Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89705 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Estherina Susanto-Wiyana
"Mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa saya sebagai mahasiswi seksi Inggris yang mempelajari bidang linguistik tertarik untuk melakukan analisis kesilapan terhadap penguasaan bahasa Inggris siswa SMA di Ambon. Dalam butir 1.1 ini saya akan mencoba menguraikan secara umum tentang latar belakang dari penelitian ini, sedangkan alasan yang lebih khusus akan diuraikan dalam butir 1.2 (Alasan penelitian). Motivasi belajar bahasa asinq. Komunikasi berkembang sangat pesat. Radio, film, televisi, surat kabar mengalami kemajuan yang tak ada taranya. Apa yang terjadi di London dapat langsung disaksikan oleh penduduk Indonesia melalui layar televisi. Suatu kejadian di desa kecil seperti Muncar dalam sekejap sudah dapat diketahui oleh jutaan penduduk dunia. Perhubungan yang semakin lancar, juga mempermudah seseorang untuk bepergian. Arus wisatawan meningkat dengan cepat, sehingga jumlah wisatawan dalam setahun di negara Singapura dan Spanyol melebihi jumlah penduduk yang berdiam di masing-masing negara tersebut. Bukan hanya dalam bidang pariwisata, kontak antar bangsa juga meningkat di bidang lain, caperti: industri, perdagangan, pendidikan, diplomatik dan sebagainya. Akibat dari kontak antar bangsa yang meningkat, kebutuhan akan belajar bahasa asing makin dirasakan (Trim, 1979: 101)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Yulida
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kesaint Blanc, 2004
428 Bis
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Idaryani
Depok: Rajawali Press, 2023
428 IDA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Made Dharma Susena Suyasa
"Penelitian ini mencoba memperlihatkan bagaimana penerjemahan konsruksi terbelah dalam bahasa Inggris ke dalarn bahasa Indonesia dapat menunjukkan konstruksi terbelah dalam bahasa Indonesia. Data dalam penelitian ini diambil dari dua novel dan dua teks akademis dalam bahasa Inggris berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah (I) pemerian struktur, (2) pembandingan struktur, (3) dan pemerian perbedaan yang ada di antara konstruksi terbelah bahasa Inggris dan konstruksi dalam bahasa Indonesia yang menjadi padanannya. Untuk menganalisis konstruksi terbelah bahasa Inggris digunakan pendapat Biber et al. (1999), Brinton (2000), Huddleston dan Pullum (2002), dan Griffiths (2006). Untuk menganalisis terjemahannya digunakan pendapat Haim (1984), Suparno (1993), Alwi et al. (1998), dan Stoel (2005). Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa dalam bahasa Indonesia ada beberapa jenis konstruksi terbelah. Selain itu, diperlihatkan juga gambaran tentang struktur topik-komen dan fokus dalam konstruksi terbelah bahasa Indonesia.

This research attempts to show how the translation of English cleft-construction into Indonesian can elucidate Indonesian cleft-construction. Two novels and two academic texts including their translation in Indonesian are employed to provide the data. The analysis methods used in this research are (l) to describe the structure, (2) to contrast the structure, and (3) to formulate the differences between the English cleft-construction and Indonesian construction used as its equivalence. The description of English cleft-construction is based on Biber et al. (1999), Brinton (2000), Huddleston and Pullum (2002), and Griffiths (2006). In Indonesian, Halim (1984), Supamo (1993), Alwi et al. (1998), and Stoel (2005) are used as a ground to analyze the construction used as English cleft-construction equivalence. It is revealed that there are some constructions called cleft-construction in Indonesian. Topic-comment structure and focus of Indonesian cleft-construction are also explained in this research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T17622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Jannes Freddy
"The objectives of this research are to find the relationship between language attitude and self-concept with English writing ability and to describe the language attitude, self-concept, and English writing ability based on social factors such as gender, ethnicity, and college background. The survey was conducted at five universities/colleges in Jakarta.
There are three approaches used in this research. sociolinguistic, psychological, and language teaching approaches. The collecting data technique applied in this research was randomly purposive sampling. Questionnaires are used to obtain the language attitude and self-concept data. Writing tests are conducted to get the writing ability scores. The obtained writing scores are the mean provided by two qualified writing raters. All data in the form of numbers are statistically analyzed by computer using SPPS (Slalislical Packages./or Social Studies) 1 1.0 for windows by using parametric and nonparametric tests such as Pearson Product Moment, Regression, Anova, T-testnd Kruskal-Wallis H.
The study reveals that there are positive relationships between:
(1) attitude toward English and English writing ability;
(2) self-concept and English writing ability; and
(3) attitude toward English and self-concept with English writing ability.
The study also proves that:
(4) except for the kind of work that needs English, the social variables such as gender, ethnicity, college background do not seem to contribute to the attitude toward English;
(5) the social variables do not seem to contribute to the writing self-concept; and
(6) except for college background and the kind of work that needs English, the social variables do not seem to contribute to the writing self-concept.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Livia C. Rahayu
"Skripsi yang diajukan untuk mendapatkan gelar Sarjana Sastra ini membicarakan tentang perbedaan antara bentuk interogatif dan makna pertanyaan, khususnya dalam bahasa Inggris. Kalimat berbentuk interogatif tidak selamanya bermakna pertanyaan, demikian pula sebaliknya, kalimat berbentuk non-interogatif bisa bermakna pertanyaan. Oleh sebab itu uraian data dipermudah dengan Cara pengklasifikasian, yakni dijadikan tiga jenis klasifikasi besar, yakni kalimat interogatif bermakna pertanyaan, kalimat interogatif bermakna bukan pertanyaan, dan kalimat bukan interogatif bermakna pertanyaan. Tentu saja sebelum terjun ke dalam pengklasifikasian, terlebih dahulu dijelaskan bentuk interogatif dengan mengacu pada buku tata bahasa karangan Quirk dan kawan-kawan.Data terbagi atas data yang tertulis dan yang lisan. Yang tertulis diambil dari drama karya George Bernard Shaw, 'Pygmalion' sedangkan yang lisan diambil dari percakapan ringan dengan empat orang penutur asli bahasa Inggris, yang mewakili Inggris Britania dan Inggris Amerika. Selain itu dibahas pula segi pemakaian bentuk interogatif, yakni yang menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi orang untuk memakai bentuk interogatif atau jenis klasifi-kasi kalimat interogatif tertentu. Juga dibicarakan tentang komunikasi atau kontak fatis yang biasanya juga diungkapkan dengan bentuk interogatif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
420.07 SER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rosfita
"Skripsi ini membahas keberhasilan dan kegagalan komunikasi yang terjadi antara penutur bahasa Indonesia dengan penutur bahasa Inggris. Keberhasilan komunikasi ini ditinjau dari keberterimaan dan ketidakberterimaan ujaran yang merupakan realisasi permintaan dan permintaan maaf.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan responden penutur bahasa Indonesia berdasarkan kuesioner yang telah disusun. Hasil tertulis dari wawancara, dalam bahasa Inggris yang merupakan bahasa asing bagi responden, kemudian diperlihatkan kepada responden penutur asli bahasa Inggris untuk dinilai menjadi berterima dan tidak berterima dengan disertai alasannya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 68 ujaran permintaan (request) yang berhasil dikumpulkan, 44,1% merupakan ujaran yang berterima, 19,1% tidak berterima karena penyimpangan tata bahasa dan kosa kata, dan 36,7% tidak berterima karena alasan pragmatic yang dinilai sebagai ujaran yang tidak sopan: Kesan tidak sopan timbul karena penutur mempergunakan bentuk langsung (direct) untuk merealisasikan permintaan kepada lawan bicara yang berkedudukan lebih tinggi dimana seharusnya dipergunakan bentuk tidak langsung (indirect).
Untuk realisasi permintaan maaf (apology), dari 38 ujaran yang terkumpul, 28,9% merupakan ujaran yang berterima. 34,2% merupakan ujaran yang tidak berterima karena penyimpangan dalam kaidah tata bahasa atau pemilihan kosa kata. Sisanya, 36,8% tidak berterima karena sebab sebab pragmatic, yaitu kekuranglengkapan.
Dalam merealisasikan permintaan maaf seseorang bukan hanya diharapkan mengujarkan ungkapan maaf, tetapi juga alasan terjadinya pelanggaran yang juga harus dapat diterima dan masuk akal, serta sebaiknya diikuti pula dengan tawaran untuk mengganti atau memperbaiki kerusakan atau pelanggaran yang terjadi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kejora
"Bahasa Inggris, ditinjau dari sejarah perkembangannya, umum dibedakan atas tiga periode, yaitu periode bahasa Inggris Kuno (IA), periode bahasa Inggris Pertengahan (IP), dan periode bahasa Inggris Modern (IM). Periode bahasa Inggris Modern lebih jauh dapat dibeda_kan lagi atas periode bahasa Inggris Modern Awal (IMA) dan periode bahasa Inggris Modern masa kini. Bagaimana ejaan bahasa Inggris dalam periode Inggris Kuno, periode Inggris Pertengahan, dan periode Inggris Modern Awal, itu_lah yang menjadi pokok masalah penelitian ini. Adapun tujuan utamanya ialah.memberikan gambaran umum mengenai ejaan bahasa Inggris dalam ketiga periode tersebut, di samping menjelaskan pula perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan antara ejaan satu pe_riode dengan ejaan periode lainnya. Ejaan yang dimaksud di sini bersangkutan dengan bagaimana bunyi-bunyi digambarkan atau dinyatakan dengan huruf dan bagaimana huruf-huruf digunakan untuk menyatakan bunyi-bunyi. Untuk membahas masalah, diperlukan teks IK, teks IP, dan teks IMA yang disertai transkripsi fonetis sebagai penggambaran ucapan masing-masing periode. Teks-teks yang dimaksud diperoleh dari buku Albert R. Narckwardt, Introduction to the English Language (1950). Maka dalam karya tulis dipakai metode penelitian korpus (teks), dengan prosedur kerja sebagai berikut: mendaftarkan huruf-_huruf dari tiap-tiap periode yang ditemukan dalam teks, mendaftar_kan bunyi-bunyi dari tiap-tiap periode yang ditemukan dalam teks, mengklasifikasikan bunyi-bunyi ke dalam vokal, diftong, dan konsonan, menginterpretasi penggambaran bunyi-bunyi dengan huruf dan penggunaan huruf-huruf untuk menyatakan bunyi dalam tiap-tiap periode, membandingkan bagaimana bunyi-bunyi dinyatakan dengan huruf dan bagaimana huruf-huruf digunakan untuk menyatakan bunyi-bunyi dari satu periode ke periode lain.
Hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa huruf IK tidak la_gi terdapat dalam abjad IP, dan sebaliknya, abjad IP mempunyai hu_ruf yang tidak terdapat dalam abjad IK. Huruf-huruf IP untuk selan_jutnya menjadi huruf-huruf yang membentuk abjad IMA, dengan tambah_an satu huruf baru dalam periode IMA. Mengenai bunyi, ada bunyi-bunyi yang terdapat baik dalam pe_riode IK, periode IP, maupun periode IMA, ada yang hanya terdapat dalam dua dari ketiga periode tersebut, dan ada yang hanya terdapat dalam satu dari ketiga periode tersebut. Dari satu periode ke periode lainnya terdapat perbedaan dalam menggambarkan atau menyatakan beberapa bunyi tertentu dalam ejaan; begitu pula, dari satu periode ke periode lainnya terdapat perbedaan dalam menggunakan beberapa huruf tertentu untuk menggambarkan bunyi-bunyi. Di samping adanya perbedaan-perbedaan dalam menggambarkan bunyi dengan huruf, dan sebaliknya, dalam menggunakan huruf untuk menyatakan bunyi, pada ketiga periode itu terdapat pula persamaan dalam menggambarkan beberapa bunyi tertentu dalam ejaan, dan terdapat persamaan dalam menggunakan beberapa huruf tertentu dalam menyatakan bunyi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>