Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4724 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Maya B. M.
"Banyak karya sastra berbahasa Jerman yang ditulis oleh para sastrawan yang bukan berkebangsaan Jerman sesudah Perang Dania II men adi terkenal baik dinegeri karya tersebut pertama kali diterbitkan atau dipentaskan maupun di luar negeri tersebut, seperti Biedermann und die Brand stifter, Andorra, Die Physiker dan Der Besuch der alters Dame. Karya yang terakhir disebutkan merupakan karya Fried-rich Duerrenmatt yang berkebangsaan Swis. Drama ini adalah karya Duerrenmatt dalam bentuk tragikomedi dan terbit sete_lah penerbitan karangannya yang berjudul Theaterprobleme (1955). Meskipun ia belum dapat digolongkan ke dalam perumus teori teater, dengan karangan-karangannya tentang teater antara lain Anmerkung zur Komo edi e (1952) dan Theateroro blame (1955) ia sudah dapat digolongkan ke dalam sastrawan berbahasa Jerman yang patut mendapat perhatian karena ia memiliki teori teater sendiri setelah Bertolt Brecht dengan teori teater epik. Drama Der Besuch der alien Dame ditulis oleh Duerren_matt pada tahun 1955 dan untuk pertama kalinya dipentaskan di Zuerich pada tanggal 29 Januari 1956 dengan sutradaranya Oskar Waelterlin. Selain di Swis drama ini juga pernah dipertunjukan di Republik Federal Jarman, Republik Demokrasi Jerman, Itali, Inggris dan Amerika. Seringnya drama ini di pentaskan membuktikan bahwa Duerrenmatt telah meraih keberhasilan. Menurut G.P. Knapp (Mayer 1983:20) setelah keberhasilan drama ini Duerrenmatt lebih sering menulis karya-karyanya dalam bentuk komedi, misalnya Frank der Fuenfte, DiePhysiker, Herkules and der Stahl des Augias dan Der Meteor sedangkan pada periode sebelumnya yaitu 1951-1956 Duerrenmatt lebih suka menulis sandiwara radio..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S16209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Durrenmatt, Friedrich
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan bekerjasama dengan Goethe Instituut Jakarta, 1991
832 DUR bt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Dormian
"Dialog adalah fundamen dasar terpenting yang secara lahiriah membdakan drama dan jenis karya sastra lainnya, yang tanpa kehadirannya sebuah karya sastra tidak dapat digolongkan sebagai sebuah drama. Dialog di dalam sebuah drama adalah giliran berbicara dari dua orang tokoh atau lebih lebih yang herfungsi sebagai penggerak peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan alur cerita drama tersebut Menurut Karl Beilhardt dalam hukunya Formen des Gespraichs im Drama, bentuk-bentuk dialog drama ada tujuh yaitu, Verhiirgesprache, Interview-Gesprache, Enthullungsgesprache, Zerstreute and zerfallene Gesprache, Entscheidungsgesprache, Einschuchterungsgesprache, dan Diskurs-Gesprache. Dengan menganalisis hentuk-hentuk dialog di dalam suatu drama, kita dapat menganalisis drama itu secara keseluruhan: pcnokohan, perkembangan alur, dan struktur drama tersebut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Durrenmatt, Friedrich
"Drama karangan Friedrich Dürrenmatt yang disadur dari Norwegia ini mengisahkan kehidupan seorang jutawan yang bersedia membantu kota kelahirannya yang terancam bangkrut, namun, kesediaannya ini bukan hanya perbuatan amal semata, ia menginginkan imbalan yang setimpal untuk dirinya. Ia menuntut keadilan bagi dirinya yang sebelumnya telah dikhianati oleh seorang lelaki bernama Ill."
Zürich: Verlag der Arche, 1966
Jer 832 DUR b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Widiati Kusumawardani
"Pengarang adalah pendukung gerakan moralisme. Pengamatannya terhadap perkembangan dunia sangat tajam. la sangat peka terhadap hal - hal yang berkembang di dunia, terutama terhadap timbu1nya keseahteraan dan kepuasan materi yang begitu saja tanpa pemikiran terlebih dahulu. Sebagai contoh penemuan bom atom pada tahun 1945 ; Pada masa itu terjadi perang. Manusia merasa perlu untuk mencip_takan senjata tersebut demi terlaksananya perdamaian. Sete_lah bom atom tercipta dan berhasil menegakkan perdamaian, ma_nusia pada masa itu merasa puas tanpa memikirkan akibat-akibatnya yang semakin berkembang. Mula-mulaakibat _ akibat yang ada yaitu korban manusia yang jumlahnya sangat banyak,secara terus menerus berjatuhan di Hiroshima danNagasaki 4karena terkena radiasi Thin Boy dan Fat Boy. Kemudian senjata tersebut dikembangkan kekuatannya menjadi teknologi nuklir, teknologi yang dapat menghasilkan suatu jenistenaga yang sangat kuat. Tenaga nuklir membawa dampak positif dan negatif. Untuk keperluan damai tenaga nuklir dapat"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arliza
"ABSTRAK
Skripsi ini berisikan analisis dilema ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Melalui skripsi ini ingin dibuktikan bahwa masalah dilema yang dihadapi oleh para ilmuwan dapat dicegah apabila setiap unsur dalam masya_rakat mau bekerja sama dengan ilmuwan. Setelah membaca uraian seluruh bab dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa drama Die Physiker merupakan gambaran keadaan sosial yang sesungguhnya dan juga merupakan refleksi pandangan Friedrich Durrenmatt terhadap ilmu pengetahuan dan ilmuwan, serta peranannya terhadap kelestarian manusia, nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungannya.
Johann Wilhelm Mobius (selanjutnya disebut Mobius) adalah seorang ilmuwan hebat yang telah berhasil menemu_kan 3 buah formula di bidang Gravitasi. Formula-formula tersebut merupakan lanjutan dari penemuan seorang fisika_wan bernama Albert Einstein yang telah berhasil menemukan formula di bidang Gravitasi pula. Namun formula tersebut diterapkan untuk pembuatan bom atom yang pada umumnya bersifat menimbulkan bencana bagi umat manusia.
Mobius merupakan ilmuwan idealis. Sebagai ilmuwan ia sadar akan kewajiban moralnya, yaitu kewajiban untuk menjalankan kode etik ilmuwan, tepatnya untuk mengembang_kan ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahunya sangat besar untuk melanjutkan penemuan yang telah didapatkannya. Namun demikian dalam usaha memuaskan rasa ingin tahunya sebagai ilmuwan, ia tidak pernah sekalipun melupakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungannya. Dia selalu berusaha menyelaraskan kedua hal tersebut. Namun pada kenyataannya amat sukar untuk menjalankan kedua hal tersebut secara bersamaan karena keduanya bersifat saling bertolak belakang. Bila ia menjalankan tanggung jawab moralnya, maka ia akan mengorbankan tanggung jawab sosialnya. Sebaliknya bila ia menjalankan tanggung jawab sosialnya, maka ia akan mengorbankan tanggung jawab moralnya. Dalam keadaan seperti ini mau tidak mau ia harus memilih salah satu di antara kedua tanggung jawab tersebut. Akan tetapi bila ia hanya menjalankan salah satu tanggung jawab tersebut maka akan terjadi keadaan buruk seperti di atas. Keadaan ini tidak diinginkannya. Dengan kata lain ia mengalami dilema dalam mengembangkan ilmunya.
Sebagai seorang pengarang yang sering mengamati gejala sosial di sekitarnya Friedrich Durrenmatt melihat bahwa sebenarnya dilema seperti yang dihadapi Mobius bukan untuk pertama kalinya menimpa seorang ilmuwan. Jauh sebelum itu banyak ilmuwan lain yang juga disudutkan oleh keadaan seperti itu. Kita dapat mengamati keadaan tersebut mulai pertama kalinya ilmu pengetahuan ada hingga jaman Gallileo Gallilei, Isaac Newton, Albert Einstein dan sampai sekarang ini.
Oleh karena itu Friedrich Durrenmatt menunjukkan bahwa dilema ini dapat diatasi apabila dalam kehidupan terdapat hal berikut: adanya kesalahan pertimbangan nilai dalam ilmu, kerja sama ilmuwan dengan masyarakat, dan keterlibatan penguasa, pemerintah dan kebijaksanaan politiknya. Ketiga hal ini harus dijalankan secara bersamaan. Dalam drama Die Physiker ditunjukkan bagaimana usaha Mobius untuk memecahkan masalah dilema yang menimpa dirinya, yaitu menyadari perlu adanya pertimbangan nilai nilai dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dan menggalang kerja sama di antara sesama ilmuwan. Namun ternyata kedua hal tersebut tidak dapat memecahkan masalah yang ada.
Dalam kehidupan sekarang ini sering terlihat banyak ilmuwan yang hanya mengutamakan kepentingan pribadinya saja, atau kepentingan kelompok/penguasa/negara tertentu. Dengan kata lain masih banyak ilmuwan yang memandang masalah sosial dengan sebelah mata saja. Mereka hanya memikirkan masalah perkembangan ilmu pengetahuan saja.
Oleh karena itu tidak berlebihan kiranya apabila kita sebagai pembaca mau menarik pengalaman dan merenung_kan perjalanan hidup para pelaku dalam drama ini, terutama Mobius, agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama. Selain itu dengan memahami masalah yang menimpa Mobius dalam mengembangkan ilmunya, maka kita akan memahami bagaimana beratnya tanggung jawab seorang ilmuwan terhadap dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan juga terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena Tuhan menciptakan ilmu pengetahuan bukan untuk kemaslahatan, tetapi untuk kesejahteraan seluruh manusia di dunia.

"
1990
S14585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Duma H. S.
"ABSTRAK
Penelitian mengenai penegakan keadilan dalam cerita detektif Das Versprechen karya Friedrich Duerrenmatt dilakukan dari aspek cerita bertujuan mengetahui penyebab timbulnya ketidakadilan dalam usaha menegakkan keadilan sedangkan analisa dari aspek bentuk bertujuan untuk mengetahui kaitan antara penyimpangan struktural dalam Das Versprechen dari struktur cerita detektif konvensional dengan tema penegakan keadilan
Hasil penelitian aspek cerita dan aspek bentuk Das Versprechen kemudian dihubungkan dengan pandangan Friedrich Duerrenmatt mengenai penegakan keadilan dalam bukunya Monstervortrag ueber Gerechtigkeit und Recht. Penelitian aspek bentuk cerita detektif ini menggunakan teori cerita detektif dari buku Der Kriminalroman II: Zur Theorie and Geschichte einer Gattung (Editor: Jochen Vogt) dan buku Aspekte der erzaehlender Prosa: eine Einfuehrung in Erzaehltechnik and Romantheorie karangan Jochen Vogt.
Hasil penelitian menunjukkan hal-hal berikut ini. Penegakan keadilan yang dilakukan dalam sistem hukum juga dapat menyebabkan ketidakadilan apabila dalam usaha tersebut kepentingan pribadi lebih diutamakan dari pada keadilan itu sendiri. Di sisi lain, usaha penegakan keadilan secara absolut juga menimbulkan ketidakadilan karena dilakukan di luar sistem hukum. Masalah yang bersifat filosofis ini ditampilkan di dalam Das Versprechen melalui penyimpangan struktural dari struktur cerita detektif konvensional, yang berfungsi sebagai kritik terhadap penegakan keadilan dalam cerita detektif konvensional.

"
1999
S16204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anglingsari Sunartadirdja
"Setiap pengarang mempunyai keistimewaannya sendiri-sendiri dalam menggarap karyanya. Salah seorang pengarang, yaitu Bertolt Brecht, adalah seorang pengarang yang terkenal karena teori Verfremdungseffekt (Effek Ketera_singan). Teori tersebut tidak lahir dengan sendirinya, tetapi lahir setelah Brecht mengikuti perkembangan kesusastraan Jerman pada khususnya dan kesusastraan dunia pada umumnya. Pada skripsi ini penulis ingin memperkenalkan baberapa prinsip dari teori Verfremdungseffekt yang dilihat dari karyanya yang berjudul Trommeln in der Nacht. Penulis beranggapan bahwa karya awal Brecht ini dapat memberikan sedikit gambaran tentang sebuah drama yang digarap berdasarkan prinsip-prinsip yang dikemukakannya itu..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyapto
"Bertolt Brecht adalah seorang pengarang Jerman yang besar dan sangat terkenal. la tidak hanya terkenal di Jerman saja, melainkan juga di luar.negeri, bahkan sampai ke Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan dipentaskannya beberapa karya Brecht, antara lain Der kauasische Kreidekreis, yang pernah dipentaskan misalnya oleh W.S. Rendra dan Basoeki Rachmat, masing-masing dengan judul 1ingkaran Kapur Putih dan lingkaran Keadilan. Teguh Karya pun pernah m.ementaskan salah satu karya dramawan ini, yaitu Der gute Mensch von Sezuan dengan judul Peremuan Pilihan Dewa. Karena demikian terkenal, maka tidaklah mustahil bahwa dalam waktu-waktu yang akan datang akan lebih banyak bagi karya-karya Brecht yang akan dipentaskan. Drama-drama Bertolt Brecht pada umumnya membahas me_ngenai kehidupam dari masyarakat lapisan bawah, dan karena itulah mengapa banyak ahli sastra tertarik pada karya-karyanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nietzsche, Friedrich Wilhelm, 1844-1900
Leipzig: Alfred Kroner, 1974
193 NIE g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>