Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143238 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tonny T. Jauhari
"Toney Tontowi Jauhari, 0786040246 Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI): Potret Pasang Surut Organisasi Kemahasiswaan Di Indonesia (1947-1959) (di bawah bimbingan: Sutopo Sutanto SS,). Diuji pada tanggal 28 Agustus 1992. Setelah Indonesia mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kehidupan kemahasiswaan mulai berkembang sejalan dengan berdirinya perguruan tinggi-perguruan tinggi di seluruh nusantara. Peran mahasiswa pada masa itu sangat penting, karena sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia sangat memerlukan tenaga untuk berbagai bidang, misalnya kebutuhan tenaga pengajar pada sekolah-sekolah di berbagai pelosok negeri. Peran mahasiswa di lapangan politik juga menonjol. PPMI sebagai perserikatan perhimpunan mahasiswa yang terbesar di Indonesia, saat itu, memiliki andil yang besar antara lain pada lapangan atau bidang yang telah dikemukakan di atas. Misalnya dengan mengajukan ide penyelenggaraan Konperensi Mahasiswa Asia Afrika. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Indonesia mampu untuk menjalin kehidupan kemahasiswaan dalam lingkup internasional. Pada masa tersebut organisasi kemahasiswaan yang ada demikian banyak dan mencerminkan pula keanekaragaman aliran yang berkembang pada saat itu, misalnya terdapat yang beraliran nasionalis dan ada pula yang beraliran sosialis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal C. Airlangga
"Skripsi ini membahas tentang dinamika lembaga kemahasiswaan di kampus Universitas Indonesia (UI) sepanjang tahun 1986 - 1992. Sebagian besar penelitian ini menguraikan penyikapan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yaitu Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fuad Hasan, No.0457/1990 (SK.0457), tentang Panduan Umum Organisasi Kemahasiswaan. SK ini bermaksud antara lain untuk menghidupkan kembali organisasi kemahasiswaan di tingkat universitas, yaitu dengan konsep Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT). Namun dalam penerapannya, kebijakan SK. 0457 (SMPT) ini mendapat penolakan dari mahasiswa melalui Forum Komunikasi Mahasiswa UI (Forkom UI) karena SK tersebut dianggap tidak memenuhi aspirasi mahasiswa. Forkom UI sendiri merupakan wadah informal yang dibentuk pada tahun 1986 dengan beranggotakan para ketua SM dan BPM fakultas. Skripsi ini juga menguraikan tentang perubahan sikap Forkom dari penolakan menjadi penerimaan SK.0457. Dari telaah sumber diketahui bahwa perubahan sikap Forkom UI ini disebabkan adanya proses negosiasi dan sejumlah pertemuan antara Forkom UI dengan pimpinan UI untuk mencapai kesepakatan yang kemudian dituangkan dalam ?Memorandum SMUI. Dengan dasar memorandum inilah, Forkom UI bersama pimpinan UI berperan penting dalam pembahasanpembahsan SK.0457 sampai dengan terbentuknya SMUI yang disahkan melalui SK Rektor No. 121/1992.

This study discusses the dynamics of institutions in the campus Student, University of Indonesia (UI) during the year 1986 - 1992. Most of this research penyikapan students construe the policy against the government decree from the Minister of Education and Culture, Fuad Hasan, No.0457/1990 (SK.0457), General Organization of the Student Guide. This policy means, among others, to revive the organization in the university level Affairs, the Student Senate with the concept of Universities (SMPT). But in its application, the policy SK. 0457 (SMPT) this rejection of the students get through the UI Student Communication Forum (Forkom UI) because the policy is not considered to meet the aspirations of students. Forkom UI itself is a vessel that was formed informally in 1986 with the chairman of the BC faculty and BPM. This study also decompose the change of attitude of rejection Forkom a reception SK.0457. Assessment of the source is known that changes attitudes Forkom UI is due to the negotiation process and a number of meetings between leaders Forkom UI with the UI to reach an agreement, which was then poured in the "Memorandum SMUI. With this basic morandum, together with leaders Forkom UI UI plays an important role in the discussion-pembahsan SK.0457 up with the SMUI that passed through the Rector's Decree no. 121/1992."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12636
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Depok, 2003
R 378.1 Uni k 1
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusli Karim
Jakarta: Rajawali, 1983
324.259 8 MUH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusli Karim
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993
324.259 8 MUH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sambuaga, Theo L.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S6006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Suryadi Cula
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1999
378.19 Cul p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nasrullah
"Himpunan Mahasiswa Islam HMI merupakan organisasi Islam pertama di kalangan mahasiswa yang lahir dua tahun pasca kemerdekaan negara Republik Indonesia yang bertepatan pada tanggal 5 Februari 1947 Masehi. HMI selalu hadir memberikan solusi dalam setiap gejolak dan persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Kajian ini akan mendeskripsikan bagaimana kepemimpinan situasional pada organisasi kemasyarakatan pemuda dengan studi kasus kepemimpinan Akbar Tanjung selaku Ketua Umum PB HMI pada tahun 1972-1974. Metode penelitian adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi kepustakaan. Hasil kajian menunjukkan kepemimpinan Akbar Tanjung memenuhi empat indikator kepemimpinan situasional menurut Hersey dan Blanchard 1969 dalam Nurbaiti 1997 dan Rivai 2007 . Dalam perjalanan proses berorganisasi, Akbar Tanjung telah berhasil membawa HMI menjadi OKP yang dikenal dan disegani bahkan ditakuti oleh PKI pada masa itu. Sikap Akbar Tanjung yang peduli dan mengayomi kepada kader HMI, keberpihakannya kepada rakyat lemah pada setiap gejolak yang terjadi dalam sejarah perjuangan bangsa, berpartisipasi dalam setiap agenda pembaruan nasional, selalu mengirimkan kader-kader terbaiknya untuk terlibat dalam berbagai aktifitas pergerakan, serta selalu mempromosikan pemikiran HMI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui peran politiknya di negara Republik Indonesia, menjadikan Akbar Tanjung dan juga HMI menjadi tokoh pemuda dan tokoh politik legendaris yang sangat berpengaruh di Indonesia. Selain itu, Akbar Tanjung memiliki karakter yang toleransi, bijaksana, mudah bergaul, serta selalu amanah dan komitmen terhadap amanah organisasi yang telah dilimpahkan kepadanya serta kritis dan rasional terhadap kebijakan bangsa. Pembelajaran inilah yang dapat menjadi catatan bagi Ketua Umum HMI berikutya, sehingga HMI menjadi OKP yang terus disegani.

HMI is the first Islamic organization in students rsquo community held in 5 February 1947, 2 years after Indonesia rsquo s Independent day. HMI provides consistently the solutions to solve the problem happened in our country. This research will try to describe how the situational leadership system in the youth organization through case study of Akbar Tanjung rsquo s leadership as the leader of PB HMI from 1972 to 1974. The method used in this research is qualitative descriptive using deepen interview method and literature study. Analysis research illustrates that the leadership of Akbar Tanjung could complete the four situational leadership parameter related to Hersey and Blanchard in 1969 inside Nurbaiti, 1997 and Rivai, 2007 . In the running process at this organization. Akbar Tanjung has succeeded to lead HMI as an honored organization that is afraid by PKI at that time. His caring attitude toward all his members, and his attention to the weak society in every single problem which happen in nation effort history, the participation in each reformation moment, take his best members out in various activities, and also promote the ideas owned by HMI throughout people rsquo s life through the political participation in Indonesia, encourage Akbar Tanjung and also HMI to be young figure and famous politic legend who has an influence in Indonesia. In the other side, Akbar Tanjung has a good character, wise, easy going, and always trusted , strong commitment in leading the organization and critical person and rational to every nation policy. This lesson is likely to be information for the following leader, therefore, HMI being regarded OKP.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kedatanga mahasiswa Indonesia ke Mesir abad ke-19 dipengaruhi oleh semangat menuntutilmu, hususnya ilmu agama Islam di UniversitasAlAzhar yang menjadi pusat ilmu pengetahuan Islam setelah Mekah dan Medinah. Hubungan Indonesia-Mesirsecara menonjol terjadi setelah peranh Dunia 1 ketika seorang mahasiswa Indonesia, Syekh Ismail Muhammad Al-Jawi mendirikan Riwaq Jawi atau Ruak Jawa(asrama Jawa) di Universitas Al-Azhar. Kata"Jawa" digunakan sebagai pengganti kata"Indonesia" di negara-negara Arab, karena di masa penjajahan Jawa menjadi pusat pemerintahan, kebudayaan, pendidikan, dan eksport-import. Maka segala sesuatu yang datang dari Indonesia dinamakan Jawi, bearti dari jawa, seperti teh Jawi, gula Jawi, dan lainnya hingga kemenyan dinakan Jawi. Ruak Jawa yang merupakan ruak kecil terletak di antara Riwaq Salmaniyyah ynag meliputi mahasiswa dari Afganistan dan Khuurasan, dan Riwaq Al-Shawan untuk orang-orang Suriah. Tetapi jumlah orang yang menempati Ruak Jawa sangat sedikit, hanya 11 orang sesuai dengan jumlah potongan roti yang dibagikan ruak tersebut. Pada waktu iti, Ruak Jawa yang dipimpin oleh Syekh Ismail Muhammad Al_Jawi,juga memiliki sebuah perpustakaan. Dalam perjalanan sejarah hubungan Indonesia-Mesir, keberadaan mahasiswa Indonesia mainkan peranan penting dalam mempercepat proses pengakuan negara-negara Arab terhadap proklamasi kemerdekaan RI. para mahasiswa itulah yang melakukan pendekatan terus menerus terhadap pejabat-pejabat Mesir dan Wakil negara-negara Arab lainnya, terutama di Iskanrdariah ketika berkumpul dalam rangkamembentuk Liga Ara."
Arab, 2005
050 ARI 7 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>