Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84809 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhfid Hidayat
"Pembahasan mengenai semua jenis isti_arah dalam ayat Al-quran memerlukan pengetahuan yang luas, waktu yang lama, dan sumber data yang banyak. Selain itu mengandung permasalahan yang luas sekali. Bertitik tolok dari persoalan tersebut maka penulis dalam skripsi ini hanya membahas bagian dari isti_arah yaitu isti_arah tasriniyyah yang terdapat dalam beberapa ayat Al-quran dengan pokok bahasan mengenai musta_ar lah, musta_ar minhu, _alaqah, qarinah, dan aspek sastranya. Selain dari itu dalam skripsi ini penulis membahas tentang Al-qur_an dan hubungannya dengan ilmu Balagah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mursyidi
"ABSTRAK
Bahasa Arab yang menjadi bahasa al-Quran merupakan bahasa baku bagi bangsa yang mempergunakannya, dan meng_kandung nilai sastra yang tinggi, yang tak seorang pun dapat menandinginya. Susunan kata dan kalimatnya sangat indah dan tepat dalam pemilihan katanya. Banyak kata yang mengandung makna retoris, sehingga memerlukan alat penafsir untuk memahaminya. Alat tersebut antara lain ilmu al-'Balaghah
Pada saat ilmu pengetahuan, khususnya bidang filsafat berkembang (abad II H) ada satu kelompok yang dikenal dengan nama golongan Muktazilah memperkenalkan bahwa da_lam al-Quran banyak kata yang retoris, sehingga dalam menafsirkannya tidak cukup dengan makna hakiki, akan te_tapi juga dengan makna majasi. Mereka mengambil contoh antara lain: yadu al-'allahi fawoa 'aydihim.... 'Tangan Allah di atas tangan mereka...' (Q, 48: 10) Kata yadu tidak mengandung makna hakiki, yaitu 'tangan', akan tetapi mengandung makna majasi, yaitu oud

"
1986
S13277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selviana Ika Prattywi
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui data-data kontranimi dalam Al-Quran Al- Karim secara makna gramatikal, secara semantis, dan klasifikasinya. Konsep kontranimi dalam penelitian ini adalah kompilasi dari konsep kontranimi yang pernah diusung oleh para linguis seperti Wright, Umar, Yusuf, Haidar, Wastono, Al-Ghalayini, dan Kamaluddin. Konsep kontranimi tersebut penulis rumuskan menjadi (1) kontranimi kategorial yaitu suatu kata kontranimi yang diidentifikasi dari bentuk gramatikalnya, (2) kontranimi antonimi yaitu kata yang memiliki pertentangan makna antara makna gramatikal terhadap semantisnya, dan (3) kontranimi majazi yaitu kontranimi yang berupa majas mursal dan majas aqli. Ruang lingkup penelitian ini adalah lima surat pertama Al-Quran yaitu surat Al- Fatihah, Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, dan Al-Maidah.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat 97 ayat yang mengandung kontranimi. Namun, hanya 55 ayat yang dijadikan sampel data dan dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 20 ayat merupakan kontranimi kategorial, 13 ayat merupakan kontranimi antonimi, dan 20 ayat merupakan kontranimi majazi.

The aim of this research is to know contranym database within Koran along with its grammatical meaning, lexical meaning, and classification as well. The contronym concepts of this research are the compilations of previous contranym concepts, which proclaimed by linguists such as Wright, Umar, Yusuf, Haidar, Wastono, Al-Ghalayini, and Kamaluddin. The author composes those contranym concepts into (1) categorical contranym, (2) antonym contranyim, and (3) majazi contronym. The concern of this research is five-first-chapter within Koran; it is Al-Fatihah, Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, and Al-Maidah.
As the result of this research can be concluded that there are 97 verses which include contranym. However, there are only 53 verses which became sample and proclaimed in this research; there are 20 verses for categorical contranym, 13 verses for antonym contranym, and 20 verses for majazi contranym. Keywords: categorical contranym, antonym contranym, majazi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13257
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asa, Syu`bah
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000
297.12 ASA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusdaryanti
"Idiom bahasa Arab dalam Sejumlah Ayat al-Qur'an; Suatu Analisis Sintaktis-Semantis. (Di bawah bimbingan Basuni Imamuddin, M.A.). Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Penelitian mengenai karakteristik idiom dalam beberapa ayat al-Qur'an telah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan 35 ayat al-Qur'an sebagai korpus untuk analisis, pada bulan Februari 2005 hingga Juli 2005, tujuannya ialah untuk mengetahui bentuk-bentuk idiom yang ada dalam al-Qur'an dan pembagian idiom-idiom tersebut berdasarkan kolokasi makna. Penulis juga sedikit membahas penerjemahan idiom. Karena pembahasan idiom tidak dapat lepas dari pembahasan penerjemahannya. Pengumpulan data diambil dari beberapa ayat al-Qur'an yang ada dalam AI_-Qur'an Terjemah Indonesia yang disusun oleh Tim DISBINTALAD. Penulis mengambil sejumlah ayat yang mewakili klasifikasi idiom dari segi bentuk maupun kolokasi makna. Kesimpulan yang penulis dapatkan dari beberapa ayat al-Qur'an yang digunakan sebagai korpus menunjukkan bahwa bentuk idiom-idiom yang ada dalam ayat-ayat tersebut paling banyak ditemukan dalam bentuk frase. Bentuk frase ini lebih khusus lagi berbentuk frase verbal, yaitu frase yang induknya berupa verba, dengan pola verba + preposisi. Dari segi kolokasi makna, idiom bahasa Arab diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu idiom opaque atau idiom mutlak, idiom transparan, dan semi-idiom. Idiom opaque banyak ditemukan dalam bentuk frase. Penulis tidak menemukan idiom opaque dalam bentuk kalimat pada korpus yang digunakan penulis. Idiom transparan banyak ditemukan dalam bentuk frase, klausa, maupun kalimat. Semi-idiom banyak ditemukan dalam bentuk klausa dan kalimat. Ada juga semi-idiom dalam bentuk frase. Penelitian mengenai idiom bahasa Arab masih sangat sedikit. Dari penelitian yang jumlahnya relatif sedikit itu pun, sebagian besar penelitian idiom bahasa Arab tersebut dilakukan oleh para linguis Barat. Baru beberapa orang saja dari para linguis Arab yang melakukan penelitian untuk tema tersebut. Penulis berharap penelitian- penelitian tentang idiom bahasa Arab terus ditingkatkan. Sebagai bahasa yang banyak mengandung idiom, bahasa Arab dapat kita pahami dengan baik bila kita memahami karakteristik dan struktur idiom bahasa Arab."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zulifan
"Penelitian tentang analisis leksem
diiakukan pada bulan Februari s.d. Juni 2007. Tujuannya ialah untuk mengetahui pola dan makna apa saja yang dikandung leksem Ijiha: d-/ dalam ayat-ayat Al-quran. Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran dan telaah ayat dalam Al_quran. Teknik Pemerolehan data dijelaskan pada 1.4.2. Dari korpus data yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa berdasar analisis polisernis, leksem Ijiha: d-/ dalam ayat-ayat Al-quran terdiri dari enam leksem yakni leksem jiha: d-1 `perang', `sungguh-sungguh', `sekuat-kuat', 'kesanggupan', `memaksa' dan `berdebat'.Leksem Ijiha:d-1 paling dominan adalah leksem Ijiha:d-/ `perang' yang disebut Al-quran dalam 24 ayat (66%), yakni pada surat At-taubah sebanyak 10 ayat, Al-anfal 3 ayat, Al-maidah 2 ayat, Al_baqarah, Ali-imran, An-nisa, Al-hajj, Muhammad, Al-hujurat, Mumtahanah, As-shaff dan At-tahrim masing-masing satu ayat. Kesemua leksem Ijiha:d-/`perang'hanya terdapat pada ayat-ayat madaniyah. Leksem Ijiha: d-/ `sungguh-sungguh' terdapat dalarn 6 ayat (16,66%), sedang leksem Ijiha: d-/ `sekuat-kuat' terdapat dalam 2 ayat (5,55%), dan terakhir leksem Ijiha: d-/ `kesanggupan' hanya terdapat 1 ayat (2,77%). Terdapat dua leksem Ijiha: d-/ yang merupakan makna homonimi yakni leksem . Ijiha: d-/ `memaksa' yang terdapat dalam surat Al-ankabut 8 dan Lukman 15, Berta leksem Ijiha: d-/ `berdebat' yang terdapat pada surat Al-furqan ayat 52. Melalni analisis berdasarkan tempat turun ayat, diperoleh kesimpulan bahwa makna leksem Ijiha: d-/ pada ayat-ayat Makkiyah berkisar pada makna `sungguh-sungguhrnemaksa' dan `berdebat', dengan kata lain, pada ayat-ayat makkiyah tidak ditemukan leksem `berperang', Leksem Ijiha: d I `berperang' hanya di temukan pada ayat-ayat Madaniyah."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S13449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwit Fitriyana
"Penelitian ini merupakan penelitian interdisipliner yang menggabungkan teori Linguistik dengan teori Psikologi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan dan persamaan kosakata ranah emosi marah dalam Al Qur'an relasi makna yang terjalin serta struktur retoris al i n b subordinate clauses rhetoric Untuk menemukan persamaan dan perbedaan kosakata ranah emosi marah dalam Al Qur'an digunakan teori komponen makna dari Nida 1975 serta teori komponen esensial emosi dari Mesquita et al 2002. Adapun untuk menentukan relasi makna digunakan teori relasi makna dari Cruse 1986 dan 2004. Analisis struktur retoris al i n b subordinate clauses rhetoric menggunakan teori Al Balaghah dari Al Jarim dan Amin 2010. Analisis komponen makna menghasilkan komponen komponen makna pada kosakata ranah emosi marah yang dipicu oleh konflik konflik interpersonal dan intrapersonal. Analisis relasi makna menghasilkan relasi hiponimi dengan ga iba - marah murka'sebagai hiperonim dan relasi sinonimi dekat antara al gai u - kejengkelan'dengan sukh un - murka'serta ka mun - marah sedih'dengan asifan - marah sedih'. Terdapat enam teknik pengungkapan al i n b subordinate clauses rhetoric dalam kosakata ranah emosi marah dalam Al Qur'an. Penggunaan struktur al i n b subordinate clauses rhetoric bertujuan menunjukkan intensitas kemarahan dan untuk memberikan efek takut pada konteks ayat yang bersifat ancaman Allah SWT untuk hamba Nya.

This research is an interdisciplinary research that combines Linguistic's and Psychology's theories. The analysis on this research was made through three stages First Nida's component of meaning theory used to find out the similarities and the differences of each anger emotion domain vocabularies which is integrated with Psychology's emotion essential component theory suggested by Mesquite et al 2002. Second meaning contrast was done through scrutinized the result of meaning component so that the anger emotion domain vocabularies in Al Qur'an could be found Sense of relation theory used in this research is sense of relation proposed by Cruse 1986 2004. The last analysis is rhetoric structure analysis domain emotion anger the on itnab al subordinate clauses rhetoric vocabularies in the Al Qur'an. Analysis components of meaning produce components of meaning in the realm of anger emotion domain vocabularies triggered by interpersonal and intrapersonal conflicts. Sense of relation's analysis produce relations hyponymy with ga iba'anger wrath'as a hyperonim and near synonymy between al gai u'aggravation' with sukh un - angry'and ka mun - angry sad' with asifan - angry sad' There are six techniques disclosure al i n b subordinate clauses rhetoric in the realm of anger emotion domain vocabularies in Al Qur'an. The use of the structure al i n b subordinate clauses rhetoric aims to show the intensity of the anger and to give fear's effect in the context threat from Allah to His servants.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadili
"Munculnya sekelompok umat Islam yang melaksanakan bai'at kepada pemimpin kelompok tersebut merupakan latar belakang penulisan skripsi ini. Kelompok tersebut adalah Jama'at al-Muslimin atau disebut juga Jama'at al-Takfir wa al-Hijrab. Jama'ah atau kelompok ini berasal dari Mesir. Mereka berkeyakinan bahwa umat Islam seluruh dunia telah menjadi kafir dan jahiliyah sejak abad ke-4 Hijriyah. Me_reka mengkaf irkan umat Islam di luar kelompok mereka dan setiap orang yang menerima pandangan mereka tetapi tidak mau masuk ke dalam kelompok mereka dan tidak mau berbai'at kepada Imam mereka. Fenomena ini mungkin saja terjadi di Indonesia, negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Oleh karena itu, penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan da_ta yang obyektif tentang bai'at agar dapat menjadi pedoman bagi umat Islam Indonesia dalam menentukan sikap terhadap fenomena-fenomena ke-Islaman yang terjadi di Indonesia. Data-data yang terdapat di dalam skripsi ini berasal dari al-Qur'an, al-Sunnah dan tulisan-tulisan yang berhu_bungan dengan masalah bai'at. Dari data yang ada, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1) Bai'at bukan menjadi batas pembeda antara Islam dan jahiliyah. (2) Seorang muslim yang selama hidupnya tidak pernah melaksanakan bai'at, apabila ia mati tidak dapat disebut sebagai orang yang mati dalam keadaan berakidah jahiliyah. (3) Bai'at hanya bisa dilaksanakan untuk tujuan manta_ati Allah SWT. (4) Bai'at yang sah adalah bai'at yang dilaksanakan . secara suka rela.(5) Hukum melaksanakan bai'at adalah sunnah atau'man_dub, yaitu suatu perbuatan yang jika dilakukan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak mendapat siksa. (6) Bai'at pada jaman Nabi tidak pernah digunakan un_tuk mengangkat Muhammad saw sebagai Imam atau kepala negara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatusshalihah
"Kajian ini bertujuan untuk memerikan dan menjelaskan secara komprehensif makna metonim dalam Al-Quran dan relasi metonimik yang digunakan. Kajian ini berpegang pada teori metonimi Barat dan dilengkapi dengan teori metonimi Arab. Data penelitian berupa ayat-ayat yang mengandungi metonim yang diperoleh dari dua puluh surat Al-Quran, yaitu al-Baqarah [2], Ali Imran [3], al-Nisa' [4], alAn'am {6], al-A 'raj [7], al-Anfal [8], al-Taubah [9], Yusuf [12], al-lsra' [17], Thaha [20], al-Hajj [22], al-Mu'minun [23], al-Ruum [30], Lukman 31], Shad [38}, al-Syura [42], al-Fath [48], at-Tahrim [66}, al-Insan [76], dan al- 'Alaq [96]. Dalam 20 surat tersebut ditemukan 52 metonim yang diklasifikasikan ke dalam dua kelompok: (i) metonim berupa nomina dan (ii) metonim berupa verba.
Berdasarkan analisis makna harfiah metonim dan makna metonimiknya, diketahui bahwa terdapat delapan relasi metonimik yang digunakan dalam Al-Quran, yaitu PART FOR WHOLE/WHOLE FOR PART, CONTAINER FOR CONTENT, PLACE FOR WHAT IS LOCATED THERE/WHAT IS LOCATED THERE FOR PLACE, CAUSE FOR EFFECT/EFFECT FOR CAUSE, TIME FOR PEOPLE, INSTITUTION FOR PEOPLE RESPONSIBLE, MATERIAL FOR OBJECT/OBJECT FOR MATERIAL, dan ATTRIBUTE FOR POSSESSOR. Dari delapan relasi tersebut, relasi PART FOR WHOLE (BAGIAN untuk KESELURUHAN) merupakan relasi yang paling banyak digunakan. Selain delapan relasi metonimik itu, ditemukan juga tiga relasi yang hanya terdapat dalam metonimi Arab, yakni relasi ALIYAH, relasi 'UMlJMJYAH, dan relasi WASFIYAH. Ungkapan metonimik dalam Al-Quran lebih banyak ditemukan dalam surat madaniyah daripada surat makkiyah, karena dari 1016 ayat madaniyah ditemukan 160 (15%) ayat yang mengandungi metonim, sedangkan dari 1100 ayat makkiyah hanya ditemukan 90 (8%) ayat yang mengandungi metonim.

This study aimed to describe and explain comprehensively the metonym?s meaning in the Quran and metonymic relations used. The study based on general metonymic theory and completed by the Arabic metonymy. The data used are in the form of verses containing metonyms which obtained from 20 Quranic surah, namely Al-Baqarah [2], Ali Imran [3], Al-Nisa? [4], Al-An?am [6], Al-A?raf [7], Al-Anfal [8], Al-Taubah [9], Yusuf [12], Al-Isra? [17], Thaha [20], Al-Hajj [22], Al-Mu?minun [23], Al-Ruum [30], Lukman 31], Shad [38], Al-Syura [42], Al-Fath [48], Al-Tahrim [66], Al-Insan [76], and Al-?Alaq [96]. In those 20 surah found 52 metonyms which classified into two groups: (i) metonyms in the form of noun and (ii) metonyms in the form of verb.
Based on the analysis of metonym's meaning, it is known that there are eight metonymic relations which are used in Quran, namely PART FOR WHOLE/WHOLE FOR PART, CONTAINER FOR CONTENT, PLACE FOR WHAT IS LOCATED THERE/WHAT IS LOCATED THERE FOR PLACE, CAUSE FOR EFFECT/EFFECT FOR CAUSE, TIME FOR PEOPLE, INSTITUTION FOR PEOPLE RESPONSIBLE, MATERIAL FOR OBJECT/OBJECT FOR MATERIAL, and ATTRIBUTE FOR POSSESSOR. Among those eight relations, PART FOR WHOLE is the most applicable one. Besides those eight metonymic relations there are three more relations which are only found in the Arabic metonymy, namely ĀLIYAH, ?UMŪMIYAH, and WAŞFIYAH. Metonymic expressions in Quran can be found more in madaniyah rather than makkiyah, because among 1016 madaniyah verses it is found 160 (15%) verses containing metonym. Meanwhile among 1100 makkiyah verses it is found 90 (8%) verses containing metonym."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Atho Urrohman
"Penelitian ini membahas tentang verba transitif bahasa Arab yang terdapat dalam Al-quran. Dari beberapa jumlah surat yang ada dalam Al-quran, penulis mengambil satu surat untuk dijadikan sumber data, yaitu surat Al-baqarah. Penulis dapat menemukan banyak data dari surat Al-baqarah mengenai verba transitif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi pustaka. Penelitian ini bertujuan memaparkan proses morfologis yang terjadi pada verba transitif dan memaparkan jenis-jenis makna yang ada pada verba tersebut. Penulis mengklasifikasikan verba-verba transitif dalam QS Al-baqarah ke dalam tiga jenis, yaitu verba monotransitif, bitransitif, dan transitif idiomatik, kemudian penulis menganalisisnya dari segi perubahan morfologis dan makna-makna yang terkandung dalam verba tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis-jenis verba transitif pada QS Al-baqarah berlaku pola-pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan verba trikonsonantal derivatif. Dari beberapa pola tersebut terjadi proses morfologis seperti afiksasi, derivasi, dan infleksi yang mempengaruhi makna verba tersebut. Pada verba monotransitif berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan enam pola verba trikonsonantal derivatif. Pada verba bitransitif berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan tiga pola verba trikonsonantal derivatif. Sedangkan pada verba transitif idiomatik berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan empat pola verba trikonsonantal derivatif.

This thesis discusses about the Arabic transitive verbs contained in Al quran. The author uses surah al Baqara has a source data. The author can find a lot of data from surah al Baqarah regarding about the transitive verbs. This research uses qualitative method and literature study. This research aims to describe the morphological process that occurs on transitive verbs and explain the kinds of meanings that existsin the verbs. The authors classifies the transitive verbs in Al quranin surah al Baqarah into three types, monotransitive, bitransitive, and transitive idiomatic, then the author analyze it from morphological changes and meanings contained in the verbs. The results of this research is that the types of transitive verbs in al Baqarah can be applied by non affixation triconsonantal verb patterns and triconsonantal derivative verbs. From some of these patterns occur morphological processes such as affixation, derivation, and inflection that affect the meaning of these verbs. In Monotransitive verbs it can be applied by four patterns of non affixation triconsonantal verb patternsand six patternsfrom triconsonantal derivative verb patterns. In Bitransitive verbs it can be applied by four patterns of non affixation triconsonantal verb patterns and three triconsonantal derivative verb patterns. Whereas in idiomatic transitive verbs it can be applied by four non affixation triconsonantal verb patterns and four triconsonantal derivative verb patterns.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>