Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193711 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isri Wulandari
"Rubber dan Koelie mengisahkan kehidupan para pekerja di perkebunan karet di daerah Sumatra Timur. Para pekerja tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negri. Rubber berkisah tentang kehidupan para pekerja Barat yang berasal dari Eropa dan Amerika. Mereka dikenal dengan sebutan planter atau pekebun. Para pekebun memiliki jabatan yang berbeda. Jabatan terendah adalah asisten, kemudian manajer, disusul inspektur dan yang tertinggi adalah manajer utama. Beberapa pekebun mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan di perkebunan. Resiko terberat yang dihadapi asisten adalah pembunuhan asisten oleh kuli. Koelie bercerita tentang kehidupan para pekerja non-Barat yaitu orang pribumi (Jawa dan Sunda) dan orang-orang Cina. Mereka bekerja sebagai kerani, mandor kepala, mandor, centeng dan kuli. Para pekerja pribumi sangat membenci pekerja Cina, karena taraf hidup pekerja Cina lebih baik dibanding para pekerja pribumi. Akibat yang fatal adalah terjadinya pembunuhan terhadap para pekerja Cina. Pembunuhan yang terjadi baik pada pekerja Barat maupun pekerja Cina merupakan indikasi bahwa hubungan antara pekebun dan kuli Berta hubungan antar sesama kuli tidak harmonis."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S15924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simandjuntak, Ermina
"Selama abad ke-17 dan ke-18 serta pertengahan abad ke 19, kerajaan Deli kurang dikenal sampai ke luar dari wila_yah tersebut. Ketika itu di daerah ini hanya dikenal kera_jaan Aceh dan kerajaan Siak. Baik kerajaan Aceh maupun ke_rajaan Siak, sama-sama mengakui memiliki kedaulatan atas kerajaan-kerajaan di Sumatra Timur. Aceh menyatakan bahwa daerah Sumatra Timur, yaitu dari Tamiang sampai ke Tanah Putih Ayam Denak adalah termasuk wilayah jajahan Aceh. Sedangkan Siak kemudian juga mengakui bahwa kerajaan-keraja_an Melayu di Sumatra Timur adalah daerah jajahan kerajaan Siak.
Sedangkan kerajaan Deli sendiri, pada masa itu merupakan suatu kerajaan kecil yang tidak dikenal. Asal mula di_dirikannya kerajaan Deli ini tidak ada data yang-pasti me_ngenai tahun berdirinya. Ketika itu berdirinya suatu kera_jaan adalah karena orang-orang di jaman tersebut sesudah bosan mengembara kemudian menenukan tempat-tempat yang ba_lk untuk dijadikan tempat menetap, lalu mendirikan rumah."
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S12574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Nuralia
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang Situs Perkebunan Karet Cisaga di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, tahun 1908 ndash;1972, melalui metode penelitian arkeologi dengan teknik pengumpulan data berupa survey permukaan observasi lapangan , studi pustaka, arsip kolonial, dan wawancara. Sebagai kajian historis arkeologis dilakukan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan symbolic meaning Ian Hodder, menggunakan beberapa konsep ilmu-ilmu sosial. Ada empat konsep yang dipakai, yaitu: 1 structure concept, 2 boundedness concept, 3 landscape concept, dan 4 non-verbal communication concept. Situs perkebunan merupakan situs industri masa kolonial yang masih bertahan sampai sekarang dan banyak meninggalkan jejak sejarah dan budaya di masa lalu. Kajian dilakukan terhadap warisan industri perkebunan berupa data fisik material culture dan nonfisik immaterial culture/social . Data fisik berupa data hasil survey permukaan, yaitu bangunan/fitur rumah tinggal, kantor, pabrik, dan bangunan lainnya dan artefak mesin-mesin pabrik lama, perlengkapan kantor, alat-alat sadap karet, alat-alat makan, dan lain-lain . Data nonfisik berupa data pustaka buku-buku, laporan penelitian, disertasi, tesis, dan skripsi , hasil wawancara informasi sejarah, budaya, aktivitas industri dan keseharian pekerja perkebunan , dan arsip kolonial foto-foto lama, besluit, indische staatsregeling, regerings almanak . Hasil penelitian menunjukkan bahwa data fisik dan nonfisik tersebut menjadi ldquo;kode budaya rdquo; cultural code yang menjelaskan makna dan nilai-nilai kolonial, sebagai cerminan aktivitas industri di masa lalu dengan kehidupan sosial masyarakat pendukungnya. Beberapa kode budaya fisik di antaranya: bentuk dan gaya arsitekur bangunan, jenis dan fungsi bangunan, pola/struktur bangunan dalam permukiman emplasemen, tata ruang dalam rumah tinggal, serta artefak perkebunan. Kode budaya yang bersifat nonfisik di antaranya: istilah-istilah lama yang masih digunakan, pola organisasi atau struktur perkebunan, gaya hidup masyarakat perkebunan, gaya berbusana, aktivitas keagamaan dan pendidikan, serta pemanfaatan waktu luang hiburan dan olah raga .Kata Kunci: Situs Perkebunan Karet Cisaga, Arkeologi Industri, Kode Budaya Kolonial.

ABSTRACT
This study describes Cisaga Rubber Plantation in Ciamis Regentschap, West Java Province, in 1908 1972, through the methods of archaeological research with data collection techniques such as surface survey observation , literature, colonial archives, and interviews. As a historical archaeological studies conducted qualitative research methods with symbolic meaning Ian Hodder approach, using some of the concepts of the social sciences. There are four concepts used, namely 1 structure concept, 2 boundedness concept, 3 landscape concept, and 4 non verbal communication concept. Site is the site of industrial estates colonial period that still survived until now and left many traces of history and culture in the past. Studies conducted on the industrial heritage estate in the form of physical data material culture and non physical data immaterial culture social . Physical data such as survey data surface, that is building features houses, offices, factories and other buildings and artifacts the old factory machinery, office equipment, rubber tapping tools, cutlery, etc. other . Data nonphysical form of a data library books, research reports, dissertations, and theses , interviews information on the history, culture, industrial activities and daily lives of plantation workers , and the colonial archives old photos, besluit, indische staatsregeling, almanac regering . The results showed that the data of the physical and nonphysical being kode budaya cultural code that explains the meaning and values of colonial, as a reflection of industrial activity in the past by supporting community social life. Some codes physical culture among them the shape and architectural style of the building, the type and function of the building, the pattern structure of the building in the settlements emplacement, layout in the residence, as well as artifacts plantations. Non physical cultural codes of them the old terms are still used, the pattern of organization or structure of the plantation, the plantation community lifestyle, style of dress, religious and educational activities, as well as the utilization of spare time entertainment and sports . Keywords Cisaga Rubber Plantation Site, Industrial Archaeology, Colonial Culture Code"
2016
T47181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Azis As Sajjad
"Beberapa tahun terakhir terjadi penyakit pada tanaman karet yang disebabkan oleh jamur Pestalotiopsis sp yang menyebabkan gugur daun karet secara massif. Pestalotiopsis sp tumbuh dan berkembang pada wilayah dengan curah hujan dan kelembaban udara yang cukup tinggi dan lembab. Kebun Pusat Penelitian Karet Sembawa merupakan kebun yang digunakan dalam melakukan penelitian dan mengembangkan tanaman karet. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara spasial dan temporal fenomena gugur daun tanaman karet akibat Pestalotiopsis sp serta curah hujan dan kelembaban pada wilayah kebun Pusat Penelitian Karet Sembawa. Sentinel 2A merupakan citra satelit yang memiliki resolusi spasial dan temporal yang cukup baik dan sering digunakan dalam melakukan monitoring tanaman khususnya hutan dan perkebunan. NDVI digunakan dalam yang mendeteksi tingkat gugur daun pada tanaman karet melalui citra Sentinel 2A. Curah hujan dan kelembaban didapatkan melalui citra CHIRPS dan SMAP. Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara nilai NDVI dengan tingkat gugur daun tanaman karet. Pada Agustus 2020 terjadi gugur daun karet secara alami dengan rendahnya tingkat curah hujan dan kelembaban pada wilayah kebun. Desember 2020, Maret, Mei dan November 2021 terjadi gugur daun akibat serangan Pestalotiopsis sp yang ditandai dengan tingginya nilai curah hujan dan kelembaban. Tingkat gugur daun karet akibat Pestalotiopsis sp memiliki hubungan yang signifikan dengan curah hujan secara spasial dan temporal. Kelembaban tidak memiliki korelasi yang cukup signifikan dengan kejadian gugur daun karet.

In recent years there has been a disease in rubber plants caused by the fungus Pestalotiopsis sp which causes massive rubber leaf falls. Pestalotiopsis sp grows and develops in areas with high and humid rainfall and humidity. The Sembawa Rubber Research Center garden is a garden for conducting research and developing rubber plants. This study aims to examine the phenomenon of leaf fall of rubber plants due to Pestalotiopsis sp spatially and temporally as well as the influence of rainfall and humidity factors in the garden area. Rubber leaf fall was calculated using the vegetation index and %treecover from Sentinel 2A images and drone images. Rainfall and humidity were obtained through CHIRPS and SMAP images. The results showed a significant relationship between the NDVI value and the leaf fall rate of rubber plants. Rubber leaf fall rate due to Pestalotiopsis sp has a significant relationship with rainfall spatially and temporally. Meanwhile, the humidity did not have a significant correlation with the incidence of rubber leaf falls. Natural leaf fall occurred in August 2020 marked by low levels of rainfall and humidity. December 2020, March, May, and November 2021, leaves fall due to the attack of Pestalotiopsis sp which is characterized by high rainfall and humidity values."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1986
S33262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Payung Bangun
"Sebelum memasuki uraian-uraian yang dengan langsung bersangkut paut dengan judul pengkajian dirasakan ada baiknya kalau terlebih dahulu diberikan gambaran selintas pandang mengenai kepustakaan yang telah pernah ada tentang masyarakat yang dijadikan sasaran utama pengkajian ini. Hal ini karena pengkajian ini bukan pengkajian yang pertama mengenai masyarakat tersebut rielainkan telah banyak orang mendehuluinya. Selain itu, banyak atau sedikit, hasil-hasil pengkajian terdahula ada gunanya dan menolong dalam melakukan pengkajian ini. Kepustakaan mengenai Karo yang beredar dan dapat dibaca oleh umum sampai sekarang pada umumnya kebanyakan ditulis oleh atau didasarkan pada catatan-catatan dari orang asing, seperti orang Belanda, Jarman, Inggris, Belgia, Amerika dan lain-lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
D1585
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Agustaranny Sekar Arum
"Sebagian besar perkebunan karet di Sumatera Selatan mengalami penurunan produksi karena dampak penyakit gugur daun. Penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh persebaran jamur Oidium sp., Colletotrichum sp., dan Pestalotiopsis sp. Oleh karena itu, pembangunan model berbasis indeks vegetasi NDRE, GNDVI, VARI, dan ARVI, yang bertujuan untuk mendeteksi persebaran penyakit ini dianggap penting. Penelitian dilakukan di Perkebunan Pusat Penelitian Karet Sembawa dengan memanfaatkan data UAV multispektral yang telah diproses menggunakan OBIA, serta survei lapangan. Dari 623 sampel data, 70% digunakan untuk pelatihan model, sementara 30% sampel digunakan untuk pengujian model. Pengolahan data dilakukan menggunakan Google Earth Engine dan visualisasi dilakukan dengan ArcGIS Pro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan model memiliki tingkat akurasi pelatihan secara keseluruhan di atas 0,7, dengan model GNDVI + NDRE + VARI menonjol dengan tingkat akurasi pelatihan yang paling baik. Namun, model tersebut menunjukkan kinerja yang buruk dalam pengujian dengan nilai akurasi validasi yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa model belum dapat memprediksi penyakit tanaman karet dengan baik. Selain itu, dari hasil analisis kondisi fisik ditemukan bahwa kondisi suhu dan curah hujan di perkebunan karet Sembawa berada pada nilai optimal yang mendukung pertumbuhan dan penyebaran ketiga jenis jamur penyebab penyakit tersebut.

South Sumatra plays a crucial role as Indonesia's main rubber exporter, making it a flagship commodity. However, most rubber plantations in South Sumatra face declining production due to leaf fall disease, primarily caused by the fungi Oidium sp., Colletotrichum sp., and Pestalotiopsis sp. Therefore, developing a vegetation index-based model using NDRE, GNDVI, VARI, and ARVI to detect the spread of this disease is considered essential. The study was conducted at the Sembawa Rubber Research Center Plantation, utilizing multispectral UAV data processed with OBIA and field surveys. Of the 623 data samples, 70% were used for model training, while 30% were used for model testing. Data processing was performed using Google Earth Engine, and visualization was done with ArcGIS Pro. Results showed that all models had overall training accuracy above 0.7, with the GNDVI + NDRE + VARI model standing out with the best training accuracy. However, this model performed poorly in testing, with low validation accuracy, indicating its inability to predict new data. Additionally, physical condition analysis revealed that the temperature and rainfall conditions in the Sembawa rubber plantation were optimal, supporting the growth and spread of the three disease-causing fungi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supian
"Perkebunan karet muncul dan berkembang di daerah Subang di sebabkan oleh empat faktor. Pertama, adanya kesamaan suhu atau iklim antara Brazil sebagi negeri asal tanaman karet dengan Indonesia, terutama daerah Subang. Kedua, bersamaanan dengan dimulainya perkebunan karet Hevea Brasiliensis di Subang dan beberapa tempat di Indonesia, terutama sekitar ta_hun 1880-an muncul penyakit daun kopi dan tanaman tebu, ser_ta jatuhnya harga gula yang pada tahun 1877 mencapai f.19 sepikul menjadi 13.5 sepikul pada. tahun 1883, harga kopi pun jatuh antara tahun 1877 dengan tahun 1883 dari tadinya f.60 sepikul menjadi f.30 - 35 sepikul. Sementara gula dan kopi menjadi komoditi utama. di Subang dan beberapa daerah di se_kitarnya, sehingga penanaman pohon karet ditingkatkan. Tam_bahan pula dengan berkembangnya industri di Eropa dan Ameri_ka Serikat, makas permintaan karet di pasaran dunia meningka t. Ketiga, munculnya industri khususnya industri ban mobil yang juga menentukan, dan hasil perkebunan k aret Subang diarahkan kepada permintaan pabrik ban Amerika Serikat. Keempat, tersedianya sarana penunjang berupa jalan, pelabuhan Pamanukan, serta sarana angkutan seperti kereta api dan lori."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
""Uang kebon" (money which is used in "plantation) is a special type of currency issued and used in Deli area of plantation ,east of Sumatera. As a medium of exchange, money used by contract workers for the sale and purchase transaction where the money they normally receive as wages in the early and mid of the month. "Uang kebon" or token money is often referred to using the unit of dollars and cents with the variaty of shapes and sizes according to the taste of plantation owners. "Uang kebon" is one of tools to bind the contract workers so they cannot escape from the plantation area."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin
"Penelitian ini berjudul kuli kontrak di perkebunan tembakau Deli - Sumatera Timur tahun 1880 - 1915, yaitu sejak dikeluarkannya Koeli Ordonantie sampai di cabutnya Koeli Ordonantie itu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kontrak-kontrak tentang konsesi tanah antara Sultan Deli dan pengusaha perkebunan dan mencari hubungan dengan pengusaha perkebunan berdasarkan Koeli Ordonantie. Selain itu juga mendeskripsikan tenaga kerja serta dampak yang muncul dengan diberlakukannya Koeli Ordonantie. Daerah Deli adalah salah satu daerah di Sumatera Timur yang paling banyak memiliki perkebunan tembakau dibandingkan dengan wilayah Sumatera Timur lainnya. Perkebunan tembakau di Deli di usahakan pertama kali oleh Jacobus Nienhuijs dengan mendapat konsesi tanah dari Sultan Deli selama 99 tahun tanpa membayar sewa sepeserpun. Selain masalah tanah adalagi masalah tenaga kerja. Pada mulanya pengusaha perkebunan tembakau mendatangkan tenaga kerja dari Cina via Penang dan Singapura. Akan tetapi karena tenaga kerja Cina semakin sulit didapatkan akhirnya didatangkan tenaga kerja dari Jawa. Demi terlaksananya perusahaan perkebunan dan untuk mengatur tenaga kerja maka di keluarkan peraturan-peraturan tentang kuli (Koeli Ordonantie) yang beberapa kali diubah dan dilengkapi pasal-pasalnya. Dalam peraturan ini tidak hanya mengenai hak dan kewajiban kuli tetapi juga hak dan kewajiban pengusaha. Dampak yang ditimbulkan oleh adanya perkebunan tembakau ini adalah adanya perjudian dan pelacuran. Hal ini memang disengaja yang tujuannya untuk mengikat kuli-kuli itu agar tetap bekerja lebih lama di perkebunan.

The Objective of this study was to describe contracts on land concession between the Sultan of Deli and plantation business owners and as well to find its relations with plantation business owners based on Koeli Ordonantie. Further to these, this study was directed to provide description on works and its impact when Koeli Ordonantie starts to take place. Deli is one of the regions in East Sumatra that owns the most tobacco plantation. The tobacco plantation business in Deli was first started by Jacobus Nienhuijs whom received the privilege of land concession from the Sultan of Deli for 99 years without rental cost. Despite the land problems, there had been workers problem. At first, tobacco plantation owners flew workers from China through Penang and Singapore. However as it was increasingly difficult to get China workers then they landed workers from Java region. The impact caused by tobacco plantation was gambling and prostitution. These were done with the intention to tie the workers so they would work in the plantation longer than required. To enforce the plantation business and ruled the workers, Koeli Ordonantie regulations experienced changes, including the articles. The regulation provided not only articles on workersÂ? rights and responsibilities but also business owners."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>