Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11056 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roestini Wulan Indrakesuma
"Dalam skripsi ini, kami membahas pemikiran Soekarno tentang rakyat Marhaen. Untuk ini skripsi kami bagi menjadi lima bab. Bab pertama: menjelaskan riwayat hidup, latar belakang pemikiran Soekarno, dan kehidupan politik selama perjuangan Soekarno sampai masa kemerdekaan. Riwayat hidup Soekarno menjelaskan bahwa ia adalah anak seorang guru Jawa dan ibu asal bangsawan Bali. Ia terpengaruh oleh kebudayaan Jawa khususnya cerita wayang. Disamping itu ia belajar di HBS Surabaya lalu melanjutkan ke THS Bandung sampai lulus. Ia menikah dengan Inggit Garnasih, Fatmawati, dan lain-lain yang tujuan perkawinannya kadang-kadang berlatar belakang politis. Masa hidup Soekarno penuh ditandai dengan perjuangan menegakkan kemerdekaan, mempersatukan bangsanya dan memberi landasan ideologis terhadap perjuangan itu. Soekarno yang lahir pada tanggal 6 Juni 1901 itu berhasil mengantarkan bangsanya menuju pintu kemerdekaan, dan ia wafat sebelum mampu menciptakan idealisasinya tentang terhentuknya rakyat Marhaen pada tanggal 21 Muni 1970. Meskipun demikian, ia telah berhasil menguraikan pemikiran tentang keberadaan rakyat Marhaen di dalam karangan-karangannya yang terdapat di dalam buku Di bawah Bendera Revolusi, Indonesia Menggugat, Amanat Proklamasi Pidato 17 Agustus, Lahirnya Pancasila, Sarinah, Mencapai Indonesia Merdeka dan lain-lainnya. Latar belakang pemikiran Soekarno ditandai dengan adanya ideologi Islam, Marxisme dan Nasionalisme. Soekarno adalah sintesa dari Nasionalisme, Islam dan Marxisme. Ideologi Islam diterima Soekarno dari Cokroaminoto, bapaknya Fatmawati dan ayahnya sendiri yang beraliran Islam Jawa. Ajaran Marxisme diterima Soekarno dari temannya yang bernama Semaun, Musa dan Alimin. Sedangkan ideologi Nasionalisme diterima Soekarno dari pengamatannya yang tajam terhadap kehidupan bangsanya sendiri yang terdiri dari berbagai suku bangsa, adat, agama tetapi mempunyai persamaan nasib. Kehidupan politik di masa perjuangan Soekarno ditandai oleh adanya berbagai gerakan yang masih terpecah belah dalam bidang ideologis sehingga akan meluntur tujuan perjuangan bangsa. Oleh karena itu, la membentuk PNI dengan landasan Marhaenisme dan membentuk PPPKI yang akan menghimpun seluruh kekuatan rakyat."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Askania Fadima
"Banyak tindakan tidak aman yang dilakukan penumpang merupakan wujud nyata dari persepsi penumpang. Oleh karena dengan diketahuinya persepsi tentang risiko keselamatan penerbangan oleh penumpang maka diharapkan dapat mengurangi risiko buruk terhadap penumpang selama melakukan penerbangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi penumpang tentang risiko keselamatan penerbangan berdasarkan maskapai penerbangan, Jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan serta mengetahui profit konsep locus of control dan self efficacy dihubungkan dengan persepsi penumpang tentang risiko keselamatan penerbangan. Desain penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 174 orang yang diambii dari Terminal I A, 1B, 1 C dan 2F di Bandara Soekarno Hatta.
Dari basil penelitian dapat disimpulkan bahwa self efficacy dan maskapai penerbangan mempengaruhi persepsi penumpang tentang risiko keselamatan penerbangan. Dimana, rata-rata responden memiliki persepsi yang baik tentang risiko keselamatan penerbangan dan self efficacy mcmberikan pengaruh positif terhadap persepsi penumpang tentang risiko keselamatan penerbangan. Selain itu juga terdapat perbedaan persepsi tentang risiko berdasarkan maskapai penerbangan. Dimana rata-rata responden Garuda Indonesia memiliki persepsi yang baik tentang risiko keselamatan penerbangan dibandingkan rata-rata responden dari maskapai penerbangan lain.
Disarankan bagi PT (Persero) Angkasa Pura II selaku badan pengelola bandara dan Airline untuk tetap mempertahankan sistem kontrol keselamatan yang tegas sesuai dengan regulasi yang berlaku, meningkatkan safety induction di bandara dan sosialisasi tentang keselamatan penerbangan untuk meningkatkan awareness penumpang terhadap keselamatan penerbangan. Untuk penelitian selanjutnya, lebih difokuskan pada konteks sosial, budaya, dan proses organisasi.

Recently, there are so many unsafe acts of passenger which is a reflection of individual perception. So that, passengers are expected having good risk perception to decrease risk during flight.
The main objective of this research is to describe passenger's risk perception by commercial fiight/Airline_ The risk perception -is associated with Airline, occupation, education, based on the locus of control and the self efficacy. Research design is descriptive and analytic with cross sectional approach_ Sample for this research are 174 passengers from Terminal IA, 1 B, 1 C and 2F at Soekamo Nana Airport.
As a conclusion, passenger's risk perceptions are contributed by self efficacy and Airline. Generally, passengers having good risk perception and self efficacy positively contributes to passenger's risk perception. Average of Garuda Indonesia's Respondents has the biggest percentage of good risk perception than the other respondent from different Airline.
It is recommended that PT (Persero) Angkasa Pura II and the Airline should be keep tightly of safety control regulation, increasing safety induction and socialize about safety aviation to passengers, and increasing the passenger's awareness about safety in aviation. Future research into risk perception of passenger in aviation will need to be focused on contexts of social, culture, and organizational processes.
"
2006
T19333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Subekti
"Peran sejarah lisan dalam melestarikan pengetahuan tentang Sukarno sangat penting. Perannya sangat besar dalam memenuhi kekosongan dalam sumber tertulis. Makalah ini adalah makalah konseptual danpenerapan perekaman pengetahuan tentang Sukarno yang berfokus pada sosok Marhaen dengan menggunakan metode Sejarah Lisan berdasarkan “Fundamental of Oral History Texas Preservations Guidelines”. Temuan menunjukkan bahwa sejarah lisan juga berguna untuk menyelamatkan dan melestarikan pengetahuan tentang Sukarno, baik yang dimiliki oleh individu atau masyarakat. Perpustakaan Proklamator Bung Karno baru memulai untuk merekam pengetahuan tentang Sukarno dengen metode sejarah lisan ini. Perekaman pengetahuan kali ini berfokus kepada sosok Marhaen. Sedemikian hebatnya nama Marhaen sehingga digunakan untuk menamakan ideologi cetusan Sukarno, yaitu Marhaenisme. Program sejarah lisan ini tidak mudah, terutama bagi pustakawan. Seorang pustakawan harus memiliki pengetahuan tentang metode sejarah lisan yang memerlukan biaya yang besar. Oleh karena itu, salah satu upaya yang akan dilakukan oleh pustakawan adalah bekerja sama dengan profesi terkait lainnya, seperti oleh sejarawan, sosiolog atau antropolog. Diharapkan kerja sama dengan profesi lain bisa mengatasi masalah itu semua. Jika usaha ini tidak dilakukan maka sumber pengetahuan tentang Sukarno akan hilang. Dengan menyimpan koleksi dalam bentuk sejarah lisan, maka ini menjadi kontribusi pustakawan dalam pelestarian sumber daya intelektual"
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Adi Surya
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh situasi bangsa Indonesia yang sedang mencari format demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai Indonesia. Untuk itu, diperlukan upaya mengkaji kekuatan dan kelemahan implementasi teori dari pemikiran politik Barat tentang demokrasi. Berkaitan dengan hal tersebut, tesis ini berusaha mencari alternatif demokrasi dari pemikiran tokoh Indonesia.
Pertanyaan penelitian ini adalah mengapa Soekarno menolak Demokrasi Parlementer dan bagaimana pemikiran politik Soekarno tentang Demokrasi Terpimpin. Teori yang digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian tersebut adalah teori sosialisasi politik dari Gabriel Almond, teori demokrasi dari Robert Dahl, William Ebenstein dan Lyman Tower Sargent serta teori partai politik dari R.H. Soltau, Gabriel Almond dan Duverger. Sedangkan metode penelitian menggunakan metode penelitian pustaka (library reseach).
Adapun kesimpulan penelitian ini menjelaskan bahwa Soekarno menolak Demokrasi Parlementer karena (1) hanya bersifat demokrasi politik tanpa demokrasi ekonomi (2) melindungi keberlangsungan sistem kapitalisme (3) menimbulkan instabilitas politik. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong-royong antara semua kekuatan Nasional. Inti daripada pimpinan dalam Demokrasi Terpimpin adalah permusyawaratan, tetapi suatu permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, bukan oleh perdebatan dan penyiasatan yang diakhiri dengan pemungutan suaa (voting).
Soekarno menekankan prinsip gotong royong dan musyawarah mufakat dalam suasana kekeluargaan dalam Demokrasi Terpimpin sehingga demokrasi tidak mengenal oposisi. Dalam menerjemahkan konsepsi ini ke dalam perangkat politik, Soekarno membentuk Kabinet Gotong Royong yang terdiri dari perwakilan semua partai di parlemen dan membentuk Dewan Nasional yang berisi golongan fungsional sebagai cerminan masyarakat. Kabinet Gotong Royong dan Dewan Nasional ini menjadi jembatan sehingga setiap tindakan Pemerintah selaras dengan kehendak masyarakat.
Temuan penelitian ini adalah bahwa Soekarno beranggapan Demokrasi Parlementer tidak cocok dengan situasi dan kondisi Indonesia karena sesuai dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia yakni nilai-nilai Pancasila yang di dalamnya terkandung semangat kekeluargaan, gotong royong dan musyawarah untuk mufakat. Implikasi teoritisnya adalah bahwa teori sosialisasi politik, teori demokrasi dan teori partai politik dapat diterapkan untuk menganalisis tesis ini.

Topic Political Views of Soekarno on Guided Democracy 175 pages 7 books 6 internet sources Based on Indonesia rsquo s search for a democracy that is congruent with its foundational values this thesis shows the efforts done to review the strengths and weaknesses of implementing Western political concepts in democracy Furthermore this thesis shows the search for an alternative from Indonesian political thinkers This study questions the reason Soekarno rejects parliamentary democracy and his political thoughts on guided democracy The theories used in answering these questions are Gabriel Almond's theory of political socialization Robert Dahl's theory of democracy as well as William Ebenstein and Lyman Tower's theory of political parties from R H Soultau Gabriel Almond and Duverger In addition this study utilizes the library research method as a means for research Having explained Soekarno's grounds for rejecting parliamentary democracy as a conclusion this research shows that his main reasons consist of the fact that parliamentary democracy is merely political democracy without economic democracy a protector of capitalism and a catalyst of political instability Guided democracy is a type of people's democracy that is led by the inner wisdom in the unanimity arising out of deliberations amongst representatives and is cored by the discussion of all national powers to agree unanimously The heart of leadership in a guided democracy is deliberation that is led by innate wisdom and not by a debate that results in voting Soekarno accentuates the principles of cooperation and deliberation in a family atmosphere in a guided democracy so that democracy does not encounter any oppositions In interpreting this concept on a political device Soekarno formed the Mutual Cooperation Cabinet Kabinet Gotong Royong that consists of representatives from all the political parties in the parliament and the National Council's concept made up of functional groups that reflects the people This cabinet and council became the bridge that harmonizes the government's actions with the people rsquo s will The principal findings of this research is Soekarno's opinion that parliamentary democracy is not suitable with Indonesia's situation and condition primarily because it is not in accordance with the personality of the nation or the values of Pancasila which contains the spirit of family mutual cooperation and deliberation The theoretical implication is that the theory of political socialization the theory of democracy and the theory of political parties can be applied in analyzing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Sigit Santoso
"Fenomena 'penghakiman massal', sebagai tindakan pengeroyokan yang dilakukan sebagian warga masyarakat terhadap penjahat mulai marak sejak awal tahun 1999-an. Fenomena itu dengan sendirinya mengundang banyak perhatian dan memunculkan berbagai opini dari berbagai pihak yang berkepentingan. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T7630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Koentjaraningrat, 1923-1999
Djakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1982
301 KOE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is conducted in order to study the perception of the communities living along the flood plain of river Progo,code,Winongo Gadjah Wong, opak and Oyo Yogyakarta Special Province....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
J. Prapta Diharja
Yogyakarta: Buku Baik, 2004
899.221 3 PRA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bandar Seri Begawan: Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei. Kementerian Kebudayaan, Belia dan Sukan, 2002
R 015.5955 BIB
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>