Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3014 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Christijani Kartika Wahyuni
"ABSTRAK
Pembahasan mengenai kebudayaan Jepang dengan menelaah karya tulis berjudul Hagakure yang berisi pemikiran Yamamoto Tsunetomo tentang kaum samurai pada abad 18. Tujuannya adalah untuk memahami bentuk nilai-nilai ideal bushi dan pandangan atau pemikiran Tsunetomo mengenai bushido.
Pengumpulan data dilakukan dengan melalui penelitian kepustakaan, yaitu dengan menelusuri bahan bacaan atau buku-buku yang diperoleh terutama dari perpustakaan umum Saga (Jepang), perpustakaan Pusat kebudayaan Jepang bahan-bahan rujukan dari koleksi pembimb ing.
Kesimpaiannya menunjukkan bahwa hagakure tercipta dengan adanya kerinduan Tsunetomo untuk menghidupkan kembali nilai-ni1ai ideal bushi yang dianggapnya serta didapatinya telah mulai memudar dari penghayatan para samurai pada umumnya, akibat perubahan suasana jaman .

"
1990
S13723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah E. Kusrini
"Apabila kita memandang helai uang 5.000 yen Jepang, tertera di sana wajah ilmuwan Jepang bernama Inazo Nito_be. la dilahirkan pada tahun 1862 di kota Morioka, kabu_paten Iuate, Jepang bagian utara dan meninggal pada tahun 1933 di kota Victoria, Kaneda. Nitobe adalah seorang ilmuuan dan negarawan yang di kenal sebagai Bapak Liberaliame Jepang. Setelah me_nyelesaikan pendidikan ilmu pertanian di SaDooro (Jepang Utara), memperdalam bidang kesusasteraen Inggria, keuangan dan statiatik pada tahun 1883 di Universitas Tokyo. Pada waktu itulah, ia bertekad untuk menjadi 'jembatan' antara Jepang dengan dunia Barat. Di tahun 1884, Nitobe mangunjungi Amerika Serikat, kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas John Hopkins dan beberapa universitas lainnya di Jerman.. Ia juga merupakan salah seorang Profesor Jepang yang pertama kali dikirim pemerintahnya ke Amerika (Universitas Brown, 1911-1912) setelah Jepang menghapuskan politik Sakoku atau politik menutup diri dari hubungan dunia in_ternasional. Pada tahun 1897 Nitobe menulia hasil karyanya yang terkenal, yaitu 'Bushido' (Semangat Bushi ). Sejak tahun 1919 sampai tahun 1926, ia mengabdi pada Liga Banosa Bangsa, dan setelah itu berkecimpung di Institut Hubungan Masalah Politik sebagai ketuanya. Karena jasanya dalam memperkenalkan Jepang kepada dunia Barat itulah, maka tokoh Nitobe diabadikan oleh pe_merintah Jepang pada helai mata uang 5.000 Yen. Karya Ni_tobe yang berjudul 'Bushido' ini mengalami cetak ulang beberapa kali, dan ini menandakan bahwa buku tersebut cu_kup penting untuk diketahui oleh orang-orang yang ingin mempelajari atau memperdalam pengetahuannya tentang Je_pang. Oleh karena itulah penulis menganggap penting pemi_kiran Nitobe ini dan mengambil tema 'Pemikiran Bushido Menurut Nitobe' pada skripsi ini"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revy Andriani Juremi
"Tesis ini membahas nilai-nilai bushidõ dalam film Letters from Iwo Jima yang bersumber dari tiga religi, yakni Buddhisme, Konfusianisme, dan Shinto. Film Letters from Iwo Jima menceritakan tentang Perang Pasifik di Iwo Jima berdasarkan sudut pandang bangsa Jepang. Film ini menginterpretasikan adanya nilai-nilai bushidõ di Jepang yang bersumber dari ajaran Buddhisme, Konfusianisme, dan Shinto yang memberikan pengaruh besar dalam kehidupan orang Jepang. Nilai-nilai bushidõ yang bersumber dari ketiga religi tersebut membentuk pemikiran serta karakteristik orang Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif-analisis. Hasil penelitian mengungkapkan nilai-nilai bushidõ Jepang dalam film Letters from Iwo Jima.

This thesis is discussing Bushidõs values in the movie Letters from Iwo Jima which sourced from three religions (Buddhist, Confucianism, and Shinto). The movie Letters from Iwo Jima tell a story about Pacific warfare in Iwo Jima Japanese side point of view. This movie interpret certain Bushidõs values in Japan, which sourced from Buddhist, Confucianism, and Shinto. The three religions gave big influence in the Japanese way of life. Bushidõs values which sourced from that three religions molding their way of thinking and characteristic. This research is qualitative descriptive-analytical interpretive. The result of this study revealed Bushidõs values in the movie Letters from Iwo Jima."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Putra Surya Wardhana
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan propaganda ideologi bushido pada film berjudul Djagalah Tanah Djawa yang diterbitkan pada masa pendudukan Jepang. Jepang memiliki keterbatasan sumber daya alam dan manusia untuk menghadapi Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya. Jawa dipandang sebagai wilayah yang mampu memenuhi kebutuhan Jepang. Propaganda diperlukan agar ideologi bushido dapat diinternalisasi kepada penduduk Jawa. Permasalahan yang dibahas meliputi bentuk ideologi yang dipegang teguh oleh masyarakat Jepang; fungsi propaganda Jepang di Jawa; dan makna ideologi yang direpresentasikan film propaganda Djagalah Tanah Djawa pada masa pendudukan Jepang. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Penelitian menunjukkan ideologi memengaruhi seluruh pandangan hidup dan praktik sosial masyarakat Jepang, apalagi pada masa Perang Asia Timur Raya. Ideologi ini dimasukkan dalam film propaganda Djagalah Tanah Djawa. Fungsinya adalah untuk menarik hati penduduk Jawa agar bersedia mengikuti program Jepang. Makna yang ingin disampaikan adalah kemenangan atas penjajahan Sekutu hanya dapat diraih jika penduduk Jawa berkorban dan bekerja sama dengan Jepang demi mewujudkan “Jawa Baru”. Dengan demikian, Jepang dapat mendominasi alam sadar dan ketidaksadaran penduduk Jawa."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2021
900 HAN 5:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Renata Pertiwi Isadi
"Fokus penelitian ini untuk mengkaji pemaknaan nilai-nilai Bushido pada perempuan
Jepang dalam Rurouni Kenshin (2012) dan Myu no Anyo Papa ni Ageru (2008). Kedua
film merepresentasikan nilai-nilai Bushido dan kehidupan perempuan Jepang. Maka
pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana representasi praktik signifikasi
nilai-nilai Bushido pada perempuan Jepang dalam kedua film tersebut? Peneliti
menggunakan semiotika Barthes untuk menjawab pertanyaan tersebut. Terdapat tujuh
temuan yang dihasilkan, yakni integritas (Gi), pengasih (Jin), keberanian (Yu),
penghormatan (Rei), kejujuran (Makoto), martabat (Meiyo) dan kesetiaan (Chungi)."
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Astuti
"Yulia Astuti. Abstrak sbb. Bellah mendefinisikan religi sebagai sikap-sikap dan tindakan manusia dalam menjawab ultimate concern (keprihatinan mendasar) Ultimate concern tersebut berkaitan erat dengan ultimate value( nilai-nilai mendasar). Bellah membagi fungsi religi menjadi 2 bagian, yaitu: memberikan penjelasan yang memadai terhadap ultimate concern sehingga individu-individu yang mengalaminya dapat tetap hidup diatas ultimate concern tersebut. Fungsi lainya adalah sebagai landasan moralitas bagi masyarakat. Bellah mengkategorikan Bushido dan Hotoku sebagai suatu religi. Bushido adalah pedoman atau tuntunan hidup kaum samurai dan Hotoku sebagai suatu religi. Bushido adalah pedoman atau tuntunan hidup kaum samurai sedang Hotoku adalah suatu gerakan etika kaum tani yang dipelopori oleh Ninomiya Sontoku. Gerakan ini ditandai dengan didirikannya asosiasi-asosiasi pemberian kredit, yang dikenal dengan Hotokukai. Keduanya dimasukkan sebagai suatu religi karena keduanya dianggap mampu memberikan penjelasan terhadap ultimate concern dan menjadi landasan moralitas. Tentunya kedua hal tersebut terbatas bagi kelasnya masing-masing. Zaman tokugawa adalah suatu rentangan masa yang ditandai dengan sistem pembagian kelas masyarakat yang dikenal dengan Shi-no-ko-sho ( samurai-petani-pengrajin-pedagang). Pembagian kelas tersebut menyebabkan masyarakat pada saat itu menjadi begitu kompleks. Kompleksitas ini, menurut Bellah membuat masyarakat tokugawa dicekam suatu kegelisahan. Sehingga masalah dari samurai, petani, pengrajin dan pedagang berbeda-beda dan aspek religi merekapun beragam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Klauser, Wilhelm
Basel: Birkhauser, 1999
720.92 KLA r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Afif
"Semangat Bushidō telah menjadi etika nasional dan prinsip hidup yang dianut oleh orang Jepang. Bushidō, secara harfiah berarti jalan ksatria atau jalan samurai. Menurut Inazo Nitobe, terdapat tujuh nilai yang harus dipegang teguh oleh para samurai. Nilai tersebut adalah Gi「義」- Keadilan, Yuu「勇」- Keberanian , Jin「仁」- Kebajikan, Rei「礼」- Rasa Hormat/Kesopanan, Makoto「誠」- kesungguh-sungguhan, Meiyo「名誉」- Kehormatan, dan Chuugi「忠義」- Kesetiaan. Nilai-nilai tersebut disebarluaskan, salah satunya melalui drama televisi. Drama televisi, merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan, mempertahankan, serta menyebarluaskan nilai-nilai tersebut. Dragon Zakura, merupakan salah satu drama televisi yang memuat nilai-nilai Bushidō. Nilai kekesatriaan, kesetiaan, kehormatan, dan keberanian dalam Bushidō, merupakan etika yang senantiasa dilestarikan dalam kehidupan masyarakat Jepang. Bushidō telah menjadi landasan hidup bagi masyarakat Jepang yang fenomenal.

Spirit of Bushidō arleady become the natonal ethics and life principle which honour by Japanese people. Bushidō means literally knight ways or samurai ways ? the ways which fighting nobles. In a word, the ?Precepts of Knighthood,? the noblesse oblige of the warrior class. Inazo Nitobe?s book consists of an examination of seven virtues or principles that have been handed down from the times of the samurai and finally codified. The seven principles are Gi「義」- rectitude or justice, Yuu「勇」- courage, Jin「仁」- benevolence, , Rei「礼」- politeness, Makoto「誠」- earnestly, Meiyo「名誉」- honor, and Chuugi「忠義」- loyalty. Televison Drama is the media which could be use to convey, to maintain, and to spread the spirit of Bushidō. Dragon Zakura, is one of drama which have spirit of Bushidō. The values of chivalry, loyalty, honor, and courage in Bushidō, are the ethics that needs to preserved by all the people of Japan. Bushidō has become a phenomenon that became the foundation of life for the people of Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Maria Lendrida
"ABSTRAK
Uchimura Kanzo adalah salah seorang pemikir agama Kristen Jepang yang terkenal pada jaman Meiji, berasal dari keturunan keluarga bushi dari han Takazaki. Lahir pada akhir jaman Edo, menamatkan pendidikan terakhirnya di Sekolah Pertanian Sapporo (sekarang Universitas Hokkaido) dan Universitas Amherst di Amerika selama lebih kurang 3,5 tahun.
Uchimura adalah pemikir agama yang banyak menuangkan ide-ide Kristianinya lewat karya-karya tulisnya. Beberapa di antaranya diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing sehingga terkenal sampai ke luar Jepang. Di samping itu, juga masalah-masalah sosial, kenegaraan pada masa itu tidak pernah terlepas dari penglihatannya. Dan dia juga dikenal sebagai sastrawan pada jamannya.
Dalam mengeluarkan ide-idenya, ia tidak pernah terlepas dari pola pemikiran yang disebutnya dengan futatsu no Je yang artinya dua huruf J yaitu singkatan dari Jesus dan Jepang. Jesus bagi Uchimura merupakan sosok yang sangat ideal, sehingga Dia menempati urutan utama setelah Jepang negara kelahirannya.
Dia percaya bahwa agama yang diturunkan Jesus Kristus merupakan agama yang bisa membawa perbaikan terhadap kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Seperti Negara-_negara Eropa dan Amerika yang diidealkannya dapat mencapai kemajuan berkat pemikiran Kristiani.
Oleh karena itu, Uchimura sangat mengharapkan negara dan bangsa Jepang dapat menyatu padu secara harmonis dengan agama Kristen. Karena menurutnya, budaya Jepang mempunyai persamaan nilai dengan agama Kristen. Dia percaya bahwa perpaduan keduanya akan membawa kemajuan dan perkembangan bangsa dan negara Jepang seperti Negara-_negara Barat.
Meskipun sesungguhnya ia menolak dengan tegas realisasi perkembangan pemikiran Kristiani seperti dalam kenyataan hidup masyarakat Amerika. Dia menyatakan idenya dengan pasti mengenai agama Kristen Jepang yang cocok dengan alam budaya masyarakat Jepang.
Tetapi kenyataannya pada masa itu, masyarakat Jepang yang menjunjung tinggi nilai-nilai pemikiran feodal yang berpusat pada Kaisar, tidak bisa menerima pemikiran Futatsu no Je-nya Uchimura Kanzo. Namun ia tidak pernah putus asa untuk menyampaikan ide-idenya lewat karya tulisnya sampai akhir hayatnya.

"
1990
S13814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Arifin
"Skripsi ini berusaha memaparkan salah satu dari pada tema pokok dari pada ajaran Friedrich Nietzsche yang disebut dengan kehendak untuk kuasa, khususnya mengenai paham kekuasaannya, berdasarkan bacaan beberapa karyanya yang terpenting, dengan dibantu ulasan berbagai pengarang atas karya Friedrich Nietzsche. Secara garis besar, teori paham kekuasaan yang diajukan oleh Friedrich Nietzsche menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatu dalam tingkah laku manusia, satu-satunya faktor yang menentukan ialah daya pendorong hidup atau hawa nafsu. Setiap pengenalan manusia merupakan alat bagi kehendak untuk kuasa..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S16009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>