Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7316 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Widiati Kusumawardani
"Pengarang adalah pendukung gerakan moralisme. Pengamatannya terhadap perkembangan dunia sangat tajam. la sangat peka terhadap hal - hal yang berkembang di dunia, terutama terhadap timbu1nya keseahteraan dan kepuasan materi yang begitu saja tanpa pemikiran terlebih dahulu. Sebagai contoh penemuan bom atom pada tahun 1945 ; Pada masa itu terjadi perang. Manusia merasa perlu untuk mencip_takan senjata tersebut demi terlaksananya perdamaian. Sete_lah bom atom tercipta dan berhasil menegakkan perdamaian, ma_nusia pada masa itu merasa puas tanpa memikirkan akibat-akibatnya yang semakin berkembang. Mula-mulaakibat _ akibat yang ada yaitu korban manusia yang jumlahnya sangat banyak,secara terus menerus berjatuhan di Hiroshima danNagasaki 4karena terkena radiasi Thin Boy dan Fat Boy. Kemudian senjata tersebut dikembangkan kekuatannya menjadi teknologi nuklir, teknologi yang dapat menghasilkan suatu jenistenaga yang sangat kuat. Tenaga nuklir membawa dampak positif dan negatif. Untuk keperluan damai tenaga nuklir dapat"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arliza
"ABSTRAK
Skripsi ini berisikan analisis dilema ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Melalui skripsi ini ingin dibuktikan bahwa masalah dilema yang dihadapi oleh para ilmuwan dapat dicegah apabila setiap unsur dalam masya_rakat mau bekerja sama dengan ilmuwan. Setelah membaca uraian seluruh bab dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa drama Die Physiker merupakan gambaran keadaan sosial yang sesungguhnya dan juga merupakan refleksi pandangan Friedrich Durrenmatt terhadap ilmu pengetahuan dan ilmuwan, serta peranannya terhadap kelestarian manusia, nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungannya.
Johann Wilhelm Mobius (selanjutnya disebut Mobius) adalah seorang ilmuwan hebat yang telah berhasil menemu_kan 3 buah formula di bidang Gravitasi. Formula-formula tersebut merupakan lanjutan dari penemuan seorang fisika_wan bernama Albert Einstein yang telah berhasil menemukan formula di bidang Gravitasi pula. Namun formula tersebut diterapkan untuk pembuatan bom atom yang pada umumnya bersifat menimbulkan bencana bagi umat manusia.
Mobius merupakan ilmuwan idealis. Sebagai ilmuwan ia sadar akan kewajiban moralnya, yaitu kewajiban untuk menjalankan kode etik ilmuwan, tepatnya untuk mengembang_kan ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahunya sangat besar untuk melanjutkan penemuan yang telah didapatkannya. Namun demikian dalam usaha memuaskan rasa ingin tahunya sebagai ilmuwan, ia tidak pernah sekalipun melupakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungannya. Dia selalu berusaha menyelaraskan kedua hal tersebut. Namun pada kenyataannya amat sukar untuk menjalankan kedua hal tersebut secara bersamaan karena keduanya bersifat saling bertolak belakang. Bila ia menjalankan tanggung jawab moralnya, maka ia akan mengorbankan tanggung jawab sosialnya. Sebaliknya bila ia menjalankan tanggung jawab sosialnya, maka ia akan mengorbankan tanggung jawab moralnya. Dalam keadaan seperti ini mau tidak mau ia harus memilih salah satu di antara kedua tanggung jawab tersebut. Akan tetapi bila ia hanya menjalankan salah satu tanggung jawab tersebut maka akan terjadi keadaan buruk seperti di atas. Keadaan ini tidak diinginkannya. Dengan kata lain ia mengalami dilema dalam mengembangkan ilmunya.
Sebagai seorang pengarang yang sering mengamati gejala sosial di sekitarnya Friedrich Durrenmatt melihat bahwa sebenarnya dilema seperti yang dihadapi Mobius bukan untuk pertama kalinya menimpa seorang ilmuwan. Jauh sebelum itu banyak ilmuwan lain yang juga disudutkan oleh keadaan seperti itu. Kita dapat mengamati keadaan tersebut mulai pertama kalinya ilmu pengetahuan ada hingga jaman Gallileo Gallilei, Isaac Newton, Albert Einstein dan sampai sekarang ini.
Oleh karena itu Friedrich Durrenmatt menunjukkan bahwa dilema ini dapat diatasi apabila dalam kehidupan terdapat hal berikut: adanya kesalahan pertimbangan nilai dalam ilmu, kerja sama ilmuwan dengan masyarakat, dan keterlibatan penguasa, pemerintah dan kebijaksanaan politiknya. Ketiga hal ini harus dijalankan secara bersamaan. Dalam drama Die Physiker ditunjukkan bagaimana usaha Mobius untuk memecahkan masalah dilema yang menimpa dirinya, yaitu menyadari perlu adanya pertimbangan nilai nilai dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dan menggalang kerja sama di antara sesama ilmuwan. Namun ternyata kedua hal tersebut tidak dapat memecahkan masalah yang ada.
Dalam kehidupan sekarang ini sering terlihat banyak ilmuwan yang hanya mengutamakan kepentingan pribadinya saja, atau kepentingan kelompok/penguasa/negara tertentu. Dengan kata lain masih banyak ilmuwan yang memandang masalah sosial dengan sebelah mata saja. Mereka hanya memikirkan masalah perkembangan ilmu pengetahuan saja.
Oleh karena itu tidak berlebihan kiranya apabila kita sebagai pembaca mau menarik pengalaman dan merenung_kan perjalanan hidup para pelaku dalam drama ini, terutama Mobius, agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama. Selain itu dengan memahami masalah yang menimpa Mobius dalam mengembangkan ilmunya, maka kita akan memahami bagaimana beratnya tanggung jawab seorang ilmuwan terhadap dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan juga terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena Tuhan menciptakan ilmu pengetahuan bukan untuk kemaslahatan, tetapi untuk kesejahteraan seluruh manusia di dunia.

"
1990
S14585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Maya B. M.
"Banyak karya sastra berbahasa Jerman yang ditulis oleh para sastrawan yang bukan berkebangsaan Jerman sesudah Perang Dania II men adi terkenal baik dinegeri karya tersebut pertama kali diterbitkan atau dipentaskan maupun di luar negeri tersebut, seperti Biedermann und die Brand stifter, Andorra, Die Physiker dan Der Besuch der alters Dame. Karya yang terakhir disebutkan merupakan karya Fried-rich Duerrenmatt yang berkebangsaan Swis. Drama ini adalah karya Duerrenmatt dalam bentuk tragikomedi dan terbit sete_lah penerbitan karangannya yang berjudul Theaterprobleme (1955). Meskipun ia belum dapat digolongkan ke dalam perumus teori teater, dengan karangan-karangannya tentang teater antara lain Anmerkung zur Komo edi e (1952) dan Theateroro blame (1955) ia sudah dapat digolongkan ke dalam sastrawan berbahasa Jerman yang patut mendapat perhatian karena ia memiliki teori teater sendiri setelah Bertolt Brecht dengan teori teater epik. Drama Der Besuch der alien Dame ditulis oleh Duerren_matt pada tahun 1955 dan untuk pertama kalinya dipentaskan di Zuerich pada tanggal 29 Januari 1956 dengan sutradaranya Oskar Waelterlin. Selain di Swis drama ini juga pernah dipertunjukan di Republik Federal Jarman, Republik Demokrasi Jerman, Itali, Inggris dan Amerika. Seringnya drama ini di pentaskan membuktikan bahwa Duerrenmatt telah meraih keberhasilan. Menurut G.P. Knapp (Mayer 1983:20) setelah keberhasilan drama ini Duerrenmatt lebih sering menulis karya-karyanya dalam bentuk komedi, misalnya Frank der Fuenfte, DiePhysiker, Herkules and der Stahl des Augias dan Der Meteor sedangkan pada periode sebelumnya yaitu 1951-1956 Duerrenmatt lebih suka menulis sandiwara radio..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S16209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Duma H. S.
"ABSTRAK
Penelitian mengenai penegakan keadilan dalam cerita detektif Das Versprechen karya Friedrich Duerrenmatt dilakukan dari aspek cerita bertujuan mengetahui penyebab timbulnya ketidakadilan dalam usaha menegakkan keadilan sedangkan analisa dari aspek bentuk bertujuan untuk mengetahui kaitan antara penyimpangan struktural dalam Das Versprechen dari struktur cerita detektif konvensional dengan tema penegakan keadilan
Hasil penelitian aspek cerita dan aspek bentuk Das Versprechen kemudian dihubungkan dengan pandangan Friedrich Duerrenmatt mengenai penegakan keadilan dalam bukunya Monstervortrag ueber Gerechtigkeit und Recht. Penelitian aspek bentuk cerita detektif ini menggunakan teori cerita detektif dari buku Der Kriminalroman II: Zur Theorie and Geschichte einer Gattung (Editor: Jochen Vogt) dan buku Aspekte der erzaehlender Prosa: eine Einfuehrung in Erzaehltechnik and Romantheorie karangan Jochen Vogt.
Hasil penelitian menunjukkan hal-hal berikut ini. Penegakan keadilan yang dilakukan dalam sistem hukum juga dapat menyebabkan ketidakadilan apabila dalam usaha tersebut kepentingan pribadi lebih diutamakan dari pada keadilan itu sendiri. Di sisi lain, usaha penegakan keadilan secara absolut juga menimbulkan ketidakadilan karena dilakukan di luar sistem hukum. Masalah yang bersifat filosofis ini ditampilkan di dalam Das Versprechen melalui penyimpangan struktural dari struktur cerita detektif konvensional, yang berfungsi sebagai kritik terhadap penegakan keadilan dalam cerita detektif konvensional.

"
1999
S16204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.M. Tristiastini
"Menurut para ahli sastra drama Die Verspaetung karya Wolfgang Hildesheimer digolongkan ke dalam bentuk drama absurd. Skripsi ini ingin membuktikan kebenaran pernyataan di atas dengan melakukan penelaahan terhadap teks drama Die Verspaetung. Penelaahan dilakukan dengan membandingkan teori drama absurd dengan teori drama konvensional dan drama epik--yang merupakan dua bentuk drama yang sudah ada sebelumnya -- dengan berpegang pada unsur-unsur drama seperti tema, latar, tokoh dan alur. Untuk itu dipaparkan pengertian drama absurd dengan membahas arti kata absurd itu sendiri yang kemudian dihubungkan dengan konsepsi Albert Camus, beserta ciri-ciri drama ini.Setelah dilakukan penelaahan terhadap tema, latar, tokoh dan alur drama Die Verspaetung, ternyata drama ini memang sesuai dengan teori drama absurd yang ada; sehingga dapat disimpulkan bahwa drama Die Verspaetung ini benar-benar sebuah drama absurd. Penelaahan ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan apa dan bagaimana drama absurd itu, yang merupakan bentuk drama yang masih belum begitu dapat diterima oleh masyarakat Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipahutar, Yudith G.N.H.
"ABSTRAK
Lukacs mengatakan bahwa sastrawan terpengaruh oleh kenyataan sosial di sekelilingnva. Kenyataan tentang kehidupan yang penuh penderitaan mendorong pengarang untuk mengekspresikan pendapat dan perasaannya dalam karya sastra. Jadi karya itu merupakan sarana pengarang untuk mengkritik masyarakat. Karya yang berhasil mempengaruhi dan mengubah masyarakat berarti mempunyai sifat emansipatoris dan daya transformasi.
Dalam masyarakat Jerman abad kedelapan belas, rakyat tertindas akibat pemerintahan feodal absolut yang bertindak sewenang-wenang. Sastrawan di Taman itu, terutama zaman Sturm and Drang (1767-1785) sangat mementingkan faktor perasaan dalam penulisan karya mereka. Mereka menuliskan perasaan tidak puas mereka akan keadaan sosial yang buruk itu ke dalam karya mereka. Schiller, salah satu sastrawan Sturm and Drang yang turut mengalami penderitaan akibat pemerintahan di abad 18 juga menuangkan perasaannya ke dalam karya pertamanya, Die Raurber.
Die Rauber memuat berbagai masalah yang juga terdapat di dalam keadaan sosial masyarakat Jerman abad kedelapan belas, yaitu masalah pemerintahan yang sewenang-wenang dan tirani, pemberontakan yang dilakukan sebagian masyarakat, keberadaan selir di kalangan bangsawan dan juga kolusi yang terdapat antara bangsawan dan gereja,
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dalam Die Rauber terdapat banyak kritik terhadap keadaan sosial masyarakat Jerman abad kedelapan belas. Penciptaan karya ini juga dipengaruhi oleh kesadaran Schiller akan lingkungan sosialnya. Walaupun karya ini tidak berhasil mengubah masyarakat, namun hal ini tidak menggugurkan kesimpulan bahwa Die Rauber mempunyai hubungan dengan keadaan sosial masyarakat Jerman abad kedelapan belas.

"
1999
S14798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elah Amatillah
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pemikiran Schiller mengenai makna kebebasan melalui karya drama perdananya berjudul Die Räuber. Melalui pendekatan sosiologi sastra berdasarkan strukturalisme genetik milik Lucian Goldman, ditemukan bahwa ide kebebasan dalam drama ini dipengaruhi oleh dua semangat zaman kesusastraan Jerman yaitu: aliran kesusastraan Aufklärung (1700-1780) dan aliran kesusastraan Sturm und Drang (1770-1830).

ABSTRACT
This thesis analyzes the thoughts of Schiller regarding the meaning of freedom through his first drama, Die Rauber. By using sociological approach based on Genetic Structuralism by Lucian Goldman, the researcher found that concept of freedom in this drama was influenced by the spirit of two German Literary Periods, Aufklarung (1700-1780) and Sturm und Drang (1770-1830)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T50126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Luky Susanti
"Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa seorang anggota masyarakat harus tunduk pada peraturan masyarakat yang berlaku pada jamannya. Penelitian yang dipakai dalam pembahasan ini adalah penelitian pustaka dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Di dalam perabahasan ini jelas bahwa anggota masyarakat dimanapun ia berada tidak terlepas dari norma-norma yang berlaku pada masa itu. Judith sebagai tokoh utama dalam drama ini harus tunduk pada norma-norma yang ada, meskipun ia telah menyelamatkan bangsanya dari ancaman musuh. Perjuangan untuk menyelamatkan bangsanya inipun menimbulkan konflik batin di dalam diri Judith yaitu konflik antara cinta pada Holofernes dan kewajiban membela bangsanya. Konflik tersebut berkembang menjadi perasaan bersalah karena kemungkinan akan hamil di luar pernikahan yang pada saat itu merupakan aib dan tidak dapat diterima oleh masyarakat. Drama ini berakhir dengan kematian Judith."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjiastuti Arifin
"Penulisan skripsi ini bertujuan hendak memberikan gambaran tentang Milieu atau lingkungan sosial yang mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kehidupan manusia, termasuk didalamnya semua masalah manusia dengan segala tingkahlaku dan kehidupannya. Milieu adalah lingkungan yang mengelilingi kehidupan manusia, dengan kata lain manusia tidak dapat bercerai dengan lingkungannya selama manusia hidup. Seperti yang tampak dalam drama tragedi Maria Magdalene, semua percakapan, pandangan serta nasihat yang terdapat dalam drama ini secara keseluruhan berakar da_lam pandangan masyarakat di sekitar mereka dan hal-hal yang dianggap dituntut dalam masyarakat haruslah benar_-benar dipegang teguh. Klara, tokoh utama dalam drama merupakan contoh manusia sosial yang sadar akan tuntut_an masyarakat sehingga ia rela mengorbankan dirinya dengan jalan bunuh diri untuk membela dan mempertahan_kan nama baik keluarganya seperti yang selalu dituntut ayahnya. Karena pengaruh dari Milieu inilah Klara dituntut agar mengorbankan dirinya, karena ia tidak dapat melanggar norma-norma yang dijunjung dan berlaku dalam masyarakat. Dari gambaran di atas jelaslah bahwa Milieu sangat mempengaruhi kehidupan manusia dan keberadaan manusia sebagai makhluk sosial termasuk dalam tema drama Maria Magdalene."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Anggari Harapan
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>