Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201374 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Rahmat Romadon
"Penelitian mengenai konflik antar pustakawan ini telah dilakukan di Tape Library, Jakarta pada bulan Desember 2004 hingga Maret 2005. Tujuannya ialah: (a) menganalisa pemicu dan sumber-sumber konflik antar pustakawan di Tape Library, (b) mengetahui tanda-tanda yang mengindikasikan konflik di lingkungan kerjanya, dan (c) menganalisa dampak konflik tersebut terhadap kinerja para pustakawan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi non partisipan, dan sumber sekunder. Cara pemilihan informan, penyusunan pedoman wawancara, dan pencatatan data dijelaskan. Hasilnya menunjukkan bahwa: (a) Pemicu awal konflik antar pustakawan adalah persaingan posisi jabatan oleh dua pustakawan senior sebagai pimpinan Tape Library. Sumber utama konfliknya adalah ketidakmampuan pimpinan dalam aplikasi manajerialnya secara menyeluruh karena tidak tertanganinya masalah ketidakadilan, kelemahan manajemen, serta senioritas; (b) Tanda-tanda konflik yang ada antara lain terbentuknya geng, pelanggaran kedisiplinan, komunikasi yang terhambat, pemborosan waktu, ketegangan di lingkungan kerja, dan moralitas pustakawan yang rendah; (c) Dampaknya ialah kinerja para pustakawan yang tidak optimal karena produktivitas yang menurun. Penurunan tersebut disebabkan oleh pemberdayaan staf yang tidak optimal dan motivasi kerja yang berkurang sebagai manifestasi krisis kepercayaan antar pustakawan secara vertikal maupun horizontal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedes Triono Putro
"Dalam tugas akhir ini dibuat perencanaan pembangunan stasiun pemancar televisi RCTI-SCTV-IVM untuk daerah Madiun dan sekitarnya. Stasiun pemancar televisi Madiun dirancang untuk memberikan layanan siaran televisi dari RCTI-SCTV-IVM bagi daerah Madiun dan sekitarnya. Dengan dipergunakannya satu lokasi yang sama dan satu sistim antena yang sama, maka diperoleh penghematan biaya serta diperoleh pola pancaran dan kuat medan yang sama di daerah-daerah sasaran. Lokasi dipilih di daerah Telaga Wurung dengan koordinat 7° 40' 47" Lintang Selatan dan 111° 14' 25" Bujur Timur. Dengan mempergunakan daya pemancar sebesar 5 kW dan penggunaan sistim antena pemancar yang tepat maka tidak saja daerah Madiun yang dapat diberikan layanan siaran televisi dari daerah tersebut, tetapi juga daerah Magetan, Ngawi, Cepu, Nganjuk, Bojonegoro, Ponorogo dan Sarangan. Pada bagian akhir diberikan perkiraan kuat medan yang akan diterima di daerah-daerah sasaran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.G. Sudibyo
"Perkembangan industri media massa di Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini pesat sekali. Penanaman modal secara besar-besaran telah dilakukan oleh para pemilik modal khususnya sejak diijinkannya televisi swasta di Indonesia. RCTI, SCTV ,TPI , ANTV dan INDOSIAR adalah stasiun-stasiun televisi swasta yang ada di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan terjadinya persaingan atau kompetisi di antara ke lima stasiun televisi swasta tersebut untuk berebut pemirsa.
Salah satu cara untuk merebut pemirsa ialah dengan menampilkan program-program yang menarik agar banyak ditonton dan memperoleh Rating tinggi. Peranan rating di sini menjadi sangat penting, karena biasanya para produsen akan memasang iklan-iklan di acara-acara yang ratingnya tinggi. Di sinilah kelima stasiun andalannya.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan gambaran mengenai niche breadth dan niche overlap dari ke lima stasiun televisi swasta tersebut. Untuk mengukur televisi swasta tersebut berkompetisi untuk menampilkan program-program tingkat kompetisi di antara ke-lima stasiun tersebut dalam penelitian ini digunakan teori Niche. Teori ini telah berulang kali digunakan untuk mengukur tingkat kompetisi antar media massa. Dalam penelitian ini Pengukuran dilakukan derrgan menghitung Niche Breadth dan Niche Overlap terhadap program-program yang ditayangkan ke-lima stasiun televisi swasta tersebut.
Dari penghitungan Niche Breadth diperoleh hasil bahwa dua stasiun televisi yaitu RCTI dan SCTV mengarah ke pola Generalis, sedangkan tiga stasiun yaitu TPI, ANTV dan Indosiar mengarah ke pola Moderat. Namun demikian ada pola spesifik yang ditujukkan oleh masing-masing stasiun televisi swasta tersebut. RCTI dan SCTV menonjol dalam program beritanya. TPI dan ANTV mnonjol dalam program musiknya sedangkan Indosiar menonjol dalam program musik dan sinetronnya.
Dari penghitungan Niche Overlap diperoleh hasil tingkat persaingan atau kompetisi yang ketat terjadi antara RCTI dan SCTV. Persaingan antara ke-dua stasiun televisi swasta tersebut terutama terdapat di dalam program-program siaran beritanya. Sedangkan tingkat persaingan yang paling rendah terjadi antara RCTI dan ANTV. "
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prelia H.M
"Mulai akhir tahun 2001 hingga awal tahun 2002 ini jumlah stasiun televisi di Indonesia mengalami peningkatan, dari 6 buah (TV.RI, RCTI, SCTV, TPI, In.:iosiar dan ANTV) menjadi 11. Lima pemain baru dalam aunia pertelevisian di Indonesia adalah Metro TV, Trans TV, TV7, Global TV, dan Lativi. Tentu saja bertambahnya jumlah
stasiun televisi swasta yang sumbe pemaSukan utamanya adalah ik1an ini membawa masalah baru bagi dunia pettelevisian Indonesia, khususnya bagi masing-masing stasiun televisi itu sendiri. Apalagi mulai tahWl 2002 ini TVRI akan berganti status dari yayasan
menjadi perseroan, sehingga · orientaSmya pWl beralih ke bisnis. Hal ini akan mengakibatkan J!ersaingan antanne ia-televisi, baik dalam memperebutkan iklan maupun dalam memperebutkan audience, yang berarti masing-masing stasiun televisi ters ebut harus dapat menyajikan pro~-program yan berkualitas yang diminati penonton. sehingga
perusahaan-perusahaan pengiklan teytarik untuk memasang iklan produk peru.sahaannya pada saat program- rogram tersebut ditayangkan.
Oleh karena itu, komJ?etisi ant tasiun televisi swasta di Indonesia tahun ini merupakan suatu hal yang menarik untuk ditinjau, baik dari segi pendapatan melalui iklan, maupun dari program-program yang ditayangkrumya, khususnya program hiburan, karena
dengan bertarnbahnya "pemain baru" di .. dunia pertelevisian Indonesia saat ini, semua stasiun televisi akan sibuk bersaing dalam ·menyajikan program-program yang berkualitas, UD:tuk sebanyak-banyaknya menarik perhatian pemirsa, yang pada gilirannya akan menarik minat perusahaan-perusahaan pengiklan untuk memasang iklannya di stasiun televisi yang bersangkutan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai Niche Breadth dan Niche Overlap dari stasiun-stasiun televisi swasta yang berkedudukan di Jak;uta dalam menayangkan program-program acara hiburan dan dalam menayangkan ik1an-ikl~m pi'oduk.
Teori yang digunakan dalani penelitian mengenai tingkat kompetisi antara stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia ini adalah teori Niche, yang telah berulang kali digunakan untuk mengukm tingkat kompetisi antara industri-industri media massa. Dalam penelitian 1n1, pengukuran dilakukan dengan menghitung nilai Niche Breadth dan Niche Overlap masing-masing stasiun televisi swasta dalam menayangkan program-progran hiburan, program-program sinetron/film/sandiwara, serta iklan-iklan produk.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran mengenai tec·ii Ekologi yang telah diterapkan oleh Dimmick dan Rothenbuhler (1984) untuk mengarr.ati tingkat kompetisi yang terjadi antarindustri media, dalam hal ini di.J1'1at dari segi type of content
dan capital.
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap Niche Breadth, baik dalam hal program acara hiburan maupun iklan produk, pada umumnya stasiun televisi swasta di Indone ;ia berpola Generalis atau Moderat dalam menayangkan program hiburan dan iklan produknya.
Artinya, walaupun mereka memiliki target audience, pada akhimya mereka memilih pola Generalis dalam menayangkan program ln'buran dan iklan produk, karena pada kenyataannya pola seperti itulah yang paling banyak mendatangkan keuntung;m. Hal ini terlihat dari keunggulan Indosiar dalam memperoleh jatah iklan dan audience karena
karakteristiknya yang berusaha melayani semua segmen khalayak, dan kecendemngan pada Metro TV, sebuah televisi swasta berformat berita, yang kini mulai ikut mE :nayangkan program sine~on/film/sandiwara, kuis, infotainment, variety show serta musik.
Dari basil perhitungan terhadap Niche Overlap antarstasiun televisi swasta, umumnya terlihat persaingan yang cukup ketat antarstasiun televisi swasta di Indonesia, baik dalam menayangkan program acara liiburan maupun dalam menayangkan iklan prod lk. Hal ini
disebabkan oleh jumlah stasiun televisi swasta dewasa ini yang tidak sesuai dengan pertumbuhan "kue iklan" perusahaan-perusahaan. Oleh karena itu, stasiun tele visi swasta baik yang sudah lebih dulu mengudara maupun yang baru, harus dapat met uuik minat
pemirsa sebanyak-banyaknya deng program-program yang menarik dan berkualitas, karena para pengiklan akan memasang ik:Jannya J?ada stasiun-stasiun tele isi y:mg banyak ditonton. ntuk itu para pengelola stasiun televi~ swasta harus mengetahui rr inat, selera
dan kebutuhan pemirsanya. Maka dibutuhkan target audience yang 'elas aga r programprogram acaranya dapat ditujukan pada lapisan masyarakat tertentu, sehingga memudahkan para pengelola stasiun televisi swasta dalam menentukan program-program acaranya. Para pengiklan pun akan ikut dimudahkan dengan 'target audience yang jelas tersebut, untuk
menentukan di stasiun mana mereka memasang iklannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafizh Ardiantiko
"Pada perusahaan televisi, terdapat section yang mempersiapkan program untuk membantu penyiaran program televisi yang disebut dengan Library. Section Library merupakan perpustakaan televisi yang hadir sebagai penyedia konten dan informasi berupa program tayangan untuk mendukung kegiatan penyiaran pertelevisian. Kegagalan dalam menjalankan tahapan penyiaran televisi akan menyebabkan kerugian seperti ketidakpuasan pemirsa televisi, turunnya reputasi siaran televisi dari masyarakat, dan kerugian-kerugian lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran section Library Televisi X dalam memberikan konten dan informasi serta mengidentifikasi proses persiapan penayangan program pada stasiun Televisi X. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus dengan pengumpulan data melalui wawancara serta observasi selama 5 bulan dari Februari hingga Juni 2024 ke tempat penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa section Library Televisi X berperan mendukung penyiaran televisi dengan melakukan penerimaan materi program, pencatatan, dan memberikan materi, dan menyimpan program tayangan milik Televisi X. Selain itu, section Quality Control melakukan cek kelayakan program dan section Master Control Room menayangkan program televisi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran dan proses Library Televisi X bagi penyiaran begitu penting karena section ini yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan kegiatan penyiaran dari mulai menerima program hingga melakukan penyimpanan program tayangan.

In a television company, there is a section that prepares programs to assist with broadcasting called the Library. The Library section serves as the television archive, providing content and information in the form of programs to support broadcasting activities. Failure in executing the broadcasting stages can lead to various losses, such as viewer dissatisfaction, a decline in the television broadcast’s reputation, and other damages. This study aims to describe the role of the Library section at Television X in providing content and information and to identify the process of program preparation for broadcast at Television X. This research uses a qualitative method and a case study approach, with data collected through interviews and observations conducted over 5 months from February to June 2024 at the research site. The results show that the Library section of Television X supports television broadcasting by receiving program materials, recording them, providing materials, and storing Television X's programs. Additionally, the Quality Control section checks the program's feasibility, and the Master Control Room section broadcasts the television programs. The conclusion of this research indicates that the role and processes of the Library 2 section at Television X are crucial for broadcasting, as this section is responsible for the continuity of broadcasting activities from receiving programs to storing them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jorine Utari Soetjahjo
"Industri televisi mengalami perkembangan sejak dikeluarkannya ijin pendirian stasiun televisi oleh swasta pada tahun 1988, dengan dipelopori oleh PT Rajawali Citra Indonesia (RCTI), yang selanjutnya diikuti stasiun-stasiun lainnya, seperti Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Surya Citra Televisi (SCTV), Andalas Televisi (ANTV) dan Indosiar. Perkembangan televisi ini dimungkinkan karena kelonggaran-kelonggaran perijinan yang diberikan pemerintah, kecepatan antisipasi pihak swasta dan perkembangan teknologi pertelevisian itu sendiri.
Situasi dan kondisi eksternal yang cepat berubah menjadikan suatu tantangan tersendiri bagi manajemen RCTI untuk mampu bersaing di Industri televisi nasional. Kejelian manajemen RCTI dalam melakukan positioning pasar dan perencanaan keputusan yang tepat akan sangat menentukan dalam mengantisipasi peluang yang ada. Tujuannya adalah untuk peningkatan kepuasan pelanggan dan citra terbaik perusahaan di masa yang akan datang.
Hasil analisis SWOT dari posisi bersaing RCTI di industri televisi telah menunjukkan strategi agresif dapat dilakukan. Hasil analisis menunjukkan keunggulan relatif RCTI dalam hal kualitas siaran, inovasi program, inovasi teknologi, dan citra. Kelemahan relatif RCTI terletak pada faktor pelayanan dan ketersediaan faktor iklan.
Keberhasilan RCTI di masa yang akan datang sangat tergantung dari upaya penyempurnaan kinerja dan sikap profesionalisme manajemen yang tinggi dalam meningkatkan mutu siaran dan pelayanan pelanggan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimatu Sya`diah
"Penelitian mengenai Sistem Temu Kembali Koleksi Video Pusat Dokumentasi Redaksi Berita Rajawali Citra Televisi Indonesia telah dilaksanakan pada bulan Mei 2002 dan 2003, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai keseluruhan proses yang dilalui sebuah video berita sehingga dapat menjadi koleksi sebuah Pusat Dokumentasi Redaksi Berita.Pengumpulan data dilakukan melalui tinjauan literatur, observasi dan wawancara langsung baik kepada Kepala Pusat Dokumentasi selaku pembuat kebijakan maupun kepada staf Pusat Dokumentasi yang memahami secara mendalam proses pengolahan koleksi video berita. Pada tahap analisisnya, data-data yang didapat di tempat penelitian melalui observasi dan wawancara dibandingkan dengan berbagai literatur yang mendukung. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian aksi (actions research).Hasilnya menunjukkan bahwa banyak kebijakan Pusat Dokumentasi diterapkan dengan tepat guna, walaupun dapat ditingkatkan pada daerah pangkalan datanya. Penyusunan suatu kebijakan dalam pengindeksan dapat meningkatkan potensi koleksi video sehingga dapat digunakan semaksimal mungkin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Arief Sofyan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysius Herbanu Prastowo
"Penelitian mengenai strategi pemasaran iklan suatu stasiun televisi swasta ini dilakukan berdasarkan pengamatan situasi pemasaran iklan di Televisi Swasta yang semakin kompetitif dalam merebutkan pangsa anggaran iklan di televisi. Tujuan penelitian skripsi ini adalah mengembangkan alternatif strategi pemasaran jasa penyiaran televisi PT. RCTI dengan menggunakan metoda analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman. Hasil penelitiannya berupa identifikasi faktor keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman, yang kemudian diturunkan strategi marketing mix (produk, harga, distribusi, dan promosi). Dari penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa struktur pasar penyiaran televisi Indonesia berbentuk pasar oligopoli. Acara (programme) adalah produk dari suatu stasiun televisi swasta. PT. RCTI menggunakan differential rate sebagai bentuk penetapan harga berdasarkan segmen waktu. Kegiatan distribusi PT. RCTI sebagian besar adalah dengan distribusi tidak lang sung menggunakan biro iklan. Kegiatan promosi PT. RCTI adalah sebagian besar berupa advertising di media televisi dan media lainnya. Saran yang dapat diberikan adalah PT. RCTI dapat lebih mengarahkan kegiatan pemasarannya, menyempurnakan sistem informasi pemasaran, menawarkan bentuk iklan yang berdurasi 7 detik untuk menarik pemasang iklan beranggaran kecil."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Cipto Cahyono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S47970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>