Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
F. Christine Tala
"Sebenarnya Jia yang diterbitkan pada tahun 1931, merupakan bagian pertama dari suatu trilogi yang berjdudul Ji liu, yang dapat diartikan sebagai arus bergolak. Kedua bagian yang lain adalah Chun yang berarti musim semi, dan Qiu yang artinya musim gugur. Kedua buku mini masing-masing diterbitkan pada tahun 1938 dan tahun 1940. Meskipun merupakan suatu trilogi namun ketiga novel ini dapat dibicarakan terpisah, karena pada dasarnya ketiga novel ini membicarkan masalah yang sama yaitu, tentang tradisi yang masih dipertahankan dan dipersoalkan yang timbul."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S12846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Haryani
"Haryani, Anita. Ketergantungan Wanita Cina di Dalam Keluarga Cina Tradisional. Skripsi Sarjana Fakultas Sastra Jurusan Asia Timur Studi Cina Universitas Indonesia, 1993. Selama hidupnya, seorang wanita dalam keluarga Cina tradisional mengalami tiga fase ketergantungan. Pertama, sebelum menikah, ia bergantung pada ayahnya. Kedua, setelah menikah ia bergantung pada suaminya. Ketiga, setelah suaminya meninggal, ia bergantung pada anak laki-lakinya. Setiap fase ketergantungan tersebut secara garis besar dapat dibagi dalam dua bentuk ketergantungan. Yang pertama adalah ketergantungan ekonomi dan yang kedua adalah ketergantungan status. Ketergantungan ekonomi banyak dipengaruhi oleh keadaan masyarakat Cina pada waktu itu seperti bentuk masyarakatnya yang agraris, norma-norma yang menyebabkan wanita tidak leluasa bergerak dalam kehidupan sosialnya. Jenis ketergantungan ekonomi ini hampir sama dalam ketiga fase ketergantungan. Usaha-usaha wanita untuk melepaskan diri dari ketergantungan itu ada yang positif seperti menjadi biksu atau pendeta Tao (abad 19 dan 20), tetapi ada juga yang negatif seperti menjadi pelacur"
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S12951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Budi Utami
"ABSTRAK
Dalam masyarakat Cina tradisional terdapat kelompok-kelompok kekerabatan yang disebut Zu. Anggota-anggota Zu terdiri dari keluarga-keluarga yang berdasarkan garis keturunan laki-laki yang masih dapat ditelusuri nenek moyangnya dan menetap bersama-sama dalam satu daerah. Zu-zu ini dapat berfungsi sebagai alat kontrol sosial dalam kehidupan masyarakat Cina tradisional. Kontrol sosial merupakan suatu proses yang direncanakan maupun tidak direncanakan dengan tujuan untuk mengajak, mendidik bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma-norma dan nilai- nilai yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Keberhasilan suatu Zu dalam menjalankan fungsinya sebagai alat kontrol sosial dapat lebih membantu pemerintah kekai_saran dalam mengontrol rakyatnya. Dengan demikian Zu men-jadi kelompok panting pada masa pemerintahan kekaisaran.

"
1990
S12996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jonathan Swift
"ABSTRAK
Jakarta, sebagai kota bekas penjajahan, memiliki banyak wilayah dan bangunan-bangunan bersejarah. Salah satu area bersejarah tersebut adalah Glodok yang merupakan wilayah Pecinaan atau China Town. Wilayah tersebut menyimpan sejarah panjang bagi warga Tiong Kok yang dulunya bermigrasi dari wilayah Tiong Kok Selatan. Di awal abad-19, ada seorang Mayor Cina-Batavia bernama Souw Thian Pie yang membangun sebuah hunian tradisional China bernama siheyuan di Jalan Perniagaan Raya, Glodok. Dewasa ini, banyak hunian tradisional China di Glodok, termasuk siheyuan keluarga Souw, telah mengalami transformasi dan adaptasi sebagai akibat dari modernisasi. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi siapa, apa, kapan, mengapa, dan bagaimana transformasi tersebut telah terjadi di siheyuan keluarga Souw dan kemungkinan kaitannya dengan modernisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sebuah observasi langsung dilakukan di siheyuan keluarga Souw yang masih bertahan selama hampir dua abad. Kebanyakan informasi terkait studi kasus merupakan hasil wawancara dengan Bapak Yong Yong yang merupakan salah satu kepala keluarga dari generasi ke lima dan keturunan langsung dari Souw Thian Pie. Analisis dari studi kasus menyimpulkan bahwa modernisasi berperan besar dalam menyebabkan terjadinya transformasi berupa rotasi dari selatan ke utara pada akses utama dan hilangnya sayap barat pada siheyuan keluarga Souw.

ABSTRACT
As a former colonial city, there were many historical sites and buildings in Jakarta. One of the historical sites in Jakarta is Glodok, which is also called ?China Town? or ?Pecinaan Area?. The area has a long history for Chinese migrants, who mostly came from Southern China. In the early 19th century, there was a Chinese mayor, Souw Thian Pie, who built a ?siheyuan? (traditional Chinese dwelling) at Jalan Perniagaan Raya in Glodok. Today, many traditional Chinese dwellings in Glodok, including Souw family siheyuan, have experienced transformation and adaptation due to modernism. This undergraduate thesis aims to find who, what, when, why, and how transformation has occurred in Souw family siheyuan and its possible relations with modernism. To achieve this, an observation was held directly in the Souw family siheyuan that has survived for almost two centuries. Most of the information regarding the case study was obtained from the interview with Mr. Yong Yong, who is one of the 5th generations head families and a direct descendant of Souw Thian Pie. Analysis of the siheyuan concludes that modernism played significant role in causing transformation of the main entrance to be rotated from south to north and elimination of the west wing."
2015
S59571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawati Tanoto
"Topik skripsi ini mengenai pengobatan tradisional Cina yang berkembang di Jakarta. Pengobatan tradisional terus mengalami perkembangan dan mordenisasi namun tetap masih tergolong tradisional. Di era globalisasi yang serba modern ini, semua orang ingin praktis, begitu juga dalam bidang kesehatan . Jika seseorang sakit, dia ingin secepatnya sembuh. Untuk ini sudah banyak yang melirik pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional Cina di Indonesia, khususnya di Jakarta, tidak semata-mata bertahan karena perkembangan pengobatan itu sendiri yang semakin ilmiah, tetapi juga karena semakin banyaknya masyarakat yang mempercayai seni pengobatan yang satu ini. Elain itu masih ada factor-faktor lain yang ikut menunjang. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S12870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daneta Sekar Arum
"Cerpen Jia karya Han Tongliang diterbitkan pada tahun 1962, berkisah tentang keluarga di Cina pada masa tahun 1960-an dari sudut pandang tokoh utama 'aku', seorang pelajar yatim piatu. Cerpen ini menggambarkan hilangnya konsep atau nilai keluarga yang dialami 'aku' akibat wafatnya orang tua, dan juga akibat pengaturan sistem di era 1960-an di bawah pemerintahan Partai Komunis Cina. Pengaruh kondisi sosial pada masa itu pada tokoh nampak terutama pada pikiran dan tindakannya. Meskipun cerpen Jia sangat singkat dan tidak menggunakan penanda latar waktu secara gamblang, tetapi pengarang menggunakan istilah-istilah tertentu sebagai sinyal dan petunjuk. Beberapa istilah tersebut menjadi kunci yang membuka jalan untuk menganalisis cerpen ini.
Skripsi ini membahas dua hal, pertama yaitu latar waktu dan sosial yang digunakan dalam cerita, dan kedua membahas dampak kondisi sosial tersebut terhadap tokoh sebagaimana yang digambarkan oleh pengarang. Dari analisis akan terlihat bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Cina pada era 1960-an telah membuat konsep keluarga tradisional yang dikenal secara umum menghilang.Menjelang akhir cerita, pertemuan tokoh 'aku' yang tak disengaja dengan keluarga Liu, seolah menghadirkan kembali gambaran keluarga yang selama ini sudah pudar dari benaknya.

Jia is a short story written by Han Tongliang that was published in 1962. It tells the story of a family in 1960s China from the point of view of the character ldquo I rdquo who is an orphaned student. The story portrays the loss of the concept of family or family values that is experienced by the character ldquo I rdquo due to the death of his family and the ruling system of the Chinese Communist Party in the 1960s. The impact of the social condition on the character ldquo I rdquo could be seen through the character rsquo s thoughts and actions. Although Jia is a very short story and the author does not blatantly show the time settings, the author managed to utilize certain phrases as signals and clues in reference to the time. Some of the signals and clues act as a key that opens the analysis to this short story.
This essay discusses two issues the first discussion is on the time and social setting of the story, and the second one is about the impact of social condition of the era on the character ldquo I rdquo as portrayed by the writer. From the analysis, it would later be seen that the policies that were made by the Chinese government in the 1960s have caused the concept of traditional families to disappear. Towards the end of the story, the coincidental meeting of the character ldquo I rdquo with the Liu family somehow brings back the portrayal of family that has been absent from his mind.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiana D. Pusponegoro
"Berbeda dengan masyarakat Barat dan masyarakat lain yang menganut sistem monogamy dalam kehidupan perkawinannya, masyarakat Cina tradisional cenderung menganut sistem polyginy,yang memperbolehkan seorang pria untuk menikah dengan lebih dari seorang wanita. Bentuk nyata dari sistem perkawinan ini adalah perseliran atau concubinage. Bagi setiap wanita zaman sekarang, perseliran ini hampir pasti merupakan suatu hal yang menakutkan, yang sedapat mungkin ditolak dan dihindari dalam perjalanan hidupnya."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S12706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teresa Yasmin
"Makanan mempunyai peran penting dalam kebudayaan Cina terutama dalam segi sosial dan religi dari Jaman dulu sampai sekarang. Dalam kehidupan sosial orang Cina, yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan religi, makanan Cina berfungsi untuk menjaga hubungan baik orang Cina dengan kerabatnya, sanak-saudaranya dan anggota masyarakat lainnya. Hal itu dapat dilihat pada upacara perkawinan, kelahiran dan jamuan makan yang diselenggarakan formal maupun informal. Dalam kehidupan religi, makanan mempunyai fungsi untuk menjaga hubungan baik orang Cina dengan arwah nenek moyang dan dewa-dewa. Hal tersebut tercermin dalam upacara kematian dan upacara pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan dewa-dewa. Metode penelitian yang dipakai adalah metode peneli_tian kepustakaan dan wawancara langsung. Melalui peneli_tian-penelitian tersebut dapat dilihat bahwa walaupun orang-orang Cina di Jakarta pada masa kini sedikit banyak masih menganggap makanan Cina memegang-peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam upacara tradiaional Cina. tetapi terdapat beberapa perbedaan dengan apa yang biasa dilakukan oleh nenek moyang mereka. Perbedaan-perbedaan tersebut disebabkan oleh: (1) kemajuan zaman; (2) Pengaruh kebudayaan setempat; (3) Agama."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S12713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maengkom, Laya
"Dalam menguraikan upacara religi tradisional ini, penulis membatasi permasalahan pada keluarga Cina yang merupakan unit sosial dasar di mana setiap anggotanya ikut ambil bagian dalam praktek dari pemeliharaan religi tradisional tersebut. Untuk dapat lebih memahami religi ini, penulis menguraikan pula latar belakang pemikiran yang mendasarinya. Pemujaan leluhur dalam masyarakat Cina bukan hanya merupakan suatu kepercayaan atau religi saja tetapi juga memiliki fungsi sosial dan turut berperan dalam kehidupan keluarga. Penulis akan menerangkan juga tentang perannya dalam kelangsungan keluarga. Membicarakan tentang religi ini, tidak lengkaplah jika tidak menerangkan tentang ritus upacaranya. Maka penulis mencoba untuk menggambarkan pelaksanaan upacaranya. Oleh karena kesempatan yang terbatas, selain menggambarkan bentuk upacara sembahyang Ce it cap go yang dilaksanakan pada tanggal 1 dan 15 setiap bulan menurut penanggalan Imlek - yin li, penulis juga menguraikan dua buah upacara yaitu pada hari menjelang Tahun Baru tanggal 29 bulan 12 Imlek yang jatuh pada tanggal 27-28 Januari serta pada tanggal 1 bulan 3 Imlek atau tanggal 5 April yang merupakan hari raya Ceng Beng."
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>