Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50903 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Iskandar
"Skripsi ini adalah penelitian mengenai satir yang terdapat di dalam roman Tartarin sur les Alpes karya Al_phonse Daudet. Tujuannya ialah untuk mendeskripsikan penam_pilan satir dalam roman tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode struktural, yaitu penelitian yang bertitik tolak pada teks, dan dibatasi pada aspek sintaksis dan aspek semantik karya. Hasil penelitian awal memperlihatkan adanya penampilan dua bentuk satir dalam roman tersebut, yaitu satir terhadap menjamurnya kegiatan pendakian gunung serta satin terhadap pariwisata di Swiss. Dengan menerapkan pengertian satir yang diperoleh dari Jean Dubois dan Leonard Feinberg, serta teori Tzvetan Todorov mengenai aspek sintaksis dan aspek semantik dalam karya, data-data dikumpulkan dan dianalisis.
Hasil penelitian aspek sintaksis memperlihatkan bahwa kedua bentuk satir di atas ditampilkan dalam sebuah roman yang dikemas dalam bentuk cerita perjalanan tokoh Tartarin mendaki gunung. Satir terhadap menjamurnya kelompok-kelom_pok pendaki gunung hadir dalam rangka cerita alur utamanya. Satir terhadap pariwisata Swiss, ditampilkan dalam digresi_digresi panjang yang berisi satir. Kedua satir tersebut juga ditampilkan dalam aspek semantik karya, yaitu melalui peristiwa-peristiwa yang mengandung ejekan dan sindiran, tokoh-tokoh yang diejek dan disindir, serta ejekan dan sindiran pada tempat-tempat tertentu di Swiss. Kehadiran tokoh dan latar tempat yang lain berfungsi untuk mendukung penampilan satir. Yang menarik adalah kehadiran tokoh Tartarin sebagai tokoh utama yang memegang peranan penting dalam penampilan satir. Ia menjadi sosok pendaki gunung yang dikritik sekaligus pula menjadi tokoh yang mengkritik pariwisata di Swiss."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daudet, A.
Paris : Flammarion
843.8 D 41 ts
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oom Rohmah Syamsudin
"Dunia kesusastraan Perancis tidak hanya dikuasai oleh orang-orang Perancis, melainkan diwarnai pula oleh pengarang-pengarang atau penulis-penulis luar Perancis yang memakai bahasa Perancis sebagai medianya. Hal ini berkembang terutama dalam 30 tahun terakhir ini atau tepatnya setelah tahun-tahun kemerdekaan bagi negara-negara bekas iajahan Perancis.
Negara-negara yang menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa pengantar atau sebagai bahasa resmi ini dikenal sebagai negara-negara Francophone. Kesusastraannya pun dikenal dengan kesusastraan Francophone, sehingga dapat dikatakan bahwa kesusastraan francophone merupakan bagian dari kesusastraan Perancis. Negara-negara yang termasuk dalam negara-negara Francophone ini adalah Belgia, Kepulauan Karibia, Guyana, Mesir, Libanon, Maghribi (Afrika Utara), Afrika hitam, Canada dan Swiss.
Dari latar belakang yang berbeda, seperti letak geografis, tradisi kebudayaan, pengalaman sejarah dan banyak hal lagi yang berbeda, muncul lah berbagai macam roman, puisi, cerita-cerita pendek, drama, yang kesemuanya mempunyai hanya satu persamaan, yaitu semuanya ditulis dalam bahasa Perancis. Hal itulah yang turut memperkaya dunia kesusastraan Perancis saat ini.
Dari sekian banyaknya negara-negara Francophone yang turut mewarnai dunia kesusastraan Perancis, saat ini yang lebih banyak menunjukkan kemajuan atau banyak dibicarakan orang karena kemajuan mereka, mengingat keterlambatan mereka meraih kemerdekaannya, adalah kesusastraan yang berasal dari Afrika, baik Afrika hitam maupun Afrika utara atau yang lebih dikenal dengan sebutan negara-negara Maghribi.
Kesusastraan Francophone mempunyai ciri--ciri khusus dari setiap negaranya, terutama den negara-negara bekas jajahan Perancis seperti negara-negara Afrika, terutama Afrika hitam atau pun dari Maghribi seperti telah dikemukakan di atas. Kebanyakan dari karya mereka masih bersifat 'ditujukan bagi orang lain'. Dalam hal ini, karya-karya mereka masih ditujukan pada orang Perancis. Karya-karya ini digunakan sebagai media untuk menarik perhatian dan bahkan untuk membalas dendam mereka pada Perancis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Budi Handayani
"ABSTRAK
Berdasarkan hasil penelitian, dalam lekor_ Les ourbe - ri .- s de Stavin., mernang terlihat adanya unsur-unsur yang sa_ma dengan unsur-unsur Commedia del misalnya pola slur aorta tokoh setagai arketip.Seperti yang telah disebutkan pada pendahuluan bahwa Commedia dell'arte berasal dari Itali dan mempunyai penga - ruhnya yang cukup besar pada drama Francis, melalui drama --wan Noliere. Sehingga pendapat para kritikus antara lain Pierre Voltz yang men_yateken bahwa, Les Fourberies de Scapin mempunyai unsur-unsur Commedia dell'arte ternyata beralasan.Bermula dengan judul lakon yang menggunakan nsma tokoh pelayan Scapin dalam Les Fourberies de Scapin, judul yang se= pa dapat di j ur=!pai dal= Commedia dell' arte, yang menga - cu pada tokoh pelayan Scapino. Na_riun dibandingkan dengan ju_dul-judul yang ada dalam Commedia dell'arte, maka Les Four - beries de Scapin adalah judul yang menonjolkan adanya akal

"
1985
S14455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widaningsih
"Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk memperlihatkan unsur moeurs dalam Une Vie. Adapun yang disebut moeurs adalah kebiasaan-kebiasaan seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu yang berhubungan dengan perilaku moral dalam suatu tempat dan kurun waktu tertentu.
Pendekatan yang dipakai dalam skripsi ini adalah pendekatan struktural, yang analisisnya dipusatkan kepada karya itu sendiri. Untuk mendukung penelitian ini akan dipakai teori Roland Sarthes tentang hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik dalam karya, serta teori M.P. Schmitt dan A. Viala tentang hubungan teks dan acuan.
Analisis sintagmatik memperlihatkan pengulangan peristiwa petualangan cinta dalam satuan-satuan isi cerita. Selain itu, dari alur hubungan sebab-akibat yang dibentuk dari masing-masing pusat cerita atau tokoh (ada 8 cerita kecil yang berpusat pada 8 tokoh), terlihat bahwa unsur penyelewengan mendominasi tiap-tiap alur dan memotivasi setiap tindakan tokoh. Dengan demikian petualangan cinta tampak sebagai 'kebiasaan' atau moeurs.
Analisis paradigmatik terdiri atas analisis tokoh serta latar. Analisis tokoh memperlihatkan bahwa dari kedelapan tokoh, lima di antaranya memiliki sifat-sifat yang mengarahkan mereka pada kecenderungan untuk melakukan penyelewengan. Petualangan cinta sebagai moeurs didukung pula oleh sikap para penduduk desa umumnya yang menganggap penyelewengan cinta sebagai hal yang biasa.
Analisis latar yang meliputi analisis ruang dan waktu, memperlihatkan bahwa kebiasaan atau moeurs dalam perilaku, sehubungan dengan petualangan cinta, meliputi waktu yang luas, sejak akhir abad ke-18. Kebiasaan tersebut terjadi di daerah yang terpencil yang jarang berhu_bungan dengan dunia luar, yaitu di sekitar desa Yport di Normandia, sehingga kebiasaan itu bertahan lama di daerah tersebut.
Dengan demikian sesuai dengan tujuan penelitian, baik alur, pengaluran, tokoh, maupun latar dalam Une Vie mem-perlihatkan moeurs, yaitu moeurs petualangan cinta.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Chairul Baryah
"Analisis alur terbagi dua yaitu struktur formal alur yang ditulis oleh Luxemburg dan struktur formal alur teori Todorov yang dipresentaikan oleh Jack van de Weide. Dari analisis struktur formal alur Luxemburg akan terlihat unsur tegangan yang terbangun dalam peristiwa-peristiwa fungsuional yakni situasi awal, komplikasi dan selesaian. Sedangkan dari struktur formal alur teori Todorov, alur terbagi dua yaitu alur kejahatan dan alur penyelidikan. Dalam roman ini kedua alur itu dapat diuraikan. Melalui analisis fokalisasi .."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15811
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Zaeni Tasripin
"Penelitian mengenai tema dalam novel Asywak (1947) yang ditulis oleh Sayyid Qutb (1906-1966). Tujuannya adalah untuk membuktikan adanya unsur-unsur romantisme dalam tema dan unsur-unsur intrinsik lainnya. Kerangka teori yang digunakan adalah romantisme dalam fiksi. Romantisme merupakan sebuah pendekatan kefilsafatan yang berkembang di Eropa menjelang akhir abad ke-18. Gagasan ini kemudian berkembang menjadi sebuah aliran kesusastraan yang mengutamakan perasaan, pikiran, dan tindakan spontanitas; aliran seni yang mengutamakan imajinasi, emosi, dan sentimen idealisme. Dalam fiksi, romantisisme diterjemahkan sebagai gagasan yang memuat semangat dan kerinduan yang besar terhadap alam, obsesi yang besar terhadap masa lalu, ketiadaan batas yang jelas antara mimpi dan realitas, cinta yang melankolik dan idealis, dan celaan terhadap kehidupan perkotaan dan kecintaan terhadap alam pedesaan. Analisis dilakukan melalui pedekatan struktural dengan melakukan penelaahan terhadap beberapa unsur-unsur intrinsik yang berperan panting dalam membangun gagasan-gagasan romantik secara integral dan memperhatikan koherensi antarunsur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Asywak karya Sayyid Qutb merupakan novel bercorak romantik, dengan memuat beberapa unsur penting romantisme dalam tema dan unsur-unsur intrinsik lainnya. Dalam tema, terdapat gagasan obsesi dan kerinduan yang besar terhadap masa lalu, ketiadaan batas yang jelas antara mimpi dan realitas, cinta yang melankolik dan idealis, dan celaan terhadap kehidupan perkotaan dan kecintaan terhadap alam pedesaan. Sikap melankolik dan idealis dalam percintaan menjadi unsur romantisme yang paling mendominasi keseluruhan isi cerita, dan unsur penokohan beserta metode-metodenya menjadi unsur intrinsik yang paling banyak mendukung tema, dengan memuat unsu_r-unsur romantisme dalam karakter tokoh-tokohnya. Metode-metode penokohan kemudian memperkuat bukti kecenderungan pengarang terhadap romantisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Natalia Paramitha
"Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur feminisme yang terdapat dalam roman Les Merveilleux Nuages, karya Françoise Sagan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Teori-teori yang digunakan untuk menunjang pendekatan struktural dalam penelitian ini adalah teori mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik dari Roland Barthes serta teori mengenai sekuen dari M.P. Schmitt dan A. Viala. Analisis sintagmatik yang terdiri atas dua bagian, yaitu pengaluran dan alur cerita, menunjukkan bahwa unsur feminisme terlihat dalam tindakan-tindakan tokoh Josée. Analisis paradigmatik yang terdiri atas analisis tokoh, hubungan tokoh utama dengan tokoh-tokoh lainnya, dan analisis latar yang terdiri atas dua bagian, yaitu latar ruang dan latar waktu, menunjukkan bahwa unsur feminisme terlihat dalam tindakan¬tindakan para tokoh, khususnya tokoh Josée. Sebagai kesimpulan, seluruh aspek yang dibahas dalam skripsi ini menunjukkan adanya unsur feminisme dalam roman Les Merveilleux Nuages, karya Françoise Sagan. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14525
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Michaela D. Dwianto
"La Cave Aux Crapauds (Ceruk Katak) karya Thomas Owen merupakan sebuah karya sastra fantastik Belgia berbahasa Perancis. Karya itu terdiri dari dua puluh cerita pendek, di antaranya Le Destin des Mains (Suratan Tangan). Tidak seperti apa yang didefinisikan oleh Para ahli sastra sehubungan dengan kesusastraan fantastik, Le Destin des Mains tidak menceritakan kisah tentang peristiwa atau mahluk supranatural. Dan lepas dari tiadanya unsur-unsur tersebut, cerita pendek itu dimasukkan ke dalam kategori cerita fantastik. Skripsi ini bertujuan untuk menemukan dimana letak unsur-unsur fantastik dalam Le Destin des Mains yang dapat menempatkan cerita pendek tersebut dalam kategori cerita fantastik. Teori struktural yang digunakan akan mencakup teori Roland Barthes tentang unsur-unsur sintagmatik dan paradigmatik, teori Tzvetan Todorov tentang aspek verbal, teori Mariana Tutescue tentang isotopi dan teori Raymond Roge tentang struktur cerita fantastik. Analisis sintagmatik dan paradigmatik mengungkapkan bahwa unsur-unsur fantastik yang ditekankan pada rasa ngeri dan takut terletak dalam indeks waktu dan tempat. Sedangkan analisis paradigmatik tokoh lebih banyak mengungkapkan sisi psikologis dalam cerita: Akan halnya analisis sintagmatik, tidak dijumpai sepenuhnya tahapan-tahapan kisah fantastik menurut konsep Roge. Dalam analisis aspek verbal, terungkap pula dua kacenderungan yang sama, yaitu fantastik dan psikologis. Analisis tuturan, yaitu gaya bahasa kias, mengungkapkan unsur-unsur fantastik yang ditekankan pada kesan ngeri dan menakutkan. Sedangkan analisis penuturan, yaitu sudut pandang, menunjukkan sisi kacenderungan psikologis yang memberi tekanan pada masalah intern dalam diri tokoh utama. Analisis isotopi pun menunjukkan adanya dua kecenderungan dalam cerita, yaitu fantastik dan psikologis. Dapat ditambahkan pula bahwa cara membaca dari awal sampai akhir (irreversible) mendukung timbulnya kesan fantastik. Akhirnya, analisis struktural secara keseluruhan mengungkapkan bahwa dalam Le Destin des Mains, unsur-unsur fantastik dan psikologis berbaur, dengan penekanan pada unsur-unsur psikologis ; batas antara kedua genre tersebut kabur. Cerita pendek tersebut dapat dikategorikan dalam kedua genre, namun dengan pendekatan yang berbeda."
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Nastiti Sudewi S
"Skripsi ini bertujuan memperlihatkan bahwa di dalam karya Exbrayat yang berupa roman detektif tersebut terdapat unsur-unsur humor, seperti yang dinyatakan dalam kata pengantar dari penerbitnya. Penelitian atas karya tersebut mempergunakan beberapa teori antara lain teori dari Barthes tentang unsur-unsur sintagmatik dan paradigmatik, teori Frye tentang konvensi dalam cerita rekaan humor, teori Keraf mengenai pilihan kata dan teori Todorov tentang sudut pandang yang menunjang penelitian karya humor ini. Seperti umumnya karya-karya humor, buku ini pun berpusat pada tokoh-tokoh humornya, sehingga penelitian mengenai tokoh didahulukan. Terbukti bahwa tokoh-tokoh Deborah dan Girelle memiliki sifat dan sikap yang karikatural. Karakter mereka ini berlawanan, yang wanita sangat fanatik beragama, selalu menyitir ayat_-ayat Kitab Suci, lugu dan memiliki kekuatan melebihi kaum pria; sedang prianya seorang hidung belang, kurang memperdulikan tatacara yang berlaku dalam tugasnya sebagai polisi. Pertemuan kedua tokoh ini selalu menimbulkan situasi yang lucu. Di samping itu ada tokoh yang memiliki obsesi yaitu Chantal Grandelles yang sangat cantik tetapi berkaki besar, obsesi atas cacatnya itu menimbulkan pula kelucuan. Situasi humor atau karikatural selalu terjadi bila dua kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang bertemu di suatu tempat. Pengulangan kutipan ayat-ayat suci, fanatisme agama yang berlebihan yang dilakukan Deborah merupakan salah satu unsur karikatural. Demikian juga dengan digunakannya gaya bahasa hiperbola dan ironi. Ternyata sudut pandang 'kurang tahu' pun merupakan unsur yang dapat menimbulkan situasi humor dalam karya. Penelitian di atas membuktikan bahwa memang Une Brune aux Yeux Pilaus memiliki unsur-unsur yang mengandung humor dan karya tersebut memang merupakan roman detektif humoristik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>