Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216462 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulaiman Jusuf
"Perggroan Asysyafi'iyah adalah salah satu diantara sekian banyak lem_baga pendidikan agama Islam di Jakarta. Perguruan itu merupakan suatu badan organisatoris yang bertujuan membina dam mengembangkan nilai kepercayaan* Pola sikap dan mengajarkan norma-norma agama Islam. Dalam pembinaan dan pengembangan nilai dan sikap keagamaan itu para santri,(murid) diajarkan oleh para uztad- (guru agama) mengenai rukun iman (sistim keperoayaan). Dalam pengajaran normar-norma keagamaan diajarkan syariah Islam. Dalam syariah itu terkandung segala peraturan tentang hubungan manusia dengan tuhan dan hu_bungan manusia dengan manusia. Norma-norma keagamaan itu termaktub dalam kitab Fikih. Nilai-nilai dan norma-norma itu merupakan pedoman tingkah laku, sikap penganutnya. Dengan demikian lembaga pendidikan itu membentuk proses sosialisasi kepada para santri. Jika proses itu berhasilt maka sikap dan per_buatan mereka akan dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1973
S12907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chikita Theresia
"ABSTRACT
Status sebagai ibukota dan pusat pemerintahan, memperkuat daya hisap Kota Jakarta bagi pendatang dari berbagai pelosok negeri. Tak terkecuali suku Jawa, suku pendatang yang kemudian mendominasi ibukota. Skripsi ini akan membahas apakah preferensi bermukim yang dimiliki pendatang baru suku Jawa dalam memilih hunian di Jakarta dan bagaimanakah pengaruh budaya Jawa terhadap strategi bermukim para pendatang kemudian. Skripsi ini bersifat kualitatif dan hasil pengamatan menunjukkan bahwa preferensi bermukim pertama para pendatang baru adalah dekat atau tinggal dengan keluarga dekatnya. Kemudian, saat kehidupan bergulir, faktor pekerjaan menjadi determinan krusial yang lebih besar mempengaruhi. Temuan dalam skripsi ini juga menunjukkan bahwa budaya mempengaruhi strategi bermukim migran secara tidak langsung, yang terbaca secara fisik maupun nonfisik.

ABSTRACT
Being the capital city and also the central government for Indonesia, Jakarta becomes so appealing for people around the country to come as migrants. Including Javanese migrants, those turn out to dominate the city. This thesis will explain what housing preference do migrants have in their first arrival to Jakarta and how does Javanese culture affect their housing strategy. This thesis is using qualitative method and the result shows that migrants rsquo first housing preference is to live close to their main relatives. Then, when life goes on, economical factor becomes the most crucial determinant. Also, found in this thesis, that culture does affect migrant rsquo s housing strategy indirectly, which can be read physically by their spatial attributes or even nonphysically by interview. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Amalini
"Penelitian ini membahas tentang fenomena Sindrom Galapagos yang ada pada orang Jepang yang tinggal di Jakarta. Pada tahun 2010, seorang ahli dalam bidang IT mendeskripsikan tentang teknologi telepon genggam buatan Jepang yang menyerupai endemik di Kepulauan Galapagos. Lalu menyusul pendapat tersebut, sejumlah sosiolog Jepang juga menyatakan bahwa mentalitas pada masyarakat Jepang, khususnya generasi muda, juga seperti endemik Kepulauan Galapagos.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang indikasi sindrom ini pada masyarakat Jepang yang tinggal di Jakarta. Teori yang digunakan adalah teori perubahan sosial oleh Ferdinand Tonnies dan Affluent Society oleh John Kenneth Galbraith. Selain itu juga dilakukan wawancara dengan orang Jepang yang berada di Jakarta. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukannya indikasi perilaku Sindrom Galapagos pada orang Jepang yang tinggal di Jakarta.

This research discusses about phenomenon of Galapagos Syndrome within Japanese citizens who live in Jakarta. In 2010, an IT expert describes that the technology of mobile phone made in Japan resembles the endemic of Galapagos Islands. Afterwards followed by Japanese sociologists stated that mentality of Japanese, especially young generation, also resembles Galapagos Islands endemic.
This research aims to explain about indications of this syndrome within Japanese who live in Jakarta. Theory of this research are social change theory by Ferdinand Tonnies and Affluent Society by John Kenneth Galbraith, this research reviews about this phenomenon that happens to Japanese citizen in Jakarta. Furthermore, interviewing Japanese citizens who live in Jakarta. The conclution of this research, it has been found that there are indications of Galapagos Syndrome within Japanese in Jakarta.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T44981
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sasaran ergonomi adalah tenaga kerja, baik pada sektor modern, tradisional maupun informal. Sehingga diharapkan penerapan norma-norma ergonomi yang telah disepakati ini dapat berperan dalam hal meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja oleh segenap pihak yang bersangkutan."
MLHA 44-45 (1988)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S5433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dianing Wijayanti
"Di Kecamatan Bantar Gebang, penyakit diare menempati urutan 4 dari 10 besar penyakit di wilah tersebut. Sebagian besar penyakit diare ditemukan di Kelurahan Sumur Batu yang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Diduga disana banyak terdapat kasus diare akibat tercemarnya makanan/minuman oleh bakteri yang dibawa oleh lalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui hubungan tingkat kepadatan lalat dengan kejadian diare pada balita. penelitian ini menggunakan desai cross-sectional, dilakukan pada 110 sampel. Data dikumpulkan melalui pengukuran kepadatan lalat, wawancara, dan obseravasi. Analisa data dengan metode distribusi frekuensi dan chi-square. Prevalensi kejadian diare pada balita dengan pengukuran kepadatan lalat yang tinggi ditemukan adalah 53,7%. Faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita adalah perilaku ibu mencuci tangan dengan OR=3,1 (95% CI: 1,415-7,004), perilaku menutup makanan dengan OR=3,6 (95% CI: 1,182-11,165), dan sumber air minum dengan OR=2,6 (95% CI: 1,102-6,323). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk memasang kawat kasa pada jendela dan tempat-tempat terbuka dan meningkatkan kebersihan lingkungan rumah masyarakat sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bantar Gebang. Bagi Puskesmas Bantar Gebang I disarankan dapat meningkatkan penyuluhan pada masyarakat tentang penyakit diare dan pentingnya aspek perilaku kesehatan, terutama mencuci tangan dan menutup makanan."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shofi Sari Azima
"ABSTRAK
Hidrogen sulfida (H2S) merupakan gas penyumbang bau yang sangat menyengat dari proses bakteri timbunan sampah di TPA Cipeucang. Apabila konsentrasi gas H2S tersebut melebihi baku mutu dan terhirup oleh anak-anak maka akan berdampak langsung pada kesehatan anak-anak yang bermukim di Pemukiman TPA Cipeucang. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi risiko kesehatan anak-anak akibat pajanan gas H2S. Untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan inhalasi H2S, dilakukan analisis risiko kesehatan lingkungan pada anak-anak yang bermukim di pemukiman TPA Cipeucang. Konsentrasi H2S dianalisis menggunakan alat pompa hisap dan spektrofotometer air sampler (HVS). Sementara itu, sebanyak 69 responden diobservasi untuk dilakukan estimasi mengenai tingkat risiko kesehatan akibat pajanan H2S. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata H2S di pemukiman TPA Cipeucang telah melebihi baku mutu yaitu 0,024 ppm (baku mutu: 0,02 ppm). Nilai rata-rata CDI H2S pada anak-anak adalah 0,0025 mg/kg/hari. Nilai RQ pada anak-anak diatas >1 yaitu 1,28. Sementara gejala kesehatan pada beberapa responden menunjukan adanya gejala kelebihan asupan H2S, meskipun belum diketahui apakah gejala tersebut hanya disebabkan oleh H2S atau oleh risk agent lain. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pajanan H2S pada anak-anak berisiko terhadap kesehatan karena RQ>1.

ABSTRACT
Hydrogen sulfide (H2S) is a gas contributor dreadful stench from the landfill waste in the landfill bacteria Cipeucang. If the H2S gas concentrations exceed the quality standards and be inhaled by children will have a direct impact on the health of children who live in the landfill Cipeucang. This study aims to estimate the risk to children's health due to exposure to H2S gas. To estimate the health risks from inhalation exposure to H2S, an analysis of environmental health risks to children living in enclaves Cipeucang landfill. H2S concentrations were analyzed using a suction pump and spectrophotometer air samplers (HVS). Meanwhile, as many as 69 respondents were observed to estimate the level of health risks from exposure to H2S. Laboratory test results showed that the average concentration of H2S in the settlement TPA Cipeucang quality standard that has exceeded 0,024 ppm (quality standard: 0,02 ppm). The average value of H2S CDI in children is 0,0025 mg/kg/day. RQ value in children over> 1 is 1.28. While health symptoms at some respondents showed any symptoms of excess intake of H2S, although it is not yet known whether the symptoms are only caused by H2S or by another agent risk. Based on these results, we can conclude that exposure to H2S at-risk children to health because RQ> 1.
"
2016
S65337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desmaliza
"Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam yang tidak hanya berkembang di daerah pedesaan namun juga telah berkembang cukup fenomenal di daerah perkotaan. Tak mengherankan bila pesantren menjadi alternatif lembaga pendidikan yang banyak dipilih orang tua untuk anaknya agar dapat mempelajari ilmu agama sekaligus ilmu umum. Pendidikan di pesantren tak terlepas dan prestasi belajar santri sebagai ukuran keberhasilan selama beberapa periode tertentu belajar di pesantren. Kenyataannya, prestasi belajar santri secara umum belum memadai. Padahal, bila dilihat dari kondisi pesantren, maka seharusnya lingkungan pesantren sangat menunjang dalam membantu santri untuk berprestasi lebih baik. Karena itu, faktor iklim sekolah penting diteliti guna melihat lebih jauh hubungannya dengan peningkatan dan penurunan prestasi belajar santri di pesantren. Adapun self efficacy sebagai faktor internal juga dianggap penting karena merupakan mediasi pada diri santri untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) membuktikan apakah iklim sekolah sebagai faktor eksternal santri berhubungan dengan prestasi belajar santri di pesantren, 2) membuktikan apakah self-efficacy sebagai faktor internal santri berhubungan dengan prestasi belajar santri di pesantren dan 3) membuktikan bahwa apakah iklim sekolah dan self efcacy santri secara bersama-sama berhubungan dengan prestasi belajar santri di pesantren, serta 4) membuktikan apakah ada perbedaan prestasi belajar santri, iklim sekolah dan self efficacy antara santri putra dan santri putri.
Penelitian ini dilakukan terhadap 141 orang santri putra dan santri putri kelas II Tsanawiyah di pesantren Darunnajah. Alat ukur yang digunakan adalah skala iklim sekolah yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi afektif iklim sekolah dari Pintrich dan Schunk (1996). Skala self-efficacy disusun berdasarkan sumber-sumber self-efficacy dari Bandura (1986). Sementara prestasi belajar santri dilihat berdasarkan nilai raport Tsanawiyah kelas II semester tiga. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik korelasi parsial, multiple regression dengan metode backward dan uji-t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua dari tiga dimensi iklim sekolah yaitu dimensi a sense of community and belongingness dan warmth and civility in personal relations memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar santri, sementara dimensi feelings of safety and security temyata tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar santri di pesantren. Selain itu, dimensi warmth and civility in personal relations memiliki hubungan yang signifikan namun negatif dengan prestasi belajar santri. Pada dimensi self efficacy, dimensi kinerja yang dicapai (enactive attainment) dan dimensi keadaan fisiologis (physiological state) ditemukan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar santri, sedangkan dimensi pengalaman orang lain (vicarious experience) ternyata memiliki hubungan yang negatif namun signifikan dengan prestasi belajar santri. Pada dimensi persuasi verbal (verbal persuasion) ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar santri. Dengan demikian, tidak semua variabel iklim sekolah dan self-efficacy secara bersama-sama berhubungan secara signifikan dengan prestasi belajar santri. Antara santri putra dan santri putri juga ditemukan perbedaan prestasi belajar dan iklim sekolahnya sedangkan pada self efficacy tidak ditemukan perbedaan sama sekali antara santri putra dan santri putri.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disarankan untuk melakukan penelitian yang melibatkan subyek dari beberapa pesantren agar hasilnya dapat digeneralisir untuk populasi yang lebih luas. Saran utama yang diajukan kepada pengelola pesantren adalah memberikan perhatian pada penciptaan iklim sekolah yang positif dan membantu santri meningkatkan self-efficacy-nya guna mendorong meningkatnya prestasi belajar santri di pesantren."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>