Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73377 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Rahman
"Dalam konteks pembelajaran bahasa kedua, dalam hal ini bahasa Inggris, pembelajar dalam berkomunikasi menggunakan beberapa strategi agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh lawan bicaranya. Jenis-jenis strategi komunikasi yang sering diterapkan oleh pembelajar mencakup circumlocution, comparison, demonstration, transfer, appeal or assistance, dan mime. Skripsi ini bertujuan untuk merigidentifikasi jenis-_jenis strategi yang sering digunakan oleh pembelajar bahasa kedua dan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan strategi komunikasi dan lamanya pembelajar mempelajari bahasa kedua tersebut, dalam hal ini bahasa Inggris. Penelitian difokuskan pada ujaran-ujaran yang dihasilkan oleh subyek penelitian, yang berjumlah 22 orang mahasiswa, dan data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan metode statistik Uji Kosmolgorov-Smirnov Percontoh Ganda Tidak Berpasangan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suryani
"Kontak bahasa memungkinkan terjadinya pembelajaran bahasa kedua. Perbedaan sistem bahasa pertama dengan bahasa kedua menimbulkan penyimpangan-penyimpangan kaidah_kaidah bahasa kedua, yang disebut interferensi. Penelitian ini merupakan studi kasus yang membahas permasalahan interferensi dalam pembelajaran bahasa kedua, khususnya Bahasa Jawa sebagai bahasa kedua. Data_data diperoleh dari kelas Penguasaan Bahasa Jawa IV sesi diskusi. Kerangka pikir dalam penelitian ini dilandasi oleh pendapat Weinreich (1979: 4 dan 64_65) yang menjelaskan pengertian interferensi dan jenis_jenis interferensi dalam pembelajaran bahasa kedua; Corder dalam Pateda (1989: 32) yang memberikan pengertian mengenai kesalahan kompetensi; Dulay, et al. (1982: 96) yang mengklasifikasikan kesalahan dalam pembelajaran bahasa kedua ke dalam taksonomi kesalahan berbahasa; serta Selinker (1985: 67) dan Richards (1974: 174) yang menjelaskan penyebab terjadinya interferensi pada pembelajaran bahasa kedua. Dengan kerangka pikir yang dilandasi kerangka teori di atas, tujuan penelitian ini, yakni mendeskripsikan jenis_jenis interferensi dan menemukan penyebab terjadinya interferensi dalam pembelajaran Bahasa Jawa sebagai bahasa kedua, serta memberikan sedikit kontribusi bagi pengajaran Bahasa Jawa di lingkungan Program Studi Jawa, dapat terpenuhi. Penelitian ini menunjukkan bahwa jenis interferensi yang paling dominan dalam pembelajaran Bahasa Jawa sebagai bahasa kedua adalah interferensi leksikal. Interferensi ini diwujudkan dalam modifikasi kata yang dilakukan pembelajar, sebagai strategi karena keterbatasan kompetensi mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S11677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangkuh Ajisoko
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji strategi metakognitif ketika proses membaca teks berbahasa Inggris dilakukan oleh pemelajar Indonesia. Subjek penelitian ini adalah 15 orang pemelajar universitas. Mereka adalah mahasiswa semester 4 dari fakultas ekonomi, di sebuah universitas di Jakarta Pusat. Pemelajar tersebut tergolong dalam tingkat kemampuan berbahasa Inggris menengah madya . Tujuan penelitian ini adalah 1 mengidentifikasi ragam strategi metakognitif yang digunakan mahasiswa dalam membaca teks dalam bahasa Inggris, 2 memaparkan frekuensi penggunaan strategi metakognitif pemelajar ketika membaca teks dalam bahasa Inggris, dan 3 menelaah hubungan penggunaan strategi metakognitif dengan hasil belajar dalam membaca teks bahasa Inggris. Mahasiswa diminta membaca sebuah teks berbahasa Inggris dengan cara menyuarakan pikiran mereka ketika mencoba memahaminya. Hal ini dikenal dengan metode think-aloud protocol TAP . Verbalisasi mereka direkam dengan alat perekam. Kemudian, data rekaman tersebut ditranskripkan. Terakhir, data tersebut dihubungkan dengan hasil belajar mereka di kelas bahasa Inggris. Pemelajar menggunakan 15 strategi dari 18 yang terklasifikasi ke dalam tiga fase membaca yaitu merencanakan, memantau, dan evaluasi. Ragam strategi metakognitif terbukti memiliki hubungan positif terhadap hasil belajar membaca mahasiswa. Sementara, frekuensi penggunaan strategi terbukti memiiki korelasi yang cukup baik terhadap hasil membaca mahasiswa.

ABSTRACT
This research examines the use of metacognitive strategies when Indonesian university students are reading English passages. The subjects of this study were 15 university students. They are the 4th semester students from faculty of economics in University X in Central Jakarta. The purposes of this research were 1 to identify the variety of metacognitive strategies that learners used in reading English, 2 to expose the frequency of the use of metacognitive strategies, and 3 to see the relationship between the use of metacognitive strategies and the learning result. Learners were asked to read a text by vocalizing their thoughts while trying to comprehend it. This is known as the method of think aloud protocol TAP . Their verbalization was recorded with a tape recorder. Then, the recorded data were transcribed. Finally, the data were correlated with the results of learning test. Learners used 13 strategies that are classified into 3 stages of reading i.e. planning, monitoring, and evaluating. The variety of metacognitive strategies is shown to have a positive relationship to the learning result of the learners. However, the frequency of metacognitive strategies has a fair correlation with the learning result."
2017
T48717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Telaumbanua, Tatema
"Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Inggris. Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur (library research). Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa media yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar Bahasa Inggris sangatlah penting untuk membantu mengkondisikan situasi kelas menjadi lebih hidup, menarik dan tidak membosankan. Peran utama media dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah untuk merangsang pikiran siswa dan mempermudah siswa dalam menangkap/memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 48 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Ardiani
"Pada setiap peristiwa komunikasi, penyerta komuni_kasi yang rasional selalu berusaha untuk menjaga diri dari kemungkinan kehilangan muka/harga diri. Untuk menjaga kemungkinan kehilangan muka, pada saat-saat tertentu penyerta korunikasi akan inenggunakan strategi yang dapat memperkecil kemungkinan kehilangan muka tersebut. Strategi yang dibahas dalam skripsi ini adalah strategi ujaran pengancam muka dengan pelunakan. Tujuan penulisan skripsi ini adalah memerikan tipe tipe ujaran yang bagaimana yang dikeluarkan oleh penu_tur sehubungan dengan tujuan yang hendak dicapainya, dan apa usahanya untuk memperkecil kemungkinan kehi_langan muka, serta maksim-maksim apa raja dari prinsip kerja sama Grice yang dilanggarnya. Dari hasil analisis diternikan bahwa ujaran pengancam muka dengan pelunakan dilakukan atas dasar per-timbangan kesopanan, dan dilakukan bukan semata-mata untuk menyampaikan informasi kepada lawan bicara, mela_inkan juga untuk menjaga hubungan sosial di antara penyerta komunikasi."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S14231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmarni Sawitri
"ABSTRAK
Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan verbal dan spasial kaum pria dan wanita berbeda. Kaum wanita memiliki kemampuan yang lebih baik dalam bidang verbal dibandingkan kaum pria. Sebaliknya kaum pria memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan kaum wanita dalam bidang spasial. Kemampuan verbal dan spasial yang terdapat pada diri seseorang mewakili kemampuan kognitif orang tersebut. Faktor kognitif merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam pemerolehan bahasa kedua. Apabila kemampuan kognitif antara pria dan wanita berbeda, maka semestinya tingkat penguasaan mereka akan bahasa kedua juga berbeda.

"
1996
S13978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djauhari Jatus Sulichah
"Surat kabar berbahasa Indonesia banyak menggunakan kata-kata pinjaman dari bahasa Inggris . Hal ini menarik perhatian penulis, karena banyak diantara bentuk-bentuk pinjaman itu ditulis dalam bentuk aslinya, sementara sebagian yang lain sudah disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan surat kabar, menurut pendapat penulis, mempunyai pengaruh yang cukup kuat pada masyarakat. Meskipun dapat pula dipertanyakan apakah bukan masyarakat yang mem_pengaruhi bahasa yang digunakan oleh surat kabar. Ragam bahasa yang digunakan oleh pers, dalam hal ini surat ka_bar, adalah suatu ragam tersendiri yang sejalan dengan syarat-syarat berita. Bahasa surat kabar biasanya singkat dan jelas. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa apa yang disajikan surat kabar hanyalah merupakan pokok berita tanpa mengemukakan berita itu dengan terperinci. Singkat disini berarti tidak menggunakan kalimat-kalimat atau istilah-istilah yang panjang. Adalah suatu kenyataan bahwa pada umumnya surat kabar di Indonesia sering mengutip berita yang bersumber dari kantor berita asing, khususnya yang berbahasa Inggris , kemudian menerjemahkan berita-berita itu ke dalam bahasa Indonesia..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S14045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mey Damayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada interaksi antarpembelajar di kelas kemahiran berbicara yang komunikatif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: (1) bentuk kesalahan pembelajar yang mendorong pemberian balikan negatif oleh rekan, (2) bentuk balikan negatif dari pembelajar yang paling sering muncul dan efektif, dan (3) persepsi pembelajar terhadap balikan dari rekan. Partisipan dalam penelitian ini adalah 52 pembelajar kemahiran berbicara bahasa Inggris VI di Program Studi Inggris Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas X. Data penelitian diperoleh melalui perekaman, pembagian kuesioner, dan wawancara. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) kesalahan yang mendorong pemberian balikan negatif oleh pembelajar adalah kesalahan kesalahan gramatikal, kesalahan leksikal, kesalahan fonologis, dan pemakaian bahasa pertama yang tidak diinginkan, (2) balikan negatif yang paling sering muncul dan efektif adalah balikan mengubah (60%), dan (3) sebagian besar pembelajar merasa bahwa balikan dari rekan cukup membantu meningkatkan kemahiran berbicara mereka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing, khususnya pengajaran kemahiran berbicara pada level lanjutan.

ABSTRACT
This study focuses on learner-learner interaction in a communicative English speaking class. The objective of this study is to find out: (1) learners’ error types leading to peer negative feedback, (2) the most frequent and effective types of peer negative feedback, and (3) learners’ perception towards negative feedback given by peers. The participants of this study are 52 students taking English speaking class VI of English Department of Humanities Faculty, X University. Data were collected through recordings, questionnaires, and interviews. The data were analyzed quantitatively and qualitatively. The analysis results reveal that: (1) error types leading to peer negative feedback involve gramatical error, lexical error, phonological error, and unsolicited uses of L1, (2) the type of peer negative feedback which is the most frequent and effective is recast (60%), and (3) most of learners feel that negative feedback given by peers is quite helpful to improve their speaking skills. The result of this study is expected to be able to contribute to the teaching of English as a foreign language, especially teaching speaking skill in advanced level."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T33305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Livia C. Rahayu
"Skripsi yang diajukan untuk mendapatkan gelar Sarjana Sastra ini membicarakan tentang perbedaan antara bentuk interogatif dan makna pertanyaan, khususnya dalam bahasa Inggris. Kalimat berbentuk interogatif tidak selamanya bermakna pertanyaan, demikian pula sebaliknya, kalimat berbentuk non-interogatif bisa bermakna pertanyaan. Oleh sebab itu uraian data dipermudah dengan Cara pengklasifikasian, yakni dijadikan tiga jenis klasifikasi besar, yakni kalimat interogatif bermakna pertanyaan, kalimat interogatif bermakna bukan pertanyaan, dan kalimat bukan interogatif bermakna pertanyaan. Tentu saja sebelum terjun ke dalam pengklasifikasian, terlebih dahulu dijelaskan bentuk interogatif dengan mengacu pada buku tata bahasa karangan Quirk dan kawan-kawan.Data terbagi atas data yang tertulis dan yang lisan. Yang tertulis diambil dari drama karya George Bernard Shaw, 'Pygmalion' sedangkan yang lisan diambil dari percakapan ringan dengan empat orang penutur asli bahasa Inggris, yang mewakili Inggris Britania dan Inggris Amerika. Selain itu dibahas pula segi pemakaian bentuk interogatif, yakni yang menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi orang untuk memakai bentuk interogatif atau jenis klasifi-kasi kalimat interogatif tertentu. Juga dibicarakan tentang komunikasi atau kontak fatis yang biasanya juga diungkapkan dengan bentuk interogatif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Fitriani
"Tindak tutur meminta maaf adalah tindak tutur yang ditujukan untuk memperbaiki suatu tindak pelanggaran dan mengembalikan keharmonisan hubungan sosial antara penutur dan petutur. Untuk mencapai tujuan itu, penutur perlu memilih strategi yang sesuai. Pemilihan strategi bertutur dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor kuasa dan solidaritas yang dimiliki oleh penutur dan petutur. Penelitian ini membahas strategi meminta maaf dalam bahasa Inggris di kalangan pengajar dan pemelajar bahasa Inggris di Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian sosiopragmatik yang menerapkan teori Olshtain dan Cohen (1983), Blum-Kulka dan Olsthain (1984), Holmes (1990), Trosborg (1995), dan Aijmer (1996) mengenai strategi meminta maaf.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan dan menjelaskan strategi meminta maaf dalam bahasa Inggris di kalangan pengajar bahasa Inggris di Universitas Negeri Jakarta,(2) mendeskripsikan dan menjelaskan strategi meminta maaf dalam bahasa Inggris di kalangan pemelajar bahasa Inggris di Universitas Negeri Jakarta, (3) menjelaskan pengaruh faktor kuasa dan solidaritas terhadap pemilihan strategi meminta maaf, (4) mencari petunjuk apakah faktor jender, nilai TOEFL, pengalaman menetap di negara berbahasa Inggris, lamanya belajar, dan pengalaman mengajar mempengaruhi pemilihan strategi meminta maaf. Data penelitian ini diambil dari kuesioner survei yang telah diisi oleh 23 orang pengajar bahasa Inggris dan 88 orang pemelajar bahasa Inggris di Universitas Negeri Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden lebih memilih strategi gabungan meminta maaf daripada strategi dasar meminta maaf. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa strategi meminta maaf yang digunakan oleh kelompok pengajar berbeda dengan strategi meminta maaf yang digunakan oleh kelompok pemelajar. Selain itu, ditemukan pula adanya pengaruh faktor kuasa dan solidaritas terhadap penggunaan strategi meminta maaf. Temuan lain dari penelitian ini adalah faktor jender, nilai TOEFL, pengalaman menetap di negara berbahasa Inggris, lamanya belajar, dan pengalaman mengajar mempengaruhi pemilihan strategi meminta maaf yang digunakan oleh responden.

The Speech act of apologizing is the speech act which is aimed at providing remedy for an offence and restoring social harmony between an addresser and an addressee. An addresser needs to decide appropriate strategies to achieve such goals. There are some factors that influence addresser in choosing appropriate strategies, such as power and solidarity the addresser or addressee has. This study employs sociopragmatic approach, applying theories of Olshtain and Cohen (1983), Blum-Kulka and Olshtain (1984), Holmes (1990), Trosborg (1995), and Aijmer (1996) on apologizing strategy.
This study aims at (1) describing and explaining apologizing strategies used by English lecturers at Jakarta State University, (2) describing and explaining apologizing strategies used by English learners at Jakarta State University, (3) explaining the influence of power and solidarity on apologizing strategies used by the respondents, (4) identifying the influence of gender, TOEFL score, respondentsÂ? experience living in English speaking countries, length of studying English, and teaching experience on apologizing strategies that are used by the respondents. The data of this study are derived from the questionnaires which had been completed by 23 English lecturers and 88 English learners at Jakarta State University.
The result of the study reveals that the majority of the respondents prefer to use combined apologizing strategies to main apologizing strategies. The finding further reveals that apologizing strategies used by English lecturers are different from those used by English learners. The finding also shows that power and solidarity influence the respondents in choosing apologizing strategies. Furthermore, gender, TOEFL score, respondentsÂ? experience living in English speaking countries, length of learning English, and teaching experience influence the respondents in choosing apologizing strategies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T39178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>