Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173847 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Marliana
"Dalam penulisan skripsi ini masalah yang diketengahkan adalah tentang ekonomi pertanian di daerah Kabupaten Klaten. Permasalahan yang diteliti adalah mengenai Revolusi Hijau yang terjadi di Klaten, yaitu suatu revolusi di bidang pertanian yang dimulai dengan dlketemukannya bibit jenis padi baru pada tahun 1968. Dalam penulisan ini permasalahan yang diangkat adalah tentang dampak dari Revolus Hijau tersebut di. K1aten. Revolusi Hijau adalah suatu Cara atau metode baru di bidang pertanian yang sudah dimulai di negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam, Philipina, Thailand. Metode tersebut sebenarnya ditemukan oleh Amerika Serikat pada akhir tahun 1940-an, hal tersebut sehubungan dengan sernakin banyaknya negara-negara yang kekurangan pangan dan mengalami kelaparan sehingga mereka mengimpor bangan pangannya dari luar negeri. Dari peristiwa itulah maka penemuan baru Jenis bibit padi disebarkan oleh Amerika Serikat ke seluruh dunia terutama Asia dan Afrika yang kemudian terkenal dengan sebutan Revolusi Hijau. Untuk Indonesia istilah tersebut sebenarnya tidak terialu popular, karena metode tersebut hampir bersamaan dengan metode pertanian yang disebut Intensi fikasi da Ekstensifikasi Pertanian. Tetapi cara tersebut bukanlah suatu inovasi baru dalam bidang pertanian sehingga tidak banyak mernberikan hasil yang maksimal. Revolusi Hijau di Indonesia dilaksanakan pertama kali adalah di Klaten ,pada tahun 1968. Klaten dijadikan sebagai Pilot Project 'dari pelaksanaan Revolusi Hijau hal ini disebabkan karena daerahnya yang subur dan dikenal dengan sistem pertanian sawah yang cukup luas dibandingkan daerah lainnya di Jawa, selain itu Klaten dijadikan sebagai pemasok bahan-bahan pangan seperti sayur dan buah-buahan, ini terjadi sejak abad ke-19. Dari faktor tersebut diatas masalah yang diangkat adalah tentang Pelaksanaan Revolusi Hijau di Klaten dengan melihat dampak atau akibat dari penerapan Revolusi Hijau yang dapat mepengaruhi sistem pertanian serta yang mengakibatkan adanya perubahan--perubahan Sosial-Ekonomi masyarakatnya. Hal ini mengingat pemakalan istilah Revolusi Hijau itu sendiri tidak secara langsung digunakan dalam pelaksanaannya, tetapi istilah yang dikenalkan adalah Program Bimas Tani Makmur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bossenbroek, Martin
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2023
959.8 BOS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: CV Green Publisher Indonesia, 2024
330 MEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Nusferadi
"Pendekatan historis terhadap pengaruh Revolusi Ilijau dengan studi kasus di kawasan persawahan Rawa Onom, kabupaten Ciamis mencmukan bahwa perilaku petani terhadap Revolusi I lijau ditentukan olch faktor karakteristik lokal. Faktor karakteristik lokal tersebut adalah kondisi lingkungan alami di Rawa Onom dan sosiokultural petaninya. Hal yang string dikeluhkan petani di Rawa Onom, terutama sebelum rampungnya rehabilitasi irigasi d .Rawa Onom pada awal tahun 1980'an (tahapan rehabilitasinya sejak 1969), adalah Iuapan air atau banjir yang berasal sungai-sungai sekitar persawahan Rawa Onom. Kondisi di persawahan Rawa Onom tersebut memberi pengaruh terhadap perilaku petani dalam menanggapi penerapan Paket Teknologi intensitikasi pertanian oleh pemerintah. Dalam menanggapi Iahan sawah yang sewaktu-waktu dapat tergenang air, petani sejak lama menggunakan tanaman padi varietas lokal yang memiliki sosok tinggi, ada yang mencapai tinggi 1,70 meter, sehingga mampu beradaptasi dengan genangan air. Pengenalan varietas padi unggulan, terutama varietas unggul tahan wereng (VUTW) yang bersosok pendek, ditanggapi petani secara ragu-ragu dan khawatir. Demikian halnya terhadap input-input Paket Teknologi intensitikasi pertanian lainnya seperti penggunaan pupuk pabrik. Setelah direhabilitasinya sistem irigasi di Rawa Onom secara bertahap sejak tahun 1969, maka petani di Rawa Onom mulai berubah sikap lebih terbuka, di mana sejak pertengahan tahun 1970'an rnulai masuk PR 8, PR 5, IR 26, IR 24. Selanjutnya sejak pertengahan tahun 1980'an, atau pada periode sekitar rampungnya rehabilitasi daerah irigasi Rawa Onom, maka sejak itu pula penggunaan input-input Paket Teknologi semakin intensif, antara lain berupa penggunaan padi VUI'W serta pupuk pabrik. Dengan dcmikian, pada kasus di Rawa Onom ini, lebih relevan dengan pendapat yang bertitik tolak pada faktor karakteristik lokal, yaitu `faktor kondisi alami di Rawa Onom serta faktor sosiokultural masyarakat turut mempengaruhi respons petani terhadap penerapan Paket Teknologi fase Revolusi Hijau."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T37400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Crys Endrayani
"Artikel ini membahas pemanfaatan DAS (Daerah Aliran Sungai) Brantas dalam konteks pelaksanaan program Revolusi Hijau di Jawa Timur pada masa Orde Baru yang berkontribusi penting di dalam keberhasilan pemerintah Orde Baru keluar dari krisis pangan dan berswadaya beras. Bendungan Wlingi (Kabupaten Blitar) dan Widas (Kabupaten Nganjuk) berhasil dibangun berkat kerjasama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang sebagai penyandang dana maupun sebagai konsultan pembangunan pertanian modern di Indonesia. Kedua bendungan tersebut bermanfaat di dalam sistem irigasi, pengendali banjir, mengkonversi lahan kering ke lahan sawah, melestarikan dan mengembangbiakkan ikan, serta menjadi destinasi wisata DAS Brantas di Jawa Timur"
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2023
959 PATRA 24:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nuansa Sukma
"Penelitian ini menguji pengaruh empat variabel, yaitu ekolabel, dimensi produk, persepsi terhadap green compliance perusahaan, dan pengalaman masa lalu dalam membentuk persepsi konsumen terhadap kosmetik ramah lingkungan. Data primer didapatkan melalui penyebaran kuesioner dan diolah menggunakan multiple regression. Objek penelitian ini adalah The Body Shop. Sebanyak 155 responden bersedia melengkapi kuesioner, namun hanya 126 kuesioner yang memenuhi syarat untuk diolah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen hanya mempertimbangkan persepsi terhadap green compliance perusahaan, dan pengalaman masa lalu dalam membentuk persepsi terhadap kosmetik ramah lingkungan. Konsumen mempertimbangkan pengalamannya dalam menggunakan kosmetik hijau dan persepssinya terhadap upaya perusahaan dalam melindungi lingkungan dalam membentu persepsi atas kosmetik hijau.

This study investigate five independent variables involved in the green cosmetics perception formation, namely, corporate perception, product dimension, ecolabel, and past experience. This study use Multiple Regression to analyse the data obtained by survey. There are 155 respondents that willing to participate, but only 126 respondents are qualified. The result of this study is past experience and corporate perception are the only two variabels that has significant effect to form green cosmetics perception. Consumer rely on their experience on using green cosmetics and their perception regarding corporate activity on environmental protection to form perception about green cosmetics."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Harso Karyono
Jakarta: Rajawali, 2010
720.47 GRE t (1);720.47 GRE t (2);720.47 GRE t (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amrianto Arrashif
"Sektor industri merupakan pengguna energi terbesar di Indonesia dan menghasilkan emisi CO2 ketiga terbesar dengan persentase sebesar 27% dari total emisi CO2 di keseluruhan sektor. Dengan itu, banyak negara-negara yang melakukan segala cara untuk dekarbonisasi dari mulai penerapan kebijakan energi hijau, Untuk Indonesia pengimplementasi dekarbonisasi sektor industri masih terbatas pada peningkatkan energi efisiensi. Tesis ini dibuat bertujuan melakukan dekaarbonisasi sektor industri pupuk dan industri baja dengan cara melalui pemanfaataan energi hijau. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini terbagi atas dua cara yang pertama adalah bedasarkan Teknologi yaitu pada industri pupuk mengganti suplai listrik PLTG ke PLTA dan pada industri baja mengganti suplai listrik dari grid ke PLTA dan REC. Dan yang kedua bedasarkan Non-Teknologi seperti Membuat skenario BAU, RE, REC dengan tujuan agar mendapatkan hasil penurunan pada jejak karbon yang terbanyak dan biaya pokok produksi / biaya energi yang murah. Hasilnya pada Urea & Ammonia Industry di dapatkan CO2 emissions sebesar 9498056 ton CO2/tahun tapi jika membandingkan antara skenario REC vs BAU terjadi Pengurangan Emisi CO2 sebesar 24,23%, jika membandingkan antara skenario RE vs BAU terjadi Pengurangan Emisi CO2 sebesar 57,47%. Untuk industri Pupuk terkait biaya produksi bedasarkan banyaknya energi yang dikonsumsi, Jika menggunakan skenario REC dan dibandingkan dengan skenario BAU biayanya bertambah 2,3%, Jika menggunakan skenario RE dan dibandingkan dengan skenario BAU biayanya lebih terjangkau 10,8%. Pada Steel & Iron Making Industry di dapatkan CO2 emissions sebesar 9516796 ton CO2/tahun tetapi jika membandingkan antara skenario REC vs BAU terjadi Pengurangan Emisi CO2 sebesar 29,08%, jika membandingkan antara skenario RE vs BAU terjadi Pengurangan Emisi CO2 sebesar 49,08%. Untuk industri Pembuatan Besi dan Baja terkait biaya produksi bedasarkan banyaknya energi yang dikonsumsi, Jika menggunakan skenario REC dan dibandingkan dengan skenario BAU biayanya bertambah 2,9%, Jika menggunakan skenario RE dan dibandingkan dengan skenario BAU biayanya lebih terjangkau 25,15%.

The industrial sector is the largest energy user in Indonesia and produces the third largest CO2 emissions with a percentage of 27% of total CO2 emissions in the entire sector. With that, many countries are doing everything possible to decarbonize from the start of implementing green energy policies, for Indonesia the implementation of industrial sector decarbonization is still limited to increasing energy efficiency. This thesis aims to decarbonize the fertilizer industry and steel industry sectors through the use of green energy. The method used in this study is divided into two ways, the first is based on technology, namely in the fertilizer industry replacing the electricity supply of PLTG to hydropower plants and in the steel industry replacing electricity supply from the grid to hydropower plants and REC. And the second is based on Non-Technology such as Creating BAU, RE, REC scenarios with the aim of getting results in reducing the largest carbon footprint and low cost of production / energy costs. The result in the Urea & Ammonia Industry is that CO2 emissions are obtained of 9498056 tons of CO2 / year, but if you compare between the REC vs BAU scenario, there is a CO2 Emission Reduction of 24.23%, if you compare between the RE vs BAU scenario, there is a CO2 Emission Reduction of 57.47%. For the Fertilizer industry related to production costs based on the amount of energy consumed, If using the REC scenario and compared to the BAU scenario the cost increases by 2.3%, If using the RE scenario and compared to the BAU scenario the cost is 10.8% more affordable. In the Steel & Iron Making Industry, CO2 emissions of 9516796 tons of CO2 / year are obtained, but if you compare between the REC vs BAU scenario, there is a CO2 Emission Reduction of 29.08%, if you compare between the RE vs BAU scenario, there is a CO2 Emission Reduction of 49.08%. For the Iron and Steel Making industry related to production costs based on the amount of energy consumed, If using the REC scenario and compared to the BAU scenario the cost increases by 2.9%, If using the RE scenario and compared to the BAU scenario the cost is more affordable by 25.15%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Ramakarna
"The purpose of this study is to understand how the Extended Theory of Planned Behaviour, which comprises of Attitude, Subjective Norm, and Perceived behavioural Control can affect the purchase intention of Green Products. Antecedents were also added as an extension, which are environmental knowledge and environmental concern to add on within the framework, so that readers will understand how these to antecedents are affecting our daily behaviour as consumers of green products. Additionally, the moderating role of government support is also added the analyse the effectiveness of government in inciting consumers to purchase green products, which is important in the current state of our environment. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>