Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Madya Wisaksana
"Alasan pemilihan judul skripsi ini adalah ketertarikan saya untuk melihat lebih jauh kondisi buruh Perancis pada masa Belle Epoque, karena Belle Epoque dikenal sebagai masa yang penuh dengan kestabilan dan kemakmuran bagi masyarakat Perancis. Skripsi sesuai dengan judulnya, berisi tentang kondisi buruh Perancis pada masa Belle Epoque. Belle Epoque, bagi masyarakal Perancis, merupakan suatu masa yang dikenang sebagai masa kemakmuran dan masa ini berlangsung sejak tahun 1896 sampai dengan tahun 1914. Pada masa Belle Epoque ini, pertumbuhan ekonomi Perancis mencapai 1,6 persen per tahun. Pertumbuhan ekonomi sebesar 1,6 persen pada masa tersebut, didukung oleh sektor industri Perancis yang mengalami pertumbuhan produksi sebesar 2,6 persen per tahun pada periode 1896--1906 (kemudian meningkat menjadi 5 persen per tahun pada periode 1906--1913). Peningkatan taraf hidup yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Perancis pada masa Belle Epoque, ternyata tidak dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Lapisan masyarakat yang tidak merasakan peningkatan taraf hidup adalah masyarakat buruh, walaupun pada hakekatnya buruhlah yang berperan penting dalarn terciptanya pertumbuhan ekonomi Perancis melalui peningkatan produksi sektor industri. Taraf hidup masyarakat buruh yang tidak mengalami peningkatan disebabkan oleh upah yang rendah dan jam kerja yang cukup tinggi. Penderitaan yang dialami oleh buruh Perancis diperparah oleh kondisi lingkungan sosial tempat mereka tinggal, selain itu tingkat pendidikan yang diterima oleh anak-anak buruh juga sangat rendah. Kondisi ekonomi dan sosial buruh Perancis yang tidak mengalami peningkatan, mendorong buruh untuk membentuk serikat-serikat buruh. Tujuan pembentukan serikat buruh adalah untuk memperjuangkan hak-hak yang seharusnya dimiliki oleh buruh. Upaya yang dilakukan oleh serikat buruh bervariasi, artinya ada yang melalui cara-cara pendekatan politis seperti yang dilakukan oleh SFIO (Societe Francaise de l'Internationale Ouvriere), dan ada yang melalui cara-cara konfrontasi langsung dengan pihak pemerintah seperti yang dilakukan oleh CGT (Confederation Generale du Travail). SFIO merupakan serikat buruh yang dibentuk pada tahun 1905, sedangkan CGT dibentuk pada tahun 1895. SFIO, dalam memperjuangkan nasib buruh, mengubah bentuk dari serikat buruh menjadi partai buruh dan menjadi salah satu partai peserta pemilihan urnum pada tahun 1914 yang memperoleh 1.400.000 suara Sementara CGT, untuk memperjuangkan nasib buruh, melakukan aksi-aksi langsung, seperti pemogokan dan unjuk rasa. Upaya yang dilakukan oleh CGT merupakan wujud dari doktrin poiitik yang dimiliki, yaitu Piagam Amiens yang memungkinkan buruh melakukan aksi pemogokan dan unjuk rasa. Kedua serikat buruh inilah yang berperan penting dalam mengupayakan peningkatan taraf hidup buruh Perancis pada mass Belle Epoque. Sebagai kesimpulan, perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat buruh Perancis mesa Belle Epoque adalah perjuangan yang mereka lakukan lebih terorganisir, karena rnereka telah memiliki serikat buruh sebagaii sarana perjuangan meningkatkan taraf hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S14302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Irma Julianti
"
ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk membuktikan adanya pengaruh dari keadaan masyarakat terhadap mode pakaian wanita pada masa Belle Epoque (sekitar akhir abad ke-19 hingga tahun 1914), sebagai hasil dari analisis hubungan antara mode pakaian dengan masyarakat di mana mode pakaian kerap merefleksikan kondisi masyarakat yang bersangkutan.
Pembahasan skripsi ini dibatasi di wilayah Perancis pada masa Belle Epoque. Pada masa itu Perancis, sebagaimana halnya semua negara Barat lainnya, mengalami transformasi teknik dan industrialisasi sejak awal abad ke-19. Pada masa Belle Epoque digambarkan keadaan yang tenang, stabil dan kemakmuran makin merata bagi setiap kelas masyarakat, yang merupakan dampak dari kemajuan teknologi dan industri tersebut.
Keadaan ini juga melahirkan gaya hidup baru dalam masyarakat, terutama pada diri kaum wanitanya. Semua perubahan dan gaya hidup baru tersebut terefleksi pada setiap mode pakaian wanita yang berlaku pada masa yang bersangkutan.
"
1997
S14313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwid Purwawan
"ABSTRAK
Pasca turnmnya popularitas Amerika sebagai negara super power terkemuka, wacana kepemimpinan global muncul ke permukaan Sehingga negara-negara besar diantaranya Perancis tergoda untuk mernperluas pengaruhnya di dunia internasional.
Timur Tengah sebuah kawasan strategis menjadi target perluasan pengaruh Perancis. Perancis menghadapai berbagai kcndala menyangkut kondisi politik kawasan, kendala yang menghadapkzm Perancis kepada pilihan-pilihan sulit karena menyangkut keberpihakan. Masalah pertentangan antar golongan di Lebanon, krisis Palestina-Israel, dan polemik nuklir Iran. Semua permasalahan tersebut menunmt Perancis untuk melalcukan politik luar negeri dan mengeluarkan kebijakan yang tepat.
Suriah dan Lebanon adalah dna negara Timur Tengah yang memiliki hubungan historis dengan Perancis. Pada saat pengaruh Perancis di Lebanon menguat dan mulai mapan, tetapi masih menyisakan kekhawatiran scbelum perdamaian menyeluruh terwujud di Timur Tengah. Maka pada masa pemerintahan Presiden Nicolas Sarkozy seorang yang dikenal ambisius dan progresitl Peranois menempuh berbagai cara unmk mewuiudkan kepentingannnya dikawasan, sepeni pendekatan yang intensif kepada Suriah, dan menggalang kekuatan dengan membentuk Uni Meditemnia, sebuah kekuatan pendukung bagi kemapanan posisi Perancis di tingkat regional Eropa maupun intemasional. Pendekatan Perancis kepada Suriah mempakan pilihan strategis, dimana Suriah sexing disebut sebagai penentu bagi masa depan perdamaian Timur Tengah.

ABSTRACT
Post lowering of United States popularity as state Super Power is notable, global leadership discourse emerged to surface. So that big nations between it?s of French tempted to extend the influence in international world.
Mid-East was a strategic area, has become goals extension of French influence. French face various constraints concerning areas politics condition, constraint confronting French at difficult choices because concerning the siding Theres an Inter-communities problem in Lebanon, Palestinian-Israel crisis, and Iran nuclear polemic. All the problems claim French for doing overseas politics and spend correct policy.
Suriah and lebanon is two states in the Middle East had historical relationship with French. At the time of French intluence in Lebanon is strong and start establishing, but still leave over one care before peace totally presentation of in the East Middle. Hence at a period of government of President Nicolas, Sarkozy, progressive and ambitious recognized one, French go through various means for realizing the importance in area, like intensive approach to Suriah, and look after strength with forming Uni Mediterania, a strength of supporter for settled condition of position of French in level of regional Europe and also International. Approach of French to Suriah is strategic choice, which Suriah oiten called as determinant to the future of peace in the East Middle.
Keyword: Foreign Policy of French, National Inzeresr, Nicolas Sarkozy. Suriah."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T33998
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniah Ningsih
"Skripsi ini menjelaskan mengenai usaha berbagai pihak diantaranya oleh pihak pemerintah Franklin Delano Roosevelt melalui program New Deal-nya dan oleh pihak serikat pekerja untuk memperbaiki kondisi kaum pekerja yang mengalami penderitaan sebagai akibat dari depresi ekonomi Amerika tahun 1930-an. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah. Adapun metode tersebut yaitu, pertama heutistik yang digunakan untuk menelusuri sumber-sumber bacaan baik sumber primer maupun sumber sekunder yang berkaitan dengan perkembangan serikat pekerja dan perekonomian Amerika khususnya pada masa New Deal. Kedua, kritik sumber yang dilakukan untuk membandingkan fakta-fakta yang didapatkan dari sumber bacaan. Ketiga, yaitu interpretasi yang dilakukan untuk dapat memahami mengenai berbagai usaha yang dilakukan berbagai pihak, yaitu pemerintah dan serikat pekerja untuk dapat memperbaiki kondisi pekerja pada masa New Deal. Tahap yang keempat yaitu historiografi yaitu tahap penulisan sejarah. Hasil penulisan menunjukkan bahwa usaha pemerintah Amerika melalui program New Deal terbukti sangat membantu kondisi pekerja di Amerika terutama bagi para pengangguran. Peran serikat pekerja pun juga sangat membantu para pekerja, atas berbagai peraturan yang dikeluarkan pemerintah keberadaan serikat pekerja mendapat pengakuan, dan bersama dengan pemerintah serikat pekerja banyak membantu pekerja yang menerima praktek ketidakadilan oleh pengusaha di perusahaan-perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12643
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nury Diana Nirwani Moeis
"Gerakan Mei '68 tercatat sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Prancis. Gerakan bersejarah ini dipelopori oleh mahasiswa yang menuntut perbaikan sistem pendidikan. Solidaritas masyarakat muncul setelah perjuangan mahasiswa dihadapi dengan tindakan represif. Serikat-serikat sekerja menyerukan pemogokan umum. Seruan ini mendapat tanggapan yang positif, pemogokan berlangsung di berbagai daerah di Prancis. Pemogokan besar-besaran yang terjadi merubah gerakan mahasiswa menjadi aksi massa. Gerakan Mei '68 membesar setelah kaum buruh melaksanakan aksi pemogokan yang kemudian diikuti dengan aksi pendudukan pabrik sehingga pabrik-pabrik berhenti berpropduksi. Tuntutan utama yang diserukan oleh buruh adalah peningkatan kesejahteraan dan kondisi kerja. Aksi buruh ini mempengaruhi pegawai pemerintah dan pelayanan umum untuk turut serta melancarkan aksi mogok. Bergabungnya pegawai pemerintah dan pelayanan umum ini dengan kaum buruh menyebabkan Prancis mengalami pemogokan terbesar sepanjang sejarah. Lumpuhnya ekonomi Prancis dan sektor kehidupan lainnya karena pemogokan nasional memaksa pemerintah yang dipimpin Charles de Gaulle untuk mengadakan perundingan dengan aktor utama Gerakan Mei '68. Kaum buruh yang diwakili oleh serikat-serikat buruh bersedia melakukan perundingan dengan pemilik perusahaan dan pemerintah. Perundingan tersebut menghasilkan Persetujuan Grenelle yang isinya menitikberatkan pada masalah perburuhan. Pada awalnya persetujuan tersebut ditolak oleh sebagian kelompok buruh. Akan tetapi setelah muncul dukungan terhadap De Gaulle dan ancaman tindakan tegas terhadap pihak yang mengganggu stabilitas negara, kaum buruh pada akhirnya bersedia menerima Persetujuan Grenelle dan pemogokan pun berangsur-angsur berhenti. Pada bulan pertengahan bulan Juni diadakan pemilihan umum yang dimenangkan partai Gaullist dan menandakan akhir dari Gerakan Mei '68."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S16067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S8039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjafri Sairin, 1945-
"On Javanese plantation workers in North Sumatera, Indonesia."
Bulaksumur, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2014
331.11 SJA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkilisan, Yuda Benharry
"ABSTRAK
Pembicaraan mengenai Revolusi lnggris (Glorious Revolurlan), Revolusi Amerika, Revolusi Perancis dan
Revolusi Industri telah banyak dilakukan berbagai pihak baik secara akademik maupun tidak, yang
tercermin dalam berlimpahnya karya-karya mengenai revolusi-revolusi ilu. Namun perhalian terhadap
konteks dari fenomena itu dalam halnya ini lnggris tampaknya masih belum banyak dilakukan.
Maksudnya, bagaimana revolusi-revolusi itu bernula dan berimbas terhadap lnggris relatif belum banyak
dihahas. Apalagi karya-karya dalam bahasa Indonesia. Padahal sebagaimana yang dikelahui bahwa
setidaknya ketiga revolusi itu langsung berakar pada perubahan yang dialami oleh lnggris. Sementara
Revolusi Perancis memiliki penyebab dan akibat yang berkenaan dengan lnggris. Kcmudian bagaimana
keterkritan kocmpnt revalusi itu dalam alur perkembangan sejarah lnggris juga masih menjadi pokok
bahasan yang memerlukan perhatian secara seksama. Penelitian ini merupakan langkah awal untuk
menyibak kesamaran permasalahan ilu. Metode penelitian yang dilakuknn adalah Melode Sejarah dengan
bcfanjak dari pcninjauan kembali istilah dan lmnscp rcvolusi. Temunn pcnclilian disaji dalam bentuk
kronologis dan argumcnlatif walau masih tcrhnlns pada pcmapamn faklu-fakta yang diperolclm dari
pendapat-pcndapat sejumlah kalangan. Tcmuan ilu mcmpcrlihmkan ndanya kaitan langsung maupun tidnk
Iangsung anlara rcvolusi-rcvolusi ilu dalarn kontcks pcrkcmbangan lnggris. Hasil akhir penelitian juga
menyisakan beberapa pertanyaan yang menarik dan layak untuk disimak pada kegiatan Ianjutan sejenis.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Hakim Gumilang
"Hal yang menjadi fokus utama dalam karya tulis ini adalah peran Partai Buruh dalam formulasi kebijakan Water Act (2007). Kelangkaan air merupakan isu yang menjadi agenda nasional dan sangat penting dalam kehidupan politik di Australia. Belum banyak banyak karya sarjana ilmu politik yang mengangkat isu air ini menjadi sebuah pembahasan akademis.
Teori yang digunakan dalam karya ini adalah teori demokrasi deliberatif dari Marion Young yang menjadi dasar berpijak dalam formulasi kebijakan publik yang mengedepankan pada kepentingan bersama (general will) dan bukan kepentingan golongan dalam pembuatannya. Penulis juga menggunakan teori kebijakan publik dari William Dunn yang mengatakan bahwa sebuah kebijakan publik dibuat berdasarkan hasil definisi permasalahan yang berada disekitar pembuat kebijakan dan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pembuat kebijakan.
Temuan yang didapat dalam penelitian ini bahwa Partai Buruh memiliki keberpihakan dan peran penting dalam memperjuangkan isu air dalam formulasi kebijakan Water Act (2007) di Australia.
Focus of this thesis is the role and involvement of Australian Labor Party on formulating Water Act (2007). Scarcity of Water were became national agenda in Australia policy arena. Uniqueness of this thesis is It?s focus on water issue which is not a common issue in political science studies.
The deliberative democracy theory by Marion Young applied in this thesis to analize the formulating process of water policy which based on general will of the people. Involvement and active participation by the citizen on the formulation process is the key of success to reach the goals of this policy. The theory of public policy by William N. Dunn applied in this thesis to analize what consist beyond the definition of public policy formulation in Water Act (2007).
The invention from this thesis are the ALP as a major party not only emphasized their program in water issue as an election program for the water act commencement in parliament but also affirm this issue to become national agenda in Australia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S1221
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>