Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113665 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Hariyani
"ABSTRAK
Penulisan skripsi ini diawali dengan penemuan kasus-kasus dalam bisnis Obat dan makanan berdasarkan pengalaman pribadi maupun studi pustaka. Dari temuan tersebut diketahui bahwa ternyata tidak semua produk obat dan makanan aman untuk dikonsumsi oleh konsumen, harga yang ditetapkan belum tentu adil bagi kedua belah pihak, informasi produk seringkali tidak lengkap, malah kadang menyesatkan dan manipulatif. Banyak kasus dalam bisnis obat dan makanan yang tidak mempedulikan lingkungan hidup, Selain itu, pelaku bisnis obat dan makanan seringkali dijumpai bersikap tidak etis. Walaupun sudah banyak Peraturan/Undang-Undang tentang Bisnis Obat dan Makanan diberlakukan, tetapi kenyataannya kasus-kasus tersebut dapat terjadi. Mengapa? Banyak orang bertindak tidak etis, tetapi mereka tidak melanggar hukum. Atau sebaliknya, banyak orang sudah bertindak sesuai dengan Hukum/Peraturan, tetapi tindakannya itu tidak etis. Oleh karena itu dalam Bisnis Obat dan Makanan dipandang perlu adanya Etika. Teori-teori etika dapat membantu pemahaman dan refleksi atas dilema moral. Utilitarianism dapat membantu mempertimbangkan hal-hal baik yang bersaing satu sama lain. Etika Kewajiban membantu mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang bersaing satu sama lain, misalnya kewajiban untuk melindungi masyarakat yang terkena pekerjaannya dengan kewajiban untuk menghormati otoritas sah dari atasannya dalam mengambil keputusan-keputusan. Sedangkan Etika Hak menekankan hak masyarakat untuk dilindungi atau paling tidak untuk mendapatkan peringatan kalau ada faktor resiko dalam Obat dan Makanan. Demikian pula halnya dengan Etika Keutamaan yang menekankan bahwa tindakan baik itu adalah tindakan yang mendatangkan kebaikan sosial. Teori-teori etika dapat membantu dalam melakukan penalaran moral dan memperkuat kemampuan kita untuk mencapai penilaian yang seimbang dan penuh wawasan.
Bisnis Obat dan Makanan adalah suatu praxis yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia, sedangkan Etika, dalam hal ini Etika Terapan pun bertujuan untuk membuat orang hidup dengan baik, karena etika menyediakan semacam visi atau perspektif agar manusia dapat menentukan sikap yang tepat dalam situasi konkrit. Bertindak secara etis adalah bertindak menurut pengertian yang tepat. Etika diperlukan bagi pelaku bisnis obat dan makanan agar memiliki: banyak keutamaan dan sadar akan kewajiban serta mementingkan kebaikan bagi orang banyak. Jadi tujuan bisnis dan etika tidak harus bertentangan, bahkan mungkin seiring sejalan - tidak ada dikotomi dalam bisnis dan etika - keduanya dapat dipersatukan dalam kehidupan manusia demi tercapainya kebahagiaan (eudainronia).

"
2001
S16123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oetama, Jakob
Jakarta Kompas 2001,
174.4 Oet p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Keraf, Alexander Sonny
Yogyakarta: Kanisius, 2006
174.4 SON e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Keraf, Alexander Sonny
Yogyakarta: Kanisius, 1998
174.4 KER e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
De Mente, Boye
Jakarta: Bumi Aksara , 1994
174.4 DEM ct
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Rajawali Pers, 2023
174.4 ETI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Panuju, Redi
Jakarta: Grasindo, 1995
174.4 RED e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Sorta Riana
"Penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara etika bisnis Konfusian dengan kesuksesan pengelolaan perusahaan etnis Cina di Indonesia. Dalam hal ini, hubungan antara kesuksesan pengelolaan perusahaan kecap Bango sebelum kecap Bango diakusisi oleh Unilever Indonesia dengan etika bisnis Konfusian yang bersumber dari Lunyu. Etika Konfusian terdiri atas empat prinsip, yaitu yi 義 (perikeadilan), ren 仁 (perikemanusiaan), li 禮 (ritual atau tatakrama), serta zhi 知 (kebijaksanaan). Kecap Bango berdiri pada tahun 1928 di Tangerang. Kecap Bango semula merupakan industri rumah tangga yang hanya dikenal di Jakarta dan Jawa Barat. Pemiliknya memang bercita-cita mengembangkan bisnisnya hingga ke mancanegara. Hal tersebut berhasil diwujudkan lewat ekspor ke berbagai Negara dengan omzet Rp. 1 miliar per bulan, pada saat kepemimpinan Eppy Kartadinata. Eppy Kartadinata merupakan pemimpin generasi ketiga kecap Bango. Prinsip manajemen pancasila dan prinsip konsumen adalah raja merupakan dua prinsip etika bisnis yang digunakan oleh perusahaan kecap Bango. Prinsip manajemen pancasila diterapkan kepada para karyawan kecap Bango. Artinya, setiap karyawan harus bekerja dengan baik sesuai dengan peran dan peranannya masing-masing dalam perusahaan. Dalam prinsip ini terkandung makna untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Prinsip konsumen adalah raja mengandung makna bahwa konsumen adalah segalanya bagi perusahaan kecap Bango. Kecap Bango akan memberikan yang terbaik bagi para konsumennya, baik dari segi kualitas produk maupun tingkat harga. Penulis menemukan bahwa kedua prinsip tersebut sebenarnya mengandung makna dari prinsip-prinsip etika Konfusian. Dalam prinsip manajemen pancasila terkandung prinsip zhengming 正名 (meluruskan nama-nama) dan wulun 五倫(lima hubungan). Prinsip zhengming dan wulun merupakan perwujudan dari prinsip li 禮 (ritual atau tatakrama). Dalam prinsip konsumen adalah raja terkandung prinsip yi 義 (perikeadilan). Selain itu, penulis menemukan bahwa Eppy Kartadinata juga telah menjalankan prinsip ren 仁 (perikemanusiaan). Dengan demikian, etika bisnis Konfusian sebenarnya telah dijalankan dalam perusahaan kecap Bango dan berperan besar dalam perkembangan bisnis perusahaan kecap Bango"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13004
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Boy Ardian Pradhana Putra
"Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh audit tenure dan financial distress terhadap pemberian opini audit going-concern. Penelitian ini menggunakan sebanyak 201 observasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada rentang tahun 2008 - 2010. Opini going-concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Audit tenure terbukti berpengaruh positif terhadap opini going-concern karena bertambahnya pemahaman auditor yang lebih baik atas kliennya. Sedangkan financial distress juga berpengaruh positif terhadap opini going-concern yang berarti auditor akan mengeluarkan opini going-concern pada perusahaan yang mengalami masalah pada kelangsungan hidupnya.

The purpose of this research is to examine the influence of audit tenure and financial distress to the issuance of going-concern opinion. The research is conducted by using samples of 201 manufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) at year 2008 - 2010. Going-concern opinion is an audit opinion which is issued by auditor to ensure that the companies would meet its going-concern assumption. Audit tenure affects going-concern opinion positively to it because of his increased understanding about the clients. Whereas financial distress also affects positively to going-concern opinion. It means auditors will issue going concern opinion to the companies that have doubt in its going-concern.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>