Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110889 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saadah
"Panggilan dalam bahasa Arab yang mempergunakan partikel /ya/, dalam tataran sintaksisnya dapat di_tinjau berda_sarkan kata yang dipanggil atau yang disebut vokatif. Vo_katif dapat mengalami pelesapan satu atau dua huruf ter_akhir pada suatu kata yang memiliki hukum tertentu. Bahkan pada beberapa bentuk frase dapat mengalami pelesapan kata terakhir. Analisis dilakukan dengan mengemukakan teori-teori para ahli linguis, baik secara umum maupun secara linguistik Arab. Setelah teori diperoleh, maka analisis dilakukan berdasarkan landasan teori yang dipakai sebagai dasar pem_bahasan. Tujuan analisis adalah untuk memperoleh suatu gamba_ran yang jelas tentang vokatif bahasa Arab dalam tataran sintaksis dan segala permasalahannya dalam gramatikal bahasa Arab."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"ABSTRAK
Kelompok partikel /'inna/ dalam bahasa Arab adalah kelompok partikel yang mengikuti kalimat nominal. Dengan masuknya salah satu partikel dari kelompok partikel itu ke dalam kalimat nominal, maka subjek kalimat yang berkasus nominatif menjadi subjek dari partikel itu dan berkasus akusatif. Perubahan ini mempengaruhi berbagai nomina yang mengisi gatra subjek. Sedangkan predikat kalimat itu menjadi predikat dari partikel yang tetap dalam kasus nominatif. Selain berkaitan dengan kasus, kelompok partikel ini berkaitan juga dengan jenis dan jumlah. Untuk mengungkapkan perilaku tersebut, maka diterapkan teori yang berasal dari ahli-ahli gramatika Arab dan sebagai bandingannya diterapken teori yang berasal dari ahli-ahli linguistik umum, yaitu tentang partikel, kalimat nominal, pola kalimat nominal dan kasus akusatif. Pembahasan kelompok partikel /'inna/ berkaitan dengan berbagai Jenis nomina yang mengisi gatra subjek, predikat, keterikatan dan posisinya. Selanjutnya dapat diketahui bahwa kelompok partikel /'inna/ berperilaku sebagaimana partikel pada umumnya, yaitu tidak dapat berdiri sendiri.

"
1989
S13285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryati
"Khabar mubtada' adalah khabar yang melengkapi makna mubtada' dalam membentuk suatu kalimat sempurna. Khabar ini harus sesuai dengan mubtada'nya dalam hal jumlah dan jenis apabila berupa sifat, dan berada dalam kasus nominatif. Pada dasarnya khabar itu terletak sesudah mubtada'-nya, tetapi ia dapat berpindah posisi karena keadaan-keadaan tertentu. Untuk mengenal lebih jauh lagi mengenai khabar dalam hubungannya dengan mubtada', maka diterapkan teori yang berasal dari para ahli linguistik Arab, baik yang berasal dari Timur Tengah maupun yang berasal dari negara Barat. Pembahasan khabar mubtada' berkaitan dengan letak mubtada' dalam kalimat dan bentuk kata atau kalimat yang mengisi gatra khabar tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S13225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afdol Tharik Wastono
"Nomina diptotes bahasa Arab dalam tataran sintaksisnya dapat diklasifikasikan berdasarkan kelas kata bends dan kelas kata sifat serta memiliki hukum tertentu yang menyangkut masalah ketakrifannya. Dalam fungsi gramatikal, nomina diptotes bahasa Arab yang berkasus genitif dapat menduduki/menempati semua gatra; baik gatra inti maupun gatra tambahan. Analisis dilakukan dengan mengemukakan teori-teori yang dikemukakan oleh para linguis, baik secara umum maupun secara linguistik Arab (tradisional atau modern) dan juga secara linguistik Barat sebagai perbandingan. Setelah teori diperoleh, maka analisis dilakukan berdasarkan landasan teori yang dipakai sebagai dasar pembahasan. Tujuan analisis adalah untuk memperoleh suatu gambaran yang kelas tentang diptotes genitif dalam tataran sintaksis dan segala permasalahannya dalam gramatika bahasa Arab.

Arabic diptotes nouns in their syntax can be classified based on the class of bends and adjectives and have certain laws concerning their definition. In grammatical function, Arabic diptotes nouns in the genitive case can occupy all gatra; both core gatra and additional gatra. The analysis is carried out by presenting theories put forward by linguists, both in general and in Arabic linguistics (traditional or modern) and also in Western linguistics as a comparison. After the theory is obtained, the analysis is carried out based on the theoretical basis used as the basis for the discussion. The purpose of the analysis is to obtain a class picture of genitive diptotes in the syntax level and all its problems in Arabic grammar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukandar
"'AN yang berfungsi sebagai konjungsi merupakan bagian dari partikel dalam bahasa Arab. Namun tidak semua konjungsi dalam bahasa Arab masuk dalam kelompok 'AN. Dalam penggunaannya 'AN ini mempunyai seperangkat aturan yang harus dipenuhi. Partikel konjungsi ini menghubungkan unsur-unsur kalimat yang sama, baik kala, kasus, modus maupun hirarkis sintaksisnya. Unsur-unsur kalimat sebelum dan sesudah 'AN ada yang dapat ditukar permutasinya dan ada yang tidak tergantung dari macamnya. Sebagai kata yang dikenal sebagai penyerta unsur lain dalam kalimat, partikel in! dapat koorelasikan dengan satu atau lebih adverbia. Dari segi semantis, ada beberapa 'AN yang mempunyai dua atau lebih makna dalam bahasa Indonesia, di samping makna relasi antar konjungta untuk tiap jenis Analisis skripsi ini disajikan dengan menggunakan kerangka teori yang dikemukakan oleh para ahli gramatika Arab dan dimodifikasikan dengan linguistik umum. Dengan tujuan, agar diperoleh gambaran yang lebih jelas dan lebih mudah dipahami."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasiroh Ishaq
"Linguistik atau Ilmu Bahasa meliputi beberapa bidang, di antaranya bidang fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Di antara bidang-bidang linguistik di atas, yang paling menarik perhatian penulis adalah bidang sintaksis, yaitu organisasi internal kalimat atau bagian-bagian kalimat. Fungsi-fungsi sintaksis antara lain: predikat, subjek, dan objek. Predikat dianalisis berdasarkan kategori kata atau kelompok kata yang menempati fungsi P (predikat) dalam kalimat bahasa Arab, juga dapat dianalisis menurut urut_-urutannya dalam kalimat, sehingga dengan analisis tersebut kita dapat membedakan macam kalimat di dalam bahasa Arab. Di samping itu, karena bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang mengenal kasus, dan sehubungan juga dengan adanya jenis_-jenis kata atau kelompok kata yang dapat menempati fungsi P (predikat). Fungsi sintaksis utama dalam bahasa adalah Predikat dan Subjek. Yang menempati fungsi predikat di dalam kalimat bahasa Arab antara lain dapat berupa kata atau frase yang berkategori verba atau fi'il, nomina atau isim, adjektiva atau na'at dan frase preposisional atau jar majrur. Predikat yang berkategori kata verba merupakan sentral kalimat karena mengandung unsur gramatikal yang mengacu pada persona, jenis, kala, dan jumlah. Pada dasarnya kalimat atau jumlah dalam bahasa Arab ada dua macam, yaitu kalimat Ismiyyah dan kalimat Fi'liyyah, tetapi dapat pula digolongkan berdasarkan urut-urutannya, dan berdasarkan kategori kata atau frase yang menempati fungsi predikat. Berdasarkan hal-hal di atas, maka timbul masalah yaitu bagaimana menentukan predikat dalam kalimat bahasa Arab dan kategori kata atau frase apa saja yang dapat menempati fungsi predikat. Melalui struktur kalimat yang sama akan dapat di_mungkinkan, bahwa kategori kata atau frase yang menduduki fungsi predikat itu berbeda. Tujuan penulisan ini adalah untuk memperkenalkan khabar (predikat) dalam bahasa Arab dengan menganalisisnya dari segi kategori kata yang menduduki fungsi predikat, kedudukannya yang menyangkut segi makna atau peran dan posisinya dalam kalimat. Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa yang menjadi permasalahannya bagi penulis adalah bagaimana menentukan predikat dalam kalimat bahasa Arab. Mengingat luasnya permasalahan khabar (predikat) dalam bahasa Arab, maka penulis hanya menitikberatkan pada wujudnya. Berdasarkan ruang lingkup di atas, maka sasaran pe_nulisan skripsi ini adalah mendeskripsikan wujud predikat yang dapat mengisi tempatnya dalam struktur kalimat bahasa Arab. Untuk pembahasan skripsi ini, penulis mengambil dari berbagai sumber pustaka yang membahas bahasa Arab. Untuk me_lengkapi pembahasan skripsi ini, penulis juga mengambil be_berapa sumber yang membahas bahasa Indonesia. Di antara buku_-buku yang menjadi korpus penulisan ini baik yang berupa pembahasan bahasa Arab maupun bahasa Indonesia antara lain: 1. Buku Al-Nahwu Al-Wudh Al-Juz'u Al-Salis, disusun oleh Ali Al-Jaim dan Mustafa Amin; 2. Tata Bahasa Arab, oleh Abu Bakar Muhammad; 3. Ilmu Nahwu terjemahan Matan Ajurumiyah dan 'Imrithy, di_susun oleh H. Moch. Anwar; 4. Predikat-Objek yang disusun oleh Sudaryanto. Prosedur kerja yang penulis lakukan dalam menulis skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Pada awalnya mengumpulkan buku-buku tentang pembahasan bahasa Arab dan dilengkapi dengan sumber-sumber yang mem_bahas bahasa Indonesia; 2. Membaca buku-buku yang berhubungan dengan predikat, dan mengklasifikasikan data yang ada; 3. Menganalisis data dan menyajikannya seperti dibawah ini: Bab I. Pendahuluan, berisi Latar Belakang, Masalah, Tujuan, Ruang Lingkup dan Sasaran, Sumber Data, dan Pro_sedur Kerja; Bab II. Kerangka Teori, meliputi Wawasan Sintaksis, Macam_-macam Kalimat, Transformasi, dan Analisis Kalimat; Bab III. Analisis Predikat, menguraikan kedudukan pre_dikat dan posisi predikat; Bab IV. Kesimpulan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fadil M.S.
"Preposisi merupakan salah satu aspek yang dijumpai dalam sistem tata bahasa dari setiap bahasa yang memiliki pe_ranan sangat penting dalam kalimat. Preposisi juga merupa_kan bentuk bahasa yang mengandung makna gramatikal, dan dapat dianalisis secara semantis sebagai kata yang menandai suatu pertalian antara kata atau frase yang dijumpai dalam kalimat atau frase yang lebih besar.
Dalam bahasa Arab, analisis struktural mengenai pre posisi /min/ 'dari' dilihat dari sudut bentuk, fungsi dan makna merupakan sebuah masalah yang penting untuk dibicarakan Tujuan analisis ini ada1ah untuk mempelajari perilaku sintaktis dan semantik preposiai /min/ berdasarkan hubungan makna yang dinyatakan oleh preposisi tersebut. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori-teori."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S12910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Pari
"ABSTRAK
Bahasa Arab mengenal kalimat /ismiyyah/ dan kalimat /fi'liyyah/ yang berbeda cara pemeriannya. Kalimat /ismiyyah/ yaitu kalimat yang dimulai dengan nomina diperikan dengan menggunakan istilah /mubtada'/ 'subyek', /khabar/ 'predikat', dan obyek. Sedangkan kalimat /fi'liyyah/ yaitu kalimat yang dimulai dengan verba diperikan dengan istilah dan /fi'l/.
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran seluk beluk /fa'il/ dalam bahasa Arab. Untuk mencapainya dibahas dengan cara deskriptif.
Untuk menganalisis /fa'il/, penulis menerapkan teori yang berasal dari para ahli linguistik Arab, baik yang berasal dari Arab seperti Mustafa Galayyani, 'abbas Hasan, dan Ibnu Aqil, dan non Arab seperti W. Wright dan Haywood.
/Fa'il/ adalah nomina yang melakukan verba atau verbal dan terletak di belakangnya. Nomina yang menjadi /fa'il/ adalah nomina tampak yang terdiri dari dua kelompok yaitu /jamid/ 'asli' dan /musytaq/ 'turunan' yang merupakan derivasi dari kata lain, pronomina, dan nominal. Dan verbal sebagian besar merupakan anggota dari nomina turunan.

"
1990
S13136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Prasetiani
"Penelitian ini bertujuan tmtuk mendeskripsikan masalah deiksis dalam bahasa Arab dan untuk meugetahui kata-kata dalam bahasa Arab apa saja yang dapat diidentifikasikan bersifat deiksis juga untuk mengetahui kapan kata-kata tersebut bersifat deiktis atau nondeiktis.
Ancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah ancangan kualitatif . Penelitian ini terbatas pada analisis kosakata bahasa Arab ragam standar ahalm yang terdapat pada Al-Qur'an dan surat kabar. Data diperoleh dari beberapa sumber data seperti Al-Qur'an, beberapabuku pelajaran bahasa Arab, dan surat kabar.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa deiksis dalam bahasa Arab mencakup lima jenis deiksis yaitu deiksis persona, ruang, waktu,, social, dan wacana. Pada deiksis persona, semua bentuk pronomina persona dalam bahasa Arab dapat dikategorikan sebagai deikais, sedangkan pada deiksis ruang dan waktu, tidak semua kosakata yang mempunyai makna ruang dan waktu dapat dikategorikan sebagai deiksis. Dalam kosakata bermakna ruang, yang termasuk deiksis adalah pronomina demonstra of dan beberapa verba yang menyatakan perpindahan lokasi.
Pada deiksis waktu, bahasa Arab mengenal kosakata yang menunjukkan waktu yang absolut dan tidak absolut. Konteks kalimat sangat mempengaruhi kosakata- kosakata yang bermakna ruang atan waktu tersebut dalam menentukan sifat kedeiktisannya Acuan kata-kata yang bersifat deiktis harus bertitik labuh pada pembicara.
Bahasa Arab juga mengenal tingkatan sosial yang mempeugaruhi pegggunaan beberapa kata yang berhubungan dengan penghormatan terhadap Para petiuggi pemerintahan dan bersifat deiktis. Dalam wacana berbahasa Arab terdapat beberapa ungkapan yang merupakan penghubung antar tema dalam wacana dan penggunaan ungkapan tersebut bertitik labuh pada penulis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apipudin
"ABSTRAK
Relative clause (KR) in Arabic Language is an additional constituent describing a nominal head (FN hulu) in sentences. Its location in sentences is always behind the nominal head. Between the nominal head and the relative clause, there is a relative pronoun (PR), which relates both of them. The arrangement is like this: nominal head + relative pronoun + relative clause (FN hulu + PR + KR).
In Arabic, relative clause acts like an adjective. There are two reasons that show that relative clause function like an adjective. First, relative pronoun must concord with the nominal head in number, case, and gender. Second, a pronoun that is co-referential with nominal head must appear in the relative clause.
In the Arabic language, there are three things have to be concerned. First, the location of the nominal head is always before the relative pronoun and the relative clause. Second, relative pronoun always appears if the nominal head is a definite noun, and disappears after an indefinite nominal head. Third, the relative pronoun man will appear if the nominal head syahsurr `someone' is deleted, and the relative pronoun ma will appear if the nominal head syai'un `something' is deleted.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>