Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Setiawan
"Skripsi ini membahas tentang kegagalan eksperimen Dang zheng fen kai. Dang zheng fen kai diperlukan untuk menghentikan terjadinya praktek yi yuanhua atau pertautan antara Partai dengan pemerintah. Fungsi dan tugas Partai dan pemerintah yang saling tercampur aduk, mengakibatkan keduanya mengalami inefisiensi kinerja, dan parahnya hal tersebut sulit untuk dihentikan.Dalam sejarah Cina pernah ada usaha untuk menghentikan praktek yi yuanhua dengan jalan dang zheng fen kai. Ketika Deng Xiaoping berkuasa, ia melancarkan Reformasi Politik untuk memutuskan pertautan tersebut. Pada kesempatan Kongres Partai XIII tahun 1987, kebijakan dang zheng fen kai (pemisahan Partai dari pemerintahan) secara resmi disahkan. Kemudian kebijakan tersebut diujicobakan di kota Beijing.Namun pada tahap implementasinya kebijakan tersebut menemui hambatan-hambatan yang akhirnya mengakibatkan kegagalan. Menurut pendapat penulis, penyebab kegagalan tersebut adalah karena adanya konflik antar faksi di dalam tubuh Partai Komunis Cina. Faksi-faksi yang berkonflik tersebut terdiri dari Faksi Konservatif yang dipimpin oleh Chen Yun, dan Faksi Radikal yang dikepalai oleh Zhao Ziyang.Di dalam Skripsi ini, penulis ingin menganalisa kembali terjadinya kegagalan dang zheng fen kai"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wilopo
Jakarta: Yayasan Idayu, 1976
320.095 WIL z (1);320.095 WIL z (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indarwati Ariestiany
"ABSTRAK
Indarwati Ariestiany. Keterkaitan Partai Komunis Cina dengan Pemerintah Cina (Dibawah Bimbingan Bapak Endi J. Rukmo MA). Fakultas Sastra Universitas Indonesia.1996. Kehidupan politik di Cina merupakan produk dari masa revolusi Cina yang panjang. Revolusi Oktober 1911 yang kemudian berhasil merombak total sistem pemerintahan Cina dari kekaisaran menjadi republik. Sejak berdirinya Republik Rakyat Cina tanggal 1 Oktober 1949 yang dikuasai oleh Komunis, Cina masih dalam keadaan yang tidak stabil, akibat dari perang saudara antara Komunis dan Nasionalis. Pemulihan perekonomian rakyat merupakan masalah yang harus segera diselesaikan. Upaya-upaya pemulihan perekonomian rakyat ini terus dilakukan, dimulai dari Rencana Pembangunan Lima Tahun sampai dengan gerakan Lompatan Jaul7 Ke Depan tapi ternyata tidak berhasil, sampai mundurnya Mao dari kepemimpinan Clna. Deng Xiaoping bersama Zhao Ziyang dan Hu yaobang, kernudian mencanangkan Empat modemisasi. untuk mengejar keberhasilan negara- negara maju dibidang pertanian, industri, iptek dan pertahanan nasional. Salah satu upaya yang mendukung keberhasilan program ini adalah birokrasi yang profesional yaitu dengan pemisahan yang jelas antara fungsi partai dan pemerintah yang selama ini rancu.

"
1996
S13025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjoeib
1999
JSAM-IV-JanJul1999-73
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zhong, Ling
Taibei shi: Da di Chu Ban She, 1988
SIN 895.11 ZHO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S7856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Prianti Gagarin Singgih
"ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengungkapkan dengan lebih jelas lagi tentang seorang tokoh se_jarah Cina Zheng Ho dalam kaitannya dengan sejarah hu_bungan Cina-Indonesia. Zheng Ho adalah seorang kasim sekaligus pelayar dan navigator yang paling terkenal dalam sejarah kedi_nastian Cina. Semasa hidupnya (1371-1434), laksamana dari Yunnan ini telah mengelilingi hampir separuh dunia dengan ekspedisi--ekspedisi maritimnya. Dengan ketujuh pelayarannya ini Zheng Ho telah menyumbangkan peranan yang cukup besar dalam mengantarkan dinasti Ming ke gerbang kejayaannya di bawah pemerintahan kaisar Yong Lo {1403-1424). Atas jasa-jasanya yang besar ini ia kemudian mendapat gelar San Bao Taijian (Kasim Agung San Bao). Salah satu negara yang kerap kali dikunjungi armada Zheng Ho adalah Indonesia, khususnya pulau Jawa dan Sumatra. Akibatnya Zheng Ho dikenal pula oleh penduduk pribumi maupun masyarakat keturunan Cina di Indonesia_

"
1986
S13002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd. Zain bin Junoh
"Keadaan huru-hara dalam negeri yang disebabkan oleh pemberontakan komunis Tanah Melayu berlangsung begitu panjang dalam pemberontakan di Malaysia. Namun hal ini sepertinya tidak menjadi penghalang bagi Tanah Melayu untuk mencapai kemerdekaan. Penulis melalui skripsi ini mencoba mengungkapkan beberapa hal menarik yang terjadi sepanjang zaman darurat. Penulis memulai tulisan ini dari masuknya ideologi komunis ke Tanah Melayu. Di sini penulis melihat sangat besar pengaruh tokoh-tokoh komunis dari Indonesia, pada peringkat awal sehingga PKM dibentuk. Adanya penglibatan orang Melayu dalam PKM, sangat digalakkan oleh komunis. Komunis meresapi ideologinya melalui beberapa partai politik kiri, penerbitan surat kabar, dan penyusupan dalam organisasi buruh. Namun harus disadari orang Melayu yang terlibat dengan komunis sangatlah sedikit. Hal ini disebabkana oleh adanya ikatan taat, setia, serta patuh pada adat istiadat Melayu yang masih kental. Kedudukan agama Islam dari segi hukum dan pandangan masyarakat cukup jelas dimana orang Melayu dan agama Islam tidak dapat dipisahkan. Pendudukan Jepang di Tanah Melayu dapat dianggap sebagai masa transisi yang banyak menguntungkan posisi PKM. Penulis juga melihat struktur organisasi PKM sebagai partai yang bersifat internasional. Strategi PKM tidak pernah berubah, yaitu berusaha membentuk sebuah negara Republik Tanah Melayu yang berideologi komunis. Namun taktik perjuangan bisa berubah-ubah menurut situasi perkembangan zaman. Penulis melihat adanya beberapa sebab yang saling berkait yang membawa kepada tercetusnya sebuah pemberontakan. PKM berusaha merebut kekuasaan dengan apa Cara sekalipun samada lewat konstitusi, partai politik maupun perlawanan bersenjata. Namun begitu aksi-aksi kekejaman komunis dengan sendirinya menjatuhkan citra komunis di mata masyarakat dan tidak sedikit rakyat yang menderita. Secara tidak langsung zaman darurat memperlihatkan adanya pertentangan etnik Melayu dan Cina. PKM didominasi oleh etnik Cina, sedangkan tentara, polisi dan sukarelawan didominasi oleh etnik Melayu. Di satu pihak kampung-kampug Baru yang banyak dihuni oleh etnik Cina, dimajukan, sedangkan kampung-kampung lama yang kebanyakan' dihuni oleh orang Melayu tetap mundur dan tidak diperhatikan. Semasa darurat soal kewarganegaraan etnik Cina semakin longgar. Dengan ini sepanjang masa darurat etnik Cina banyak diuntungkan, sedangkan di sisi lain mayoritas mereka adalah komunis. Orang Melayu yang merasa sebagai pewaris yang sah bagi tanah airnya-Tanah Melayu-tidak mendapat tempat yang selayaknya walaupun mereka hebat berjuang menentang komunis. Penulis mencoba menonjolkan peran rakyat dan dukungannya yang besar, dengan tidak mengesampingkan langkah-_langkah kolonial Inggris dalam menggagalkan pemberontakan komunis. Selanjutnya masa darurat tetap memakan banyak korban dan biaya keuangan sehingga sempat memacetkan ekonomi Tanah Melayu waktu itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>