Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173587 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tuti Sri Sundari
"ABSTRAK
Terbitan adalah salah satu kegiatan komunikasi yang mempunyai peranan penting dalam menyalurkan pesan-pesan untuk kemajuan dan pembangunan kepada masyarakat baik yang berasal dari instansi pemerintah maupun swasta. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini, jum_lah terbitan meningkat dengan pesatnya. fiasil penelitian UNESCO memperlihatkan bahwa 1.800.O00 artikel ilmiah terbit setiap tahun (Evans, 197U: 75). Diramalkan dalam tahun 1986 nanti setiap tahun akan terbit satu juta dokumen, dan per_tumbuhan itu akan terus melaju sehingga tidak seorang pun mampu meramalkan dengan pasti (White, 1979: 74). Terbitan pemerintah merupakan sumber informasi dan juga sebagai media komunikasi antara pemerintah dengan masya_rakat, misalnya terbitan hasil penelitian pertanian.Penelitian pertanian adalah kebutuhan pokok guna mem_percepat pembangunan pertanian, terutama untuk menghasilkan teknologi baru. Dengan meningkatnya penelitian, maka banyak hasil penelitian yang direkam dalam terbitan.Dengan adanya pertambahan jumlah terbitan ini, perlu dilakukan pengawasan agar segera dapat diketahui apa dan di mama terbitan tersebut.

"
1984
S15385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S.A. Rivai Soeleiman
"Pusat Perpustakaan Pertanian dan Biologi, disingkat PUSTAKA, adalah perpustakaan khusus dalam bidang pertanian yang berkedudukan di Bogor dan bernaung di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian), Dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No.OT.210f70 6/ Kpts/9/1983 tanggal 27 September 1953, PUSTAKA ditetapkan mempunyai tugas melaksanakan dan membina penyelenggaraan Perpustakaan, informasi, dan publikasi ilmiah bidang pertanian dan biologi berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Litbang Pertanian. Kegiatan utama PUSTAKA terdiri dari: memberikan bantuan teknis kenada unit kerja komunikasi di Puslit, Puslitbang dan Balai Penelitian, apabila diperlukan, mengkoordinasikan kegiatan komunikasi penelitian pertanian lingkup Badan Litbang Pertanian, dan melakukan kegiatan komunikasi penelitian sebagai pelengkap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja komunikasi penelitian di Puslit, Puslitbang dan Balai Penelitian. Cakupan materi komunikasi yang dilakukan oleh PUSTAKA adalah masalah pertanian dalam arti luas Selain mengelola perpustakaannya sendiri PUSTAKA juga membina penyelenggaraan perpustakaan Balai-Balai Penelitian yang bernaung di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S5566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Qonitah
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pemanfaatan majalah abstrak di PUSTAKA Bogor dilakukan pada bulan Maret & April 1991. Tujuannya untuk mengetahui keberadaan dan fungsi majalah abstrak di PUSTAKA Bogor dalam menunjang kegiatan penelitian para peneliti Badan Litbang Pertanian, serta mengetahui faktor-faktor apa Baja yang mendorong dan menghambat para peneliti dalam mendayagunakan majalah abstrak. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner ke para peneliti di B Balai/Pusat Penelitian yang tersebar di wilayah Bogor dan sekitarnya. Hasilnya menunjukkan bahwa pada umumnya para peneliti pernah menggunakan majalah abstrak koleksi PUSTAKA dan berpendapat cukup lengkap dalam bidangnya masing-masing. Para peneliti menganggap kelebihan majalah abstrak yang utama adalah adanya abstrak atau keterangan singkat isi sehingga menghemat waktu pemakai. Informasi yang diperlukan peneliti untuk mendukung penelitian terutama adalah laporan penelitian. Lalu menyusul artikel majalah, makalah seminar, dan buku. Adapun cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi dari majalah abstrak adalah dengan secara langsung mendatangi dan melihat di PUSTAKA, melalui pustakawan tempat bekerja dan melalui jasa informasi PUSTAKA. Umumnya peneliti menggunakan indeks subjek ketika menggunakan majalah abstrak, selain melakukan penelusuran seluruh subjek, dan menggunakan indeks pengarang. Faktor penghambat dalam menggunakan majalah abstrak adalah karena tidak lengkapnya literatur primer, selain lokasi yang jauh dari tempat bertugas, bahasa, cara pemakaian majalah abstrak dan tidak adanya bantuan petugas perpustakaan.

"
1996
S15109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjiharti Supartojo
"Informasi sangat diperlukan, dan memegang peranan penting. Tanpa informasi yang baik, tepat dan lengkap kebijaksanaan serta keputusan yang diambil belum tentu dapat mendatangkan manfaat bagi tercapainya usaha apapun. Salah satu media yang memuat informasi adalah majalah. Majalah ilmiah memuat informasi ilmiah, yang sangat diperlukan para peneliti dan cendikiawan. Oleh sebab itu majalah merupakan sumber informasi yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Majalah dapat berupa sumber informasi atau sumber literatur primer dan sekunder. Pentingnya majalah dalam koleksi suatu perpustaka_an, tercermin pada kebijaksanaan di beberapa perpustakaan yang menggunakan sebagian besar anggarannya untuk melanggan majalah. Jumlah penerbitan majalah ilmiah semakin bertambah de_ngan cepat. Pertambahan yang cepat ini disebabkan oleh semakin meningkatnya arus komunikasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini. Akibatnya, perpustakaan sebagai sarana ilmu pengetahuan yang berkewajiban menyediakan, mengolah, menyimpan, mengor ganisasi dan menyebarkan informasi ilmiah antara lain yang terdapat dalam majalah, harus mampu mengatasi peledakan informasi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S15389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ena Herlina
"ABSTRAK
Sejalan dengan meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kebutuhan informasi baik dalam segi kualitas dan kuantitas di Pusat Perpustakaan Pertanian dan Biologi akan meningkat pula, sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh para peneliti di bawah naungan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Sehubungan dengan itu Pusat Perpustakaan Pertanian dan Biologi perlu mengevaluasi kebutuhan informasi para peneliti. Analisis sitiran merupakan salah satu metode untuk mengetahui kebutuhan informasi, yaitu dengan menganalisis sejumlah referens ,kemudian dioatat dan dianalisis dalam bentuk angka atau persentase. Tujuan penelitian adalah untuk mengenal karakteristik literatur yang digunakan para peneliti bidang pertanian. Untuk memperoleh gambaran sampai sejauh mana koleksi yang ada di pustaka dimanfaatkan pengguna, khususnya majalah yang dilanggan. Objek penelitian adalah majalah ilmiah terbitan lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Bogor tahun 1986. Metode yang digunakan yaitu dengan menganalisis sitiran, datanya diperoleh dari daftar pustaka yang dimuat pada setiap artikel. Dari 11 unit kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Bogor, menerbitkan 15 judul majalah ilmiah, terdiri dari 184 judul artikel dan 1776 sitiran. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : monograf 29,79%, buku rujukan 4,90%,tesis/disertasi 1,91%, kertas kerja konferensi 13,57%, majalah 37,22%, laporan penelitian 8,90%, karya yang belum diterbitkan 1,69%, koran 0,73% dan jenis lainnya 1,30%. Hasil yang diperoleh berdasarkan tahun terbit literatur adalah: tahun 1977-1986 (59,96%), tahun 1967-1976 (24,72%), tahun 1957-1966 (8,95%), tahun 1947-1956 (3,38%), tahun 1937-1946 (1,24%), tahun 1927-1936 (0,18%), tahun 1917-1926 (0,40%), tahun 1907-1916 (0,17%). Hasil yang diperoleh berdasarkan jenis bahasa yang digunakan dalam literatur adalah: Jenis bahasa Inggris (62,84%), Indonesia (34,29%), lainnya (2,87%). Dari 267 judul majalah yang disitir, setelah dicocokkan di Pusat Perpustakaan pertanian dan Biologi terdapat 201 judul majalah dilanggan oleh PUSTAKA atau sebesar 75,30%. Kesimpulannya bahwa para peneliti lebih menyukai majalah (37,22%) sebagai sumber informasi. Tahun terbit literatur yang banyak disitir yaitu tahun 1977-1986, hal ini menunjukkan para peneliti menyukai informasi yang relatif masih baru. Literatur yang berbahasa Inggris (62,24%) merupakan literatur yang paling banyak disitir. Majalah yang dilanggan oleh PUSTAKA mempunyai kecocokan yang tinggi dengan majalah yang digunakan peneliti. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang terdapat di PUSTAKA banyak menunjang kegiatan penelitian yang sedang dilaksanakan. Terdapat 9 judul yang dianggap penting dengan frekuensi sitiran antara 10 - 27.

"
1989
S15251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sarkoro Boedi Santoso
"Beliung Persegi merupakan salah satu alat batu dari tradisi Neolitik atau masa bercocok tanam yang banyak di-temukan tersebar di kepulauan Indonesia, terutama di Indonesia bagian barat. Sebagai suatu peralatan batu yang dipakai untuk bekerja, beliung persegi tampak memperlihatkan keanekaragaman dalam hal bentuk, ukuran, bahan dan kekerasannya, besarnya sudut tajaman, jenis kerusakan, dan letak keru sakan. Adanya keanekaragaman itu merupakan masalah utama yang akan dibahas dalam penelitian ini. Masalah lain yang menjadi perhatian adalah mengenai fungsi beliung dilihat atas dasar bentuk jejak pakai yang ditinggalkan, sehingga akan jelas bagaimana hubungan antara jejak pakai pada be_liung dengan teknik (cara) pemakaiannya.
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah beliung persegi koleksi Museum Nasional Jakarta dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang kesemuanya merupakan temuan lepas (bukan basil ekskavasi) berasal dari daerah Bogor, dengan jumlah temuan sebanyak 225 buah yang dapat diidentifikasikan.
Analisis dilakukan dengan memperhatikan ciri-ciri bentuk, ukuran, bahan dan kekerasan, besarnya sudut tajaman, jenis kerusakan dan keletakannya pada mata tajaman. Untuk dapat menganalisis fungsi beliung, harus diketahui terlebih dahulu beberapa macam fungsi alat batu dengan masing-masing ciri-ciri kerusakannya yang digunakan oleh beberapa suku bangsa, di samping itu juga dari beberapa percobaan yang telah dilakukan oleh beberapa ahli, melalui kajian kepustakaan yang digunakan sebagai data banding. Setelah terkumpulnya data banding tahap selanjutnya adalah. milakukan analogi etnografi berdasarkan kajian kepusta_kaan, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam fungsi beliung.
Hasil analisis tentang fungsi beliung persegi, menunjukkan bahwa beliung persegi digunakan sebagai alat untuk mengerat/meraut (whittling), penarah/pengetam/penyerut (planning), menggergaji (sawing), memotong/mengiris (cutting/slicing), membelah (chopping), mengampak (axing), mengikis/mengerik (scraping), baji (wedging)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosini
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pemanfaatan Abstrak Hasil Penelitian Pertanian Indonesia (AHPPI) terbit PUSTAKA oleh para peneliti di 9 instansi Balitbang pertanian Departemen pertanian di Bogor dan Jakarta pada bulan April sampai Juni 1995, tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh para peneliti Balitbang pertanian mengetahui dan memenfaatkan AHPPI, bagaimana pendapat mereka tentang AHPPI ditinjau dari segi kala terbit, kemutakhiran informasi, jumlah abstrak tiap kali terbit, format dan susunan, kesulitan penggunaan, relevansi dengan kegiatan penelitian, banyaknya waktu yang dihemat serta frekuensi pemakaian, dan tujuan yang terakhir untuk mengetahui apa harapan mereka terhadap AHPPI.Pengumpulan data lapangan dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden oleh staf berwenang di instansi yang bersangkutan. Cara penyusunan kuesioner, pembentukan dan pemilihan kerangka sampel dijelaskan. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya 38,04 % yang mengetahui dan menggunakan AHPPI, dan selebihnya sekitar 61,96 % tidak pernah menggunakan AHPPI. Dari 38,04 % yang pernah menggunakan AHPPI menyatakan bahwa AHPPI sudah cukup baik. Harapan semua responden terhadap AHPPI adalah agar AHPPI lebih diromosikan pada para peneliti.

"
1996
S15553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandi Hendriana
"Di era perekonomian jasa, pengetahuan dan informasi menjadi elemen kunci untuk mencapai kesejahteraan. Dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan yang ada diperlukan informasi dan pengetahuan. Untuk itu, informasi dan pengetahuan perlu dikelola serta dioptimalkan untuk memperoleh manfaat dari pengolahan informasi tersebut. Dengan kata lain, diperlukan manajemen pengetahuan (knowledge management) yang baik agar dapat memberikan informasi yang tepat kepada orang yang tepat pada saat yang tepat sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara tepat pula. Sejalan dengan program pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance), saat ini Badan Litbang telah menerapkan e-government - sebagai model e-bisnis - untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, baik internal maupun eksternal organisasi dengan dibangunnya jaringan IAARD (IAARDNet). Namun demikian, informasi dan pengetahuan yang ada di Badan Litbang saat ini belum terkelola dengan baik, sehingga pengambilan keputusan dan kebijakan menjadi terhambat dengan kurangnya informasi yang tepat pada waktu yang tepat. Untuk itu, diperlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan memanfaatkan jaringan yang ada untuk mendukung pengelolaan informasi dan pengetahuan di Badan Litbang. Untuk mengimplementasikan manajemen pengetahuan yang didukung oleh teknologi informasi dalam rangka memberikan layanan komunikasi dan diseminasi, layanan administrasi organisasi, serta kolaborasi diperlukan suatu rancangan arsitektur e-government yang sesuai. Kebutuhan bisnis seperti di atas, dapat dituangkan dalam bentuk model bisnis berupa enterprise knowledge portal, yang merupakan gabungan antara portal intranet dan portal ekstranet. Fitur-fitur yang dimuat dalam portal ini antara lain pendaftaran dan pengelolaan RPTP; berita litbang; monitoring dan evaluasi; pelaporan; penelusuran dan download; research highlight; e-mail, milis dan forum diskusi; serta workflow management. Adapun pola bisnis yang sesuai adalah pola composite yang merupakan gabungan pola self-service, information aggregation, dan kolaborasi.

In the era of service economy, knowledge and information become the key elements to establish welfare. Information and knowledge are needed to accomplish all kinds of tasks. Therefore, information and knowledge must be managed and optimized to obtain the benefits of information processing. In other words, good knowledge management is needed to be able to provide the appropriate information so that decision making can be done appropriately as well. In accordance to the government program to conduct good governance, currently the Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD) has applied e-government - as an e-business model - to improve public services, both internal and external of the organization by building the IAARD network (IAARDNet). However, the information and knowledge contained within the IAARD has not been well managed yet. Thus, decision and policy making is hindered by lack of the right information at the right time. Therefore, an integrated system is needed to support information and knowledge management at IAARD by utilizing the existing network. To implement knowledge management supported by information technology in order to provide communication and dissemination services, organization administration services, and collaboration, an appropriate e-government architecture design is needed. Such business needs can be manifested in the form of business model that is an enterprise knowledge portal, which is the combination of intranet portal and extranet portal. Features contained within this portal are, among others, registration and management of RPTPs; research and development news; monitoring and evaluation; reporting; tracking and download; research highlight; e-mail, mailist and discussion forum; and workflow management. Meanwhile, the suitable business pattern is the composite pattern that is the combination of self-service, information aggregation, and collaboration patterns. Several things to pay attention to in implementing this portal includes strong support from the IAARD leaders; strategic planning, code of conducts and comprehensive technical directives of information technology; the presence of Information System/Information Technology division and strong and professional human resource; socialization to both internal and external users; and data security issues and further development."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T38563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jelita Wilis
"ABSTRAK
Sebagai institusi publik, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Tanaman Pangan diberi mandat melakukan penelitian untuk menghasilkan dan mengembangkan teknologi hasil penelitian kepada para pengguna. Seminar adalah salah satu media yang digunakan dalam diseminasi hasil penelitian. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan peminat informasi hasil penelitian pada seminar periodik Puslitbang Tanaman Pangan. Pengkajian dilakukan di Perpustakaan Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor, menggunakan metode deskriptif. Data yang diamati adalah tingkat kepuasan peserta seminar melalui kuesioner yang dibagikan kepada setiap peserta seminar. Selain dari kuesioner data juga diperoleh dari daftar hadir yang memuat identitas peserta seminar, notulensi, dan catatan moderator yang memimpin jalannya seminar. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa secara umum responden memberikan penilaian cukup memuaskan terhadap materi seminar. Terdapat sebagian kecil peserta seminar yang menyatakan tidak puas terhadap informasi hasil penelitian yang dipresentasikan pada beberapa materi seminar karena tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, materi seminar yang akan dipresentasikan perlu ditelaah terlebih dahulu oleh tim pakar yang ditunjuk di masing-masing unit kerja penelitian, sebelum dikirimkan kepada pengelola seminar periodik di Puslitbang Tanaman Pangan."
Jakarta: Pusat Pengembangan Pustakawan Perpustakaan Nasional RI, 2018
021 MPMKAP 25:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Rachmadhani S.
"Skripsi ini membahas evaluasi SIM-Record (Sistem Informasi Manajemen- Record) dengan melihat tujuan awal pembuatannya, mengidentifikasi kekurangan dan kelebihannya, serta melihat sudah memenuhi persyaratan sistem otomasi manajemen rekod atau belum. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa jika membuat suatu sistem otomasi sebaiknya menggunakan dan disesuaikan dengan pedoman yang sudah ada terutama untuk persyaratan fungsional, memperhatikan maintenance pada jaringan LAN agar sistem dapat digunakan secara bersamaan, staf Record Center I Badan Litbang Kementerian Pertanian juga harus dapat memaksimalkan pengembangan SIM-Record dengan memanfaatkan fitur yang terdapat pada Ms. Access.

This thesis discusses the evaluation of SIM-Record (information systems management-Record) by looking at the original purpose of creation, identify deficiency and the advantage , and saw they passed the requirements system automation management rekod or not . This research using qualitative methods and case studies presented by descriptive. At the end, results of the research suggest that, if making an automation system should use and customized to the guidelines already existing especially for functional requirements, pay attention to maintenance in LAN network so that systems can be used simultaneously, Staff Record Center I Badan Litbang the Ministry of Agriculture should be able to maximize the development of SIM-Record by using a feature that are found on Ms. Access ."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42627
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>