Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195862 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Rimbawati
"ABSTRAK. Pengaruh politik dalam kepanduan nasional merupa_kan sebab yang mengakibatkan kepanduan nasional mengalami perbedaan pendapat dan sikap dalam menghadapi Perkumpulan Pandu Hindia Belanda atau NIPV. Dalam studi ini, pendekatan yang penulis perguna_kan adalah pendekatan historic yang pertama--tama dan terutama sekali. Untuk memberikan penjelasan yang lebih luas, sebagai alat bantu analisa penulis mempergunakan disiplin sosiologi dan ilmu politik. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian per_pustakaan dengan sumber yang berasal dari dokumen, surat kabar dan majalah, buku serta dibantu dengan wawancara. Hasilnya menunjukkan bahwa pengaruh politik di da_lam kepanduan nasional tidak lepas dari keadaan perge_rakan nasional tidak lepas dari keadaan pergerakan na sional karena hampir sebagian besar perkumpulan kepan_duan didirikan oleh organisasi orang dewasa, sehingga haluan politis tidak dapat dipisahkan secara mutlak. Sebaliknya NIPV marasa keberatan jika perkumpulan ke_panduan dilibatkan dalam politik organisasi orang dewa_sa. Hal inilah menjadi sumber pertentangan, dengan NIPV maupun di dalam perkumpulan kepanduan nasional itu sen_diri. Akibatnya kepanduan nasional terpecah. Perpecahan di dalam kepanduan nasional merupakan petunjuk bahwa perkumpulan kepanduan bukan sekedar orga_nisasi tempat anak-anak berkumpul, bermain dan bernyanyi saja tetapi mempunyai arti politis. seperti halnya orga_nisasi orang dewasa pada masa pergerakan nasional, per_kumpulan kepanduan harus pula menunjukkan pendiriannya yaitu bergabung atau tidak dengan NIPV."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena
"ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Kepanduan Bangsa Indonesia (1930-1942) ini saya ajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sastra. Hal yang mendorong saya menulis tentang kepanduan adalah: pertama, masih kurangnya buku-buku dan penulisan-penulisan yang mengungkapkan, peranan gerakan kepanduan, yang, memegang, peranan cukup panting dalam membentuk persatuan bangsa, yang akhirnya tercetus dengan kemerdekaan bangsa Indonesia dari masa penjajahan. Kedua, penulis pernah menjadi pandu pada Gerakan Pramuka sehingga pengetahuan tersebut diharapkan dapat menjadi modal dasar dalam penulisan skripsi ini. Dalam skripsi yang terdiri dari tiga bab ini, penulis berusaha menerangkan dan menganalisa Kepanduan Bangsa Indonesia yang berdiri pada tanggal 30 September 1930 di Jakarta.

"
1986
S12344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar P. Nugraha
"Gerakan Theosofi merupakan salah satu elemen penting pembangkit kesadaran nasionalisme di kalangan masyarakat bumiputra ( Indonesia ) pada permulaan abad 20. Hal ini dimungkinkan karena organisasi Theosofi menjelma menjadi organisasi transisi yang menjalankan peran sebagai jembatan atau katalisator sebagian kaum intelektual terpelajar Indonesia yang tengah berubah dari masyarakat berpola pikir kolonial dan beridentitas kedaerahan kepada masyarakat baru yang menuju corak dan identitas nasional yang sesungguhnya. Peran ini dimungkinkan karena berpadunya konsep-kon_sep Theosofi dengan gagasan-gagasan asosiasi dalam konteks Politik Etika Pemerintah Hindia Belanda. Melalui konsep itu, pelbagai aktivitas serta kepeloporan tokoh-tokohnya yang sebagian besar kalangan penting dan terpelajar di Hindia-Belanda, organisasi Theosofi menjadi agen bagi terjadinya proses tranformasi ide-ide yang kemudian bermuara pada kesadaran kebangsaan yang kuat di antara masyarakat bumiputra terpelajar. Proses ini berjalan terus, bahkan ketika organisasi Theosofi perlahan pudar pengaruhnya sejak tahun 20-an. Penyebabnya : adanya warisan kalangan asosiasi pengikut Gerakan Theosofi berupa pranata pendidikan (sekolah guru dan sekolah Arjuna), yang tampaknya menjembatani munculnya perasaan-perasaan atau jiwa kebangsaan. Proses tersebut sama sekali tidak dimaksudkan para pelopor dan aktivisnya yang kebanyakan orang Eropa (Belanda) itu. Maka ketika nasionalisme yang sesungguhnya mulai muncul semenjak tahun 20-an, peran sebagai bapak angkat kaum intelektual Indonesia, yang antara lain telah mempengaruhi perkembangan nasionalisme awal, seperti yang tampak dalam organisasi BO, IP, dan Jong Java, tampaknya harus segera berakhir. Organisasi ini harus menyingkir dari kancah pergerakan nasional yang tidak lagi memberi tempat bagi para penganut gagasan asosiasi. Itulah sebabnya posisi Gerakan Theosofi menjadi sulit ditempatkan di tengah-tengah masyarakat yang secara tidak sadar atau tidak sengaja dibesarkan dan didewasakan, lewat kiprahnya yang sangat dinamis pada awal abad ini hingga tahun 1930-an."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, So Yeon
"Judul tesis ini adalah Makna dan Kelerbatasan Sarekat Islam dalam Pergerakan Nasional. Oleh karena tesis ini bertujuan mencari makna dan keterbatasan Sarekat Islam. Dari dua faktor tersebut kita dapat mengetahui faktor yang harus dipelajari dan faktor yang harus diatasi.
Tesis ini dimulai dengan dua pertanyaan yang sederhana sebagai berikut; Mengapa Sarekat Islam mendapat perhatian dan dukungan yang besar dari rakyat pada zaman itu? Kemudian, pada awalnya Sarekat Islam berkembang dengan pesat, tetapi mengapa semakin melemah?
Sarekat Islam sebagai upaya perorangan secara jelas menampakkan kolektifitas tertentu. Maka, dalam thesis ini digunakan teori Collective Action. Organisasi tersebut dijadikan alat sebagai agency untuk mobilisasi dengan cara mengarahkan tenaga dan dana. Inilah yang disebut Mobilization Model. Oleh karena mobilisasi selalu berlangsung dalam struktur sosial tertentu, maka hubungan dengan kelompok-kelompok lain dalam masyarakat sangat penting, termasuk pihak pemerintah. Dalam kaitan ini digunakan Polity Model.
Metoda penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, sebagai berikut; Heuristik, penulis menghimpun data, yakni sumber primer Mimbar dan berbagai buku-buku yang relevan. Kritik, yakni menilai sumber yang telah terkumpul, apakah dapat dibantu dalam tulisan saya, Interpretasi, menafsirkan sumber atau fakta dengan paradigma umum. Historiografi, yakni menyusun ke dalam penulisan ini secara logis, sistematis dan ilmiah.
Sarekat Islam adalah contoh amat berharga bagi bangsa Indonesia. Dengan menarik pelajaran dari Sarekat Islam dapat mengembangkan kemampuan bersatu dan melaksanakan cita-cita. Akan tetapi, dari kegagalan Sarekat Islam dapat dipelajari juga agar tidak terjadinya kesalahan masa lampau. Selain itu, jika dihubungkan dengan zaman sesudahnya organisasi Sarekat Islam mempunyai peranan penting dalam munculnya organisasi-organisasi ke-Islaman lainnya sampai saat ini. Kalau melihat dari sudut pandang positif, Sarekat Islam memperkuat kemampuan politik dalam Islam, tetapi terpusatnya kepemimpinan pada beberapa tokoh-tokoh organisasi masih cenderung terlihat dalam organisasi-organisasi Islam zaman kini juga."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T10714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Mojopahit
"Penelitian ini membahas sejarah dan sikap politik surat kabar Sin Tit Po mulai dari tahun 1929 sampai tahun 1942. Sejak diterbitkan pada tahun 1929, surat kabar Sin Tit Po selalu berpihak pada pergerakan nasional Indonesia. Ini terlihat dari sikap politik Sin Tit Po dalam menghadapi beragam isu politik dalam dalam pergerakan nasional Indonesia. Sikap politik Sin Tit Po yang diambil dalam penelitian ini berhubungan dengan enam isu politik penting dalam pergerakan nasional Indonesia. Pertama, sikap politik Sin Tit Po mengenai pergerakan nasional Indonesia. Dalam hal ini amat jelas terlihat sikap politik Sin Tit Po yang mendukung pergerakan nasional. Kedua sikap politik Sin Tit Po yang tidak setuju pada penagkapan para pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI). Ketiga, sikap politik Sin Tit Po pada Fraksi Nasional. Fraksi ini terdiri dari wakil-wakil kaum Bumiputera yang memilih jalan kooperasi. Sikap politk Sin Tit Po pad Fraksi Nasional dapat dilakukan mendukung sepenuhnya perjuangan Fraksi Nasional. Keempat, sikap politik Sin Tit Po pada Petisi Soetardjo yang mengusulkan perubahan ketatanegaraan Hindia Belanda. Sin Tit Po amat mendukung petisi Soetardjo. Ini dapat dilihat dari berita-berita yang disajikan Sin Tit Po dalam menyikapi Petisi Soetardjo. Kelima, sikap politik Sin Tit Po yang juga mendukung Mosi Thamrin tentang perubahan penyebutan Inlander menjadi Indonesier. Keenam, sikap politik pada Gabungan Politik Indonesia. Dalam hal ini, sikap politik Sin Tit PO adalah unik. Unik dalam artian Sin Tit Po mendukung hal-hal yang diperjuangkan Gapi, tapi tidak menyukai Gapi secara kelembagaan karena Gapi tidak mau memasukkan kaum Tionghoa Peranakn menjadi anggota biasa Gapi. Sikap politik Sin Tit Po yang berpihak pada pergerakan nasional ini tetap tidak berubah sampai surat kabar Sin Tit Po ditutup oleh Pemerintah Pendudukan Jepang tahun 1942. Oleh karena itu, dapat dikatakan surat kabar Sin Tit Po, yang merupakan surat kabar milik kaum Tionghoa Peranakan, berpihak pada pergerakan nasional Indonesia untuk turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Santoso
Jakarta: Progres, 2003
959.8 San p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ohorella, G.A. (Gamar Azaini)
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992
305.499 2 OHO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zon Arya
"Penulisan karya ilmiah ini terdiri dari 5 bab, bab I merupakan bab pendahuluan. Dalam bab ini akan diungkapkan selain alasan pemilihan judul, permasalahan, sifat pelitian, mengenai ejaan juga gambaran singkat dari karya ilmiah ini, bab ini sebagai ancang-ancang untuk melangkah pada bab-bab selanjutnya. Dalam bab II akan dibahas mengenai pengertian dari Undang-undang, yang merupalan hak luar biasa Gubernur Jenderal dan bagaimana serta sejauh mana kedudukannya di dalam undang-undang Hindia-Belanda. Pada bab ini juga akan dibahas latar belakang pelaksanaan Undang-undang ini. Kesalahan utama pada bab ini adalah mengenai Exorbitante Rechten itu sendiri, bab ini merupakan ancang-ancang untuk mamasuki bab selanjutnya yaitu penerapan Undang-undang itu sendiri. Dalam bab III akan dibahas mengenai Pergerakan Nasional Indonesia yang mencakup dari tahun 1926 sampai tahun 1936. diambilnya tahun ini sebagai patokan adalah karena dalam periode tahun ini memerintah dua orang Gubernur Jenderal yang beraliran Liberal dan Konservatif yaitu: de Graeff dan de Jonge. Kedua Gubernur jenderal ini mempunyai pandangan yang berlainan tentang pergerakan nasional di Indonesia. Pada bagian pertama bab ini akan dilihat sekilas pintas tentang pergerakan Nasional dari lahirnya Budi Utomo dan menyusul lahirnya Indonesisch Vereniging di negeri Belanda yang merupakan cikal bakal partai yang paling menonjol dan radikal pada tahun-tahun awal pemerintahan de Graeff. Pada bagian ini sengaja tidak dibahas secara panjang lebar mengenai partai-partai yang muncul di Hindia Belanda , karena karya ilmiah ini akan memfokuskan kepada partai nasional radikal pada periode 1926-1936, yaitu PNI dilanjutkan Partindo dan PNI Baru beserta tokoh-tokohnya. Pada bagian kedua bab ini akan dibahas mengenai kegiatan-kegiatan partai yang radikal pada masa periode pemerintahan dua orang Gubernur Jenderal yaitu: de Graeff dan de Jonge. Dimulai dari pemberontakan PKI yang gagal. pada tahun 1926. Pada bagian ini penulis hanya akan menyoroti Pada kegiatan partai-partai: PNI, Partindo dan PNI baru sampai kepada penangkapan dan pengsingan tokoh-tokohnya. Bab II dan III merupakan latar belakang bagi bab IV yang merupakan permasalahan dari karya ilmiah ini, setelah dibahas pengertian Exorbitante Rechten itu sendiri dan pergerakan nasional. Pada bab ini akan dilihat pengaruhnya terhadap lajunya perjuangan pergerakan nasional, dan akan dilihat keadaan Organisasi dan aktifitasnya setelah para tokohnya ditangkap dan diadili tahun 1929 dan begitu juga dengan Partindo dan PNI baru setelah tokoh-tokohnya diasingkan. Pada bagian kedua bab ini akan dilihat reaksi-reaksi atas penangkapan, pengadilan dan pengasingan tokoh-tokoh pergerakan nasional ( reaksi sekitar Exorbitante Rechten). Dari uraian-uraian pada bab I sampai bab IV akan diperoleh suatu kesimpulan yang merupakan penutup dari karya ilmiah ini."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto Tirtoprodjo
Jakarta: embangunan, 1970
959.8 SUS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>