Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raphael Hengki Hendratno
"Hubungan resmi maupun tidak resmi antara Cina, Jepang dan Korea sudah berlangsung sepanjang sejarah dari ketiga negara di Asia Timur ini. Jepang telah terlibat perang dengan Korea dan Cina pada masa dinasti Tang (618-906) berkuasa. di Cina. Pada waktu itu Cina bergabung dengan salah satu kerajaan terbesar di Korea, yaitu Silla, untuk mengusir Jepang dari Korea dalam usaha mereka me_nyatukan Korea dibawah kerajaan Silla.Hubungan Jepang dengan Cina kemudian berkembang men_jadi hubungan antara sebuah negeri pemberi upeti kepada Cina yang pada waktu itu diperintah oleh kedinastian Ming (1368-1644). Hubungan dengan status ini berlanjut hingga tahun 1547, pada waktu itu shogun ke duabelas Jepang mengirimkan upeti terakhir kepada dinasti Ming.Pada akhir abad 16, Jepang berusaha untuk mengusai Cina, dan karena Korea merupakan satu-satunya pintu terdekat menuju Cina maka Jepang harus menaklukkan Korea..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S12960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Djaharry D.
"Perang Jepang-Cina 1894-1895 merupakan satu perang yang direncanakan. Hal ini dapat kita lihat dari masalah Seikanron yang timbul dalam pemerintahan Hanbatsu Jepang. Ekor dari peristiwa ini membawa akibat yang kurang baik dalam negeri Jepang. mereka yang tidak setuju dengan keputusan Iwakara dan teman-temannya menginginkan suatu eks_pansi ke Korea. Mereka menentung pernbaharuan dalam.Pada tahun 1875 sebuah tim survey diberangkatkan ke Korea. Namun tim ini mendapat serangan sehingga terjadi konflik di antara kedua negara dan berakhir dengan ditetapkannya Perjanjian Kanghwa yang isinya memberi kelonggaran bagi Jepang untuk suatu ekspansi, dengon tidak melihat hubungan yang ada antara Cina dan Korea, yaitu negara pemberi upeti terhadap Cina. Pada tahun 1882 terjadi peristiwa Jinggo tahun 1882 dan disusul dengan peristiwa Koshin tahun 1884. Kedua pe_ristiwa ini mendorong Jepang untuk melakukan ekspansi ke Korea yang masih berada di bawah naungan Cina. Mengingat..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S13541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benjamin Jahja
"Skripsi ini memaparkan salah satu periode yang penting dalam sejarah kontemporer Cina, khususnya sejarah revolusi Partai Komunis Cina (PKC). Pada tahun 1949, PKC berhasil menumbangkan pemerintahan Partai Nasionalis Cina untuk kemudian mendirikan sebuah negara komunis dengan nama Republik Rakyat Cina. Keberhasilan ini datang setelah melalui sebuah perjalanan panjang yang telah dimulai sejak tahun 1921, tahun berdirinya PKC.Penulis membatasi periode pembahasan skripsi ini dan tahun 1937 sampai tahun 1945, dimana pada masa tersebutlah PKC berhasil membangun kekuatan senjatanya yang kemudian digunakan untuk menggulingkan pihak Nasionalis. Keberhasilan PKC terletak pada perumusan strategi yang tepat dan pelaksanaannya yang sesuai dengan kondisi masa tersebut. Kemampuan pihak Komunis menanggapi aspirasi masyarakat Cina saat itu dengan program-program ekonomi maupun politik mereka telah berhasil memenangkan dukungan rakyat ke pihak mereka. Hal inilah yang menjadi modal mereka dalam membentuk kekuatan senjata mereka, ditambah sistim perekrutan serta pengorganisasian yang penuh disiplin dan hubungan yang dekat dengan rakyat sebagai salah satu doktrin militernya. Kekuatan militer PKC menjelma menjadi sebuah angkatan bersenjata yang terlatih, handal dan dihormati oleh rakyat pada masa itu"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmiati
"Orang Cina menganggap Manchuria sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Cina. Manchuria terdiri dari beberapa propinsi yang terletak di sebelah timur laut Cina yaitu propinsi Jilin, Heilungjiang dan Liaoning. Propinsi-propinsi tersebut oleh orang barat lebih dikenal dengan nama Manchuria dan merupakan daerah tapal batas antara Cina, Korea (saat itu diduduki oleh Jepang), Jepang dan Rusia sehingga memiliki kedudukan yang sangat strategis. Manchuria memiliki arti yang sangat panting bagi Cina yaitu sebagai garis depan pertahanan Cina terhadap invasi asing yang berasal dari sebelah utara. Sejarah telah menunjukkan bahwa jatuhnya daerah ini dapat membawa akibat yang fatal bagi Cina. Seperti pada jaman dinasti Sung (960 - 1279) Cina diserang oleh bangsa Mongol yang berasal dari sebelah utara,demikian pula pada masa pemerintahan kaisar Rang Xi (1661-1722)dari dinasti tiling Cina diserang oleh Rusia dari sebelah utara. Selain itu negara-negara tetangga Cina di sebelah utara yaitu Jepang dan Rusia merupakan dua negara yang kuat dan agresif pada waktu itu. Kedua Negara itu memiliki kepentingan yang berbeda di Manchuria. Selain itu masing-masing negara ingin memiliki daerah yang subur dan kaya seperti Manchuria, sehingga dapat mengancam keberadaan Cina di daerah Manchuria dan juga mengancam kedudukan Cina sebagai suatu negara yang merdeka. Manchuria merupakan daerah yang subur dan kaya akan mineral sehingga menarik minat bangsa lain untuk menguasainya. Bagi Cina sendiri kesuburan dan kekayaan alam Manchuria merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kelebihan penduduk di Cina. Karena kekayaan dan kesuburan tanahnya itu Manchuria diminati oleh banyak negara dan salah satu diantaranya adalah Jepang. Tujuan dan arti invasi Jepang atas Manchuria berkaitan erat dengan tujuan kebijaksanaan ekspansi tradisional Jepang yang dikenal dengan sebutan _Kebijaksanaan Kontinental yaitu kebijaksanaan ekspansi di daratan Asia dengan tujuan kearah utara untuk menaklukkan Manchuria dan daerah utara Cina melalui Korea, kearah selatan dengan tujuan daerah selatan dan tengah Cina dengan basis operasi di Formosa atau Taiwan. Setelah Jepang menganeksasi Korea pada tahun 1910 maka sasaran aneksasi berikutnya adalah Manchuria. Tahun 1912, 1916 dan 1928 Jepang berusaha membangkitkan gerakan otonomi Manchuria - Mongolia, meskipun usaha Jepang itu gagal tetapi ide untuk menguasai Cina dengan jalan menguasai Manchuria dan Mongolia lebih dahulu terus tumbuh. Dan akhirnya apabila Cina berhasil ditaklukkan, Jepang bermaksud menguasai seluruh dunia. Pada saat yang sama keadaan di dalam negeri Cina sedang mengalami kekacauan. Pengaruh komunis semakin meluas sementara pemerintah nasionalis juga harus menghadapi bencana alam banjirnya sungai Yangzi dan sungai Huai yang menimbulkan korban sebanyak 140.000 orang tenggelam dan 250.000 orang kehilangan tempat tinggalnya. Oleh karena keadaan di dalam negeri Cina yang sedang kacau itulah maka Jepang berkesempatan melancarkan serangan untuk menguasai Manchuria. Pada tanggal .18 September 1931 Jepang melakukan invasi ke Manchuria, kejadian itu dikenal sebagai Peristiua Manchuria. Jepang berdalih bahwa tentara Cina telah menghancurkan beberapa meter rel jalan kereta api, Manchuria selatan sebagaimana dinyatakan dalam buku Yearbook of Manchukuo tahun 1934, hal. 30..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S12987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah S. Koesdinar
"Wang Jingwei adalah salah satu tokoh sayap kiri dalam Partai Nasionalis Cina, Guomindang. Ia berambisi untuk menjadikan Cina sebagai negara republik. Hubungannya dengan Sun Zhongshan yang merupakan rekan dekat dalam perjuangan menggulingkan pemerintahan Gina (dinasti Qing) mempengaruhi pemikirannya. Setelah Sun meninggal, ia mulai bersaing dan juga menjalin kerja sama dengan Jiang Jieshi. Ketika perang Cina-Jepang berlangsung, Wang membelot dari pemerintahan Jiang ke Jepang_ Ia akhirnya dicap sebagai pengkhianat atas keterlibatannya dengan Jepang dalam perang tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S12863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathurachmi Yusriatun
"Penulisan dilakukan dengan cara menganalisa data-data yang dikumpulkan dari buku_buku dan tulisan yang berkaitan dengan masalah. Data-data mengenai kekuatan armada berdasar pada buku The Imperial Japanese Navy dan Nihon Kaigunshi (Sejarah Angkatan laut Jepang). Berdasarkan analisa dapat diuraikan mengenai aktivitas armada Angkatan Laut Jepang dalam pertempuran serta hal-hal yang mendorong keberhasilannya dalam setiap pertempuran. DaIam usia yang relatif lebih muda dan secara kwantitas armadanya kalah dibandingkan dengan Angkatan Laut Cina yang terkenal tangguh, hal tersebut tidak menghalangi Angkatan Laut untuk menang dalam pertempuran. Angkatan laut yang tangguh telah berhasil diciptakan Pemerintah Jepang (Pemerintah Meiji) sebagai realisasi semboyan Fukoku Kyouhei (Negara kaya Militer kuat). Kebutuhan akan tenaga manusia diperoleh dari para wajib militer yang sebagian besar merupakan keturunan samurai. Teknik-teknik kelautan, perkapalan, perang dan lain-lain dipelajari dari negara-negara barat seperti Inggeris, Perancis dan Belanda dengan cara mendatangkan para ahli ke Jepang dan mengirimkan orang-orang Jepang unutk belajar ke luar negeri. Dalam waktu kurang lebih 20 tahun telah terbentuk Angkatan Laut Jepang yang ketangguhannya terbukti dalam Perang Jepang - Cina ini. Kemenangan Pemerintah Jepang dalam perang tersebut telah membuat negara Jepang dipandang sebagai suatu kekuatan baru yang patut diperhitungkan oleh negara-negara imperialis barat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S13845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fendi Pradana Dewa
"Dalam rangka mewujudkan ambisinya untuk melakukan ekspansi wilayah, mengembangkan industri, dan demi kepentingan ekonomi, Jepang berusaha untuk menanamkan pengaruhnya di beberapa wilayah Korea yang dianggap strategis, namun pada saat itu wilayah Korea masih berada di bawah pengaruh kuat Cina. Akibat dari persaingan memperebutkan pengaruh di wilayah Korea tersebut, pecahlah perang Jepang-Cina pada tahun 1894-1895 yang pada akhirnya dimenangkan oleh Jepang. Pada saat yang sama Rusia juga sedang gencar melakukan usaha untuk memperluas wilayahnya hingga ke Asia Timur. Keberadaan pasukan Rusia di Manchuria menjadi ancaman utama bagi kepentingan Jepang di wilayah Korea. Oleh karena itu, Jepang berusaha untuk menghentikan usaha Rusia tersebut dan mendeklarasikan perang melawan Rusia (1904-1905). Tulisan ini mencoba menjelaskan strategi Jepang dalam perang melawan Cina (1894-1895) dan Rusia (1904-1905). Hasil analisis menunjukan bahwa Jepang dapat mengalahkan Cina dan Rusia dengan berbekal beberapa strategi yang terilhami dari teori strategi perang oleh Sun Tzu. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian sejarah dan studi pustaka. Analisis dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan teknik deskriptif analisis.

In order to realize its ambition to expand the region, develop industry, and in the interests of the economy, Japan tried to instill its influence in several areas of Korea that were considered strategic, but at that time the Korean territory was still under the strong influence of China. As a result of competition for influence in the Korean region, the Japan-China war broke out in 1894-1895 which was ultimately won by Japan. At the same time Russia is also intensively conducting efforts to expand its territory to East Asia. The presence of Russian troops in Manchuria became a major threat to Japanese interests in the Korean territory. Therefore, Japan tried to stop the Russian effort and declare war on Russia (1904-1905). This paper tries to explain Japan's strategy in the war against China (1894-1895) and Russia (1904-1905). The analysis shows that Japan can defeat China and Russia armed with a number of strategies inspired by Sun Tzu's war strategy theory. This research was conducted by historical research methods and literature study. The is a qualitative research with descriptive analysis techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Rukmono
"Batubara merupakan sumber energi alternatif yang didaulat akan segera menggantikan posisi minyak bumi sebagai energi utama. Indonesia merupakan salah satu eksportir batubara terbesar yang memasok kebutuhan batubara dunia. Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk mengkaji perkembangan ekspor batubara Indonesia terutama faktor-faktor yang memengaruhinya. Negara tujuan Ekspor yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu Cina, Jepang, Korea, India, Taiwan, Thailand, Pilipina, dan Malaysia. Berdasarkan analisis regresi berganda dengan data panel, diperoleh kesimpulan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi ekspor batubara Indonesia ke delapan negara mitra dagang yaitu ekspor batubara Indonesia setahun sebelumnya, harga batubara Australia, PDB riil per kapita, harga minyak bumi setahun sebelumnya, dummy negara Cina dan India, dan dummy kebijakan Domestic Market Obligation (DMO). Seluruh variabel bebas yang digunakan memberikan pengaruh positif terhadap ekspor batubara Indonesia ke delapan negara mitra dagang. Dari keseluruhan faktor yang signifikan memengaruhi ekspor batubara Indonesia ke delapan negara mitra dagang, ekspor batubara Indonesia setahun sebelumnya memiliki pengaruh yang paling dominan.

Coal is a source of alternative energy that is requested will soon replace the position of petroleum as a primary energy. Indonesia is one of the largest coal exporter which supplies the needs of the world?s coal. The aim of the writting of this thesis is to investigate the development of Indonesia coal export especially the factors that affect it. Destination countries which analyzed in this study are China, Japan, Rep. of Korea, India, Taipei, Thailand, Philipina, and Malaysia. Based on multiple regression using panel data obtained factors that affect Indonesia coal export are Indonesia coal export one year earlier, Australia coal price, real GDP per capita, price of petroleum one year earlier, dummy largest countries China dan India, and dummy Domestic Market obligation (DMO) policy. All of independent variables give positive influence on Indonesia coal export. Empirical findings also show that Indonesia coal export one year earlier provide the most dominant influence on Indonesia coal export."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Nur Hamidah
"Jurnal ini membahas tentang latar belakang keterlibatan dan peran yang diberikan oleh Australia dalam Perang Korea. Penelitian ini adalah penelitian sejarah yang dilakukan dengan desain deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa alasan mendasar keterlibatan Australia dalam Perang Korea adalah politik luar negeri Australia, yaitu forward defense terhadap bahaya kuning (yelow peril) yang dilanjutkan dengan adanya bahaya merah (red peril) atau bahaya komunis yang menyebar di dunia. Berlatarbelakang alasan tersebut akhirnya Australia terlibat dalam Perang Korea dengan mengirimkan sejumlah bantuan militer kepada Korea Selatan.

The focus of this study is about background of Australia’s involvement and role in Korean War. This research is historical descriptive interpretive. The result of this research shows that the main reason of Australia’s involvement in Korean War is it’s foreign policy, a forward defense toward yelow peril and red peril, known as communist threat all over the world. Based on that reason, Australia decided to get invoved in Korean War by sending a number of military aid to South Korea.;The focus of this study is about background of Australia’s involvement and role in Korean War. This research is historical descriptive interpretive. The result of this research shows that the main reason of Australia’s involvement in Korean War is it’s foreign policy, a forward defense toward yelow peril and red peril, known as communist threat all over the world. Based on that reason, Australia decided to get invoved in Korean War by sending a number of military aid to South Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irbah Nisrina Tania
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja ESG terhadap inovasi hijau perusahaan, pengaruh kinerja ESG terhadap kendala pembiyaaan perusahaan, dan peran mediasi kendala pembiayaan dalam hubungan antara ESG dan inovasi hijau. Metode penelitian menggunakan metode estimasi fixed-effect model dengan data panel pada 57 perusahaan publik sektor manufaktur di negara Cina, Jepang, dan Korea Selatan dari tahun 2017-2021. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kinerja ESG yang lebih baik dapat secara signifikan mendorong inovasi hijau, namun tidak dapat meringankan kendala pembiayaan, serta kendala pembiayaan tidak memediasi hubungan antara ESG dan inovasi hijau.

This study aims to analyze the effect of ESG performance on corporate green innovation, the effect of ESG performance on corporate financing constraints, and the mediating role of financing constraints in the relationship between ESG and green innovation. The research method uses the fixed-effect model estimation method with panel data on 57 listed companies in the manufacturing sector in China, Japan and South Korea from 2017-2021. The results of this study found that better ESG performance can significantly encourage green innovation, but cannot alleviate financing constraints, and financing constraints do not mediate the relationship between ESG and green innovation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>