Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5441 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lily Yuliani Sugiarto
"Beberapa masalah yang akan dikemukakan dalam skripsi ini adalah:Bidang fonetik (yuyin);a. Rendahnya frekuensi penggunaan erhuiayun (sufiks er) dalam bahasa Mandarin dialek Taiwan. b. Perbedaan kebakuan lafal dan ton. c. Kerancuan pelafalan bunyi. Bidang leksikon (WC cihui ) Dalam Taiwan Guoyu (bahasa Mandarin dialek Taiwan) ditemukan penggunaan kosakata atau diksi yang berbeda untuk mengacu pada makna atau referen yang sama. Hal ini dipengaruhi faktor-faktor tertentu seperti: faktor bahasa daerah, pemertahanan kosakata klasik, pengaruh bahasa asing, kebiasaan, maupun kecenderungan untuk menampakkan identitas sebagai orang Taiwan melalui bahasa. Kecenderungan ini tampak dan pemilihan leksikon, misalnya: orang Taiwan tidak akan menggunakan leksikon guanmen untuk menyatakan 'tutup toko' karena bagi mereka guanmen memiliki makna konotasi negatif 'bangkrut'. Bidang sintaksis (jufa)-- a. Kebiasaan menggunakan kata you 'ada' sebelum verba atau ajektiva untuk menerangkan verba atau ajektiva tersebut. b. Kecenderungan meletakkan preposisi gei 'kepada' setelah verba atau c. Penggunaan negasi mei 'tidak' untuk mengakhiri kalimat Tanya.d. Tingginya frekuensi penggunaan pelengkap akibat diao 'jatuh'. Bidang semantik (yuyi )--a. Adanya kata yang bersinonimi.b. Adanya istilah yang berhomonimi ( tongciyin butongyi). c. Perluasan wilayah makna modalitas yao 'akan'. (Sanders 1992) Bidang pragmatik (yuyong)- Di Taiwan dan RRC terdapat perbedaan persepsi terhadap tingkat kesopanan sebuah ungkapan sehingga kebiasaan bertutur yang dihasilkan pun berbeda. Bidang aksara (Hanzi)--a. Ditemukannya sejumlah karakter dalam bahasa Mandarin tulis di Taiwan untuk makna yang lebih spesifik. Di RRC karakter-karakter ini tidak dipakai. b. Ditemukannya beberapa kelompok karakter di Taiwan yang radikal atau komponennya berbeda dengan radikal atau komponennya di RRC. Ditemukannya penggunaan karakter yang berbeda namun mengacu pada makna atau hal yang sama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taipei: Johnny Chi-chen Chiang,
079 TAR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Taipei: Jun-Pin SU,
079 TPJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Goldstein, Steven M.
"Relations between Taiwan and the People's Republic of China have oscillated between outright hostility and wary detente ever since the Archipelago seceded from the Communist mainland over six decades ago. While the mainland has long coveted the island, Taiwan has resisted - aided by the United States which continues to play a decisive role in cross-strait relations today. In this comprehensive analysis, noted China specialist Steven Goldstein shows that although relations between Taiwan and its larger neighbor have softened, underlying tensions remain unresolved. These embers of conflict could burst into flames at any point, engulfing the whole region and potentially dragging the United States into a dangerous confrontation with the PRC Guiding readers expertly through the historical background to the complexities of this fragile peace, Goldstein discusses the shifting economic, political and security terrain, and examines the pivotal role played by the United States in providing weapons and diplomatic support to Taiwan whilst managing a complex relationship with an increasingly powerful China. Drawing on a wealth of newly declassified material, this compelling and insightful book is an invaluable guide to one of the world's riskiest, long-running conflicts.
"
Cambridge, UK Malden, MA : Polity Press, 2015
327.5 GOL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987
342.512 49 KON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
The Taiwan Democracy Quarterly consolidates research on Taiwan's democratization and serves as an information platform to further encourage domestic and international democracy-related research. The Quarterly aims to increase the global community?s understanding of Taiwan?s democratization experience and progress. It is published four times a year in Spring, Summer, Fall, and Winter editions. Currently, the Quarterly is available only in Mandarin Chinese but an English edition will be published later this year."
Taipei: Taiwan Foundation for Democracy,
059 TDQ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Taipei : Taiwan foundation for democracy Publication, 2005,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Barclan, George W.
New Jersey: Princeton University Press, 1954
304.6 BAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haryati
"Sejak berakhirnya perang saudara Cina antara pihak Komunis Cina (Gongchandang) dengan pihak Nasionalis (Kuomintang) pada tahun 1945-1949, maka Taiwan yang dikuasai pihak Nasionalis memisahkan diri dari kekuasaan Cina daratan yang dikuasai pihak Komunis. Akibatnya muncul dua pemerintahan Cina yang menguasai wilayah yang berbeda, yaitu Republik Cina (Zhonghua Minguo) di Taiwan, dan Republik Rakyat Cina (Zhonghua Renmin Gongheguo) di Cina daratan.
Dari keadaan tersebut, antara kedua negara Cina itu selalu terjadi konflik dan pertikaian mengenai siapa yang merupakan pemerintah Cina yang sah dan siapa yang merupakan wakil Cina di dunia internasional,hal tersebut Menimbulkan persaingan untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan bagi masing-masing pihak dari negara-negara lain.
Setelah melewati beberapa dekade hubungan yang semula membeku, berlahan-lahan mulai mencair dengan dibukanya hubungan dan dialog dalam bidang ekonomi dan sosial. Hubungan tersebut semakin meningkat dan berkembang, dan ditandai dengan dibangunnya dua badan non pemerintahan yang mengurus hubungan secara tak resmi dari kedua negara, yaitu SEF (Straits Exchange Foundation) dari pihak Taiwan dan ARATS (Association for Relations Across the Taiwan Straits) dari pihak RRC.
Masalah yang terjadi antara RRC-Taiwan juga tidak terlepas dari peran dan pengaruh Amerika Serikat yang sejak awal terlibat dalam pertikaian di Selat Taiwan tersebut. Sejak normalisasi hubungan AS-RRC dibuka, usulan mengenai reunifikasi damai mulai ditawarkan RRC pada Taiwan, sebagai upaya RRC mendapatkan Taiwan kembali ke pangkuannya. Tapi usulan tersebut ternyata menghadapi berbagai hambatan, terutama dari pihak Taiwan yang tidak menyetujui usulan tersebut yang dianggap merupakan usaha aneksasi dari pihak RRC. Kemudian RRC menawarkan formula satu negara dua sistem (yi guo Liang zhi) dan pemberian status SAR (Special Administration Region) bagi kembalinya Hong Kong, Macao, dan Taiwan ke pangkuan Cina daratan.
Perkembangan usaha reunifikasi Cina-Taiwan saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkembang di dalam negeri masing-masing dan situasi internasional, serta perkembangan hubungan kedua negara baik di bidang ekonomi, sosial, dan politik. Setelah Hong Kong kembali ke pangkuan RRC pada tahun 1997, dan menyusul Macao pada tahun 1999, akankah pembicaraan mengenai reunifikasi Cina-Taiwan akan diwujudkan di masa mendatang, semua ini tergantung pada perkembangan situasi yang ada sekarang baik di dalam negeri Cina dan Taiwan, serta situasi dunia internasional yang sedang mengarah kepada tatanan global."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S12875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldershot: Edward Elgar Publishing, 1995
338.951 CHI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>