Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aju Isni Karim
"Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mendeskrepsikan chauvinisme Perancis dalam roman L'Etolle du Sud karya Jules verne. Metode penelitian yang digunakan adalah metode struktural yang menganggap bahwa karya naral tidak memerlukan acuan dari luar karya. Sementara teori yang digunakan adalah teori sintagmatik dan paradigmatik dari Roland Barthes, serta teori sekuen dari M.P. Schmitt dan A. Viala. Pengaluran, tokoh, dan latar ruang roman dianalisis berdasarkan metode dan kedua teori tersebut. Analisis pengaluran memperlihatkan penonjolan tokoh berwarga negara Perancis bernama Cyprien Mere dalam karya. Hasil tersebut diperoleh melalui penyusunan pusat cerita dan pengelompokan episode yang dibuat berdasarkan urutan satuan isi cerita. Analisis tokoh memperlihatkan adanya tiga tokoh berdarah perancis yang memiliki sifat dan tindakan yang baik, serta kedudukan yang tinggi dalam masyarakat. Mereka adalah Cyprien, Pharamond, dan Alice. Sementara tokoh-tokoh yang berasal dari lain digambarkan tidak sesempurna ketiga tokoh Hu. Hasil analisis tersebut semakin diperkuat dengan dukungan analisis ruang. Alam Afrika Selatan yang digambarkan 'keras' dan sangat berbahaya berhasil mereka hadapi berkat kemandirian dan keuletan mereka. Bagian kesimpulan memperlihatkan bahwa keseluruhan analisis yang telah dibuat membuktikan adanya gambaran chauvinisme Perancis dalam roman yang diteliti."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S13831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Sampaguita
"Voyage Au Centre De La Terre adalah salah satu dari tiga huah roman pertama Jules Verne yang terbesar selain Cing Semaines En Be/ion dan De La Terre A La Lune. dan salah satu dari karya-karva Jules Verne yang semuanya memiliki tema mobilitas. Skripsi ini adalah penelitian mengenai penyajian mobilitas tokoh dalam roman Voyage Au Centre De La Terre. Tujuannya ialah untuk mengemukakan penyajian mobilitas tokoh dalam roman ini melalui unsur_unsur struktur karyanya yaitu pengaluran, alur, tokoh, dan latar cerita.
Penelitian pengaluran dilakukan dengan menganalisis urutan satuan isi cerita, sedangkan analisis fungsi utama beserta bagannya dilakukan untuk meneliti alur. Adapun untuk meneliti tokoh dilakukan dengan menganalisis indeks-indeks tokoh, dan untuk meneliti latar cerita dilakukan analisis informan ruang dan waktu. Penelitian-peneiitian tersebut dilakukan berdasarkan pendekatan struktural dengan menggunakan teori Struktural dari Roland Sarthes dan teori Sekuert dari M.P. Schmitt dan A,Viala.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mobilitas dalam karya ini ditampilkan melalui kisah dua orang tokoh dalam cerita yang melakukan perjalanan berbahaya menantang maut, yang dilakukan karena ingin membuktikan kebenaran perjalanan Ame Saknussemm serta kebenaran teori suhu dari Humphry Davy.
Semua unsur struktur karya tersebut tampil menunjang penonjolan mobilitas tokoh dalam Voyage Au Centre De La Terre."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S14300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Febriani
"ABSTRACT
Skripsi ini adalah studi genre terhadap sebuah cerita science--faction yang berjudul La Journee d'Un Journaliste Americain en 2889 karya Jules Verne. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan ciri-ciri science-fiction dalam karya, melalui analisis pengaluran, tokoh, latar ruang dan latar waktu.
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural dengan menggunakan teori mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik dari Roland Barthes, teori sekuen dari Schmitt dan Viala, serta teori science-fiction dari Gerard Cordesse dan Louis Vincent-Thomas.
Langkah awal penelitian ini adalah menguraikan cerita menjadi satuan-satuan isi cerita atau sekuen-sekuen, sesuai urutan penyajiannya dalam teks. Dari sekuen_-sekuen tersebut diketahui bahwa ada tiga pusat peristiwa menonjol, yang masing-_masing mempunyai alur yang kuat, yaitu: pusat peristiwa Francis Benett, pusat peristiwa Nathaniel Faithburn dan pusat peristiwa penemuan alat-alat canggih. Dari analisis terlihat bahwa ketiga alur dari pusat peristiwa tersebut berkisar pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut sesuai dengan salah satu ciri science-fiction, yaitu kehadiran ilmu pengetahuan dalam karya.
Dalam analisis tokoh terlihat bahwa ada sekelompok tokoh yang mempunyai tingkat intelejensia yang tinggi, yaitu tokoh Francis Benett, para ilmuwan dan para penemu. Selain itu terdapat pula tokoh yang mempunyai keinginan untuk hidup abadi, yaitu tokoh Nathaniel Faithburn. Francis Benett adalah gambaran manusia tahun 2889 yang hidup dalam dunia modern. Semua kegiatannya dibantu oleh mesin. Adapun tokoh Nathaniel Faithburn adalah gambaran seorang ilmuwan yang sangat mengagungkan ilmu pengetahuan. Ia melakukan percobaan hibernasi manusia yang sangat berbahaya demi mencapai ambisinya untuk hidup abadi.
Sernentara itu analisis latar ruang menggambarkan ruangan-ruangan modern yang dilengkapi peralatan berteknologi canggih. Hal ini sesuai dengan ciri Science-fiction. Begitu juga dengan analisis latar waktu. Sesuai dengan judulnya, semua peristiwa dalam La Journee d'Un Journaliste Americain en 2889 terjadi di masa depan, tepatnya tanggal 25 Juli 2889.

"
1999
S14375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Yasmin
"Artikel ini membahas sebuah ciri khas pada karya-karya Jules Verne selain fiksi ilmiah dan chauvinisme. Ciri khas lain yang dimaksud adalah heroisme, terutama yang terdapat dalam tokoh utama novel Michel Strogoff. Penelitian kualitatif ini menggunakan teori Roland Barthes mengenai sintagmatik dan paradigmatik untuk menganalisis pengaluran dan penokohan tokoh utama. Hasil analisis menunjukkan terdapat heroisme dalam tokoh utama novel melalui deskripsi dan tindakan tokoh utama serta percakapan mengenai tokoh utama.

This article focuses on analyzing the heroism of the main character of a novel written by Jules Verne entitled Michel Strogoff. This research is a qualitative research using Roland Barthes’ syntagmatic and paradigmatic theory. The result of this research shows that the main character of the novel, Michel Strogoff, has a strong heroism verified by his figure descriptions, acts and other characters’ dialogues.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhaidah
"Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kekikiran dan keserakahan tokoh M. Granet dan menampilkan gambaran tokoh-tokoh lain dalam roman Eugenie Grandet. Pendekatan yang dipakai adalah teori Roland Barthes mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik. Analisis unsur-unsur sintagmatik yaitu penyaluran dan alur dilakukan dengan menyusun usic lebih dahulu. Kemudian dilakukan pengelompokan usic tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar peristiwa menunjang gambaran kekikiran dan keserakahan tokoh M. Grandet dan tokoh-tokoh lain. Setelah itu disusun fungsi-fungsi utama beserta bagan untuk menemukan logika cerita. Hasil analisis alur memperlihatkan bahwa cerita selain digerakan oleh cinta Eugenie kepada Charles juga oleh sifat kikir dan serakah tokoh M. Grandet, sifat serakah Charles dan keluarga Cruchot. Analisis unsur-unsur paradigmatic dilakukan terhadap tokoh dan latar ruang. Hasil analisis tokoh mengungkapkan bahwa kekikiran dan keserakahan dalam roman ini didominasi oleh tokoh M. Grandet. Tokoh Euginie, Mme. Grandet dan Nanon lebih menonjol perilaku hemat dan sederhananya. Sedangkan tokoh-tokoh lain dalam roman ini hanya mencerminkan sifat serakah. Dan dari hasil analisis ruang, terungkap sifat kikir M. Grandet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meifilinda Bachtiar
"Pecahnya Perang Dunia Kedua (1938-1945) telah banyak mendatangkan kesengsaraan bagi umat manusia, terutama bagi masyarakat Jerman yang mengalami kekalahan pada perang tersebut. Roman Du sollst nicht toten karya Hans Werner Richter merupakan roman yang mencerminkan situasi yang dialami masyarakat Jerman pada masa Perang Dunia Kedua tersebut dan penderitaan yang ditinggalkannya bagi mereka. Kekejaman perang dan semua derita yang diakibatkannya mengajarkan kepada manusia bahwa perang itu buruk dan tidak ada artinya selain daripada sebagai pembawa bencana dan petaka bagi manusia. Oleh karena itu manusia sedapat mungkin harus menjauhinya. Hans Werner Richter dalam roman Du sollst nicht toten ingin menyampaikan derita yang dialami manusia sebagai korban meletusnya api peperangan. Untuk itu ia menyerukan supaya kita harus menghindari terjadinya perang, apapun alasannya. Hal ini dapat terwujud jika setiap manusia bersikap saling mengasihi dan meghormati sesamanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verne, Jules
Groningen: Jacob Dijkstra, 1990
BLD 839.36 VER rei
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Verne, Jules
Paris : Hachette, 1960
PER 843.8 VER v (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarwati Kramadibrata Poli
"Penggambaran kekerasan terhadap perempuan dalam karya sastra dapat ditemukan sejak lama dalam karya sastra dunia. Sebagai suatu lembaga sosial, kesusastraan mampu mengetengahkan persoalan-persoalan kemanusiaan, khususnya kekerasan terhadap perempuan. Pengungkapan yang dilakukan oleh pengarang bisa ditangkap sebagai kritik sosial terhadap kehidupan di sekelilingnya, di samping sebagai penghayatan akan mlai-nilai yang dianggap ideal, sekaligus pencerminan akan suatu bentuk pemikiran atau ideologi, bahkan juga sebagai suatu terapi. Kekerasan itu sendiri pun bentuknya bermacam-macam, dari yang eksplisit sampai yang terselubung yang dilakukan oleh berbagai pihak.

Description of violence against women in world literature has been found for long. As a social institution, it has proved itself as a significant medium to reflect problems of humanity, particularly the practice of violence against women. On the other hand, what the novelists depict can be regarded as a social critic or social control against what is happening around, besides as an imaginative insight of moral values or of ideology, even as a sort of therapeutic form. Violence itself appears in various forms, some explicitly described, others in perfect diguise."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarwati Kramadibrata Poli
"Penggambaran kekerasan terhadap perempuan dalam karya sastra dapat ditemukan sejak lama dalam karya sastra dunia.
Sebagai suatu lembaga sosial, kesusastraan mampu mengetengahkan persoalan-persoalan kemanusiaan, khususnya
kekerasan terhadap perempuan. Pengungkapan yang dilakukan oleh pengarang bisa ditangkap sebagai kritik sosial
terhadap kehidupan di sekelilingnya, di samping sebagai penghayatan akan mlai-nilai yang dianggap ideal, sekaligus
pencerminan akan suatu bentuk pemikiran atau ideologi, bahkan juga sebagai suatu terapi. Kekerasan itu sendiri pun
bentuknya bermacam-macam, dari yang eksplisit sampai yang terselubung yang dilakukan oleh berbagai pihak.
Description of violence against women in world literature has been found for long. As a social institution, it has proved
itself as a significant medium to reflect problems of humanity, particularly the practice of violence against women. On
the other hand, what the novelists depict can be regarded as a social critic or social control against what is happening
around, besides as an imaginative insight of moral values or of ideology, even as a sort of therapeutic form. Violence
itself appears in various forms, some explicitly described, others in perfect diguise."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>