Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22637 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melahayati
"Diese Arbeit besteht aus vier Abschnitten. Der erste Abschnitt ist die Einleitung, in der ich den Hintergrund des Themas, das Ziel der Analyse, die Methode and den Ansatz, die ich benutze, um die Daten zu analysieren, schreibe. Im - zweiten Abschnitt erklare ich die Theorie des Relativsatzes und die Theorie der Dependenz-grammatik besonders die Translationstheorie von Lucien Tesniere. Im dritten Abschnitt analysiere ich die Relativsatze anhand der Translationstheorie, denn durch diese Theorie kann man sowohl die Veranderung der Wortart alsauch die Veranderung der Funktion von Relativsatzen deutlich kennen. Nachdem ich die Daten analysiert habe, fasse ich dann alles im vierten Abschnitt zusammen. Das Ergebnis ist u.a : Es gibt drei Typen von Translationen, die auf den Relativsatz operieren, namlich I>>A, I>>E und I>>0."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widiastuti
"Diese Arbeit besteht aus 4 Abschnitten. Der erste Abschnitt ist die Einleitung. Diese Einlei_tung enthalt den Hintergrund des Themas, das Ziel der Analyse und den Ansatz und die Methode, die ich be_nutzte, um die Daten zu analysieren. Im zweiten Abschnitt erklare ich die Theorie der Depen_denz-grammatik von Engel und die Translationstheorie besonders die Translation des zweiten Grades von Tesniere. In diesem Abschnitt erbrte ich auch die Theorie des Erganzungssatzes. Im dritten Abschnitt analysiere ich Erganzungssatze anhand der Dependenz-grammatiktheorie, denn durch diese Theorie kann man wissen, wie viele Erganzungen ein Verb hat and deshalb kann es erklart werden, welche Erganzung der Erganzungssatz ersetzen kann. Nachdem ich die Daten analysiert habe, fasse ich dann alles im vierten Abschnitt zusammen. Das Ergebnis ist u.a: Nach der Theorie kann der Erganzungssatz, and zwar der Ausbausatz, Nominativ-, Akkusativ-, Genitiv- and Prapositionalerganzung ersetzen_ Aber bei der Analyse hat sich herausgestellt, da[3 der Ausbausatz nur die Nominativ--, Akkusativ- and Prapositionalerganzung ersetzt."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Sinta
"Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama berisi pendahuluan. Bab kedua menjelaskan tentang teori yang saya gunakan untuk menganalisis kalimat pasif bahasa Jerman, yaitu teori gramatika transformasi generatif. Pada bab ketiga saya akan menguraikan, bagaimana kalimat pasif bahasa Jerman dapat dianalisis menurut teori gramatika transformasi generatif.Berdasarkan analisis tersebut dapat ditarik beberapa kesimpuIan, yaitu : -Kalimat pasif dibentuk dari transformasi pasif. Dalam transformasi tersebut terjadi proses-proses seperti proses penambahan, pelesapan, permutasi, dan substitusi. Dari hasil analisa saya dalam artikei majalah CHIP tidak semua bentuk kalimat pasif dapat saya temukan. -Beberapa konstruksi kalimat pasif bahasa Jerman tidak dapat langsung dianalisis dengan teori gramatika transformasi generatif. Kalimat pasif jenis ini harus ditransformasikan terlebih dahulu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S14609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philippus, Jovanka M.
"Interjeksi adalah suatu ungkapan perasaan seseorang yang berbentuk morfem-morfem yang muncul sebagai kalimat atau ekstra-kalimat. Penggunaannya akan dianalisis secara fonologis, morfologis, sintaktis, semantis, dan pragmatis. Tujuannya adalah untuk mencari karakter-karakter yang dimiliki oleh interjeksi, sehubungan dengan tingkat pemakaiannya yang cukup frekuentif. Dari kelima aspek ini, aspek pragmatis merupakan unsur yang akurat dalam pemaparan makna interjeksi. Pengumpulan data terfokus pada sebuah karya cerita ber_gambar yang cukup representatif, karena kandungan dialog yang banyak memakai interjeksi terutama yang bermakna. Interjeksi Bermakna ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi komunikatif yang mengabaikan unsur emosi; dan fungsi ekspresif yang me_mentingkan unsur emosi pengujar interjeksi. Kemudian bentuk-_bentuk ini dianalisis menurut kelima aspek di atas. Hasil penelitian adalah bahwa penginterpretasian suatu interjeksi dapat menimbulkan berbagai nuansa makna. Faktor-faktor penentunya adalah konteks, situasi, dan intonasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Kristianti
"
ABSTRAK
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama berisi pendahuluan. Bab kedua menjeiaskan tentang teori yang saya gunakan untuk menganalisis kalimat pasif bahasa Jerman, yaitu Tata Bahasa Relasional.
Pada bab ketiga saya akan menguraikan, bagaimana kalimat pasif bahasa Jerman dapai dianalisis menurut Tata Bahasa Relasional dan apa kekurangan dan kelebihan teori ini. Analisis kalimat mencakup Karakter Universal Kalimat Pasif, penerapan hukum-hukum Tata Bahasa Relasional, dan diagram lapisan. Berdasarkan analisis tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu 1.Kalimat pasif bahasa Jerman yang menggunakan verba intransitif dapat dianalisis langsung dengan Tata Bahasa Relasional Kalimat refleksif yang bermakna pasif dapat langsung dianalisis dengan Tata Bahasa Relasional tanpa harus ditransformasikan terlebih dahulu. 2. Beberapa konstruksi kalimat pasif bahasa Jerman tidak dapat langsung dianalisis dengan Tata Bahasa Relasional. Kalimat pasif jenis harus ditransformasikan tertebih dahulu. 3. Diagram lapisan tidak cukup jelas menerangkan perbedaan antara kalimat aktif dan kalimat pasif.
"
1998
S14751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Setiawidi
"Analyse einiger deutschen Satze, die Prapositionalgruppe enthalten, In der funktionalen Grammatik von Eisenberg werden die drei grammatischen Komponenten aus der Sicht von Syntax beschrieben, namlich die syntaktischen Strukturen, Kategorien and Funktionen. Aufgrund den Kategorie- and Funktionkomponenten werden die Komponenten der syntakti_schen Relation im Deutschen weiter beschrieben. Naoh der Theorie von Eisenberg gibt es im Deutschen zwei Typen von syntaktischen Relationen: die Bestimmungsrelation, die sich auf syntaktische Funktionen bezieht; die Bereichs_relation, die sich mit Konstituentenkategorien befa_t. Au_erdem werden Satzanalysen von Strukturen zur Funk_tionen and umgekehrt, and auch systematische vollstandigen Beschreibungen von den Beziehungen zwischen Struktur and Funktion erlautert. Als Korpus sind Satze, die Prapositionalgruppe (PrGr) enthalten. Die Satze werden aus einigen thematisch ver schiedenen Artikeln -- wie z.B. Politik, Wirtschaft, Kultur, Sport und allgemein -- in Frankfurter Allgemeine Zeitung Nr. 262 (10. November 1992), 275 (28. November 1992) und 276 (27. November 1992) entnommen. Die Satzanalyse umfa_t der Analyse der Konstituenten-struktur, der syntaktischen Funktionen and Relationen zwischen Konstituenten von jeden Satzen. Fernerhin, nach der Struktur- und der syntaktischen Funktiansanalyse wird die Beziehung zwischen Struktur and Funktion untersucht, namlich die Satzkonstituenten, die gleiche Strukturen haben, konnen in unterschiedlichen syntaktischen Funk_tionen vorkommen. Die Schlu_folgerung sind u.a.: ein Satz kann entweder nur eine PrGr mit bestimmter syntaktischer Funktion oder mehrere PrGr mit verschiedenen syntaktischen Funktionen haben; Um die funktionale Grammatik von Eisenberg zu ver_wenden, werden die sehr Bute Beherrschung der untersuchten Sprache and das genaue Verstehen der syntaktischen Funk_tion jeder Konstituenten eines Ausdrucks/Satzes von einem Forscher vorausgesetzt, so da_ die Konstituentenstruktur und die syntaktischen Relationen zwischen Konstituenten des Satzes genau bestimmt werden konne."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Febriana
"Pengkajian unsur bayaniyah dalam drama Arab modern telah dilakukan oleh Asmara Dewi, sastra Arab angkatan 2001 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Depok, pada tahun 2005, tujuannya ialah untuk mengetahui berapa banyak unsur gaya bahasa bayaniyah, penggunaan dan pemilihannya serta keterkaitannya dalam mengusung tema yang menjadi dasar dalam cerita drama ini. Sumber data didapat dari teks drama Arab modern berjudul Fida_ karya Mahmud Taymur terbitan Da:rul Haya_ Al-Kutubu Al-Arabiyah cetakan pertama tahun 1951. Teks drama itu diterjemahkan dan ujaran-ujaran yang merupakan unsur-unsur bayaniyah dipilah dan dikelompokkan untuk kemudian dianalisis maksud dan penggunaannya. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 546 ujaran yang terdapat pada drama Fida_ karya Mahmud Taymur terdapat 68 ungkapan yang tergolong ke dalam unsur-unsur bayaniyah. Jumlah ini sekitar seperdelapan dari jumlah ujaran yang ada. Sisanya sebanyak 478 ujaran bukanlah termasuk ke dalam unsur-unsur bayaniyah. Unsur bayaniyah yang paling dominan muncul adalah unsur isti_a:rah makniyah sebanyak 14 ungkapan, disusul kemudian dengan unsur kina:yah _an sifat sebanyak 14 ungkapan serta unsur-unsur lainnya. Adapun tujuan dari penggunaan ungkapan-ungkapan di atas adalah untuk memperhalus, memperindah dan mempertegas maksud pembicaraan para tokoh di dalam drama ini juga terkadang diperuntukkan sebagai sebuah sindiran.

Diese Untersuchung besch_ftigt sich mit der kontrastiven Analyse der Zigaretten-Werbungsprachen auf Deutsch und Indonesisch. Die Daten der Untersuchung wurden aus den Zeitschriften Stern und Tempo 2005 _bernommen. In dieser Examenarbeit werden die Zigaretten-Werbungsprachen aus der syntaktischen, pragmatischen, semantischen, und semiotischen Aspekte untersucht. Die Ziele der Untersuchung sind die _hnlichkeiten und Unterschiede der Zigarettenanzeigen, vor allem die sprachlichen Aspekte. Diese Examenarbeit besteht aus vier Kapitels. Die Theorie in dem Kapitel 2 l_sst sich nutzen, um Werbeanzeigen zu untersucht. Als theoristische Grundlage werden die syntaktische Theorie in der deutschen Sprache nach Peter Eisenberg und in der indonesischen Sprache nach Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia verwendet. Au?erdem werden die semantische Theorie _ber Bedeutung von Gustav Blanke, die Sprechakttheorie von JL. Austin, und die semiotische Theorie _ber Zeichenklassen von Van Zoest benutzt . Die Ergebnisse dieser Untersuchung zeigen, dass es in der deutschen Zigarettenwerbung und in der indonesischen Zigarettenwerbung aus der syntaktischen Aspekte und pragmatischen Aspekte einige _hnlichkeiten gibt, n_mlich die einfachen S_tze und Aussages_tze werden viel in der Werbungssprache ausgen_tzt. Au?erdem gibt es _hnlichkeit in den deutschen und indonesische aus dem pragmatischen Perspektiv steht im Mittelpunkt der Werbungssprache die lokusion_re Akt. Die Unterschiede der Zigarettenwerbungssprache werden aus den semantischen und semiotischen Aspekten festgestellt. Aus dem semantischen Aspekt haben die deutschen Zigarettenanzeigen W_rter, die assoziative Bedeutungen haben, dagegen haben die indonesischen W_rter mehr affektive Bedeutung. Aus dem semiotischen Aspekt sind Symbols sehr ha_fig in der indonesischen Zigarettenwerbung, aber in der deutschen Zigarettenwerbung werden mehr Index verwendet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15148
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Julianty Dwieliza
"ABSTRAK
Verba majemuk merupakan salah satu aspek dari kata majemuk. Berdasarkan pengalaman dalam mempelajari bahasa Jerman, terdapat kesulitan dalam menerjemahkan suatu verba majemuk karena kita tidak mengetahui dasar dari verba majemuk itu. Untuk itu dilakukan analisis morfologis dan semantis dalam mengetahui apakah ada keterkaitan antara bentuk dan makna sebuah verba majemuk.
Dalam penelitian ini digunakan dua sumber acuan, yaitu: Grammatik der deutschen Gegenwartssprache_Bd.4 (Duden, 1984) dan Wortbildung der deutschen Gegenwartssprache (Wolfgang Fleischer, 1933).
Dalam menganalisis verba majemuk dijabarkan bagaimana terbentuknya sebuah verba majemuk. Setelah itu dilakukan analisis terhadap maknanya, apakah makna dari suatu bentuk verba majemuk itu berterima atau tidak.
Dari analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembentukan verba majemuk dapat dilakukan terhadap lima jenis leksem, termasuk di dalamnya tiga kelas kata dan dua jenis afiks, yaitu V+V, N+V, A+V, P+V dan V+S. Sedangkan korelasi makna antar-kata pembentuk dari sebuah verba majemuk dapat dilihat dari tipe/macam verba majemuk. Dengan kata lain antara bentuk dan makna terdapat suatu keterkaitan. Namun harus diketahui juga apakah makna itu berterima atau tidak.

"
1990
S14691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinayanti
"Diese Einleitung enthalt den Hintergrund des Themas, das Ziel der Analyse, die Datenquellen, und die Arbeitsweize. Im Zweiten Abschnitt beschreibe ich dei theorje von Haralad Weydt Uber Abtonungspartikeln, ihre Funktionen, die Satztypen, in dene sie auftreten konnen und ihre Stellung in dem Satz. lm dritten Abschnitt analysiere ich einzelne Abtonungsipartikeln anhand der Theorie im zweiten Abschnitt. Diese Analyse hat den Zweck, die Verwendung von Abtonungspartikeln in einem Satz pragmatisch und syntaktisch zu beschreiben. Dadurch werden die Funktion, die Satztypen, in denen Abstonungspartikeln vorkommen und ihre Stellung im Satz klar. Im vierten Abschnitt stelle ich die Ergebnisse meiner Analyse dar. Die Ergebnisse der Analyse sind u,a : btonungspartikeln sind die Partikeln, die die Subjektivitat des Sprechers usdrucken. Durch die Verwendung dieser: Abtonungspartikelnkaan der Sprecher seine Aussage abtonen. Die Stellung von Abtonungspartikeln in cinem Satz ist nach dem finiten Verb und vor dom Rhema. Nach der Analyse kommen Abtonungspartikeln am haufigsten in dem Aussagesatstyn vor Abtonungspartikeln, die am meisten benutzt wardon , sind : genn, .j a, und doch."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S16212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik
"Skripsi ini terdiri atas empat bab : Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, pokok bahasan, cakupan penelitian, tujuan, kerangka teori dan metode penelitian. Bab II mengulas tentang teori Gramatika Transformasi Generatif (GTG) dan Pole. Dasar Kalimat Inti (PDKI) yang akan digunakan untuk meneliti kalimat-kalimat bahasa Jarman. Bab III berisi tentang analisis yang saya lakukan terhadap PDKI yang dibuat oleh Heinrich Weber dan Zellig Harris, karena keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk mendapatkan rumusan PDKI yang lebih akurat, pertama-tama saya analisis keduanya dengan mempertimbangkan perbedaan dan persamaannya, kemudian melakukan penggabungan, penambahan serta pengelompokan. Setelah PDKI tersebut ditemukan, kemudian langsung saya terapkan dan uji dengan berbagai Janis kalimat bahasa Jarman. Ternyata, pola inti masing-masing kalimat tersebut berhasii ditemukan, lalu saya analisis lagi dengan menggunakan teori GTG untuk menjelaskan strukturnya. Bab IV merupakan simpulan basil analisis dari bab sebelumnya. Pada prinsipnya, konsepsi teari ini bisa diterapkan, meskipun ada sedikit kelemahan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>