Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175904 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hannie Kwartanti Pramita Abadi
"Upacara dan perayaan ulang tahun kedatangan Sam Poo Kong diadakan di kelenteng Sam Poo Kong dan Tay Kak Sie di Semarang, Jawa Tengah. Ini adalah acara terbesar dari kelenteng yang terkenal di Jawa Tengah tersebut. Upacara dan perayaan tersebut diadakan setiap tahun yaitu dua hari terakhir bulan keenam Imlek (sistem penanggalan Cina) yang pada tahun 1992 bertepatan dengan tanggal 28 dan 29 Juli. Kedatangan Sam Poo Kong ke Semarang dianggap sebagai hal besar yang patut untuk dikenang dan dirayakan, maka tidaklah mengherankan kalau acara itu berlangsung dengan sangat meriah. Antusiasme masyarakat khususnya para penganut kepercayaan kepada Sam Poo Kong untuk hadir dalam acara tersebut sangat besar. Mereka datang dengan berbagai motivasi seperti menyampaikan terima kasih, meminta berkah, mohon kesembuhan kepada Sam Poo Kong dan sebagainya, atau karena tradisi memperingati dan merayakan hari kedatangan Sam Poo Kong setiap tahun.Upacara dan perayaan yang berlangsung begitu meriah adalah perwujudan keyakinan yang dalam terhadap Sam Poo Kong. Sate Poo Kong yang dianggap sebagai orang yang berjasa besar dijadikan dewa, dipuja, disembah oleh banyak orang dari beragam keyakinan khususnya para penganut kepercayaan kepada Sam Poo Kong. Hal ini didasarkan pada keyakinan masyarakat Cina bahwa orang-orang yang sudah meninggal bisa melindungi dan memberi berkah kepada mereka. Untuk menguraikan dan menganalisis topik tersebut di atas, saya menggunakan penelitian kepustakaan dan lapangan. Data dikumpulkan dengan wawancara dan observasi terlibat. Hasil penelitian membuktikan kebenaran dari teori-teori yang saya pakai bahwa upacara dan perayaan tersebut merupakan suatu perwujudan dari kegiatan religius. Hasil yang diperoleh juga membuktikan bahwa hipotesis yang saya ajukan kurang tepat yaitu orang yang datang ke tempat beribadat (kelenteng), pasti memiliki tujuan, bukan hanya sekedar kebiasaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang : Yayasan Sam Poo Kong, 1982
305.805 98 YAY m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
"Dengan dirintisnya jalur-jalur pelayaran ke Nan yang yaitu ke negara-negara di wilayah Asia Tenggara, oleh Laksamana Zheng Ho, perdagangan menjadi ramai. Hasil kerajinan dari Cina seperti porselin dan sutera bermunculan di Asia Tenggara. Sebaliknya hasil-hasil pertanian dan rempah-rempah dari Asia Tenggara mulai dikenal di Cina (Yayasan Klenteng Sam Po Kong, 1986:9). Dengan demikian terjadilah pertukaran kebudayaan antara Cina dengan negara-negara yang dikunjunginya. Pertukangan, kerajinan tangan, tenun dan pertambangan mulai diperkenalkan pada rakyat setempat.
Perdagangan di antara kedua belah pihak pun mulai terjalin. Sebagai duta persahabatan, Zheng Ho selalu membawa berbagai macam barang berharga untuk para raja negeri yang dikunjunginya. Lonceng Cakra Donya yang sekarang tersimpan di Musium Banda Aceh adalah hadiah Laksamana Zeng Ho kepada raja Samudera Pasai pada tahun 1419. Untuk jelasnya jalur pelayaran Laksamana Zheng Ho dapat dilihat pada gambar 4.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan pokok penelitian yang telah dilaksanakan adalah untuk: (1) menemukan hubungan internal dan eksternal antara ceritera-ceritera lisan (misalnya mite) tersebut degan ritual yang dilakukan oleh masyarakat pendukungnya. (2) mencari struktur-struktur yang terdapat pada ceritera-ceritera lisan (mite) tersebut. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini bersifat eksploratif dan deskriptif.
Penelitian eksploratif ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai suatu gejala tertentu atau mendapatkan ide-ide baru mengenai gejala itu, sehingga dapat merumuskan masalahnya secara lebih terperinci (Koentjaraningrat,1985:29). Berkaitan dengan sifat eksploratif, maka penelitian ini merupakan studi kasus yaitu menggunakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan (wholeness) dari obyek yang diteliti. Dengan demikian maka data yang dikumpulkan, dipelajari dari suatu keseluruhan secara holistik atau terintegrasi. Segala aspek dari tingkah laku sosial dan proses-proses yang berhubungan dengannya dipelajari dalam konteks sosialnya (Vredenbregt , 1978 : 38-39; Koentjaraningrat,1985:30).
Penelitian ini juga bersifat deskriptif, karena penelitian ini memberi gambaran yang secermat mungkin mengenai suatu keadaan, gejala atau kelompok tertentu (Koentjaraningrat,19B5:3B). Gambaran yang akan diberikan di sini ialah tentang mite-mite dalam suatu kelompok masyarakat tertentu dan ritual yang diselenggarakan. Untuk mengetahui struktur mite, maka data-data akan dikumpulkan, ditranskripsikan, diterjemahkan, dianalisis kemudian diinterpretasikan sesuai dengan sifat penelitian deskriptif. Data - data mengenai klenteng, tempat pemujaan dan ritual juga akan dikumpulkan, dianalisis dan diinterpretasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kong, Yuan Zhi
Jakarta: Haji Masagung , 1993
297 KON s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kong, Yuan Zhi
Jakarta: [Publisher not identified], 1992
297 KON s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kee, Poo-Kong
Singapore: Regional Instute of Higher Education and Development , 1976
378 KEE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhit Medea Cahyandari
"ABSTRAK
Di dunia, masyarakat memiliki tradisinya masing-masing. Tradisi yang dilakukan setiap tahun adalah Tahun Baru. Tahun Baru Lunar dirayakan pada hari pertama di bulan pertama kalender Lunar. Tahun Baru Lunar dirayakan di beberapa negara termasuk di Indonesia dan Korea. Setiap perayaan Tahun Baru di setiap negara pasti memiliki perbedaan maupun persamaan. Tujuan penelitian ini adalah ingin menjelaskan perayaan Tahun Baru Lunar di Indonesia dan di Korea. Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan sumber data terkait dengan objek penelitian berdasarkan studi kepustakaan. Pada perayaan Tahun Baru Lunar di Indonesia dan di Korea, kedua negara tersebut menggunakan acuan kalender yang sama, yaitu kalender Lunar, karena itu hari Tahun Baru Lunar jatuh pada hari yang sama di kedua negara dalam kalender Masehi. Tradisi yang dilakukan juga mempunyai kesamaan dengan gaya dan makna yang berbeda. Selain itu, tradisi perayaannya juga dilakukan secara berbeda di Indonesia dan di Korea.

ABSTRACT
In the world, each society have its own tradition. Tradition which celebrated each year is New Year. According to its calendar, Lunar New Year is celebrated in the first day of the first month of Lunar Calendar. Lunar New Year is celebrated in some country included Indonesia and Korea. In each country has its similar and different things in celebrating New Year. The purpose of this study is to explain about the Lunar New Year in Indonesia and in Korea. Using qualitative descriptive method with a collection of data sources. The Lunar New Year in Indonesia and in Korea, use the same calendar reference, the Lunar calendar, therefore the Lunar New Year day falls on the same day in both countries in the Christian calendar. The traditions performed also have similarities but with different styles and meanings. In addition, the tradition is not all the same, there are traditions that are done differently in Indonesia and in Korea."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S7412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: DPP Partai Golkar Korbid Keagamaan, Harian Umum Suara Karya, 2005
305.895 109 598 TEL (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: DPP Partai GOLKAR, 2006
297.6 TEL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>