Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129574 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tompodung, Johanna Diana
"Masyarakat Ekonomi Eropa merupakan wujud kerja sama bangsa-bangsa Eropa yang timbul pada tahun 50-an di Eropa, untuk mengatasi kegagalan membentuk suatu Masyarakat Per-tahanan Eropa yang direncanakan sebelumnya dalam rangka menjalin kesatuan politik Eropa. Di dalam masa pembangunan Eropa sesudah perang, ternyata kerja sama di bidang ekonomi lebih mendapat perhatian dari keenam negara Eropa Barat : Perancis, Republik Federal Jerman (RFJ), Itali, Belgia, Belanda dan Luxemburg. Untuk dapat mengerti tentang motivasi RFJ ikut ser_ta dalam membentuk Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), maka penulis mencoba menuangkan salah satu hasil studi pada seksi Jerman, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, ten_tang.sejarah Jerman sesudah 1945, yaitu tentang peran RFJ dalam pembentukan MEE. Dalam hal ini penulis akan memberikan deskripsi da_ripada suatu proses pembentukan MEE, dengan mengutamakan peran-serta RFJ, sebab RFJ adalah salah satu dari negara pelopor pembentukan MEE."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987
342.43 KON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pantow, Lingkan
"ABSTRAK
Menilik latar belakang sejarah terbentuknya Republik Federal Jerman sebagai akibat dari kekalahan Jerman dalam perang dunia kedua, maka dapatlah dimengerti, jika pada ma_sa-masa sulit setelah perang, rakyatnya tidak berminat sama sekali untuk turut memikirkan kegiatan dan perkembangan politik negaranya. Pada saat itu, negara Sekutu (Amerika Serikat, Inggris dan Perancis) yang menduduki Jerman, tidak mengijinkan Republik Federal Jerman untuk mengadakan kegi_atan politik. Pusat perhatian rakyat Republik Federal Jer_man hanya ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan hidup sehari-_hari. Keinginan untuk secepatnya dapat melepaskan diri dari kemelaratan dan kesengsaraan hidup telah mendorong mereka untuk bekerja keras dan harus menunjukkan prestasi dalam pe_kerjaan masing-masing. Motivasi ini, ditambah dengan adanya dasar modernisasi yang telah dimiliki oleh bangsa Jerman sejak sebelum perang, yaitu pengetahuan teknologi, sarana pendidikan dan keterampilan kerja yang tinggi, telah menyebabkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup dapat dicapai dalam waktu yang sangat singkat_

"
1985
S14701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hedy Mimi Laksmika Sari
"Terjunnya wanita ke dunia kerja di masa sekarang ini sudah merupakan hal yang umum dan dapat diterima, terutama di negara-negara maju seperti republik Federal Jerman (RFJ). Beberapa hal dan masalah yang berkaitan dengan pekerja wanita di RFJj telah menarik minat penulis untuk menjadikannya sebagai tema skripsi ini. Penulis memilih judul Buruh Wanita Di Republik Federal Jerman Dengan Permasalahannya, karena penulis ingin membatasi pembahasan hanya pada lingkungan kaum buruh wanita saja. Selain itu, permasalahan yang diketengahkan di sini memang terutama dialami oleh kaum buruh wanita, baik sebagai beiterin maupun sebagai weibliche Angestellte. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia, penulis menter_jemahkan kedua kata asing tersebut sebagai buruh wanita, karena keduanya bekerja di bidang usaba. Jika disesuaikan dengan istilah yang lebih umum berlaku di negara kita ini mungkin kata weibliche Angestellte dapat pula diterjemahkan sebagai karyawati. Beberapa kata asing terpaksa saya gunakan dalam bentuk aslinya, dengan tujuan untuk mempermudah dan mempersingkat penulisan dan pengertiannya_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Budiningsih
"Sebagai bangsa yang telah dua kali menimbulkan bencana da_lam Perang Dunia I dan IIr Jerman dianggap perlu diawasi agar tidak dapat mengulangi agresi-agresi militernya. Setelah Perang Dunia II berakhir, Jerman diduduki dan dilucuti. Kehidupan ekonomi Jerman diawasi dengan ketat. Tetapi kemudian, ternyata ekonomi Eropa sulit sekali bangkit kembali tanpa dukungan ekanomi Jerman. Maka timbullah problema, ekonomi Jerman sangat di_butuhkan oleh ekonomi Eropa, namun kekuatan ekonomi Jerman di_takuti oleh negara-negara Eropa lainnya,terutama Perancis. Perkembangan industri Jerman harus bisa dimanfaatkan untuk keuntungan bersama. Satu-satunya jalan, ialah mengintegrasikan Jerman kepada negara-negara Eropa Barat. Integrasi tahap perrmulaan dilakukan dengan menggabungkan daerah-daerah industri Perancis-Jerman, kemudian juga negara-negara lainnya yang ingin bergabung. Penggabungan daerah industri ini diharapkan dapat menga_khiri permusuhan Perancis-Jerman, dan dapat menjadi inti persa_tuan negara-negara Eropa Barat..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilawati Kurnia
"Penulis skripsi bertujuan memberikan gambaran tentang Ostpolitik, salah satu kebijaksanaan politik luar negera. Republik Federal Jerman. Tema tersebut tidak diteliti dari sudut politik, akan tetapi lebih bersifat penggambaran sejarah yang diakronis. Melalui penelitian kepustakaan,penulis berusaha menguraikan perkembangan Ostpolitik yang telah dijalankan sejak masa Republik Weimar (1919-1933) sampai masa Willy Brandt (1969-1974). Hal ini diha_rapkan dapat memberikan gambaran tentang usaha-usaha pendekatan yang telah dijalankan oleh Jerman. Skripsi ini bertitik berat pada masa Willy Brandt, berdasarkan atas pertimbangan bahwa OstpOlitik masa ini telah berhasil dengan baik serta merupakan jalan keluar bagi masalah status quo Republik Federal Jerman. Disamping itu Repubublik Federal Jerman telah dapat ikut memberikan sum_bangan bagi politik perdamaian (detente) dengan menjalankan peranannya sebagai penengah antara kedua kekuasaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1972
940 MAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Disa Putri Sabilla
"ABSTRAK
Cita-cita besar negara-negara di daratan Eropa untuk membentuk kerja sama yang membawahi bidang politik dan ekonomi diwujudkan dalam berbagai perjanjian dan perserikatan sejak dibentuknya European Coal and Steel Community 1951 . Kerja sama ini menjadi cikal bakal Uni Eropa dan bentuk integrasi penuh Uni Eropa adalah pemberlakuan mata uang tunggal. Pemberlakuan ini memunculkan berbagai reaksi dari sektor sosial, politik, dan ekonomi, tak terkecuali di Prancis. Pemberlakuan euro pada masa pemerintahan Jacques Chirac ini memacu perekonomian Prancis menjadi lebih baik meskipun dalam sektor sosial dan politik terdapat golongan yang kontra terhadap integrasi ini.

ABSTRACT
The ambitions of the countries in mainland Europe to establish a partnership that oversees the political and economic fields embodied in treaties and alliances beginning with the establishment of the European Coal and Steel Community 1951 . This cooperation became the forerunner of the European Union and the form of its full integration is the adoption of the single currency. Implementation of this integration has led to various reactions from the social, political, and economic sectors, not least in France. Adoption of the euro single currency during the reign of Jacques Chirac sparked improvement of the French economy but nonetheless the social and political sectors disagree with this integration."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haryani Kusumaningrum
"Kemajuan dalam bidang perekonomian yang terjadi di Jerman membawa pada perubahan perilaku masyarakatnya. Perilaku yang terbentuk secara tidak langsung dari obsesi yang terpendam akan sesuatu yang sebelumnya tidak bisa dimiiiki. Kehidupan yang dijalani hanya berdasarkan obsesi ini menjadi bentuk dasar cerita Das Brot der fruhen Jahre karya Heinrich Boll, karena ia melihatnya sebagai bentuk dari kesia-siaan. Menurut Boll masyarakat tidak mengetahui untuk apa sebenarnya mereka hidup, karena hanya berorientasi pada satu hal saja yaitu pemuasan obsesi mereka dengan mengabaikan aspek-aspek kehidupan lainnya. Melalui skripsi ini ingin ditunjukkan bagaimana sebenarnya situasi Jerman pada masa Keajaiban Ekonomi serta untuk melihat kritik Heinrich Boll terhadap perilaku masyarakat Jerman pada masa ini.
Heinrich Boll menuangkan pandangan kritisnya melalui hubungan tokoh utamanya, yaitu Walter Fendrich, dengan roti. Walter Fendrich memiliki obsesi yang sangat besar akan roti, karena kelaparan berkepanjangan yang dideritanya di masa lalu. Masa lalu yang tidak dapat ia lupakan, walaupun ia sangat ingin melupakannya. Obsesi terhadap roti tanpa ia sadari mempengaruhi hubungannya dengan tokoh-tokoh lainnya, bahkan hubungannya dengan sang pacar, yaitu Ulla Wickweber. Hingga suatu hari, setelah pertemuannya dengan Hedwig Muller, Walter menjadi sadar akan arti kehidupan sebenarnya. Betapa ia selama ini hanya menjalani suatu kehidupan yang sia-sia, karena telah mengabaikan hal-hal lain dalam kehidupannya selain roti. Ia memandang dan menilai segala sesuatu hanya berdasarkan rasa laparnya akan roti. Walter kemudian pergi meninggalkan kehidupan mapannya. Suatu kehidupan dimana semua benda mempunyai harga.
Dari uraian-uraian seluruh bab, dapat disimpulkan bahwa melalui tokoh Walter Fendrich dalam cerita Das Brot der fruhen Jahre dapat dilihat kecenderungan perilaku masyarakat Jerman pada masa keajaiban ekonomi. Melalui cerita ini Heinrich Boll mengharapkan supaya masyarakat Jerman sadar dan kesia-siaan hidup yang selama ini mereka jalani. Selain itu Heinrich Boll ingin menunjukkan bahwa masa lalu, sejelek apapun, bukanlah sesuatu yang harus dilupakan dan bukan pula sesuatu yang menjadi satu-satunya tolok ukur dalam menjalani kehidupan di masa depan. Masa lalu membantu kita untuk lebih arif daiam menjalani kehidupan di masa depan, dan dengannya kita terhindar dari kesalahan yang kita perbuat di masa lalu."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S14670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deka Novita Setiyanto
"Kota Bandung mengalami kemajuan pesat setelah pembangunan jalur kereta api Cianjur-Bandung 1884 yang menyebabkan mobilitas kota meningkat. Kedatangan para penduduk Eropa menjadikan kota Bandung memasuki era modernisasinya pada saat itu, khususnya di kawasan Bragaweg, sehingga terlihat bagaimana kehidupan para elite Eropa di kawasan tersebut. Kawasan Bragaweg menjadi jantung dari kehidupan kota Bandung sehingga muncul berbagai tempat yang menyediakan kebutuhan primer hingga sekunder di kawasan Bragaweg. Salah satunya adalah Maison Bogerijen yang berdiri pada tahun 1918. Permasalahan penelitian adalah bagaimana dinamika Maison Bogerijen pada 1918-1923 dan dampak apa yang ditimbulkan atas hadirnya Maison Bogerijen di kawasan Bragaweg. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang didukung dengan konsep gaya hidup dari David Chaney. Korpus yang digunakan adalah De Preangerbode, De Indische Courant, Deli Courant dan Het Nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indi�. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Maison Bogerijen sejak 1918 hingga 1923 mengalami perkembangan yang sangat signifikan setiap tahunnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Maison Bogerijen menjadi simbol gaya hidup elite Eropa di Bandung dan memiliki daya tarik tersendiri untuk para penikmatnya. Rata-rata penikmat dari restoran Maison Bogerijen adalah kelompok menengah keatas. Mereka memiliki hak istimewa atas jabatan atau kekayaan yang mereka miliki untuk menjadi penikmat dari Maison Bogerijen.

The city of Bandung experienced rapid progress following the construction of the Cianjur-Bandung railway line 1884, which led to increased urban mobility. The arrival of European newcomers pushed Bandung City to enter its modernization era at that time. Therefore, it is common to find the European elite lifestyle being exhibited in Bandung City, particularly in the Bragaweg area. The Bragaweg area is the heart of Bandung city. Consequently, various places providing both primary and secondary needs emerged in the Bragaweg area. One of which is the establishment of Maison Bogerijen in 1918. The research problem of this study is to examine the dynamics of Maison Bogerijen between 1918 and 1923 and the impacts it caused in Bragaweg area. This study utilizes a historical research method supported by the concept of lifestyle by David Chaney. The corpus used includes De Preangerbode, De Indische Courant, Deli Courant, and Het Nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indi�. The result of this study shows that Maison Bogerijen experienced significant development each year from 1918 to 1923. This study concludes that Maison Bogerijen has its own allure to enthusiasts. Predominantly, the connoisseurs of the Maison Bogerijen restaurants are the upper middle class. It requires having privileges of position or wealth to become connoisseurs of Maison Bogerijen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>