Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147085 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayi Endan Harir
"Proses pengawasannya dalam manajemen rekod meliputi registrasi, klasifikasi aktivitas bisnis, pengindeksan, dan penelusuran, Pengawasan rekod dalam suatu organisasi perlu ada. Mengingat proses ini merekam segala aktivitas bisnis organisasi yang pada gilirannya akan menjamin tersedianya bahan bukti dari transaksi (kegiatan yang berulang-ulang), adanya atribut yang menerangkan dan membantu dalam pencarian rekod karena sebuah rekod telah terintegasi ke dalam sebuah sistem perawatan dalam kerangka manajemen rekod.yang meliputi pengelompokan, penamaan, proteksi, pembatasan pengguna, dan penemuan kembali dengan cepat, tepat dan akurat, yang pada gilirannya pula akan tercapai efisiensi dan efektifitas dari segi biaya, waktu, dan tenaga suatu organisasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S15190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaidir Ali Romdon
"Skripsi ini membahas mengenai kemampuan literasi informasi para peneliti di Lembaga Swadaya Masyarakat Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia PKBI Pusat . Salah satu permasalahan yang ada yaitu walaupun sistem perpustakaan di PKBI Pusat belum berjalan dengan baik,namun pada kenyataannya PKBI Pusat terus berperan aktif dalam melakukan penyuluhan dan memberikan informasi mengenai kesehatan seksual dan reproduksi. Oleh karena itu, penulis membahas tentang kemampuan literasi informasi peneliti PKBI Pusat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan pemahaman, mengetahui, dan mendekripsikan kemampuan literasi informasi para peneliti PKBI Pusat dalam memenuhi kebutuhan informasi dengan mengacu pada model Empowering Eight. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif.Hasil penelitian menunjukan bahwa peneliti memenuhi seluruh tahapan yang ditetapkan oleh model Empowering Eight meskipun tidak memenuhi seluruh indikator yang ada.

This undergraduate thesis discusses about information literacy skills of the researchers in Lembaga Swadaya Masyarakat Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Pusat PKBI Pusat . One of the issues is that the PKBI Pusat library rsquo s system has not been operated properly yet. However, PKBI Pusat always actively gives counseling and information about Sexual and Reproductive Health. Therefore, the writer analyzes the information literacy skills of the researchers. The purpose of this research is to know, to be able to describe, and to get the in depth understanding of the researchers rsquo information literacy in fulfilling the information needs by referring to the model called Empowering Eight. The type of this research is a qualitative research with descriptive approach. The result of this research shows that the researchers of PKBI Pusat have implemented all stages of the Empowering Eight model even though they have not fulfilled all of the available indicators yet.
"
2016
S70474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Santoso Tri Raharjo
"Perkembangan organisasi pelayanan sosial dalam masyarakat Indonesia, tidak terlepas dari sifat kesukarelaan anggota masyarakat untuk membantu sesama. Sifat 'gotong royong', 'gugur gunung', 'rawe-rawe rantas' dan nama-nama lain yang berbeda-beda di setiap daerah merupakan wujud dari kepedulian dari sebagian warga masyarakat untuk membantu warga masyarakat lainnya yang mengalami kesusahan. Merekalah yang kemudian dikenal sebagai volunteers (relawan) yang secara sukarela menyumbangkan tenaga, pemikiran dan materinya tanpa mempertimbangkan imbalan. Dalam perkembangan selanjutnya, permasalahan sosial makin beragam, sehingga membutuhkan keahlian dan mekanisme penanganan yang lebih terorganisir.
Relawan sosial sebagai salah satu ujung tombak kegiatan pelayanan sosial menjadi penting untuk diperhatikan, khususnya berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan mereka dalam kegiatan pelayanan. Selain itu para relawanlah yang menjadi pelaksana operasional kegiatan di lapangan; merekalah sebenarnya pekerja garis depan dari suatu organisasi pelayanan sosial. Namun demikian pada umumnya para relawan sulit dikendalikan dibandingkan dengan staf, dan terkadang mereka tidak memiliki kebutuhan secara ekonomis atas pekerjaan yang dia lakukan dalam suatu organisasi, sehingga ketika ia merasa tidak nyaman atau tidak betah dia akan pergi begitu saja. Latar belakang relawan yang berbeda baik persepsi dan motivasi yang mereka miliki memerlukan perhatian khusus dari para pengurus organisasi pelayanan sosial.
Pendidikan dan pelatihan relawan merupakan salah satu upaya pengembangan sumber daya relawan sebagai bagian dari manajemen sumber daya manusia perlu dikaji dan dikembangkan dalam upaya efektivitas pelayanan sosial. Hal yang mendasari secara akademis perlunya kajian ini adalah untuk memperkaya telaah mengenai kerelawanan dan khususnya memperoleh pemahaman secara mendalam mengenai proses pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan sumber daya relawan melalul pendidikan dan pelatihan relawan di Mitra Citra Remaja (MCR) PKBI Jawa Barat. Kemudian secara khusus pula ingin mengetahui mengenai Informasi dan motivasi relawan masuk ke MCR-PKBI, jenis pelatihan, tujuan, fasilitator, metode, waktu, sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan, dan manfaat pendidikan dan pelatihan relawan dalam kegiatan pelayanan di Mitra Citra Remaja Bandung.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 9 (sembilan) orang tenaga relawan dan 6 (enam) orang staf MCR-PKBI Jawa Barat yang diperoleh secara purpossive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi teman merupakan informasi pertama sekaligus menjadi daya tank utama mereka aktif di MCR-PKBI Jawa Barat. Berbagai motivasi lain yang mendorong mereka aktif di lembaga ini adalah mengisi waktu luang, mencari pengalaman, memperoleh keterampilan dan pengetahuan barn, serta teman-teman baru.
Pendidikan dan pelatihan relawan di MCR-PKBI Jawa Barat dilaksanakan berdasarkan pola-pola tertentu yang sudah ada dan dilaksanakan secara berkala. Namun dalam pelaksanaan di lapangan telah dilakukan beberapa modifikasi sesuai dengan kebutuhan dan potensi di lembaga MCR-PKBI Jawa Barat itu sendiri. Jenis pelatihan di MCR dilakukan secara berjenjang, yaitu pelatihan dasar, pelatihan lanjutan, pengayaan di masing-masing divisi dan pelatihan khusus. Tujuan utama dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta untuk dapat berperan sebagai peer educator dan konselor dalam kesehatan reproduksi remaja.
Gaya fasilitator yang disukai oleh peserta atau relawan selain menguasai akan bidangnya adalah yang santai, lugas, tidak kaku dalam penyampaian materinya dan bisa humor. Failitator yang mampu melihat suasana dan mampu menghangatkan suasana pelatihan sehingga peserta tidak bosan. Para fasilitator pelatihan berasal dari dalam yaitu dan MCR PKBI yang kompeten dalam penyampaian materi tertentu. Sedangkan fasilitator yang berasal dan luar adalah mereka yang dikenal dan diketahui ahli dalam bidangnya, baik dari perguruan tinggi atau LSM lain.
Metode dan teknik yang dipergunakan dalam pendidikan dan pelatihan di MCR-PKBI Jawa Barat, antara lain ceramah, diskusi dan tanya jawab (CTJ), juga memanfaatkan permainan peran (role play) dan permainan-permainan (games), simulasi, bahas kasus serta teknik-teknik ice breaking untuk mencairkan suasana. Ketepatan dalam menggunakan berbagai teknik dalam pelatihan juga terkait dengan kamampuan fasilitator dalam menyampaikan materinya.
Waktu penyelenggaraan pelatihan relawan paling tidak satu tahun sekali untuk pelatihan dasar, sedangkan pelatihan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan. Sarana dan prasarana pelatihan sebagian besar telah disediakan oleh pihak MCR PKBI sendiri. Untuk mengetahui respon peserta terhadap pelatihan dipergunakan pre-tes dan pos-tes; sedangkan evaluasi menyeluruh mengenai penyelenggaraan pelatihan itu sendiri belum dilakukan.
Rekemondasi berkaitan dengan penyelenggaraan pelatihan di MCR-PKBI Jawa Barat antara lain pencatatan proses penyelenggaraan pelatihan perlu dikembangkan sehingga dapat terlihat efektivitas pelatihan. Perlu kiranya mengadakan pelatihan untuk pelatih (training for trainer) untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan serta tersedianya sejumlah pelatih yang berasal MCR-PKBI itu sendiri.
Relawan MCR-PKBI Jawa Barat, walaupun telah memeproleh pendidikan dan pelatihan, kemudian diikat dengan kontrak dan peluang jenjang karier untuk menjadi staf, namun tetap saja tingkat 'tum-over'-nya tinggi. Sehingga diperiukan perhatian khusus berkaitan dengan upaya pmeliharaan dan pengembangan relawan yang sudah terlatih dengan cara yang lain, misalkan dengan mengembangkan kegiatan kegiatan yang bersifat penguatan keeratan hubungan antar staf dan relawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Biro Pengkajian & Pengembangan Program Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pusat 1980,
304.66 PER p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1984
S21586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>