan tahun sehingga perlu dilakukan upaya pelestarian
yang salah satunya adalah penelitian. Skripsi ini menyajikan transliterasi naskah
Oendang-Oendang Adat Lembaga agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat
luas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode edisi kritis untuk
penelitian yang berdasarkan satu naskah saja. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Oendang-Oendang Adat Lembaga merupakan jenis naskah undang-undang
yang mendapat pengaruh Islam pada beberapa bidang. Pengaruh ajaran Islam ini
disejajarkan dengan peraturan adat yang ada pada masyarakat Minangkabau.

Abstract
Indonesia has many manuscripts produced in classical Malay period. This
manuscripts spread not only in Indonesia itself but also in foreign country. The
amount of classical Malay Manuscripts in foreign country are huge, one of those
is Oendang-Oendang Adat Lembaga which is version Undang-Undang
Minangkabau has been in Leiden. This texts used paper for hundred years that
need extra efforts to maintain this manuscripts, one of many is research. This
thesis present transliteration of Oendang-Oendang Adat Lembaga for easily
understanding. The method that was used in this thesis is critical edition which is
method for one source. The results of this thesis are that Oendang-Oendang Adat
Lembaga is a law manuscripts which influenced by Islam for some aspect. The
influence of Islam ideology was arranged in a row with traditional law of
Minangkabau?s society."
2011
S42484
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bai Atur Robi Ah
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan penelitian terhadap naskah Serat Tatadarma yang menjadi koleksi Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia dengan kode UR-1/ KS 86. Penelitian pada naskah tersebut bertujuan untuk menghasilkan suntingan teks yang sesuai dengan ejaan yang berlaku sehingga dapat dipahami oleh pembaca dan peneliti lain. Metode penelitian Filologi yang digunakan pada naskah tersebut adalah Metode Naskah Tunggal dan disunting menggunakan edisi standar. Naskah ini berbentuk prosa, yang menceritakan kisah wayang khususnya kisah Prabu Samiaji dalam memberikan teladan dan ajaran-ajaran tatanan kehidupan kepada manusia agar manusia dapat hidup bahagia di dunia hingga akhirat.

ABSTRACT
This research focuses on Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia manuscript collection with a title Serat Tatadarma, manuscript collection number UR 1 KS 86. The aim of this research is transliterating of Javanese letters manuscripts in to Latin letters in order to be understood by public in general. The critical method of philology study that was applied on the manuscript is standard edition. This manuscript is the form of prose which telling wayang leather puppet story in particular on Prabu Samiaji rsquo s story. The story gives model and lessons to arrangement about humans life in order to live happily in the world to the hereafter.Keyword Serat Tatadarma, edited text, arrangement of life, life lessons of Prabu Samiaji. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selviana Tri Damayanti
"Salah satu peninggalan sejarah adalah naskah. Menurut Barried dick dalam bukunya, Pengantar Teori Filologi (1994 :2) naskah adalah semua bahan tulisan tangan yang meyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya masa lampau. Naskah dapat digolongkari menurut isinva Pendapat Pigeaud dalam Literature of Java vol.III (1976:2) pengelompokan naskah berdasarkan isinya adalah : 1. Religi dan etika, 2. Sejarah dan mitologi, 3. Susastra (belles-lettres), 4. Ilmu pengetahuan, kesenian, kemanusian, undang-undang. foklor, adat istiadat dan bunga rampai (Miscellanrea).
Serat Isra Mikraj Nabi Muhammad (SIM) merupakan salab satu karya sastra yang diciptakan oleh para sastrawan muslim untuk memberikan pengetahuan tentang perjalanan Nabi Muhammad ke Surga untuk menghadap Allah SWT. Teks SIM diciptakan dengan berbagai bentuk dan menggunakan bahasa Jawa Teks SIM tersebar di tiga tempat, yaitu; Perpustakaan Fakultas sastra Universitas Indonesia (NR 304, NR 178, dan NR 129), Musium Sanabudaya Yogyakarta (L20, I.21, L22, L23, L24, 125 dan L25a), dan di Universitas Leiden Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karsono Hardjosaputro
"Penulisan skripsi ini berangkat dari praduga bahwa cerita Anglingdarma yang sangat popular itu mengandung motif-motif yang mencerminkan pandangan hidup dan budaya Jawa. Salah satu motif itu adalah kutukan. Berdasarkan kenyataan bahwa naskah-naskah yang diteliti terdiri dari beberapa versi dan varian, maka perlu ditentukan naskah yang akan disunting. Penentuan ini berdasarkan keadaan naskah dan perbandingan isi, cerita. Adapun naskah yang kemudian disunting adalah Serat Anglingdarma KBG 98, sedang alih aksara menggunakan metode landasan. Kesimpulan dari analisis adalah kutukan diucapkan oleh tokoh yang mempunyai kasekten, diucapkan secara tiba-tiba tanpa direncanakan lebih dahulu manakala si tokoh disakiti hatinya. Kutukan menimpa tokoh lain yang menyakiti hati tokoh pengucap kutukan. Dan dalam kaitannya dengan Serat Anglingdarma, kutukan berfungsi sebagai penyebab terjadinya alur cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wicaksono
"Serat Prantaka adalah suatu karya sastra yang berasal dari lingkungan Islam. Berangkat dari pernyataan tersebut dalam penelitian ini saya ingin mengungkapkan unsur-unsur Islam, dengan harapan dapat ditemukan sesuatu yang khas dari usnur-unsur Islam itu. Setelah mengadakan perbandingan teks sehingga didapat satu naskah landasan, penelitian selanjutnya menganalisa edisi teks naskah Prantaka.
Dari analisa teks Prantaka, dengan memusatkan perhatian pada unsur-unsur Islam ternyata teks Prantaka mengandung sesuatu yang khas yaitu unsur Syiah. Masuknya unsur Syiah dalam teks Prantaka berkaitan dengan proses penyebaran Islam di Jawa, dan lingkungan ini yang akan mempengaruhi jenis kepustakaan. Berdasarkan suatu kriteria tertentu seperti apakah teks tersebut terikat erat dengan syariat atau sedikit mengungkapkan tentang syariat, dapat disimpulkan bahwa teks Prantaka adalah jenis kepustakaan Islam kejawen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wicaksono
"Serat Prantaka adalah suatu karya sastra yang berasal dari lingkungan Islam. Berangkat dari pernyataan tersebut dalam penelitian ini saya ingin mengungkapkan unsur-unsur Islam, dengan harapan dapat ditemukan sesuatu yang khas dari usnur-unsur Islam itu. Setelah mengadakan perbandingan teks sehingga didapat satu naskah landasan, penelitian selanjutnya menganalisa edisi teks naskah Prantaka. Dari analisa teks Prantaka, dengan memusatkan perhatian pada unsur-unsur Islam ternyata teks Prantaka mengandung sesuatu yang khas yaitu unsur Syiah. Masuknya unsur Syiah dalam teks Prantaka berkaitan dengan proses penyebaran Islam di Jawa, dan lingkungan ini yang akan mempengaruhi jenis kepustakaan. Berdasarkan suatu kriteria tertentu seperti apakah teks tersebut terikat erat dengan syariat atau sedikit mengungkapkan tentang syariat, dapat disimpulkan bahwa teks Prantaka adalah jenis kepustakaan Islam kejawen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>