Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57603 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihombing, Febriani
"Zaman Meiji juga disebut sebagai Zaman Kesusastraan Pulang Kampung. Kampung Halaman pada zaman Meiji bergeser dari yang semula berarti ' seseorang dilahirkan dan dibesarkan menjadi daerah pedesaan. Pergeseran ini berhubungan urbanisasi besar-besar yang terjadi pada zaman Meiji, yang diilhami oleh paham shin shusse ( mencari kesuksesan, nama besar0. paham ini tertulis dalam buku kumon no Susume dan Saikoku Risshihen yang mengajurkan para muda untuk Cari risshim shusse di Tokyo."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Puspa Swara, 1993
808.83 NUA
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Puspa Swara, 1993
808.83 NUA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A.R. [Abdoel Raoef] Soehoed
Jakarta: Puri Fadjar Mandiri dan Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2002
330.9 ARS b (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A.R. [Abdoel Raoef] Soehoed
"On economic, human resources, and political development in Indonesia; collected articles."
Jakarta: Puri Fadjar Mandiri dan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
338.959 8 ABD b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kanya Pratita Wanaditya
"ABSTRAK
Film merupakan media yang dapat merekam arsitektur secara menyeluruh. Secara visual film membentuk alur yang membuat penontonnya mengikuti dan dapat menangkap citra yang digambarkan. Apa yang ditampilkan dalam film tidak selalu sama dengan kenyataan, tetapi bisa saja berupa citra yang sengaja ditanamkan dalam bentuk utopia yang dianggap lebih ideal. Citra utopis sebuah latar tempat dalam film paling mudah ditangkap melalui kondisi fisiknya. Maka, skripsi ini akan membandingkan elemen fisik dari sebuah latar pada film dengan kondisi tempat yang nyata menggunakan teori citra kota oleh Kevin Lynch. Kemudian, elemen fisik tersebut dikaitkan dengan teori utopia oleh Thomas More serta aplikasinya dalam suburbia Amerika oleh Nezar AlSayyad, ditambah beberapa penyesuaian dengan konteks kampung di Indonesia. Citra ideal kampung ini akan memperlihatkan utopia yang dibuat senyata mungkin agar lebih menarik dan membuat masyarakatnya seolah berada di film tersebut.

ABSTRAK
Film is a medium that could record architecture in a comprehensive way. Film creates a story that will guide the spectators to see the images of the space given. What is shown in a film is not always a reality. It could consist of unreal images which seem to be the idealized version of a place, hence, a utopia. The utopian images of a place can be seen easily in the physical elements. This paper will compare the physical elements of a place in the film and in real life using the theory of images of the city by Lynch. Then, these elements will be linked to the theory of utopia by Thomas More and its application in American suburban by Nezar AlSayyad, with some adjustments with the kampung context in Indonesia. The ideal images of the kampung will show the utopia which is made as real as possible to be more enjoyable while attracting people as if they were in the"
2016
S65022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Rum Handayani Pinta
"ABSTRAK
Dalam ilmu sosial, sastra maupun ilmu-ilmu lainnya, telah banyak ditemui penulisan tentang citra wanita dalam berbagai aspek. Akan tetapi tidaklah demikian dalam bidang seni rupa, khususnya dalam bidang seni lukis. Meskipun jumlah wanita besar, melebihi jumlah pria akan tetapi jumlah wanita yang berkecimpung dalam seni lukis sangat sedikit dibanding pria.
Dalam realitas sesungguhnya hadirnya wanita pelukis tidaklah segencar wanita-wanita dalam karya lukisan. Anggapan-anggapan yang secara sosial budaya berlaku untuk wanita, sangat menghambat kreativitas wanita-wanita pelukis. Melukis adalah suatu proses kreatif. Wanita banyak diassosiasikan dengan proses yang bukan kreatif,dan selalu dikaitkan dengan kegiatan reproduksi dan konsumsi. Sehingga melukis dianggap bukan dunia wanita, lebih merupakan dunia pria.
Karya seni pada dasarnya adalah kegiatan manusia yang dilakukan dengan sadar, dengan perantaraan tanda-tanda lahiriah tertentu. Karya seni diciptakan untuk menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayati yang diekspresikan melalui karya kepada pengamat (orang lain). Pengamat tentu perlu untuk mengetahui makna apa yang ada dibalik karya tersebut.
Berdasarkan permasalahan di atas, akan sangat bermanfaat bila dapat mengungkapkan tentang citra wanita dalam karya lukisan hasil karya wanita pelukis Lucia Hartini. Bagaimana Lucia Hartini menampilkan citra wanita dalam lukisannya, apakah tema dari pokok pembahasan tentang wanita yang dituangkan Lucia Hartini dalam karya lukisannya cenderung mengukuhkan nilai-nilai lama (intensifying), melapukkan nilai-nilai lama (decomposing), membentuk kembali nilai-nilai lama (recomposing) citra wanita yang tradisional ataukah membentuk nilai-nilai baru yang betul-betul baru (reconstructing).
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Karena untuk menghayati suatu karya seni, diperlukan suatu pemahaman berdasarkan kecerrnatan panca indra. Melalui panca indra inilah data seni suatu kajian ilmiah harus dihimpun secara kualitatif. Data yang diambil adalah lukisan Lucia Hartini sebanyak tujuh karya lukisan. Data akan dianalisis memakai analisa semiotik. Semiotik adalah kajian tentang makna tanda. Lukisan adalah kumpulan dari tanda-tanda yang disebut sebagai sebuah bahasa dari tanda-tanda visual (a language of visual signs). Maka semiotik bisa digunakan untuk memahami karya lukisan.
Untuk mengungkap data, dikemukakan landasan berpikir tentang kebudayaan yang meliputi : agama, kepercayaan, tradisi, adat dan lingkungan. (Koentjaraningrat, 1984), pelukis dalam proses penciptaan karya lukis (Bastomi, 1992), karya lukisan yang menjadi proses pengukuhan nilai-nilai lama (intensifying), pelapukan nilai-nilai lama (decomposing) dan pengemasan kembali nilai-nilai lama (recomposing) menurut Elson and Pearson (dalam Kate young, 1984).
Melalui analisis sintaksis, pada analisis garis ditemukan garis mengarah ke atas adalah pola garis yang paling dominan. Dalam arti simbolis garis mengarah ke atas dapat diartikan sebagai simbol hidup. Warna oranye dan merah muncul sebagai warna dominan diantara latar belakang berwarna biru. Dalam analisis warna ditemukan pula warna yang mempunyai intensitas sama yang dicapai karena adanya keseimbangan antara warna biru dan coklat. Dalam analisis raga ditemukan komposisi statis, komposisi yang terkesan "diam".
Kontras gelap terang yang didapat dari analisis bentuk didapatkan dari media warna, bukan dari effek cahaya. Simbol-simbol yang muncul dalam bentuk terdiri atas : wanita, bayi, tembok, kain panjang sebagai busana wanita, selendang, air laut, awan, bulan, cermin, bunga, kuda, dan benda menyerupai otak.
Subject matter yang muncul dalam citra wanita adalah (1) wanita dalam keterkungkungan, (2) wanita dalam pengasuhan, (3) wanita yang mendambakan hadirnya seorang anak (4) Benda yang dekat dengan wanita : cermin sebagai buaian dari diri wanita. (5) hubungan antara ibu dan anak (6) wanita yang ingin bebas dari keterkungkungan.
Simbol-simbol dalam analisis semantik ditemukan antara lain : bayi sebagai simbol karunia Tuhan, secara Ilahi datangnya dari "atas", juga sebagai simbol keabadian dari kehidupan dari orang tuanya dengan generasi sebelumnya ; tembok sebagai kungkungan tradisi yang kokoh, sebagai kungkungan secara sosial budaya yang disosialisasikan pada wanita. Kain panjang sebagai busana yang melilit tubuh wanita yang memberi ekspresi bergerak, berputar, sebagai simbol adanya permasalahan yang tak pernah terselesaikan. Selendang : simbol buaian, yang berfungsi memberikan kehangatan, perlindungan dan kasih sayang antara ibu dan anak yang menimbulkan ikatan antara keduanya. Di samping simbol-simbol di atas tampil pula simbol lain seperti : mata, cermin, bunga, kuda, air laut, awan, bulan dan benda lain yang menyerupai otak.
Warna-warna yang muncul-sebagai simbol antara lain : warna hijau, ungu, oranye dan biru. Dari ketujuh lukisan dengan terra dan pokok bahasan tentang wanita yang dituangkan Lucia Hartini dalam lukisannya ditemukan adanya lukisan yang cenderung mengukuhkan nilai-nilai lama (intensifying), melapukkan nilai-nilai lama (decomposing), dan membentuk kembali nilai-nilai lama (recomposing) citra wanita tradisional, dan tidak ditemukan adanya kecenderungan dalam pembentukan nilai-nilai baru yang betul-betul baru (reconstructing)."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Alam lingkungan yang harmonis dan seimbang yang tergambar dalam karya sastra Jawa merupakan sebuah bentuk kearifan lokal yang menjadi cita-cita masyarakat Jawa pada masa lampu
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Enung Nursilawati
"Tujuan penelitian ini ialah menemukan tema dan permasalahan, kepribadian tokoh-tokoh utama, serta latar dari cerpen Air Suci Sita, Ilona, dan Keats. Melalui penelitian ini penulis berharap dapat melihat sejauh mana peranan yang dimainkan perempuan dalam karya sastra, dan bagaimana karakter perempuan dalam memandang dan menilai kehidupannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan intrinsik dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian saya menyimpulkan bahwa tema umum cerpen Air Suci Sita (ASS) adalah kesucian dan kesetiaan perempuan. Selama ini perempuan diwajibkan menjaga kesetiaan dan kesucian mereka, sementara hal yang sama tidak berlaku bagi laki-laki. Pada cerpen Ilona dan Keats temanya adalah hak perempuan untuk menentukan cara hidup, mencari kebahagiaan hidup. Kepribadian tokoh utama dari ketiga cerpen tersebut memiliki kemiripan, yaitu suatu pribadi yang mempunyai kesadaran tentang ketimpang antara hak laki-laki dan perempuan. Pada ASS tokoh menderita paranoia karena harus mempertanggungjawabkan kesuciannya di depan kekasihnya. Tokoh Ona dalam Ilona membangkang terhadap konvensi masyarakat dengan menempuh cara hidup yang berbeda; ia memilih untuk tidak menikah dan untuk mempunyai anak tanpa suami. Tokoh Tami dalam Keats membangkang terhadap perintah keluarganya. Ia memutuskan untuk terus menjalani kehidupannya di luar negeri. Dari karakter tokoh ketiga cerpen tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perempuan dalam karya sastra memainkan peranan aktif dalam kehidupannya. Mereka mampu mencari kebahagiaannya sendiri dengan melakukan apa yang mereka inginkan. Hal ini mencerminkan kehidupan perempuan Indonesia masa kini, yang mulai berani membangkang terhadap norma-norma sosial yang mengikat, misalnya norma sosial yang mengharuskan perempuan bekerja di dalam rumah. Keberanian perempuan dalam hal ini tidak pelak lagi timbul karena kemajuan pendidikan dan gencarnya arus perubahan yang datang dari luar negeri karena kemajuan teknologi. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S10826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Sembodo
"Penelitian ini menggunakan metode analitis deskriptif dengan pendekatan gender. Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah novel Jendela-Jendela dengan tokoh utama perempuannya menjadi fokus utama dalam melihat relasi gender yang ada dalam novel tersebut. Pendekatan intrinsik digunakan untuk melihat penokohan yang ada dalam novel dan pendekatan ekstrinsik untuk melihat kaitan penokohan dengan relasi gender dalam novel. Penelitian ini bertujuan untuk melihat citra perempuan tokoh utama dan pandangannya terhadap tokoh lainnya baik laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa tokoh utama perempuan adalah perempuan yang berani untuk bebas dalam menentukan pilihannya. Tokoh itu berani untuk mencari tujuan hidupnya yang sebenarnya dan merombak stereotip perempuan yang ada. Tokoh ini tidak menampilkan feminisme atau berorientasi untuk menyetarakan gender. Namun dari keberaniannya dalam lepas dari stereotip yang dibentuk oleh kekuasaan patriarkis telah menunjukkan ia adalah sosok perempuan yang dapat dijadikan contoh bagi perempuan modern."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>