Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53297 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sejarah Majapahit dimulai dengan jatuhnya kerajaan Singhasari dan kembalinya (untuk sementara) kekuasaan politik di Jawa ketangan keluarga raja-raja Kediri, setelah hampir tiga perempat abad lamanya beralih ketangan keluarga raja-raja yang berkedudukan di Singhasari. Akan tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama, sebab dengan direbutnya kekuasaan Kediri, itu oleh Raden Wijaya yang pada hakekatnya keturunan Singsari, kekuasaan Kediri dapat dipatahkankembali. Dengan dipatahkannya kekuasaan keluarga raja-raja kKediri itu untuk selam-lamanya, tahta kerajaan Jawa pun jatuh ketangan Raden Wijaya sepenuhnya. akan tetapi tradisi tidak pernah mengagap Raden Wijaya/Krtarajaan sebagai pendiri dari suatu Dinasti baru, demikian pula kerajaan Majapapahit selalu dirasakan sebagai lanjutan dari kerajaan Singhasari. Dari tradisi pula kita mengetahuai bahwa pendiri dinasti dan kerajaan Singhasari adalah Rajasa, salah satu tokoh yang sejak munculnya karangan-karangan Prof. Dr. C.C Berg disangsikan adanya. Disusunnya skripsi ini untuk mencari kenyataan sejarah terhadap tokoh tersebut dan hubungannya dengan raja Kratarasajayawarddhana, pendiri kerajaan Majapahit."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1960
S11330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Djafar
"Salah satu persoalan sejarah kuna Indonesia yang sangat sulit dan belum banyak terungkap dengan jelas ialah mengenai Ken Arok. Yang menjadikan persoalan Ken Arok ini sebagai suatu persoalan sejarah yang sulit belum terungkap dengan jelas ialah disebabkan karena terbatasnya jumlah sumber-sumber Ken Arok timbul berbagai pihak berbagai penafsiran dan pendapat yang saling bertentangan. Pada garis besarnya sumber-sumber sejarah tentang Ken Arok, Yaitu sumber-sumber yang menyebutkan atau memberikan keterangan tentang Ken Arok, dapat kami bagi menjadi dua golonganyaitu: 1. sumber-sumber yang berupa karya sastra. 2.sumber-sumber berupa prasasti (pracasti)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1967
S11870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Frederovk A. Praeger, 1967
959.7 HOC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Devean
"Laporan magang ini berisi evaluasi persiapan dokumen pajak oleh Persekutuan MTH dalam proses pemeriksan pajak SPT Pajak Penghasilan (PPh) Badan Lebih Bayar (SPTLB) PT CRI. Penyebab diadakannya pemeriksaan pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada PT CRI dikarenakan pelaporan SPT PPh Badan Tahun Pajak 2021 PT CRI yang berstatus lebih bayar. Evaluasi yang dilakukan dalam laporan ini bertujuan untuk melihat kesesuaian atau ketidaksesuaian praktik persiapan dokumen pemeriksaan pajak oleh persekutuan MTH dalam proses pemeriksaan pajak SPT PPh Badan Lebih Bayar (SPTLB) PT CRI. Berdasarkan hasil evaluasi, praktik persiapan dokumen pemeriksaan pajak oleh persekutuan MTH telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Di samping evaluasi tersebut, laporan ini juga mencakup refleksi diri penulis selama menjalani kegiatan magang sebagai pegawai magang di persekutuan MTH yang dapat menjadi pembelajaran untuk perkembangan diri penulis kedepannya.

This internship report contains an evaluation of MTH Partnership's tax document preparation in the tax audit process of PT CRI's Annual Corporate Income Tax Return overpayment. The reason for the tax audit conducted by the Directorate General of Taxes (DJP) at PT CRI is due to the overpayment status of PT CRI's Annual Corporate Income Tax Returns for the 2021 tax year. The evaluation conducted in this report aims to assess the compliance or non-compliance of MTH Partnership's tax document preparation practices in the tax audit process of PT CRI's Annual Corporate Income Tax Return overpayment. Based on the evaluation results, MTH Partnership's tax document preparation practices are found to be in compliance with applicable regulations. In addition to this evaluation, the report also includes the author's self-reflection during the internship activities as an intern at MTH Partnership, which can serve as a learning experience for the author's future development."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Paruntu, Anastasia Shinta Melani
"ABSTRAK
Perkawinan sampai saat ini masih dianggap sebagai suatu hal yang
penting yang akan dihadapi oleh manusia dalam perjalanan kehidupannya.
Perkawinan itu sendiri memiliki makna yang tinggi secara agama maupun kultural,
terutama pada masyarakat Indonesia yang sampai saat ini sebagian besar
masyarakatnya masih menjunjung nilai-nilai Iuhur kebudayaan dan adat istiadat
ketimuran.
Pada awalnya perkawinan hanya dimaksud untuk memenuhi fungsi
reproduktif, yaitu menghasilkan dan membesarkan anak (Gertz & Stephen, 1963
dalam Skolnick & Skolnick, 1983). Namun sejalan dengan berkembangnya jaman
dengan kemajuan diberbagai bidang, berkembang pula pandangan masyarakat
tentang lembaga perkawinan. Berkurang atau hilang beberapa fungsi tradisional
dalam perkawinan membuat orang Iebih banyak memperhatikan faktor hubungan
(relationship) dalam perkawinan (McCarry, 1975).
Individu-individu yang ada dalam perkawinan tentunya juga merupakan
anggota masyarakat secara Iuas dan oleh karena itu gelala-gejala modernisasi
yang ada dalam kehidupan masyarakat secara Iuas juga mereka alami. Gejala
modernisasi yang ada ini seperti berubahnya bentuk hubungan dan tentunya juga
komunikasi yang Iebih mengarah kepada hubungan yang fungsional dan
impersonal, dimana individu-individu yang ada dalam hubungan itu sangat selektif
dalam melakukan hubungan itu serta hanya akan berhubungan dengan pihak lain
bila ternyata pihak lain tersebut memberikan keuntungan kepadanya. Karena
individu yang ada dalam perkawinan juga merupakan anggota dari masyarakat
secara Iuas maka tidaklah mustahil gejala modernisasi ini juga ikut masuk kedalam
perkawinan. Alvin Toffier (1975) mengatakan bahwa perkawinan yang tadinya
dapat menjadi sebuah peredam goncangan (shock absorber) dari gejala-gejala
modernisasi tersebut akhirnya ikut tergoncang pula.
Dengan melihat hal-hal yang telah dikemukakan di atas serta melihat
bahwa penelitian di Indonesia yang membahas masalah ini masih kurang, maka
penelitian ini ingin melihat bagaimana hubungan dari komunikasi intim dan
kepuasan perkawinan pada saat sekarang ini. Apakah masih terdapat hubungan
antara komunikasi intim dengan kepuasan perkawinan. Selain itu juga ingin dilihat
beberapa hal seperti bagaimana hubungan dari masing-masing aspek komunikasi
intim dengan kepuasan perkawinan juga aspek mana dari komunikasi intim yang
paling mempengaruhi kepuasan perkawinan. Subyek dari penelitian ini adalah
individu yang teriibat dalam hubungan perkawinan dengan usia perkawinan 1-20
tahun serta memiIiki anak. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
pengambilan sampling insidental dan berhasil didapatkan 57 orang subyek. Alat
pengumpulan data adalah kuesioner yang terdiri dari skala-skala yang mengukur komunikasi intim dan kepuasan perkawinan. Pengolahan data dilakukan dengan
melakukan analisis deskriptif, korelasi serta perhitungan regresi berganda.
Keseluruhan pengolahan data ini dilakukan dengan menggunakan program
komputer SPSS for Windows Release 6.0.
Dari hasil penelitian ini didapatkan adanya hubungan yang positif dan
signifikan antara komunikasi intim dengan kepuasan perkawinan. Masing-masing
aspek dari komunikasi intim juga memiliki hubungan yang signifikan dengan
kepuasan perkawinan. Aspek-aspek tersebut adalah Sharing the Self, Affirming
the Other, Becoming 'One' dan Transcending ?One'. Lebih Ianjut dilihat bahwa dari
keempat aspek yang ada pada komunikasi intim ini aspek Becoming ?One'-lah
yang paling besar dan secara signifikan memberikan sumbangan terhadap
kepuasan perkawinan.
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya alat ukur yang digunakan dapat
diperbaiki dan jumlah sampel ditingkatkan sehingga dapat dibuat sebuah norma
yang dapat melihat bagaimana komunikasi intim dan kepuasan perkawinan yang
ada sekarang."
1998
S2600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanki Hartijasti
"Persaingan bisnis yang semakin ketat di tengah keadaan ekonomi, polilik dan keamanan yang belum akan stabil sampai tahun 2003 dan menjelang diterapkannya AFIA (ASEAN Free Trade Area) pada tahun 2003 membuat para manajemen puncak perusahaan-perusahaan di lndonesia harus mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja perusahaannya agar tidak terhempas dan posisinya. Sejak tahun 1980-an, budaya organisasi sudah disebut-sebut sebagai faktor yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan mode! teori Denison (1990) mengenai hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja perusahaan yang mengemukakan bahwa organisasi dengan budaya efeklif akan meningkaikan kinerja perusahaannya.
Menurut Denison (1990), ada empat sifat utama dan budaya organisasi, yaitu keterlibatan, konsistensi, adaplabilitas, dan penghayatan misi. Keempat sifat ini dikelompokkan menjadi dimensi-dimensi dinamika ekstenal (adaptabililas dan penghayatan misi), dinamika internal (keterlibatan dan konsistensi), fieksibilitas (adaptabililas dan keterlibatan), dan stabilitas (penghayatan misi dan konsistensi) Organisasi yang efektif adalah organisasi yang memiliki budaya yang adaplif namun sangat konsisten dan dapat diprediksi, serta tanggap pada keterlibatan individu, tetapi bertindak dalam konleks shared sense of mission.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauhmana model ini dapat diterapkan di Indonesia dan untuk mengetahui sifat-sifai budaya organisasi mana yang paling dominan pada 6 perusahaan dalam penelitian ini yang sedang menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.
Subyek dalam penelitian ini diambil dengan cara purposive samping, berdasarkan kriteria perusahaan-perusahaan yang masih bertahan setelah krisis moneter di iahun 1997 dan telah menjalankan bisnisnya selama minimal 10 tahun. Perusahaan yang bersedia menjadi responden ada 6 yang kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok perusahaan, yaitu Asuransi Jiwa, Asuransi Kerugian, dan Pengelola Jalan Tol yang bernaung di bawah sektor industri jasa. Total sampel berjumlah 583 karyawan dari level staf sampai direktur.
Pengukuran budaya organisasi dilakukan dengan menggunakan adaptasi instrumen budaya organisasi dari Denison. Pengukuran kinerja perusahaan dilakukan berdasarkan rasio-rasio yang berasal dari laporan keuangan tahun 1999 yang sudah diaudit dari masing-msing perusahaan, yaitu net prorit margin, retum on equity, retum on assets,cash ratio, net working capital to total assets, debt to equity ratio, collection period, dan sales to total assets. Analisis data dilakukan dengan metode SEM (Structural Equation Modeling) yang dibantu dengan program LISREL (Linear Structural RELations) versi 8.
Hasil penelitian ini menjukkan bahwa model leon Denison dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh budaya organisasl pada kinerja perusahaan, tapi kemampuan meramalnya kurang tajam karena korelasinya sangat lemah. Sifat budaya organisasi yang dominan pada kelompok perusahaan Asuransi Jiwa adalah konsistensi yang negalif, kelompok perusahaan Asuransi Kerugian adalah keterlibatan yang positif, dan kelompok perusahaan Pengelola Jalan Tol adalah konsistensi yang positif. Berdasarkan pengelompokan tingkat efektivilas perusahaan, sifat dominan kelompok perusahaan yang Lebih Efektif (yang juga merupakan kelompok penrusahaan Asuransi Kerugian) adalah keterlibatan yang positif, kelompok perusahaan yang Efektif (perusahaan Asuransi Jiwa 2 dan Pengelola Jalan Tol 2) adalah penghayatan misi yang positif, dan kelompok perusahaan yang Cukup Efektif (perusahaan Asuransi Jiwa 1 dan Pengelola Jalan Tol 1) tidak terdeteksi. Sedangkan berdasarkan pengelompokan level jabatan, sifat dominan level staf - supervisor adalah adaptabilitas yang negatif dan level manajer - direktur adalah konsistensi yang negatif.
Dalam penelitian ini, terungkap bahwa lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dalam kondisi ekonomi, politik, dan keamanan yang belum stabil sangat mempengaruhi budaya organisasi karena pada saat ini salah satu prioritas utama keenam perusahaan ini adalah tetap bertahan untuk memenuhi kepentingan para stakehotder-nya. Sifat keterlibatan dan penghayatan misi yang positif terbukti dapat membuat penrusahaan-perusahaan bisa mempertahankan kinerja perusahaan yang efektif. Pengelompokan perusahaan dengan tujuan untuk melihat sifat dominan budaya organlsasi sebaiknya dilakukan berdasarkan kriteria tertentu, seperti jenis usaha dan tingkat efektivitas yang setara, mengingat budaya ofganisasi menerapkan sesuatu yang unik.
Penerapan instrumen budaya organisasi dari Denison pada perusahaan-perusahaan di Indonesia masih memerlukan penelitian lebih laniut. Disarankan untuk melakukan penelitian pada saat situasi dan kondisi ekonomi, politik, dan keamanan indonesia sudah lebih stabil dengan menambahkan variabel-variabel independen lain, seperti ienis usaha, tingkat efektivitas, level jabatan, ekonomi makro, atau melihat dampak langsung dan tidak langsung budaya organisasi pada kinerja perusahaan, dengan menambah indikator kinerja perusahaan yang dapat lebih mencerminkan perusahaan secara keselunrhan. Untuk memperkaya hasil penelitian disarankan pula untuk menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualilatif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tuty Handayani
1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Wardhana
"Telah dilakukan pencacahan secara kualitatif dengan metode subsampel terhadap sampel fitoplankton dan zooplankton yang berasal perairan Teluk Jakarta, Sungai Ciliwung, dan Situ Cikaret. Sampel plankton dicuplik dari stasiun yang telah ditetapkan di masing-masing tipe perairan pada bulan Agustus dan Oktober 1998. Untuk mengetahui hubungan kuantitatif antara fitoplankton dengan zooplankton dilakukan uji korelasi Spearman.
Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan antara fitoplankton dan zooplankton di perairan Teluk Jakarta dan Situ Cikaret pada bulan Oktober bersifat positip. Korelasi negatip ditunjukkan oleh hubungan antara fitoplankton dan zooplankton di Sungai Ciliwung dan Situ Cikaret pada bulan Agustus. Hubungan negatip antara fitoplankton dan zooplankton di Situ Cikaret disebabkan oleh tingkat pemakanan fitoplankton oleh zooplankton.
Alasan ini tidak berlaku untuk hubungan yang sama di Sungai Ciliwung. Secara keseluruhan, hubungan antara fitoplankton dan zooplankton yang terjadi di tiga tipe perairan tersebut di atas tidak dapat diterangkan oleh ketiga teori hubungan fitoplankton dan zooplankton yang ada. Perbedaan kimia fisik perairan dan komposisi struktur komunitas plankton diduga sebagai salah satu penyebab tidak selarasnya hubungan antara fitoplankton dan zooplankton dari ketiga tipe perairan dengan teori yang ada.
Hasil pencacahan menunjukkan bahwa kepadatan plankton (dalam log 10) di tiga tipe perairan sangat fluktuatif berkisar antara 4,1541 - 7,7962 untuk fitoplankton di perairan Teluk Jakarta dan 0 - 6,2286 untuk zooplankton di Sungai Ciliwung.
Kelompok fitoplankon yang dominan adalah Bascillariophyta di perairan Teluk Jakarta dan Sungai Ciliwung, sedangkan di Situ Cikaret adalah Cyanophyta. Untuk zooplankton Copepoda merupakan kelompok dominan di perairan Teluk Jakarta, sedangkan di Sungai Ciliwung dan Situ Cikaret didominasi oleh kelompok Rotifera."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Winarso S. Tjokrosudirdjo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi karyawan terhadap hasil pengembangan organisasi dengan kinerja karyawan. Tujuan tersebut sejalan dengan konsep pengembangan organisasi dari Luthans (1992), untuk mengukur tingkat keberhasilan pengembangan organisasi berlandaskan pada 4 dimensi pengembangan organisasi, yaitu : (1) struktur organisasi, (2) sistem penghargaan dan kepuasan kerja, (3) perilaku pimpinan, dan (4) karakteristik pekerjaan.
Keberhasilan pengembangan organisasi tidak terlepas dari indikator mengenai peningkatan kinerja karyawan. Oleh karena itu sangat rnenarik melakukan penelitian untuk melihat pengaruh hasil pengembangan organisasi terhadap kinerja karyawan, khususnya ditinjau dari : (1) aspek sifat, (2) aspek perilaku dan (3) aspek manajerial.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non eksperimen, dimana variabel yang diukur sudah melekat dalam diri para responden .Penelitian melibatkan responden yang berasal dari 2 bidang kerja, yaitu bidang kerja operasional dan bidang kerja pendukung. Adapun kuesioner penelitian terdiri dari : kuesioner persepsi hasil pengembangan organisasi dan kuesioner kinerja karyawan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara keempat dimensi persepsi terhadap hasil pengembangan organisasi dengan ketiga aspek kinerja karyawan tidak memiliki hubungan yang signifikan pada tingkat signifikansi E 0 ,05. Namun apabila dilihat secara satu persatu, dimensi sistem penghargaan dan kepuasan kerja dan dimensi perilaku pimpinan mempunyai hubungan yang signifikan dengan ketiga aspek kinerja karyawan.
Dalam analisis tambahan untuk mempertajam analisis utama penelitian, yaitu dalam bentuk analisis perbedaan khususnya berdasarkan bidang kerja, terdapat perbedaan yang signifikan pada dimensi hasil pengembangan organisasi yaitu : dimensi struktur organisasi, dimensi perilaku pimpinan, dan dimensi karakteristik pekerjaan, sedangkan pada aspek kinerja karyawan perbedaan yang signifikan ada pada : aspek sifat, aspek perilaku dan aspek manajerial.
Saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah : (1) sampel penelitian supaya lebih luas, (2) variabel-variabel penelitian perlu ditambah untuk mempertajam fokus penelitian, (3) kontrol terhadap penyebaran angket secara teknis perlu diperbaiki, (4) kedua alat ukur penelitian perlu dimodifikasi berdasarkan ciri-ciri sampel penelitian. Adapun saran untuk institusi secara aplikatif adalah : (1) memberi bobot yang berbeda pada implementasi pengembangan organisasi sesuai kebutuhan pada masing-masing bidang kerja, (2) periu dirancang alat ukur kinerja karyawan yang disesuaikan dengan kekhasan masing-masing bidang kerja, (3) perlu memperhatikan persepsi terhadap hasil pengembangan organisasi dalam proses seleksi dan promosi calon manajer pada masing-masing bidang kerja, (4) kedua alat ukur penelitian dapat dimanfaatkan untuk memperoleh informasi dalam proses pengambilan keputusan di masa mendatang.
Daftar Pustaka : 88 Judul (1959 - 2002)"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T12425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>