Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42063 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibrahim Malik
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan penjelasan mengenai verba transpor serta mengumpulkan verba-verba transpor yang mempunyai makna memindahkan manusia secara utuh dan menjelaskan makna perpindahan yang dimiliki oleh verba-verba tersebut. Verba Transpor adalah verba gerakan yang memiliki makna memindahkan suatu objek secara utuh dari suatu tempat ke tempat lain. Proses perpindahan tersebut dapat dibagi atas perpindahan alamiah' (perpindahan dengan kekuatan sendiri), perpindahan buatan (perpindahan dengan alat bantu) dan perpindahan abstrak (perpindahan dengan alat yang tak tentu). Dari proses perpindahan tersebut dapat dilihat pula adanya arah gerakan, keteraturan, kecepatan dan lokasi perpindahan. Verba Transpor dalam bentuk kala selesai dapat dikonjugasikan dengan kedua verba bantu waktu Hebben dan Zijn. Hebben digunakan untuk menekankan pada tindakannya sedangkan Zijn digunakan untuk menekankan pada hasilnya (keadaan sesudah tindakan). Hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa verba transpor telah mempunyai makna bahwa cara bergeraknya ditujukan untuk orang-orang yang berada dalam keadaan tertentu seperti orang yang lanjut usia (schuifelen), orang yang sakit (sukkelen) dan lain sebagainya. Verba_-verba tersebut sekaligus menunjukkan kecepatan dan keteraturan gerakannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S15592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Permadi
"Penelitian tentang analisis morfo-semantik verba tsulatsi, tujuannya ialah untuk mengetahui ketrassitifan dan makna inheren verba tsukatsi mujarrad. Verba tsulatsi mujarrad perfektif memiliki enam varian pola konjugasi imperfektif"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini membahasa verba yang bermakna 'menyakiti' dalam bahasa Banjar dan komponen makna dari setia verba tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan dan mendeskripsikan verba yang bermakna 'menyakiti' dalam bahasa Banjar dan komponen makna dari setiap verba tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif..."
MET 12:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Murtijah Suhadi
"Sebagaimana telah dikemukakan dalam Pendahuluan, tujuan utama penulisan skripsi ini adalah menelaah Pidato Gettysburgh untuk mengetahui di mana letak kekuatan pidato yang singkat ini.Berdasarkan analisis atas pidato Gettysburgh dapat diambil beberapa kesimpulan. (1) Kesimpulan berdasarkan Sosial-Politik. Dari hasil analisis kontekstual dapat diungkapkan bahwa tema utama dari Pidato Gettysburgh adalah prinsip all men are created eoual. Inilah amanat yang hendak di_sampaikan oleh Lincoln. Prinsip ini tercantum dalam 'Declaration of Independence.' Lincoln sangat yakin akan prinsip ini, dan merupakan pegangannya dalam menghadapi masa sulit dalam karir politiknya.Sebab itu ia menentang perbudakan yang bertentangan dengan prinsip all men are created ecual, yang menjadi sebab..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S14132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990
499.221 2 TIP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurul Chasanah
"ABSTRAK
Kelompok verba /kana naqis/ adalah kelompok verba yang tidak sempurna kalimatnya jika hanya diikuti oleh nomina yang berkasus nominatif, tetapi harus dilengkapi dengan nomina yang berkasus akusatif. Nomina berkasus akusatif itu kedudukannya bukan sebagai obyek, tetapi sebagai predikat dari kelompok verba itu. Sedangkan nomina yang berkasus nominatif menjadi subyeknya. Nomina yang berkasus nominatif dan akusatif itu, asalnya adalah konstruksi kalimat nominal yang terdiri dari mubtada' 'subyek' dan khabar 'predikat'. Keduanya berkasus nominatif. Tetapi setelah salah satu verba dari kelompok verbs /kana naqis/ memasuki konstruksi kalimat itu, maka terjadi perubahan kasus pada predikatnya, dari berkasus nominatif menjadi akusatif. Sedangkan subyeknya tetap berkasus nominatif. Selain berkaitan dengan kasus, kelompok verba ini berkaitan juga dengan kala, persona, jenis, dan jumlah. Untuk mengungkapkan perilaku tersebut, maka diterapkan teori yang berasal dari para ahli linguis Arab, baik yang berasal dari Timur Tengah, negara Barat, maupun Indonesia. Pembahasan kelompok verba/kana naqis/ berkaitan dengan berbagai bentuk verba dan jenis nomina yang mengisi gatra subyek dan predikat.

"
1989
S13394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Atho Urrohman
"Penelitian ini membahas tentang verba transitif bahasa Arab yang terdapat dalam Al-quran. Dari beberapa jumlah surat yang ada dalam Al-quran, penulis mengambil satu surat untuk dijadikan sumber data, yaitu surat Al-baqarah. Penulis dapat menemukan banyak data dari surat Al-baqarah mengenai verba transitif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi pustaka. Penelitian ini bertujuan memaparkan proses morfologis yang terjadi pada verba transitif dan memaparkan jenis-jenis makna yang ada pada verba tersebut. Penulis mengklasifikasikan verba-verba transitif dalam QS Al-baqarah ke dalam tiga jenis, yaitu verba monotransitif, bitransitif, dan transitif idiomatik, kemudian penulis menganalisisnya dari segi perubahan morfologis dan makna-makna yang terkandung dalam verba tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis-jenis verba transitif pada QS Al-baqarah berlaku pola-pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan verba trikonsonantal derivatif. Dari beberapa pola tersebut terjadi proses morfologis seperti afiksasi, derivasi, dan infleksi yang mempengaruhi makna verba tersebut. Pada verba monotransitif berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan enam pola verba trikonsonantal derivatif. Pada verba bitransitif berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan tiga pola verba trikonsonantal derivatif. Sedangkan pada verba transitif idiomatik berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan empat pola verba trikonsonantal derivatif.

This thesis discusses about the Arabic transitive verbs contained in Al quran. The author uses surah al Baqara has a source data. The author can find a lot of data from surah al Baqarah regarding about the transitive verbs. This research uses qualitative method and literature study. This research aims to describe the morphological process that occurs on transitive verbs and explain the kinds of meanings that existsin the verbs. The authors classifies the transitive verbs in Al quranin surah al Baqarah into three types, monotransitive, bitransitive, and transitive idiomatic, then the author analyze it from morphological changes and meanings contained in the verbs. The results of this research is that the types of transitive verbs in al Baqarah can be applied by non affixation triconsonantal verb patterns and triconsonantal derivative verbs. From some of these patterns occur morphological processes such as affixation, derivation, and inflection that affect the meaning of these verbs. In Monotransitive verbs it can be applied by four patterns of non affixation triconsonantal verb patternsand six patternsfrom triconsonantal derivative verb patterns. In Bitransitive verbs it can be applied by four patterns of non affixation triconsonantal verb patterns and three triconsonantal derivative verb patterns. Whereas in idiomatic transitive verbs it can be applied by four non affixation triconsonantal verb patterns and four triconsonantal derivative verb patterns.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmawati Sarang
"Penelitian ini bermaksud membahas ciri-ciri Verba Resiprokal (VR) dalam Bahasa Indonesia (BI). Hasil pembahasan mengenai VR dalam BI selama ini menunjukkan bahwa pola pembentukan VR bervariasi. Pola pembentukan yang bervariasi itu umumnya dianggap sama saja, yaitu mengungkapkan makna resiprokal atau berbalasan. Di lain pihak, pola pembentukan yang sama ternyata dapat juga mengungkapkan makna yang bukan resiprokal. Dalam penelitian ini, VR dalam BI ditinjau dari segi sintaksis dan semantik. Dari segi sintaksis, pembahasan dititikberatkan pada fungsi sintaksis, yaitu hubungan antara VR yang berfungsi sebagai Predikat (P) dan fungsi-fungsi sintaksis lainnya dalam kalimat, seperti fungsi Subjek (S), Objek (0), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket). Dari segi semantik, penelitian ini membahas tipe-tipe VR berdasarkan ciri semantis kewaktuan yang dikandung verba.
Data penelitian diambil dari kumpulan cerpen dan artikel. Penggunaan cerpen dan artikel sebagai sumber data didasari oleh pemikiran bahwa cerpen dan artikel umumnya merupakan narasi, dan dalam narasi terdapat cukup banyak verba yang di dalamnya terkandung peristiwa berbalasan atau timbal balik. Selain itu, pemilihan cerpen dan artikel dimaksudkan agar dapat mewakili berbagai ragam bahasa tubuh, yaitu ragam bahasa sastra dan media massa. Dengan penulis yang berbeda-beda, diharapkan akan didapatkan gaya penulisan yang berbeda-beda, dan dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan berbagai bentuk VR Pill lebih besar.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa VR mempunyai ciri-ciri yang bersifat umum dan khusus. Ciri umum, artinya ciri itu dimiliki oleh setiap VR yang dibentuk dengan pola apa pun. Ciri umum itu adalah makna berbalasan dalam melakukan kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya. Sebaliknya, ciri khusus adalah ciri yang hanya dimiliki oleh VR tertentu. VR umumnya berbentuk intransitif atau semitransitif. Dalam VR berbentuk intransitif, tidak diperlukan hadirnya Nomina (N) di belakang verba, baik yang berfungsi sebagai O maupun Pel. Dalam VR berbentuk semitransitif, dituntut hadirnya N di belakang verba, dan N itu berstatus sebagai Pel. VR dapat ditandai secara gramatikal, atau VR tanpa penanda leksikal, dan secara leksikal, atau VR dengan penanda leksikal. VR tanpa penanda leksikal dapat diturunkan melalui proses afiksasi dan reduplikasi, sedangkan VR dengan penanda leksikal dapat berupa verba dasar dan verba berafiks yang disertai penanda leksikal seperti saling, Baku, satu sama lain, dan batik.
Umumnya VR tanpa penanda leksikal dan VR dengan penanda leksikal adalah verba aktivitas yang memiliki ciri semantis kewaktuan [+din,+dur,-tel, -lip]. Namun, tipe aktivitas pada VR tanpa penanda leksikal itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian yang berciri [+ din, +dur, +tel,-lip] jika kegiatan yang dinyatakan oleh verba tersebut telah selesai atau tuntas. Selesainya kegiatan itu ditunjukkan oleh pewatas telah, Adv setelah, atau adanya titik akhir dalam kegiatan tersebut. Tipe aktivitas itu juga dapat berubah menjadi verba pencapaian yang berciri [+dn, -dur ,+tel,-lip] jika selesainya kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya berlangsung sesaat.
Demikian pula VR dengan penanda leksikal. Tipe aktivitas itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian, yang ditunjukkan oleh sasaran yang menjadi titik akhir kegiatan itu dan keterangan waktu yang menyatakan bahwa kegiatan yang disebut dalam verba itu telah selesai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Wihelmina
"Pandemi COVID-19 memiliki peran besar dalam perubahan aktivitas di seluruh dunia. Akibatnya, muncul aktivitas-aktivitas baru yang melahirkan istilah-istilah baru yang digunakan oleh Belanda. Ton Den Boon mengumpulkan kata-kata dalam kamus berjudul Coronawoordenboek yang berisi 51 tren bahasa dan 1064 lemma yang di dalamnya terdapat berbagai macam kosakata baru termasuk verba. Peneliti melakukan analisis bidang semantik oleh Jost Trier (1931) dengan bantuan alat anotasi semantis yang disebut USAS. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat makna verba dan ranah semantik mana yang paling diprioritaskan oleh Belanda selama masa pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa ranah semantik verba seperti Kesehatan dan penyakit; Obat-obatan dan perawatan medis; Kebersihan dan perawatan diri; Kejahatan, hukum, dan ketertiban: Hukum & Ketertiban; Hiburan secara umum; Kehidupan dan makhluk hidup; Pengukuran: Volume; Pendidikan secara umum; Komunikasi; dan Tindak tutur. Dari bidang-bidang tersebut, bidang ‘Komunikasi’ membawahi jumlah verba yang paling banyak, sehingga dapat dikatakan bahwa di masa pandemi, masyarakat Belanda memiliki lebih banyak cara dalam berkomunikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ibah Habibah
"Skripsi ini diarahkan pada analisis kelompok verba kada dalam A1-Qur'an ditinjau dari kaidah gramatikanya. Kelompok verba kada CVKd) memasuki konstruksi kalimat nominal CKN) yang terdiri dari Subjek C5) dan Predikat CP). KVKd ini berfungsi menominatifkan S dan menagakusatifkan P, seperti halnya kelompok verba kana. Dan salah satu ciri pokok dari KVKd adalah bahwa P nya harus terdiri dari imperfek atau verba mudari'. Berdasarkan maknanya, KVKd atau yang dalam linguistik Arab dikenal dengan istilah Kada wa ahhwatuha diklasifikasikan menjadi tiga bagian 1. Af'a- l al-Mugarabah, yaitu sekelompok verba yang menunjukkan makna hampir ; 2. Af'al al-Raja` yaitu sekelompok verba yang menunjukkan makna harapan dan 2, Af'al al-Syuru- ', yaitu sekelompok verba yang menunjukkan makna mulai. Data dalam skripsi ini diperoleh dari ayat-ayat Al-Qur'an dan penelitian kepustakaan dengan mengkaji buku-buku tentang linguistik Arab, khususnya tentang KVKd. Tentang analisis kelompok verba kada dalam A1-Qur'an tercatat ada 51 KVKd, yang terdiri dari 22 verba kada Cdari kelompok Af'a- l al-Mugarabah), 27 verba 'asa dari kelompok Af'al al-Raja`) dan 2 verba tafiqa dari kelompok Af'al al-Syuru'). Selanjutnyaverba kada dikelompokkan men jadi lima pola antara lain terangkum dalam rumus :[Perfek + S Cinfleksi)) + P Cimperfek) dan Perfek + P Cimperfek) + S Cisim zahir f nomina nyata) ; verba 'ass t.erdiri dari empat pola, diant.aranyaPerfek + S Cisim zahir) + P CPAMs + imperfek) dan Nomina + Perfek + Fail CPAMs + imperfek) ; dan verba tafiqa terdiri dari duet poly yaitu . I Perfek + S Cinfleksi)+ P Cimperfek> dari Perfek + Maf'ul Mut,laq Cdari P yang dihi langkan). Perfek + Maf'ul Mut,laq Cdari P yang dihilangkan)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>