Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56369 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erwin Arnada
"Novel Taras Bulba ditulis Gogol ketika ia mengerjakan penulisan tentang alam Ukraina. Taras Bulba, merupakan fiksi sejarah yang terangkum dalam buku kumpulan karangan berjudul Mirgorod yang semata-mata diciptakannya karena kecintaan dan kekagumannya akan alam Ukraina, tanah airnya. Kumpulan karangan Mirgorod boleh dikatakan sebagai potret kehidupan pribadi Gogol di tengan masyarakat Valikiye Sorochintky di daerah Ukraina. Masa kanak-kanak dan remajanya dihabiskan di tengah alam Ukraina; hal ini nampaknya mengakibatkan Gogol memiliki perasaan serta kenangan dan kecintaan yang begitu mendalam akan alam Ukraina. Sebagai akibatnya maka lahirlah beberapa novel yang dilatarbelakangi alam kehidupannya di masa lalu. Gogol lahir pada 1 April 1809 di kota Valikiye Sorochintky di daerah Ukraina. la tumbuh dan besar di tengah masyarakat pedesaan; hal ini membuat karya-karyanya senantiasa melukiskan sosok kehidupan dan tradisi masyarakat dimana ia dibesarkan. Konsep realismenya lebih banyak dimungkinkan lahir karena pengaruh kehidupan masyarakat seperti yang dialaminya sejak masa kanak-kanak hingga ia berangkat dewasa. Pada awalnya, alam pemikiran Gogol merupakan perpaduan antara seni dan sejarah; hal ini terlihat ketika ia, pada tahun 1834, mengajar sejarah sastra Rusia di Universitas Petersburg. Perpaduan konsep seni dan sejarah menyebabkan banyak mahasiswanya tidak bisa menangkap dan mencerna ilmu yang diajarkannya. Karena kekecewaan yang begitu mendalam ketika menghadapi kenyataan bahwa konsep yang dirancangnya sedemikian rupa gagal diterima mahasiswanya, maka Gogolpun keluar dari universitas dan bertekad meninggalkan dunia keilmuannya. Ia memilih menjadi sastrawan yang berjuang dengan pena dan ketajaman pikiran. Tekadnya dilukiskan dengan sebaris kalimat yang terasa mempunyai kekuatan; Bidang kata-katalah yang menjadi tempat pengabdianku (Mashinsky, 1980). Sastra klasik Rusia selalu diilhami oleh ide-ide Humanisme. Sebagian besar sastra Rusia abad 19 merupakan satu-satunya cara yang legal untuk protes terhadap kekuasaan tirani dari golongan pemilik tanah. Vissarion Belinsky, kritikus yang juga demokrat besar, mencatat bahwa masyarakat Rusia menganggap para penulisnya sebagai satu satunya pemimpin, pelindung, dan penyelamat mereka dari otokrasi Rusia....(ibid, 1980). Tradisi satire Rusia diwariskan dari tiap generasi penulis Rusia ke generasi berikutnya; berawal dari Kantemir ke Fonvizin, kemudian diteruskan oleh Gribayedov dan Gogol. Gogol menciptakan jenis dengan isi baru dan memberinya kedalaman yang belum pernah ada dengan gayanya yang artistik. Tulisannya menandai suatu perkembangan baru. Kritik Realisme, sebuah ragam kesusastraan yang menyatakan protes dari sebagian besar masyarakat Rusia terhadap ketidakpastian dan kepincangan sosial. Karya-karya Gogol berlangsung pada tahun 1830 sampai 1840. Gaya penulisannya yang serius, kritis, tetapi mengandung humor memiliki daya refleksi yang amat besar. Ia menunjukkan kepada semua golongan masyarakat tentang kenyataan dan kemungkinan yang jauh lebih baik. Dengan munculnya Gogol, sastra Rusia mendapat seorang pewaris dan penerus Pushkin, penulis terbesarnya. Namun Gogol meneruskan Pushkin dengan gayanya sendiri. Pushkin merangkum semua aspek kehidupan manusia, sedangkan dunia fiksi Gogol tidak seuniversal dan mencakup semuanya seperti Pushkin. Realisme Gogol diilhami oleh analisis yang berani terhadap fenomena sosial pada masa hidupnya. Gogol berusaha mengungkapkan segala yang ideal lewat protes terhadap fakta mengerikan yang ia lihat di sekitarnya. Karyanya didominasi oleh semangat penyangkalan (ibid. 1980."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlailani
"Myortvie Dushi karya Nikolai V Gogol adalah novel komedi satiris hasil karya seorang pengarang yang realis. Novel ini dianalisis dari sisi tokoh dan penokohannya, karena kedua faktor inilah yang dianggap sebagai yang paling menonjol. Chichikov sebagai tokoh utama dan tokoh-tokoh bawahan lainnya didiskripsikan sebagai tokoh-tokoh yang mewakili jamannya. Karakteristik yang ditampilkan Gogol melalui tokoh-tokohnya itu adalah simbol dari kebobrokan masyarakat Rusia pada waktu itu. Analisis penokohan yang terdiri dari asal-asul, keadaan lahiriah dan perkembangan watak merupakan suatu formulasi terpadu yang pada akhirnya memberikan gambaran kepada kita seorang tokoh yang utuh dan menyeluruh. Myortvie Dushi adalah salah Satu karya Masterpiece Nikolai V Gogol, disamping Revizor. Dalam karyanya ini, secara eksplisit Gogol menghadirkan tema sentral yang mewakili jaman_nya."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Risanti Amalia
"Analisis terhadap tiga cerita karya Nikolaj Vasil'evid Gogol' ini ditakukan untuk menemukan keberadaan grotes pada ketiga karya dan peranannya dalam mengkritik kehidupan masyarakat Rusia pada masa itu. Konsep yang digunakan dalam analisis ini meliputi konsep-konsep grates yang kemudian disimpulkan menjadi susunan unsur-unsur yang menjadi ciri khas grotes. Secara singkat grotes dapat dijelaskan sebagai suatu gaya yang digunakan dalam komedi atau satir untuk menunjukkan kontradiksi dan ketidaktetapan dalam hidup.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-analitis yakni menggabungkan konsep penjabaran dan penganalisisan. Sedangkan metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik, yang menggunakan tokoh. Penokohan untuk menelaah karya berhubungan dengan goates dari segi struktural serta pendekatan ekstrinsik yang rnenghubungkan keberadaan grotes dengan kritik terhadap masyarakat Rusia.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa Nikola Vasil'evid Gogol' menggunakan grotes sebagai penguat satir yang diberikan untuk mengkritik perilaku negatif masyarakat Rusia pada saat itu, yang salah satunya tampak dalam kerumitan birokrasi"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Driessen, F. C
Paris: Mouton, 1965
891.733 DRI g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Bagas.
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Djoko Setiawan
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kehidupan beragam pada masyarakat Belanda pada awal abad 19 dan bagaimana Arthur van Schendel melihat masalah tersebut. Penelitian dilakukan dnegan cara meneliti data di dalam roman tersebut, kemudian melalui pendekatan sosiologis, data tersebut dilihat hubungannya dengan kenyataan sejarah yang terjadi pada masa tersebut.
Dari penelitian tersebut penulis mendapatkan kesimpulan (1) pengkotakan masyarakat berdasarkan agama (verzuiling) yang terjadi pada awal abad 19 merupakan warisan pertentangan yang bermula pada awal abad 16 yaitu yaitu ketika Pengeran Willem van Oranye dan kaum Kalvinis memenangkan pertempuran melawan Spanyol; (2) Atas keadaan tersebut Artur van Schendel memberikan kritik-kritiknya dan menginginkan adanya kehidupan yang saling berdampingan tanpa adanya pertentangan satu sama lainnya. Ungkapan tersebut diungkapkan dalam scene perkawinan Maarten yang beragama Proetestan dengan Marie yang beragama Katholik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Kurnia Dewi
"Skripsi ini membahas novel Мертвые Души/Mertvie Dusi/Jiwa-jiwa Mati Karya Nikolai Vasilevič Gogol'. Di dalam skripsi ini, pembahasan difokuskan pada kepribadian tokoh utama, yakni Chichikov, yang dianalisis dengan menggunakan teori Psikoanalisis Sigmund Freud. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Hasil analisis skripsi ini menyatakan bahwa perilaku-perilaku Chichikov yang menyimpang dikarenakan dia tidak memiliki struktur kepribadian yang berimbang dalam dirinya. Masa kanak-kanak berpengaruh penting bagi pembentukan karakter seseorang.

Abstract
This thesis discusses the novel Мертвые Души/Mertvie Dusi/Dead Souls, written by Nikolai Vasilevič Gogol'. Within this thesis, the discussion focused on the main character?s personality, named Chichikov, which was analyzed by using Sigmund Freud's theory of Psychoanalysis. The method used is known as the "descriptive analytical method". The results of the analysis of this thesis states that Chichikov's deviated behavior was because he did not have a balanced personality structure in himself. Childhood has an important influence for the formation of a person's character."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S224
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Sunardi
"Berlandaskan teori ketaksadaran kolektif dan arketipe Carl Gustav Jung dirumuskan sebuah model pendekatan terhadap karya sastra yang menekankan analisisnya terhadap aspek-_aspek perulangan naluri dalam penciptaan sebuah karya sas-tra. Asumsi dasarnya adalah terdapatnya beberapa karya sastra yang mempunyai daya tarik khusus yang menggetarkan hati pembacanya karena adanya rangsangan bawah sadar pada jiwa pembaca. Rangsangan-rangsangan bawah sadar ini menurut Jung adalah 'citra keinsanan purba' atau arketipe. ia adalah pola. apriori dari tingkah laku psikis yang bersifat formal (kausi-instingtif) dan universal serta terdapat pada manusia secara potensial. Ia mengendap di dalam psike sebagai reka_man ketaksadaran mental dari perkembangan sejarah pengalaman seluruh umat manusia dan di wariskan dalam struktur otak manusia dari generasi ke generasi berikutnya. Dalam novel Brat'ja Karamazovy, arketipe hadir sebagai gagasan atau corak yang bersifat simbolis, dan muncul seba_gai motif yang beranalogi dengan tema-tema tertentu dalam mitos-mitos arkais. Melalui serangkaian analisis terhadap tokoh dan alur novel tersebut terungkap beberapa motif. Arketipe, di antaranya adalah arketipe karakter pahlawan yang diwujudkan sebagai figur Aljosa. Pada tahap awal, interpretasi psikologis terhadap figur Aljosa sebagai pahlawan menekankan sifat inferior dari seorang individu. la merupakan bayangan dari aspek-aspek kepribadian yang belum matang dan berkembang. Sedangkan sketsa ringkas tahap-tahap perjalanan dan kehidupan spiritual figur pahlawan Aljosa adalah proyeksi karakteristik tahap-tahap penting dari proses perkembangan kepribadian dan psikis seorang individu. Arketipe karakter lainnya adalah arketipe Orang Tua yang Bijaksana yang diwujudkan sebagai figur Pendeta Zosima. Interpretasi awal terhadap figur simbolis ini adalah idea_lisasi dan personifikasi kematangan spiritual yang sempurna. Kehadiran figur simbolis ini merupakan pelengkap dari tahap perkembangan dan perjalanan psikis figur pahlawan, serta sekaligus memberi- jaminan pencapaian dan orientasi hidup bagi sang figur. Arketipe lainya yaitu Inisiasi dan Penuga_san hadir menandai tahap perkembangan psikis figur Aljosa dalam menentukan orientasi hidupnya yang Baru dan memasuki gerbang kedewasaannya sebagai seorang individu. Untuk ini pula Aljosa menjalani ritus Kematian dan Kelahiran Kembali yang juga menandai kematangan dan kesempurnaan psikis yang telah dicapai oleh Aljosa. Dengan demikian tahap-tahap perjalanan Aljosa yang menyusun citra kepahlawanannya merupakan manifestasi dari setiap tahap perkembangan kepribadian manusia dan refleksi dari isi psike yang dinamis."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Siskaningrum
"Skripsi ini membahas motif-motif keajaiban dalam kisah Peter Schlemihls wundersame Geschichte yang merupakan sebuah cerita pendek dari masa Romantik. Analisis dilakukan untuk melihat bagaimana Adelbert von Chamisso menjalin motif-motif yang berasal dari dongeng-dongeng yang berbeda-beda menjadi sebuah cerita fantastis sekaaigus memiliki tema modern yang realistis.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa Chamisso menggunakan unsur-unsur keajaiban bukan untuk membangun sebuah dunia dongeng yang penuh keajaiban, melainkan hanya menempelkan motif-motif keajaiban ini di tengah suasana penceritaan yang realistis.
Dari sini dapat dilihat bahwa Chamisso hanya menggunakan unsur-unsur keajaiban sebagai slat untuk membungkus tema-tema yang modem. kisah ini dapat digolongkan sebagai Ku,istmi rchen karena is memiliki ciri-ciri Kunstmarchen, diantaranya yaitu tema modern dan juga unsur-unsur keajaiban."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelawi, Meydina Andriani
"Keterasingan yang dirasakan Beck, si Vogel, dan si Asielzoeker sebagai pendatang dapat dilihat dari latar tempat yang sepi dan jauh dari kehidupan. Keterasingan yang dirasakan ketiga tokoh utama ini adalah perasaan tersisih dalam diri mereka akan ketidakmampuan mereka. Mereka teru-menerus mencari naungan karena perasaan termarjinalkan. Konflik antarpersonal terjadi karena adanya perbedaan prinsip hidup, seperti yang terjadi dalam relasi Beck dan Si Vogel. Sedangkan konflik antara Beck dan Asielzoeker terjadi karena adanya prasangka dan perbedaan budaya. Konflik antara Asielzoeker dan masyarakat timbul karena adanya ketentuan hukum, status 'peminta suaka' yang dianggap rendah masyarakat, dan kerena adanya perbedaan budaya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15825
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>