Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Suryandari
"Shona Junzo adalah salah seorang sastrawan yang hidup pada zaman kesusastraan Jepang moderen. is juga mendalami bahasa Inggris di Osaka Gaikokugo Gakko, dan juga pernah mendapat kehormatan dari The Rockefeller Foundation Amerika, untuk tinggal di Ohio selama satu tahun. Shono Junzo dikenal sebagai pengarang yang didalam karyanya mempergunakan teknik penulisan simbolik. Novel-_novelnya bertemakan kehidupan keluarga sehari-hari dan krisis yang dihadapinya. Karena itu Shono Junzo dikenal sebagai pengarang Katei Shosetsu (Novel Keluarga). Novel Puru Saido Shokei yang diterbitkan pada tahun 1954, merupakan novel keluarga yang ditulis dengan gaya simbolik. Pada tahun-tahun itu banyak juga yang menulis dengan gaya simbolik., namun tiada yang sebaik karya Shono Junzo sehingga untuk keunggulannya itu is menerima hadiah Akutagawa Ryunnosukeke 32. Novel ini menggambarkan keadaan suatu keluarga yang sedang dilanda krisis. Dengan teknik penulisan simbaliknya Shone Juno menyampaikan pesan/amanat di dalam karyanya kepada para pembaca agar berjaga-jaga dan selalu mawas diri dalam mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga. Di dalam novelnya ini, ia juga mengisyaratkan bila suatu keluarga lengah dan mengabaikan komunikasi dalam keluarga, niscaya yang akan tercipta adalah neraka dalam rumah tangga."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S13769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silmi Lathifah Zahra
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas Pencerita dan Teknik Penceritaan dalam Novel Al-Karnak
karya Naguib Mahfudz. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan Sosiologi Sastra dan struktural melalui unsur-unsur
intrinsik seperti, tema, tokoh, penokohan, alur, sudut pandang, latar, dan amanat
yang terdapat dalam novel. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan unsur
intrinsik dalam novel Al-Karnak, kemudian menjabarkan pencerita dan teknik
penceritaan dalam novel Al-Karnak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pencerita yang terdapat dalam novel adalah tokoh ?Aku?, Pencerita berkaitan erat
dengan pengarang. Kemudian penceritaan pada empat tokoh utama yang
mendominasi diceritakan secara dramatik atau tidak langsung dan hampir semua
penceritaan tokoh utamanya menggunakan teknik pemandangan dan adegan

ABSTRACT
The focus of this study are the narrator and storytelling techniques in a novel Al-
Karnak written by Naguib Mahfouz.The method which is used in this study is a
qualitative method with a structural approach and the Sociology of Literature
through intrinsic elements such as, themes, characters, characterizations, plot,
point of view, background, and the mandate contained in the novel. The purpose
of this study is to explain an intrinsic element in the novel Al-Karnak, then
describe the narrator and storytelling techniques in a novel Al-Karnak. These
results indicate that the narrator of the novel is the figure contained in the "I"
narrator is closely related to the author. Last but not least, telling in the four main
characters narrated dramatically or indirectly. Storytelling sights and scenes
technique are used by all the main characters."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42516
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Chodidjah
"Dalam perkembangan kesusastraan modern Jepang, khususnya pada masa setelah perang, telah lahir corak baru dalam aliran sastra yang berbeda dengan hasil karya sastra sebelumnya. Hal ditandai juga dengan munculnya pengarang-pengarang barn dengan berbagai karyanya. Endo Shusaku, disebut sebagai novelis Katolik, dengan novelnya Chinmoku juga memperlihatkan sebuah hasil karya sastra yang populer, tidak saja di negeri Jepang sendiri, tetapi juga di berbagai negara lainnya. Endo Shusaku dalam novel Chinmoku menggamharkan periode sejarah Jepang yang dikenal dengan abad Kristen di Jepang yaitu pada abad ke-17. Dengan menggunakan beberapa catatan sejarah, Endo merangkai cerita ini dengan sangat ahli, sehingga menjadi cerita yang sangat mengharukan dan sangat mencerminkan sisi kemanusiaan. Analisis mengenai tokoh utama novel ini yang mengalami dilema dan pergolakan batin yang sangat berat dilakukan dengan menggunakan metode penelitian pustaka. Adapun pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologi yaitu teori psikologi Carl Gustav Jung, yang dibatasi hanya mengenai konsep Self dan Gambaran Allah (Imago Del). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan memahami latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh tokoh utama novel Chinmoku ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan teori tersebut, diketahui bahwa latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh pendeta Rodrigues adalah ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap umat Kristen Jepang, dengan kata lain, ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap sesama manusia. Dengan penerapan teori Jung ini sekaligus dapat dibuktikan bahwa Gambaran Allah terdapat dalam jiwa Rodrigues. Dengan demikian, kalau dikatakan bahwa karya sastra merupakan hasiI renungan pengarang terhadap hidup dan kehidupan ini, maka dapat dikatakan pula bahwa gagasan yang terdapat dalam novel Chinmoku karya Endo Shusaku tersebut merupakan hasil renungannya mengenai persoalan kehidupan manusia yang dihadapinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agni Iga Iswarani
"Penelitian ini mengungkapkan wacana seksualitas yang ditampilkan karya sastra menantang ideologi yang dominan. Penelitian mengangkat novel Larung karya Ayu Utami sebagai kajian. Dengan metode analisis wacana Fairclough, penelitian ini menyimpulkan bahwa Larung menyajikan wacana seksualitas sebagai alat perlawanan terhadap ideologi gender dengan usaha-usaha dari para karakter di dalam upaya membuat tafsiran baru atas konstruksi sosial."
2004
TJPI-III-3-SeptDes2004-22
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Maria Salim
"Skripsi ini merupakan interpretasi dari Wayang liederen karya Noto Soeroto. Berdasarkan penelitian dan perbandingan-perbandingan antara karya sastranya dengan tulisan-tulisannya yang lain, penulis menemukan adanya persamaan dalam ungkapan-ungkapan di antara keduanya. Tulisan-tulisannya, khususnya memuat tentang pikiran sekitar hubungan politik antara Nederland dan Indonesia pada sekitar tahun 1920-1930 an. Sedangkan Wayang-liederen sesuai dengan judulnya sedikit banyak mengetengahkan tentang wayang. Namun dalam penyelidikan lebih lanjut, penulis menemukan bahwa karya ini bukanlah sekedar dendang lagu-lagu wayang saja, melainkan di baliknya terdapat arti yang lebih dalam, suatu pelajaran moral untuk mendewasakan diri dalam pembentukan watak manusia dengan latar belakang suasana politik. Hal inilahj yang merupakan tujuan pokok dari skripsi ini.Nama Noto Soeroto pertama kali penulis dengar dari Bapak Dr. H.B. Jassin. Sesudah perkenalan pertama ini banyak hal-hal yang menimbulkan keinginan tahu penulis untuk mengenal penyair ini lebih lanjut. Alasan pertama, karena Noto Soeroto sebagai orang Jawa, menulis syair syairnya dalam bahasa Belanda. Dengan sendirinya Noto Soeroto _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Nurafia
"Kekerasan simbolik menjadi gambaran adanya kekerasan secara implisit yang ternormalisasi dalam masyarakat. Keadaan tersebut tidak lepas dari adanya ruang sosial yang menjadi tempat munculnya kesewenang-wenangan kekuasaan. Melalui novel Dawuk Kisah Kelabu Dari Rumbuk Randu (2017), tergambar adanya pertarungan ruang sosial di desa Rumbuk Randu yang mencoba memarginalkan tokoh Mat Dawuk. Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana ruang sosial dalam novel Dawuk Kisah Kelabu Dari Rumbuk Randu (2017) menunjukkan adanya legitimasi kekerasan simbolik. Metode yang digunakan yakni analisis struktural dengan naratologi Mieke Bal serta didukung oleh konsep Pierre Bourdieu tentang kekerasan simbolik, habitus, kapital dan arena. Temuan artikel ini menunjukkan bahwa gambaran ruang sosial pedesaan menjadi pendukung terjadinya kekerasan simbolik lewat pertarungan kepentingan yang diinternalisasi dalam struktur sosial. Ruang sosial dijadikan tempat yang membenarkan opresi terhadap pihak-pihak yang termarginalkan serta masih rentannya intervensi kepentingan subjektif seolah menjadi kepentingan universal.

Symbolic violence is a picture of implicit violence that is normalized in society. This situation cannot be separated from the existence of social space which is a place for the emergence of arbitrariness of power. Through the novel Dawuk Stories of Gray Dari Rumbuk Randu (2017), it is illustrated that there is a social space struggle in Rumbuk Randu Village which tries to marginalize the character of Mat Dawuk. This article aims to discuss how the social space in the novel Dawuk Kisah Kelabu Dari Rumbuk Randu (2017) shows the legitimacy of symbolic violence. The method used is structural analysis using Mieke Bal's narration and supported by Pierre Bourdieu's concept of symbolic violence, habitus, capital and arena. The findings of this article show that the image of rural social space supports the occurrence of symbolic violence through the struggle of interests internalized in the social structure. Social space is used as a place to justify oppression of marginalized parties and the vulnerability of subjective interests to intervention seems to be a universal interest."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Minda Uli L. Miota
"ABSTRAK
Metode penelitian yang digunakan bersifat kepustakaan, dengan memakai cara kritik sastra, sejarah sastra dan perbandingan antar karya sastra. Tujuannya ialah untuk menganalisa teknik penulisan novel atau drama Kikuchi Kan yang tidak mendapat simpati dari sastrawan_ - sastrawan muda pada zamannya tetapi mendapat sambutan yang baik dari masyarakat umum. Sebagai bahan utamanya, yaitu karya besar Kikuchi Kan, Onshuu no kanata ni (Melampaui kebajikan dan balas dendam).
Pengumpulan bahan didapat dari fasilitas yang ada di perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan perpustakaan di pusat Kebudayaan Jepang (Japan Founda_tion) Jakarta.
Hasilnya menunjukkan bahwa teknik penulisan Kikuchi Kan nampak dari karakteristik karya-karya Kikuchi Kan baik novel maupun dramanya, yaitu: (1) berpusat pada atau mengutamakan kepentingan manusia (2) penyampaian karyanya berpegang pada tema shosetsu (3) alur cerita (plot) yang sederhana (4) utsukushi kodoo (keindahan perbuatan dan tingkah laku tokoh).

"
1989
S13737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anadya Demy Putri
"Pada masa pendudukan Jepang (1910-1945), masyarakat Korea mengalami penderitaan yang berat akibat pengekangan yang dilakukan pemerintah kolonial Jepang dengan berbagai cara. Selama masa pendudukan Jepang tersebut, banyak karya sastra yang lahir, salah satunya adalah puisi Dak karya Yun Dong-ju. Puisi ini ditulis pada tahun 1936 dan menggunakan diksi-diksi simbolik yang ironis sehingga menyiratkan keresahan yang dirasakan penyair mengenai kehidupan masyarakat Korea yang terkekang saat pendudukan Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan interpretasi puisi Dak karya Yun Dong-ju. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan semiotika dengan mengacu pada teori Michael Riffaterre. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik studi pustaka. Kemudian data-data yang terkumpul diolah dengan menggunakan teknik analisis data secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam puisi Dak penyair banyak menggunakan diksi-diksi simbolik seperti ‘ayam’, ‘langit’, dan ‘kandang’. Diksi-diksi tersebut merepresentasikan masyarakat Korea dan kondisi kehidupan mereka yang pada masa itu tidak memiliki kebebasan di tanah air sendiri.

During the Japanese occupation (1910-1945), the Korean people experienced severe suffering due to the restraints carried out by the Japanese colonial government in various ways. During the Japanese occupation, many literary works were born, one of which is the poem Dak by Yun Dong-ju. This poem was written in 1936 and used ironic symbolic dictions to convey the anxiety the poet feels about the life of the Korean people who were confined during the Japanese occupation. This study aims to describe the interpretation of Yun Dong-ju's poem Dak. In this study, the author uses a semiotic approach with reference to Michael Riffaterre's theory. This research uses descriptive analysis method with a qualitative approach. Data collection is done by using literature study techniques. Then the collected data is processed using qualitative data analysis techniques. The results of the research show that in Dak's poetry the poet used a lot of symbolic dictions such as 'chicken', 'sky', and 'cage'. These dictions represent Korean people and their living conditions who at that time did not have freedom in their own homeland.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Rizki Karimawanti Putri
"Skripsi ini membahas tokoh utama dalam novel Asmarani karya Suparto Brata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tokoh-tokoh, khususnya tokoh utama dalam novel Asmarani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Teori yang digunakan adalah teori struktural Luxemburg dan teori tema Panuti Sudjiman. Hasil penelitian ini menemukan karakteristik tokoh yang nakal, polos, suka mencari perhatian, dan kemudian karena peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya menjadikan tokoh Asmarani wanita yang dewasa.

Thithesis discussed on the main character in the novel Asmarani created by Suparto Brata. The aim of this research is to find out the character, particularry the main character in the novel Asmarani. This research using metodhs descriptove analysis. The basic theory that used is structural theory from Luxemburg and theme theory from Panuti Sudjiman. The result of this research find a naughty, plain, like to get attention, and then, bercause of the occasion that occurred in her lives, Asmarani become figures of a grown-up woman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retno Cahyaningrum
"[Skripsi ini menganalisis kalimat pasif bahasa Jerman dalam novel Tintenblut karya Cornelia Funke yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam novel Tintenblut versi terjemahan bahasa Indonesia dan melihat apakah terjadi pergeseran struktur bentuk dan perubahan perspektif makna dalam penerjemahannya. Teori yang digunakan adalah teori kalimat pasif bahasa Jerman menurut Pittner dan Berman, kalimat pasif bahasa Indonesia menurut Alwi dkk., dan pergeseran dalam penerjemahan menurut Simatupang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak kalimat Vorgangspassiv yang tetap menjadi pasif dalam bahasa Indonesia dan lebih banyak kalimat Zustandpassiv yang diterjemahkan menjadi aktif.
;This thesis analyzes Germanic passive voice in the novel entitled Tintenblut by Cornelia Funke, which is translated in Indonesian in Tintenblut Indonesian translation version. This thesis also attempts to identify shift in the structure of the form and change in the perspective of meaning in the translation. The theories used are theory about Germanic passive voice by Pittner and Berman, Indonesian passive voice by Alwi et al, and shift in translation by Simatupang. The result of the research shows that there are more sentences of Vorgangspassiv retained as passive in Indonesian and more sentences of Zustandpassiv translated into active.
;This thesis analyzes Germanic passive voice in the novel entitled Tintenblut by Cornelia Funke, which is translated in Indonesian in Tintenblut Indonesian translation version. This thesis also attempts to identify shift in the structure of the form and change in the perspective of meaning in the translation. The theories used are theory about Germanic passive voice by Pittner and Berman, Indonesian passive voice by Alwi et al, and shift in translation by Simatupang. The result of the research shows that there are more sentences of Vorgangspassiv retained as passive in Indonesian and more sentences of Zustandpassiv translated into active.
, This thesis analyzes Germanic passive voice in the novel entitled Tintenblut by Cornelia Funke, which is translated in Indonesian in Tintenblut Indonesian translation version. This thesis also attempts to identify shift in the structure of the form and change in the perspective of meaning in the translation. The theories used are theory about Germanic passive voice by Pittner and Berman, Indonesian passive voice by Alwi et al, and shift in translation by Simatupang. The result of the research shows that there are more sentences of Vorgangspassiv retained as passive in Indonesian and more sentences of Zustandpassiv translated into active.
]"
2015
S60818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>