Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162183 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendrarto Darudoyo
"Penelitian mengenai verba refleksif dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia secara sintaktis telah dilakukan secara kontrastif. Tujuannya ialah untuk mendeskripsikan verba refleksif dalam kedua bahasa tersebut dan menganalisisnya untuk penerjemahan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan perolehan data tadi dikelompokkan menjadi tiga untuk bahasa Jerman dan tiga untuk bahasa Indonesia. Setelah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa persamaan dan perbedaan jenis, konstruksi, fungsi, dan distribusi verbs refleksif masing-masing bahasa. Juga dapat disimpulkan bahwa teori yang dipakai kurang sesuai untuk diterapkan. Sebaiknya ditinjau pula segi semantisnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Riyanto
"Dalam skripsi ini pronomina refleksif (PR) bahasa Be_landa akan dibahas dalam kaitannya dengan kategori, fungsi dan distribusi sintaksis. Selain itu juga akan dibahas ba_gaimana secara semantis relasi antara PR bahasa Belanda dengan anteseden (subjeknya) (relasi anafora dan katafora). Sebagai tambahan praktis juga dibahas mengenai keunikan terjemahan PR bahasa Belanda dalam bahasa Indonesia. Dalam meneliti PR ini penulis mengadakan penelitian pustaka dan penelitian korpus. Pertama-tama penulis mengumpulkan sumber rujukan pustaka yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan PR. Setelah itu bahasan yang berasal dari sumber tadi dilengkapi dengan penelitian korpus.
Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan cukup baser antara PR bentuk pen_dek dan bentuk panjang. Perbedaan tersebut menyangkut fungsi dan distribusi sintaksis, juga proses mengacunya. PR bentuk pendek tidak selalu memiliki fungsi sintaksis, sedangkan PR bentuk panjang selalu memiliki fungsi sintak_sis. Distribusi PR bentuk panjang lebih babas dibanding PR bentuk pendek. Proses mengacunya PR bentuk pendek masih khas refleksif, sedangkan PR bentuk panjang bisa mirip pronomina persona (bisa mengacu ke luar wacana)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julianty Dwieliza
"ABSTRAK
Verba majemuk merupakan salah satu aspek dari kata majemuk. Berdasarkan pengalaman dalam mempelajari bahasa Jerman, terdapat kesulitan dalam menerjemahkan suatu verba majemuk karena kita tidak mengetahui dasar dari verba majemuk itu. Untuk itu dilakukan analisis morfologis dan semantis dalam mengetahui apakah ada keterkaitan antara bentuk dan makna sebuah verba majemuk.
Dalam penelitian ini digunakan dua sumber acuan, yaitu: Grammatik der deutschen Gegenwartssprache_Bd.4 (Duden, 1984) dan Wortbildung der deutschen Gegenwartssprache (Wolfgang Fleischer, 1933).
Dalam menganalisis verba majemuk dijabarkan bagaimana terbentuknya sebuah verba majemuk. Setelah itu dilakukan analisis terhadap maknanya, apakah makna dari suatu bentuk verba majemuk itu berterima atau tidak.
Dari analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembentukan verba majemuk dapat dilakukan terhadap lima jenis leksem, termasuk di dalamnya tiga kelas kata dan dua jenis afiks, yaitu V+V, N+V, A+V, P+V dan V+S. Sedangkan korelasi makna antar-kata pembentuk dari sebuah verba majemuk dapat dilihat dari tipe/macam verba majemuk. Dengan kata lain antara bentuk dan makna terdapat suatu keterkaitan. Namun harus diketahui juga apakah makna itu berterima atau tidak.

"
1990
S14691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwijatmoko, B.B.
Yogyakarta : Fakultas Sasatra Universitas Sanata Dharma, 2001
499.221 DWI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anfebe Kapoh
"ABSTRAK
Preposisi sebagai salah satu jenis kata yang biasanya diletakkan di depan kata benda atau padanan kata benda. gategori ini tidak hanya dikenal dalam bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa Jerman. Jika kita analisa preposisi dalam kedua bahasa tersebut naka akan dapat kita lihat persanaan naupun perbedaannya.
Begitu banyak preposisi yang kita kenal dalam kedua bahasa tersebut, sehingga penulis nerasa perlu untuk nembatasi topik penbahasan dalan skripsi mni yaitu hanya nenbahas.secara detail preposisi yang nenyatakan hubungan lokal. Tidak hanya dari segi kuantitasnya saja, preposisi juga nemiliki fungsi dan variasi penggunaan yang sangat beraneka ragam.
Perbedaan yang paling menyolok antara preposisi yang Indonesia adalah Rektion. Mungkin istilah ini masih asing bagi kita dan semoga skripsi ini dapat membantu para pembaca untuk lebih mengenal istilah tersebut serta hal_hal lain yang berhubungan dengan preposisi, khususnya preposisi yang menyatakan hubungan lokal.

"
1990
S14586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Sukariaty Tasmin
"Meine Arbeit geht um das Pronomen es. Von den 200 Satzer, die ich in den Grammatikbuchern, der Zeitung, ud den Maga_zinen gefunden habe, hbe ich nur 96 Satze fur meine Arbeit ausgewahlt. Fur die Analyse benutze ich die Dependenz-Valenz Theorie nach Engel. Dependenz-Valenz Theorie sieht das Verb als das strukturelle Zentrum des Satzes und die andere Satzglieder hangen von ihm ab. Ich teile die ausgewahlten Satze in funf Gruppe. Diese Teilung beruhrt auf die Funktionen des as: (1) obligatorische Erganzung von dem Verb (2) obligatorische Erganzung des Adjektivs, (3) ein Tail des Verbkomplexes, (4) expletives as, (5) Korrelat. Nachdem ich diese Funktionen verstanden habe, ubersetze ich diese Satze ins Indonesisch, dafur benutze ich Nidas und seine Nachfolger Larsons Theorie. Ich versuche, die passende Aquivalenz fur es im Indonesischen zu finden. Nicht jedes es im deutschen Satz hat eine Aquivalenz in Indonesischen, und nach der Nidas Meinung ist.die Bedutung des Satzes wichtiger als die Form des Satzes. Der Zusammenschlub ist, dalb Dependenz-Valenz Theorie nach Engel und Nidas Theorie zu dieser Arbeit passen'."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmawati Sarang
"Penelitian ini bermaksud membahas ciri-ciri Verba Resiprokal (VR) dalam Bahasa Indonesia (BI). Hasil pembahasan mengenai VR dalam BI selama ini menunjukkan bahwa pola pembentukan VR bervariasi. Pola pembentukan yang bervariasi itu umumnya dianggap sama saja, yaitu mengungkapkan makna resiprokal atau berbalasan. Di lain pihak, pola pembentukan yang sama ternyata dapat juga mengungkapkan makna yang bukan resiprokal. Dalam penelitian ini, VR dalam BI ditinjau dari segi sintaksis dan semantik. Dari segi sintaksis, pembahasan dititikberatkan pada fungsi sintaksis, yaitu hubungan antara VR yang berfungsi sebagai Predikat (P) dan fungsi-fungsi sintaksis lainnya dalam kalimat, seperti fungsi Subjek (S), Objek (0), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket). Dari segi semantik, penelitian ini membahas tipe-tipe VR berdasarkan ciri semantis kewaktuan yang dikandung verba.
Data penelitian diambil dari kumpulan cerpen dan artikel. Penggunaan cerpen dan artikel sebagai sumber data didasari oleh pemikiran bahwa cerpen dan artikel umumnya merupakan narasi, dan dalam narasi terdapat cukup banyak verba yang di dalamnya terkandung peristiwa berbalasan atau timbal balik. Selain itu, pemilihan cerpen dan artikel dimaksudkan agar dapat mewakili berbagai ragam bahasa tubuh, yaitu ragam bahasa sastra dan media massa. Dengan penulis yang berbeda-beda, diharapkan akan didapatkan gaya penulisan yang berbeda-beda, dan dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan berbagai bentuk VR Pill lebih besar.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa VR mempunyai ciri-ciri yang bersifat umum dan khusus. Ciri umum, artinya ciri itu dimiliki oleh setiap VR yang dibentuk dengan pola apa pun. Ciri umum itu adalah makna berbalasan dalam melakukan kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya. Sebaliknya, ciri khusus adalah ciri yang hanya dimiliki oleh VR tertentu. VR umumnya berbentuk intransitif atau semitransitif. Dalam VR berbentuk intransitif, tidak diperlukan hadirnya Nomina (N) di belakang verba, baik yang berfungsi sebagai O maupun Pel. Dalam VR berbentuk semitransitif, dituntut hadirnya N di belakang verba, dan N itu berstatus sebagai Pel. VR dapat ditandai secara gramatikal, atau VR tanpa penanda leksikal, dan secara leksikal, atau VR dengan penanda leksikal. VR tanpa penanda leksikal dapat diturunkan melalui proses afiksasi dan reduplikasi, sedangkan VR dengan penanda leksikal dapat berupa verba dasar dan verba berafiks yang disertai penanda leksikal seperti saling, Baku, satu sama lain, dan batik.
Umumnya VR tanpa penanda leksikal dan VR dengan penanda leksikal adalah verba aktivitas yang memiliki ciri semantis kewaktuan [+din,+dur,-tel, -lip]. Namun, tipe aktivitas pada VR tanpa penanda leksikal itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian yang berciri [+ din, +dur, +tel,-lip] jika kegiatan yang dinyatakan oleh verba tersebut telah selesai atau tuntas. Selesainya kegiatan itu ditunjukkan oleh pewatas telah, Adv setelah, atau adanya titik akhir dalam kegiatan tersebut. Tipe aktivitas itu juga dapat berubah menjadi verba pencapaian yang berciri [+dn, -dur ,+tel,-lip] jika selesainya kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya berlangsung sesaat.
Demikian pula VR dengan penanda leksikal. Tipe aktivitas itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian, yang ditunjukkan oleh sasaran yang menjadi titik akhir kegiatan itu dan keterangan waktu yang menyatakan bahwa kegiatan yang disebut dalam verba itu telah selesai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dien Rovita
"ABSTRAK
Penelitian mengenai verba resiprokal dalam bahasa Indonesia yang dikaji secara sintaktis dan semantis. Tujuannya adalah untuk menentukan tipe-tipe verba resiprokal dan kaidah-kaidah pembentukan tipe-tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan leksikal. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan hubungan antara verba resiprokal dengan fungsi-fungsi lain dalam kalimat berdasarkan analisis fungsi sintaktis dan menentukan hubungan antara verba resiprokal, sebagai predikator, dengan argumen-argumen yang terdapat dalam proposisi berdasarkan analisis fungsi semantis, serta menentukan tipe-tipe semantis verba resiprokal. Penelitian ini menggunakan tulisan berbentuk narasi yang diambil empat buah novel yaitu Burung-burung Manyar, Raumanen, Hati yang Damai, dan Balada si Roy: Blue Ransel, dan tulisan berbentuk eksposisi yang diambil dari majalah Tiras edisi bulan Februari sampai dengan September 1995. Setelah data terkumpul diadakan pengelompokan terhadap verba resiprokal berdasakan tipe-tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan leksikal. Terakhir diadakan analisis berdasarkan fungsi sintaktis dan fungsi semantis. Hasil yang diperoleh terdapat dua puluh delapan tipe verba resiprokal, yang dibedakan menjadi delapan tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan dua puluh tipe verba resiprokal berpenanda leksikal. Selain itu diperoleh fungsi-fungsi sintaktis, peran-peran semantis, dan tipe-tipe semantis verba resiprokal.

"
1996
S11263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titiasari Indayani
"Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Permasalahan Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Sumber Data, Prosedur Kerja dan Sistematika Penyajian.
Dalam bab kedua dijabarkan landasan teori. Teori Lyons digunakan sebagai dasar konsep makna referensial, sementara konsep makna konotatif menggunakan teori dari Blanke. Teori mengenai idiom berdasarkan teori dari Palm dan sebagai teori pendukung digunakan teori dari Drosdowski dan Burger.
Bab ketiga- merupakan analisa data. Seluruhnya terdapat 24 idiom yang danalisis. Kesimpulan penelitian terdapat pada bab keempat.
Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa dari 24 idiom, sebanyak 17 idiom merupakan idiom penuh, scdangkan 7 idiom lainnya adalah semi-idiom. Pada idiom penuh, 13 idiomnya berbentuk frase, sernentara 4 idiom lainnya berbentuk kalimat. Pada semi-idiom, seluruh idiomnya berupa frase.
Ditinjau dari fungsinya, 17 idiom berfungsi sebagai predikat, 1 idiom menempati fungsi predikatif, dan 2 idiom berfungsi sebagai adverbial. Sedangkan ditinjau dari kestabilannya, dari 24 idiom, 17 idiom bersifat stabil dan 7 idiom lainnya lidak stabil. Analisa data juga menunjukkan bahwa antara makna harafiah dan makna idiomatis sebuah idiom terdapat suatu hubungan. Namun, untuk melihat hubungan tersebut, kita harus mengetahui terlebih dahulu kebudayaan dan. kebiasaan niasyarakat Jerman di masa lalu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Augustina Isakh
"Dalam skripsi ini kata sandang Belanda akan dibahas dalam kaitannya dengan substantif yang menyertainya, yang dijabarkan dalam analisis sintagmatis dan analisis paradigmatis; berbagai kasus khusus pemakaian kata sandang de, het, een, dan _ yang nonidiomatis; Berta ciri-ciri sintaksisnya. Selain itu juga akan dibahas ciri-ciri pembeda semantis kata sandang Belanda menurut beberapa pakar linguistik Belanda. Sebagai tambahan juga dibahas mengenai kata tunjuk dalam Bahasa Belanda, yang meliputi deze, die, dit, dan oat. Dalam meneliti kata sandang ini penulis mengadakan penelitian pustaka dan penelitian korpus. Pertama-tama penulis mengumpulkan berbagai sumber rujukan pustaka yang berkaitan, dengan kata sandang. Setelah itu bahasan yang berasal dari sumber tadi dilengkapi dengan penelitian korpus. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa kata sandang tidak memiliki makna, namun kata sandang memiliki fungsi, yaitu menentukan kata benda dan mensubstantifkan suatu kata, sehingga erat sekali keterikatan antara kata sandang dan kata benda. Berdasarkan tatabahasa baku Belanda, kata sandang termasuk salah satu kelas kata yang barmakna gramatikal, karena kehadirannya di dalam kalimat harus didampingi Oleh kelas kata benda, sehingga keterikatan tersebut akan memunbulkan makna baru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>