Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Nasir Latief
"Dalam bahasa Rusia pemunculan frasa nominal sangat sering. Frasa dan kalimat merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan meskipun keduanya merupakan satuan - satuan sintaksis yang berdiri sendiri. Kedua satuan tersebut meskipun berbeda arti dan strukturnya, tidak dapat diteliti sebagai suatu kesatuan yang otonom tanpa melihat kaitannya satu dengan yang lain (Popov 1978: 72). misalnya dalam rangkaian kata nocemehne ToBapnma (posescenie tovarisca) kunjungan teman. Bila ditinjau sepintas lalu tanpa melihat kedudukannya dalam kalimat, rangkaian tersebut merupakan sebuah Frasa Nominal selanjutnya disingkat FN) dengan Unsur Pokok (selanjutnya disingkat UP) posescenie 'kunjungan' dan Unsur Bawah (selanjutnya disingkat UB) tovarisca teman. Kalau rangkaian tersebut dimasukkan ke dalam kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S15059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini membahas frasa yang merupakan cakupan dari sintaksis. Penelitian ini memfokuskan pada frasa nominal bahasa Jawa Kuna di dalam kitab Adiparwa. Frasa nominal bahasa Jawa Kuna memiliki struktur asli Jawa Kuna dan hal tersebut sangat berbeda dengan frasa berpola Sansekerta.
Penelitian frasa nominal bahasa Jawa Kuna ini di dalamnya membahas tipe-tipe konstruksi frasa nominal bahasa Jawa Kuna, struktur frasa nominal bahasa Jawa Kuna berdasarkan kategorinya, dan hubungan makna antarunsur Frasa nominal bahasa Jawa Kuna. Pembahasan pada penelitian ini dianalisis berdasarkan pada tinjauan sintaksis. Hal tersebut dibahas kemudian dianalisis dengan tujuan membedakan frasa nominal berpola asli Jawa Kuna dengan Frasa nominal berpola Sansekerta.
Dengan demikian penelitian ini akan menemukan struktur frasa nominal bahasa Jawa Kuna yang pada akhirnya akan membedakan struktur frasa nominal berpola asli Jawa Kuna dengan frasa nominal berpola Sansekerta."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Citra Permatasari
"Ajektiva yang dalam penggunaannya seringkali berfungsi sebagai atributif, memberikan keterangan yang lebih khusus pada nomina contohnya het mooie meisje `gadis cantik'. Dalam sebuah frasa nominal, ajektiva berfungsi sebagai pemeri. Ajektiva tersebut dapat muncul bersama ajektiva lainnya membentuk suatu deret ajektiva yang memerikan nominanya, contohnya: rond, wit, fluwelen kussens `bantalan berbahan beludru putih nan bulat'. Dalam skripsi ini deret ajektiva dikelompokkan menjadi Deret Dua Ajektiva, Deret Tiga Ajektiva, Deret Empat Ajektiva, dan Deret Lima Ajektiva. Deret ajektiva tersebut akan dianalisis dari segi sintaksis dan semantis.
Dalam analisis sintaktis, digunakan tiga aturan urutan ajektiva untuk mengamati urutan letak ajektiva dalam frasa nominal (Haeseryn et al, 1997:837). Ketiga aturan tersebut adalah (1) urutan ajektiva yang tidak menunjukkan pembedaan, (2) urutan ajektiva dengan adanya pemerincian induk, dan (3) urutan ajektiva deret bebas. Selain itu, juga dideskripsikan urutan istimewa pada deret ajektiva yang urutannya tidak memenuhi ketiga aturan di atas. Dalam analisis semantis, untuk mengamati urutan letak ajektiva dalam frasa nominal, digunakan tiga cara pembedaan ajektiva (Haeseryn et al, 1997: 385) seperti, (1) ajektiva absolut dan relatif, (2) ajektiva subyektif dan obyektif, dan (3) kwalificerende adjectief dan relationeie adjectief."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Sujarwati
"Analisis kesalahan berbahasa ialah suatu prosedur kerja dan sebagai suatu prosedur kerja, penelitian analisis kesalahan berbahasa ini telah melewati tahap-tahap kerja tertentu dan telah berhasil mengidentifikasi jenis dan penyebab kesalahan penggunaan frasa nominal dalam kalimat bahasa Inggris yang ditulis olch pemelajar. Kesalahan tata bahasa yang ditemukan dianalisis secara linguistik berdasarkan kaidah tata bahasa dari bahasa yang dipelajari, yaitu kaidah bahasa Inggris, untuk mengetahui jenis dan penyebab kesalahan itu. Kemudian lerdasarkan deskripsi linguistik ini, penyebab kesalahan dijelaskan berdasarkan teori psikolinguistik dan teori belajar.
Penelitian analisis kesalahan berbahasa ini mempunyai manfaat praktis dan teoretis. Manfaat praktis penelitian ini bagi pengajaran ialah dapat menjadi bahan latihan bahasa yang bersifat remedial, menjadi alat untuk memilih butir-butir sebagai bahan evaluasi atau pengujian kemahiran pemelajar dan menjadi masukan untuk penyusunan materi pengajaran bahasa, seperti menentukan butir pengajaran bahasa yang sesuai dengan tingkat kesulitan dan kemudahan belajar, menentukan butir-butir yang perlu penjelasan dalam bahasa sasaran dan menentukan butir pengajaran. Manfaat teoretisnya ialah sebagai usaha untuk memberikan pemahaman terhadap proses pemerolehan bahasa kedua. Pengetahuan ini penting untuk..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T37560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Maria Savitri
"ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis hubungan tidak setara dalam frasa verba bahasa Rusia khususnya Hubungan Pengendalian Verba yang Kuat dan Lemah pada obyeknya. Sasaran penulisan ini mencari batasan-batasan yang lebih sederhana tentang hubungan pengendalian verba dengan obyeknya dari kaidah-kaidah yang berlaku, yang perlu mendapat perhatian dalam mempelajari bahasa Rusia agar dapat dipergunakan sebagai patokan-patokan sendiri, Dalam skripsi ini tidak menganalisis kaidah, tetapi menggunakan kaidah yang berlaku untuk menganalisis data-data. Data utama penelitian ini adalah data tertulis yang diambil dari kalimat-kalimat yang terdapat pada Novel Anna Karenina, karya L. N. Tolstoy, Metode peneiitian dalam skripsi ini menggunakan metode analisis yang bersifat desKriptif. Kesimpulan yang dapat diambil adalah hubungan pengendalian verba yang kuat dan lemah dalam frasa verba dapat diikuti oleh preposisi dan tanpa preposisi. Pemakaian preposisi dalam hubungan pengendalian verba yang kuat dapat ditentukan oleh pembentukan kata verbanya atau bukan oleh pembentukan kata dari verbanya. Dalam hubungan pengendalian verba yang lemah dapat dikelompokan menjadi hubungan pengendalian yang lemah yang hubungan pengendalian kuatnya adalah verba transitif dan yang hubungan pengendalian yang kuatnya bukan verba transitif.

"
1989
S14778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ram Marcellino
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji pola hasil terjemahan frasa nominal posesif Bahasa Inggris BI ke BJ pada GT. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Data pada penelitian ini adalah frasa nominal posesif BJ yang merupakan hasil terjemahan dari BI pada GT. Langkah awal yang dilakukan adalah mengumpulkan bahan berupa nomina BI, kemudian membentuknya menjadi frasa nominal posesif BI, lalu dilakukan uji coba penerjemahan pada mesin. Frasa nominal BI tersebut merupakan hasil penggabungan dari penentu posesif BI deteriminer dan nomina inti head . Hasil terjemahan tersebut kemudian dianalisis berdasarkan perbandingan dengan kaidah baku BJ. Analisis difokuskan pada dua hal, yakni pola konstruksi dan hasil terjemahan pronomina posesif BI. Dilihat dari bentuk konstruksi, hasil terjemahan frasa nominal posesif BI ke BJ dapat berupa kata monomorfemis, kata polimorfemis dan frasa. Berdasarkan data, hasil terjemahan pronomina posesif BI ke BJ dalam GT yang tidak sesuai dengan kaidah BJ dapat berupa: a pronomina persona bahasa Indonesia, b pronomina demonstratif BJ, c kata sandang BJ, dan d bentuk lain.

ABSTRACT
This research aims to discuss the translation pattern of possessive nouns phrases from English EN into Javanese JV generated by Google Translate GT . This research employs qualitative descriptive method. The data used in the research are the phrases of Javanese possessive nouns that are translated from EN using GT. The research is initialized by gathering EN nouns, then converting the nouns into EN possessive nouns phrases, and then put the phrases on the machine to test the translation result. The EN noun phrases are constructed from the combination of an EN possessive determiner and a noun head. The result of the translation is analyzed by comparing it with the general linguistic rules of JV. The analysis focuses on two things the pattern construction and the translation of EN possessive pronouns. Identified from its forms of construction, the translation of possessive noun phrases from EN into JV can appear in the form of monomorpheme, polymorpheme, and phrase. Based on the data, the translation results of possessive pronouns from EN into JV using GT that do not comply the JV linguistic rules comprise the errors in the production of a Indonesian personal pronouns, b JV demonstrative pronouns, c JV article, and d other forms. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
499.221 8 STR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suranta
"ABSTRAK
Sintaksis dalam linguistik struktural merupakan salah satu subsistem bahasa yang membahas masalah seluk beluk wacana, kalimat, klausa, frase dan kata..Struktur wacana, kalimat dan klausa dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat sempurna, karena mengandung unsur-unsur predikatif. Sedangkan frase dan kata tak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna, sehingga kedua-_duanya akan menjadi kalimat sempurna apabila dirangkaikan dengan struktur gramatikal dan penanda kalimat lainnya. Konstruksi frase sebagai salah satu bagian dalam bi-dang sintaksis mempunyai analisis gramatikal yang cukup rumit; baik dalam analisis struktur intern itu sendiri, maupun keterikatannya dalam struktur predikatif.Analisis gramatikal sangat diperlukan untuk mendapat_kan deskripsi gramatikal yang baik dan sahih. Selain itu analisis juga diperlukan untuk mencari satuan-satuan baha_sa menjadi kesatuan yang bermakna.

"
1986
S13420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suenobu, Toshio
"Ini adalah studi frasa preposisional temporal (FPrT) bahasa Indonesia. Sampai saat ini, frasa preposisional dianggap sebagai struktur yang sangat sederhana, yaitu preposisi dan nomina atau frasa nominal. Akan tetapi, sejak tahun 1970-an anggapan itu ditepis banyak pakar sehingga mulailah banyak dilakukan penelitian tentang frasa preposisional, baik dari aspek sintaktis maupun semantis.
Penelitian ini berkaitan dengan aspek sintaktis dan semantis FPrT. Aspek sintaktis yang dibahas adalah preposisi dan kategori pelengkap preposisi, pola FPrT, pelesapan preposisi, distribusi FPrT, dan fungsi sintaktis FPrT. Sementara itu, aspek semantis yang diteliti berkaitan dengan peran semantis FPrT dan perbedaan makna antara satu preposisi dengan preposisi lain dalam konstruksi FPrT.
Sumber data penelitian ini adalah buku kumpulan cerpen Derabat, buku sejarah Zaman Peralihan dan Penakluk Rezim Orde Baru, majalah Tempo, dan surat kabar Kompas. Pemilihan itu didasari oleh pemikiran perlunya keterwakilan dari berbagai ragam pemakaian bahasa untuk mendapatkan data yang variatif.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada 31 preposisi yang dapat menjadi unsur FPrT. Kategori pelengkap preposisi pada FPrT bahasa Indonesia ternyata tidak hanya berupa nomina atau frasa nominal, tetapi juga dapat berupa adjektiva, demonstrativa, numeralia, dan frasa preposisional. Berkaitan dengan analisis pelesapan, preposisi yang dapat dilesapkan adalah preposisi pada, di, dan selama. Pelesapan itu bersifat kecenderungan saja dan opsional.
FPrT bahasa Indonesia dalam konstruksi sintaktis dapat berada pada posisi awal, tengah, dan akhir jika FPrT berfungsi sebagai keterangan. Jika FPrT tersebut menjadi pewatas belakang pada frasa nominal, tentu posisi FPrT selalu di belakang nomina. FPrT dapat menduduki fungsi predikat dan keterangan dalam kalimat. Jika dianalisis dari sudut struktur topik-komen, FPrT dapat menjadi topik.
FPrT bahasa Indonesia memiliki peran semantis titik waktu, jangka waktu, arah kewaktuan, frekuensi, dan kebersamaan waktu. Hal itu masih dapat dibagi lagi ke dalam subperan semantis lainnya.

This is a study of temporal prepositional phrases (TPPs) in the Indonesian language. Until recently, temporal prepositional phrases have been considered as simple structures consisting of a preposition and a noun or noun phrase. Since the 1970s, however, this view has been criticized by many linguists. Since then, prepositional phrases have been analysed from both syntactic and semantic points of view.
The research reported here deals with both syntactic and semantic aspects of TPPs. The syntactic aspect discussed covers the category of preposition complements, the distribution of TPPs, their syntactic function, and the deletion of prepositions in the use of TPPs. The semantic aspect studies the semantic role of TPPs and the differences in meaning among prepositions in TPPs constructions.
Data are taken from a short story collection entitled Derabat, from the history books 2aman Peralihan and Penakluk Rezim Orde Baru, from Tempo magazine; and from the daily newspaper Kompas. These sources were chosen as representative of the wide variety of current language forms and uses in order to collect as many diverse data items as possible.
The analysis found that there are 31 prepositions that can be associated with TPPs. The results also showed that the category of preposition complement does not only consist of a noun or noun phrase, but also adjectives, demonstratives, and prepositional phrases. Using deletion analysis, it has been thought that only pada, .di, and selama could be deleted without affecting meaning. However, it was discovered that this type of deletion is only one of the options in TPPs.
TPPs as adverbials in syntactic constructions can be in either the initial, middle, or final positions. As back modifiers of noun phrases, TPPs always follow nouns. They also function as predicates and adverbials. In topic-comment structures, TPPs can function as topic sentences.
TPPs have semantics roles as points of time, spans of time, time directions, time frequencies, and time simultaneity, which can be divided into other semantic sub-roles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T8097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan sebuah pengkajian tentang hubungan atau relasi antarkonstituen frasa bahasa Indonesia, Tujuannya adalah mendeskripsikan sistem relasi yang terjadi antarkonstituen, khususnya pada frasa yang terdiri atas gabungan dua kata raja. Frasa adalah gabungan kata nonpredikatif yang menghasilkan suatu relasi tertentu. Unsur pembentuk frasa adalah kata. Berdasarkan pendapat Keraf yang menyatakan terdapat empat kelas kata, maka didapati enam belas kemungkinan hubungan atau relasi yang terjadi antarkonstituen frasa. Pola gabungan nomina + nomina (NN) ditemukan pada semua konstruksi frasa. Beberapa konstruksi ternyata tidak dapat terdeskripsikan relasi antarkonstituennya."
1996
S10909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>